Hasil penelusuran untuk bisnis -->

Rabu, 16 Agustus 2023

Diduga Korupsi Penyaluran Kredit, Kejati Sulsel Tetapkan 2 Tersangka Oknum Pegadaian Rantepao


Makassar, Teropongsulawesi.com,- Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan menetapkan dua orang tersangka masing-masing berinisal HM dan WAN atas kasus dugaan korupsi kredit fiktif dan penggelapan klaim asuransi mikro PT Pegadaian Cabang Rantepao, Kabupaten Tana Toraja.

"Setelah dilakukan pemeriksaan dari semula menjadi saksi, penyidik menaikkan status keduanya menjadi tersangka," ujar Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Sulsel Soertami saat rilis kasus di kantor Kejati Sulsel, Makassar, Rabu malam, (16/8/2023).

Perkara dugaan tindak pidana korupsi pada Kantor PT Pegadaian Cabang Rantepao dilakukan sejak tahun 2021 -2022 tersebut tersangka HM yang merupakan perempuan menjabat Kepala Unit Bisnis Mikro dan WAN juga perempuan sebagai tenaga pemasaran kantor Pegadaian setempat.

"Penyidik Kejati telah melakukan penahanan terhadap tersangka HM berdasarkan Surat Perintah Penahanan Kepala Kejati Sulsel selama 20 hari mulai 16 Agustus sampai 14 September 2023 di Rutan Kelas IA Makassar," papar Soertami.

Sedangkan tersangka WAN saat ini menjalani penahanan di Rutan Kelas IIB Makale, Kabupaten Tana Toraja karena ada perkaranya lain yang kini sedang berjalan.

Penetapan kedua tersangka tersebut sekaligus dilakukan penahanan setelah penyidik memperoleh dua alat bukti yang cukup, terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi penyaluran kredit PT Pegadaian Cabang Rantepao tahun 2021-2022.

Dari perbuatan dua tersangka ini yang melawan hukum atas dugaan korupsi penyaluran kredit yang berpotensi menimbulkan kerugian negara Rp1,2 miliar lebih.

Modus yang dijalankan keduanya yakni kredit fiktif tanpa jaminan surat BPKB.

Kemudian, kredit fiktif jaminan surat BPKB arsip, kredit non prosedural untuk penggunaan pribadi, penanganan kredit bermasalah atau penarikan kendaraan, penggelapan klaim asuransi mikro dan menahan angsuran nasabah untuk digunakan secara pribadi.

Dari perbuatan para tersangka ini disangkakan primair serta subsidair pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 juncto pasal 18 Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana, juncto pasal 64 KUHPidana.

(Red/**)

Kamis, 25 Maret 2021

Wabup Soppeng Buka Pelatihan Teknis Tematik Pupuk Organik Bagi Non Aparatur di Desa Maccile


Wabup Soppeng Ir.Lutfi Halide, MP saat memberikan sambutan di acara pelatihan teknis tematik bagi non aparatur (Foto Istimewa

Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, - Wakil Bupati Soppeng Ir. H. Lutfi Halide, MP membuka secara resmi acara Pelatihan Teknis Tematik Pupuk Organik Bagi Non Aparatur di Desa Maccile Kec. Lalabata, Kamis (25/03/2021)

Dikesempatan itu Wakil Bupati Soppeng dalam sambutannya mengatakan, "Saya tidak mau peningkatan produksi, tapi peningkatan pendapatan petani karena hal ini tertuang pada visi Bupati yaitu kesejahteraan. Ujarnya.

"Saya mau ada nilai tambah di padi dan bebek dimana kita bisa mebuat MOU antara kelompok tani dengan para pemilik warung makan, sehingga nanti kedepannya orang mengatakan jangan mati sebelum makan Nasu Palekko di Soppeng. Papar Mantan Kadis Pertanian provinsi Sulawesi Selatan ini.

"Saya ingin melihat ada contoh yang dapat dilihat untuk masyarakat lainnya. Jangan ragu untuk memulai sesuatu dan saya akan minta kepada kepala desa dan kantor untuk tanam sayur. Sebutnya.

"Selama 3 hari ini, saya berharap yang hadir di tempat ini, setelah kembali ke tempatnya masing-masing agar membuka pelatihan ke masyarakat lainnya. Oleh karena itu, saya berharap semuanya memperhatikan pelatihan ini dengan baik, serta kita akan membuat organisasi petani organik sebagai ajang diskusi untuk membenahi apa yang kurang. Kata Wabup berlatar belakang pendidikan pertanian ini.

Dikatakannya, Menjelang memasuki bulan suci ramadhan, saya mohon untuk semuanya agar kiranya tetap menjaga kebersihan, imbuhnya. 


Kepala BBPP Batangkaluku DR.Sabir (paling kanan) bersama Anggota DPRD kabupaten Soppeng Eka Syafri Agelsyah, SE (paling kiri), Kadis Pertanian Ir.Fajar dan Wabup Soppeng (Foto Istimewa).

Sementara itu, Sambutan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku,  DR. Sabir, S.Pt, M.Si menyampaikan, "Materi ini diangkat karena dilatarbelakangi oleh beberapa persoalan diantaranya saat ini kita diperhadapkan suatu masalah, dimana ketersedian pupuk bersubsidi kurang dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkomsumsi pangan sehat, sehingga hal ni melatarbelakangi kita kembali menggunakan pupuk organik. Paparnya.

"Karena pertanian kita ini bukan lagi pertanian dulu, dimana dulu kita bertani dalam rangka memenuhi kebutuhan  hidup keluarga, tapi sekarang pertanian sudah menjadi kewajiban dalam mendapatan keuntungan dan berorientasi bisnis, sehingga pertanian ini harus diolah secara efisien dan profesional dengan cara kita membutuhkan ilmunya. Jelas Kepala BBPP Batangkaluku.


Dikegiatan yang sama Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan, Ir. Fajar, MMA dalam pemaparannya mengatakan, "Terkait pelatihan ini dilakukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi para petani tentang ketersediaan pupuk khususnya kouta pupuk subsidi di Soppeng tahun ini yaitu hanya 70% dan ini merupakan tantangan tersendiri, ujar Kadis Pertanian Kabupaten Soppeng.

Kata Fajar, "Apa yang dilakukan pada hari ini merupakan salah satu solusi karena ini teknologinya sangat sederhana dan mudah dilakukan. Katanya.

Lanjutnya, "Karena disini saya melihat ada suatu inovasi yang bisa di contoh dan merupakan tindaklanjut dati perintah Wabup dimana kedepannya bukan hanya berorientasi pada peningkatan produksi tapi lebih kepada peningkatan pendapatan. Tandas Kadis Pertanian Ir.Fajar.

Sebelumnya ketua panitia A.Nur Hafida, S.Hut, M.Si dalam laporannya mengatakan, Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang cara mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik. 

Peserta pelatihan berasal dari pengurus/anggota kelompok tani di Kab. Soppeng. 

Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu dari tanggal 25 s/d 27 Maret 2021. 

Turut hadir, anggota Dewan Komisi II Kab. Soppeng Muhammad Eka Syafri Agelsya, para narasumber, para tim fasilitator. (Red/Ismail).

Minggu, 23 Februari 2020

Peserta Diklat Vokasi Alsintan BBPP Batangkaluku Praktek Lapang di Klp Tani Bontorita I Limbung

Teropongsulawesi.com, Gowa - Sebanyak 30 peserta Pelatihan Vokasi Alat dan Mesin Pertanian melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapang) yang dilangsungkan di Limbung, Kabupaten Gowa, Minggu (23/2/2020).

Peserta PKL tersebut mengunjungi salah satu petani sukses dan juga sebagai ketua kelompok tani “Bontorita I” yaitu Sapri dg. Sigollo.

Dalam kunjungannya para peserta di arahkan ke Dapok media persemaian padi buatan Sapri yang sangat terkenal di daerah limbung utamnya produk buatan beliau yang bisa dibandingkan dengan hasil buatan luar yang ternama, bahkan hampir semua kelompok tani yang ada disekitarnya lebih memilih menggunakan dapok buatannya.

Sapri Daeng Sigollo itu, selain aktif membina kelompok tani dan disekitarnya, dia juga membantu petani-petani yang ingin memodifikasi ALSINTAN mereka, sehingga lebih mudah dalam penggunaan sehari-hari.

Menurut keterangan Sapri, salahsatu dampak perubahan yang berhasil dibuat di sekitarnya yaitu dengan mengajak petani-petani untuk mau menggunakan Transplanter.

ALSINTAN ini awalnya susah untuk mau digunakan oleh kelompok tani disekitarnya, tapi dengan usahanya untuk mau mengubah pola pikir petani, diapun mencoba untuk menggunakan dilahannya terlebih dahulu.

Kerja kerasnya itupun membuahkan hasil walaupun diawal penggunannya, dia mengalami kegagalan.

Tapi dari kegagalan itu, dia menemukan masalah yang berhasil dia lalui, sehingga hasil produksi padinya lebih meningkat, dan dengan menggunakan teknologi ALSINTAN ini, semuanya terasa lebih efisien.

Adapun proses bisnis yang beliau jalankan dengan menerapkan ilmunya, dilihat dari peningkatan pemesanan dapok buatan sapri yang terus menerus dengan memberikan harga Rp. 20.000 /kotak.

Bayangkan jika terdapat 2 hingga 3 Ha lahan yang dimiliki konsumennya, Sapri dapat meraup untung 2 hingga 4 Juta untuk sekali pembuatan, bagaimana jika ditotal pesanannya selama masa tanam berlangsung?.

Petani seperti inilah yang sering dibicarakan oleh Mentan, petani itu harus modern dan inovatif. Ini akan terealisasi dengan dukungan penyuluh yang memiliki kompetensi yang baik dan terus dikembangkan.

Setelah mendapatkan materi dan motivasi dari salah satu petani sukses, peserta selanjutnya mendapatkan arahan dari Ismail S.Pi yang juga selaku koordinator penyuluh pertanian kabupaten gowa.

Ismail berharap kepada seluruh peserta pelatihan agar memanfaatkan momen pembelajarannya selama di BBPP Batangkaluku.

"Ini merupakan peluang bagi petani, setelah dapatkan ilmunya langsung terapkan dilapangan, gagal itu urusan belakangan. Intinya Action dilapangan !! “ungkap ismail.

Selanjutnya dalam arahannya Ismail mengajak kepada seluruh peserta untuk tidak memiliki mental-mental petani/kelompok tani yang terus berharap dengan bantuan pemerintah saja.

Jadilah petani yang maju, mandiri, modern, buktikan saja semuanya dengan hasil kita dan menjadi orang yang bermanfaat untuk sekitar, sehingga bantuan itu akan datang dengan sendirinya, tandasnya.

Adapun saran yang disampaikan koordinator penyuluh  untuk kelompok-kelompok tani, agar menerapkan manajemen yang baik di tempatnya, baik itu anggaran, kegiatan, dan pelaporan, karena manajemen merupakan inti agar usaha itu berjalan dengan sistematis dan baik.

Untuk yang ingin meningkatkan usahanya seperti yang kita ketahui sekarang ini, telah hadir program KUR dari pemerintah untuk petani yang ingin memulai usahanya. Ini merupakan program yang baik untuk meningkatkan fasilitas dan usaha petani hingga ke pelosok daerah, pungkas Ismail. (Al-Az/Her).

Sabtu, 08 April 2023

Menteri Pertanian SYL Motivasi Anak Polbangtan Pertajam Arah dan Tujuan Dalam Mengelola Pertanian Sekitar Rumah

Bogor, Teropongsulawesi.com, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi pionir sekaligus champion pertanian masa depan bangsa yang mampu mewujudkan pertanian indonesia jauh lebih kokoh dan berkelanjutan.


Menurut SYL, mahasiswa adalah generasi emas yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat dalam menghadapi krisis dan tantangan global.

"Saya berharap setelah kalian selesai dari sini (Polbangtan) kalian mampu menjadi champion untuk membantu petani memastikan mereka tidak miskin. Karena negara ini bisa baik kalau pertaniannya baik," ujar SYL, Sabtu, 8 April 2023.

Lebih dari itu, SYL juga mendorong Anak-anak polbangtan mempertajam arah dan tujuan dalam mengelola pertanian di sekitar rumahnya. 

Dia mencontohkan, dari satu hewan ternak sapi maka setiap orang bisa menghasilkan banyak keuntungan yang bernilai ekonomis tinggi.

"Pertanian itu menguntungkan. Misalnya kita ternak sapi, susunya itu bisa kita jual, kotorannya bisa jadi pupuk, dari sana bisa menghasilkan beras, dari beras bisa kita makan. 

"Karena itu kalian harus tanamkan menjadi champion, menjadi pionir di rumah kalian untuk bangsa dan negara," katanya.

SYL menambahkan, ke depan lulusan polbangtan harus memiliki modal network yang kuat agar memiliki kemudahan dalam mengelola produksi dari hulu sampai hilir. 

Termasuk kemampuan menguasai pasar dalam melakukan penjualan.

"Saya minta kalian perbanyak membangun network agar bisa memastikan produksi dari hulu sampai hilir berjalan dengan baik. 

"Jadi kamu hadir di polbangtan ini untuk membuat kamu secara pasti tidak miskin. 

"Karena itu pendidikan sangat penting," tandasnya.

Di tempat yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa mahasiswa polbangtan saat ini sudah masuk pada tahap budidaya dan bisnis melalui marketplace. 

Mereka diberikan pembelajaran mengenai manajemen hulu hilir dan mengakses modal Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini adalah agar mereka bisa mengakses KUR. 

"Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial. 

"Kedua kami juga melakukan pendampingan pertanian presisi berbiaya rendah.

"Alhamdullilah anak anak kita antusias, dan Insyaallah pertanian kita maju, mandiri dan modern," pungkas Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi.

(Red/**) 

Kamis, 04 Maret 2021

Sejumlah Lembaga Masih Minta Photo Copy KTP el, Berarti Belum Gunakan Card Reader


Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrullah (Foto Istimewa).

Jakarta, Teropongsulawesi.com,- KTP elektronik atau KTP-el menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bermula cuitan akun Twitter bernama @catuaries yang bercerita soal KTP-el yang untuk urusan birokrasi selalu diminta fotokopinya. Tidak pernah dengan cara tap seperti proses bisnis e-money.

Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrullah menduga bahwa lembaga yang meminta photo copy KTP-el belum bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil dan belum menggunakan Card Reader. Sebab, lazimnya sudah ada beberapa lembaga yang tidak memakai fotokopi KTP-el lagi.

"Kalau ada lembaga yang meminta fotokopi, Saya menduga belum kerja sama dengan Dukcapil. Jadi dia masih kerja manual. Coba lihat contoh urusan di BPJS Kesehatan, itu kan sudah tidak minta lagi. KTP-el sudah dibaca dengan card reader. Sebagian besar bank seperti Bank BRI, Bank BCA, Bank Mandiri, BNI itu sudah tidak menggunakan fotokopi lagi," ujarnya menjelaskan kepada wartawan, Kamis (4/3/2021).

Bahkan, kata Dirjen Zudan mencontohkan, verifikasi tamu yang datang ke Kemendagri di Medan Merdeka Utara atau di Dukcapil Pasar Minggu hanya perlu tap layaknya e-money. "Kalau datang ke kantor Kemendagri, sudah di-tap seperti itu," ucapnya.

Lebih jauh Dirjen Zudan menjelaskan bahwa KTP-el sudah dilengkapi chip yang berisi data kependudukan.

"Chip dalam KTP elektronik itu bisa terbaca hanya dengan men-tap di card reader," kata Dirjen Zudan.

Zudan mengungkapkan ada tiga cara untuk proses verifikasi KTP-el.

"Pertama dengan NIK. Kedua, akses biometrik berupa foto dan sidik jari. Ketiga menggunakan alat baca yang bernama card reader. Jadi kalau lembaga-lembaga sudah menggunakan tiga cara itu, maka tidak perlu fotokopi. Jadi kalau ada bank sudah membuka data nasabah akses NIK, dia nggak perlu fotokopi. Lembaga sudah menggunakan sidik jari atau sidik wajah, dia nggak perlu fotokopi. Atau yang ketiga tadi, pakai card reader," ungkapnya menjelaskan.

Zudan menambahkan, fungsi utama KTP-el dengan nomor induk kependudukan (NIK) adalah untuk penunggalan data. Sehingga penduduk tidak terdata lebih dari satu kali.

"Data ini bisa diakses oleh lembaga-lembaga untuk penunggalan data. Mereka melakukan verifikasi dengan mencocokkan NIK. Sudah ada 2.851 lembaga yang sudah bekerja sama dengan Dukcapil," katanya. (Ismail).

Senin, 26 September 2022

Dedi Nursyamsi : Kementan Melalui BPSDMP Dorong P4S Jadi Sasaran DAK Terkait Pertanian Presisi dan Regeneratif


Bali, Teropongsulawesi.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong petani khususnya yang tergabung di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) terapkan smartfarming hingga pelosok desa.

Tidak hanya itu, peranan P4S akan terus diperkuat melalui akselerasi networking dan kolaborasi dengan pemerintah dan private sektor sehingga mampu mendongkrak pengembangan usaha tani di pedesaan sekaligus tumbuhnya petani milenial.

"Dengan kerjasama di lapangan kita bisa akselerasi pertanian ini makin maju.

"Oleh karena itu, dengan hadirnya P4S ini tentu saja ini menjadi lembaga - lembaga swadaya masyarakat yang Insyah Allah Kementerian Pertanian akan membackup dan konsepsinya akan diperkuat," ujar Mentan SYL pada acara Puncak Forum Nasional (Fornas) P4S dan Pembukaan Magang Petani P4S di Bali, Senin (26/9/22).

SYL menjelaskan bahwa dalam melakukan penguatan kapasitas kelembagaan P4S ini, Kementerian Pertanian (Kementan) juga mendorong melalui berbagai upaya, salah satunya melalui penguatan permodalan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian.

Dengan demikian melalui program ini Petani dapat terbantu dalam mengembangkan budidaya pertanian mulai dari hulu hingga hilir, kata Mentan SYL.

Dikatakannya"Kita bersyukur Pak Jokowi sudah siapkan KUR untuk permodalan, namun ini bukan bantuan tapi ini permodalan dengan hitung- hitungan yang jelas, tandasnya.

"Jadi kita bicara bahwa pertanian dalam konteks bisnis yang terus berputar," terang SYL.

Dalam kesempatan ini, Mentan SYL juga turut melantik kepengurusan P4S periode 2022 - 2027.

SYL meminta untuk segera mengimplementasikan berbagai inovasi pertanian yang sudah didapatkan dalam berbagai pelatihan yang diberikan Kementan.

"Contoh yang ada di Bali sudah bagus, enggak usah pake teori -teori deh, imbuhnya.

"Jadi yang pertanian yang bagus di suatu tempat, yang best practice langsung pindahkan juga ke tempat lain.

"Petani milenial yang bagus juga ayo kerja karena Tuhan sudah berikan kita alam, matahari selalu ada, angin bertiup dengan cukup, air setiap saat ada, tanah di dataran rendah, tinggi bahkan bukit kita punya," ajak Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan Kementan melalui BPPSDMP mendorong beberapa P4S untuk menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) terkait Pertanian Presisi dan Regeneratif.

"Kegiatan Fornas P4S dilakukan secara hybrid dihadiri terdiri dari forum komunikasi nasional, forum komunikasi P4S provinsi, P4S model, dan P4S swadaya dan bersamaan dilakukan kegiatan magang bagi petani," ucap Dedi.

Dedi mengatakan P4S tumbuh secara swadaya dengan dilatar belakangi oleh motivasi petani atau pelaku usaha agribisnis yang sukses dalam usahanya untuk membagi pengalaman dan kiat-kiat keberhasilannya kepada sesama petani melalui proses pelatihan dan permagangan di bidang pertanian/perdesaan.

"P4S itu mitra Kementerian Pertanian dalam membangun sektor pertanian. P4S siap implementasikan smartfaming dan implementasi KUR di daerah masing -masing," tegas Dedi.

Kegiatan Fornas P4S berlangsung pada tanggal 24–27 September 2022, sementara kegiatan magang petani penerima manfaat program READSI di P4S di Bali akan berlangsung sampai tanggal 9 Oktober 2022.

Adapun rangkaian yang telah dilaksanakan dianataranya sosialisasi aplikasi tim lumbung In, Focus Group Discussion kemudian acara dilanjutkan musyawarah nasional P4S ke-5 dan lainnya.

"Melalui rangkaian pelatihan dan kegiatan ini, P4S siap menjadi pusat memperbaharuan pertanian di desa masing -masing,"tutup Dedi.

Diketahui, dalam acara Puncak Forum Nasional (Fornas) P4S dan Pembukaan Magang Petani P4S di Bali, Mentan SYL juga menerima 4 penghargaan sekaligus diantaranya penghargaan dari KTNA Nasional sebagai pelopor peningkat kapasitas petani melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluh.

Selanjutnya, penghargaan DPM/DPA sebagai pelopor penguatan petani millenial melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluhan, penghargaan Forum Komunikasi P4S sebagai pelopor P4S sebagai pembaharuan pedesaan dan penghargaan dari DPP Perhiptani atas jasa sebagai inisiator pelatihan sejuta petani dan penyuluh secara hybrid. (**)

Rabu, 02 Oktober 2019

Kadis Kominfo Kab. Wajo Apresiasi Kunjungan Ketua Tim Evaluator SPBE Kemenpan RB


Teropongsulawesi. Com, Wajo (Sulsel) - Wajo menerima kunjungan dari Ketua Tim Evaluator SPBE Kemenpan RB membahas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik 

Rencana Aksi Peningkatan Tingkat Kematangan/Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Wajo Tahun 2019 - 2020 dibahas di ruang Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo, Selasa, 1 Oktober 2019.

Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE dan Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo H. Amiruddin A, S.Sos., M.M. menerima kunjungan dari Ketua Tim Evaluator SPBE Kemenpan.


Hasri As, S.STP., M.AP  yang merupakan Kadis Kominfo Kabupaten Wajo dan sekaligus leading sektor dari kegiatan ini sangat mengapresiasi dengan kedatangan tim yang langsung memaparkan dari Rencana Aksi dari Kegiatan hari ini.

Kegiatan ini sendiri merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan kerjasama pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik ( SPBE ) antara Pemerintah Kabupaten Wajo oleh Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S. Sos., M.Si. dengan pihak Universitas Telkom yang diwakili oleh Rektor Prof.Dr Adiwijaya berlangsung di Gedung rektorat Universitas Telkom Bandung, Rabu, 11 September 2019 yang lalu.


Prof Adiwijaya berharap pada saat itu nantinya kerjasama pendampingan SPBE dapat meningkatkan proses bisnis dan inovasi daerah pada pemerintah Kabupaten Wajo, demikian juga Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menyambut baik kerjasama pendampingan SPBE antara Universitas Telkom Bandung dengan Pemerintah Kabupaten Wajo. 

Dengan membahas beberapa Target (Rencana Aksi) pada hari ini dengan maksud dan Tujuan dengan terselenggaranya  kegiatan ini indeks atau tingkat kematangan SPBE pada evaluasi tahun 2019 dapat ditingkatkan.

Dalam kegiatan ini dijelaskan kalau Kominfo Kabupaten Wajo sedapat mungkin kalau nantinya mengadakan Pusat data terpadu, bahwa seluruh server yang ada di Kabupaten Wajo terpusat di Kominfo dengan Jaringan intra pemerintah, lab. Wajo tersebar pada 3 titik sistem penghubung layanan pemerintah,
aplikasi layanan SPBE , keamanan informasi pemerintah.

Dengan tahap pelaksanaan penilaian mandiri Indeks yang dijelaskan, dimana indeks itu sendiri terdiri atas 3 domain, 7 aspek dan 35 indikator . Indeks yang dimaksud disini adalah kebijakan, tata kelola, layanan

Adapun dasar dari pelaksanaan kegiatan ini yakni Perpres 95 tahun 2018 tentang sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Permenpan RB Nomor 5 tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi SPBE, Surat Menpan No.  B/812/M.KT.03/2019 tanggal 25 seeptember 2019 perihal Evaluasi SPBE tahun 2019, serta hasil evaluasi SPBE Kabupaten Wajo tahun 2018 yang masih kurang (1,41). 

Rabu, 10 Maret 2021

BBPP Batangkaluku Bekali Ilmu Pertanian Bagi Pemuda Tani Untuk Persiapan Magang Ke Jepang


Para peserta pelatihan di BBPP Batangkaluku (Foto Istimewa).

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Sektor pertanian diyakini akan turut menentukan kemajuan sebuah negara. Menyadari hal tersebut, Kementerian Pertanian terus meningkatkan sektor pertanian dengan menyiapkan SDM berkualitas, salah satunya melalui program magang ke Jepang.

Pada tahun 2021 ini, secara bertahap Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Peyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) akan mengirimkan 1000 orang pemuda tani calon tenaga kerja profesional di bidang pertanian untuk dimagangkan di Jepang. Salah satu UPT. Kementan yang ditugaskan untuk menyeleksi dan melatih calon tenaga kerja magang ke Jepang adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Saat ini, BBPP Batangkaluku sedang melatih 30 petani muda dalam program magang petani ke Jepang. Rabu. 10/03/2021.

Sebelum kegiatan pelatihan persiapan magang ke Jepang, beberapa hari yang sebelumnya, tepatnya pada Hari Rabu – Sabtu atau Tanggal 03 – 06 Maret 2021 telah dilakukan seleksi kepada calon peserta yang telah dinyatakan lolos dalam tahap verifikasi.

Dari 266 orang yang melakukan pendaftaran, terdapat 226 orang yang dinyatakan lolos verifikasi untuk melanjutkan dalam proses seleksi.

Para peserta pelatihan dari 5 provinsi (foto istimewa).

Dari hasil seleksi tersebut diperoleh 100 orang pemuda tani yang siap untuk mengikuti program SSW dan Magang di Jepang dan 30 orang terbaik telah dipilih untuk mengikuti pelatihan persiapan Magang bagi Pemuda Tani di BBPP Batangkaluku yang akan dilaksanakan terhitung mulai Tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa peran SDM dalam pertanian sangat penting.

"Peran SDM dalam pembangunan pertanian sangat vital. Oleh karena itu, kita terus menggenjot kemampuan, pengetahuan dan skill SDM pertanian, salah satunya dengan program magang ke Jepang," ujarnya.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 75 hari efektif pada tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021, bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku dan P4S IKAMAJA yaitu P4S Asamayama, Kab. Maros.

Materi dalam kegiatan pelatihan sepenuhnya mengacu pada Petunjuk Teknis yag telah disusun oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Kementerian Peertanian, berupa peningkatan kemampuan yang diarahkan pada : Peningkatan Jiwa Nasionalisme; Peningkatan Kemampuan Fisik dan Disiplin; Peningkatan Kemampuan Bahasa untuk Komunikasi dan untuk pencapaian Sertifikat N4 (JLPT) atau A2 (JFT) dan Sertifikat ASAT; Pengetahuan Budaya Jepang, dan Kemampuan Teknis Pertanian.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat membuka kegiatan secara Virtual (Foto screenshoot).

Sebagaimana arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka kegiatan ini melalui video telekonfrence Zoom Meeting mengatakan, kemajuan suatu negara diawali dari kemajuan pertanian.

Kita bisa lihat negara-negara maju didunia, seperti China, Jepang, Korea dan lainnya, mereka maju karena diawali majunya sektor pertanian. Jadi Jika negara kita maju, harus maju dulu sektor pertaniannya. Tentunya yang memengang peranan dalam kemajuan sektor pertanian adalah Sumber Daya Manusianya.

"Dan ternyata, negara maju itu yang menonjol bukan teknologinya, bukan prasarana atau alsintannya. Tapi ternyata yang paling menonjol sumber daya manusia nya (SDM). Berarti kalo sektor pertanian ingin maju, harus dimulai dari kemajuan sumber daya manusi”,ujarnya.

Beliau juga mengatakan majunya pembangunan pertanian utamanya bukan karena pupuk, ASLINTAN, sarana prasarana, irigasi dan lain sebagainya, tetapi yang pertama dan utama adalah kontribusi sumber daya manusia pertaniannya.

SDM pertanian memberikan kontribusi paling besar terhadap peningkatan produktivitas pertanian, oeh karena itu pembangunan pertanian adalah hal yang pertama harus diperhatikan pertama kali harus digarap adalah SDMnya
Kementerian Pertanian melalui pendidikan, pelatihan vokasi akan menghasilkan qualified job creator dan qualified job seeker yang artinya alumni-alumni mampu menjadi pengusaha pertanian yang berkualitas alumni yang mampu mengisi pos-pos SDM pertanian yang berkualitas.

“Kalian adalah petani milenial, pemuda-pemuda yang terpilih yang akan dididik, digembleng melalui berbagai pelatihan persiapan keberangkatan ke Jepang”, tegasnya kepada peserta magang jepang.


Kepala BBPP Batangkaluku bersama jajaran saat pembukaan pelatihan (Foto Istimewa).

Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, mengatakan bawah,  pelatihan yang dilaksanakan ini diharapkan mampu menghasilkan para peserta yang betul betul nanti menguasai seluruh persyaratan untuk pergi magang ke Jepang.

“Mulai dari bahasanya, budayanya dan sebagainya, karena dengan menguasai bahasanya nantinya akan juga menguasai budayanya, menguasai teknologi, seluk-beluk bisnis pertaniannya, yang pasti sudah berangkat ke Jepang harus betul-betul menguasai, meresapi apa yang harus dilakukan, mulai dari cara berbisnis hortikultura, tanaman pangan, peternakan, olahan dari berbagai komoditas dan nantinya sekembalinya di indonesia menerapkan dari apa yang telah dipelajari selama di Jepang”, ungkap Sabir.

Pemuda tani yang merupakan calon peserta magang di Jepang berasal dari 5 (lima) Provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. (Al AzIz / Yuli N)

Sabtu, 20 Agustus 2022

Mentan SYL Beberkan Peluang Yang Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Petani


Gowa, Teropongsulawesi.com, - Hal utama yang menjadi fokus Kementerian Pertanian saat ini adalah memastikan pangan mencukupi seluruh masyarakat Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan petani. Mendukung hal itu, Kementan memaksimalkan pengetahuan rumah tangga petani tentang literasi keuangan, termasuk pemanfaatan smart farming juga KUR.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pemulihan Pandemi Covid-19, perubahan iklim, serta perang
Rusia-Ukraina menjadi hambatan utama untuk mencapai tujuan pembangunan, yaitu kecukupan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia.

"Oleh sebab itu, kecukupan pangan menjadi super prioritas mengingat terjadinya krisis pangan global, dan di Indonesia sudah kita rasakan gejolak harga bahan pangan," tutur Mentan SYL, saat pembukaan Pelatihan Literasi Keuangan, Pelatihan Teknis bagi Penyuluh Jeneponto, dan Bimbingan Teknis Smart Farming dan Kredit usaha Rakyat (KUR) bagi petani, di Batangkaluku, Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/8/2022).

Dijelaskan Syah9 bahwa, selain menjadi hambatan, kondisi ini dapat memunculkan booming komoditas pertanian yang berpeluang meningkatkan kesejahteraan petani.

"Agar peluang ini dapat mendorong
kesejahteraan petani, maka petani harus mampu mengelola dan merencanakan keuangan rumah tangga dan usaha tani saat ini maupun di masa mendatang," katanya.

Menurutnya, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%.

"Rendahnya indeks ini mencerminkan pemahaman petani tentang pengelolaan keuangan yang secara umum belum memadai.

Dengan latar belakang ini, maka diperlukan pelatihan literasi keuangan bagi rumah tangga petani," jelasnya.

Mentan juga mengatakan, pertanian itu sesuatu yang sangat penting.

Sebab, segala unsur kehidupan pasti membutuhkan pertanian, membutuhkan pangan.

"Karena itu, pertanian tak pernah ingkar janji. Saya apresiasi penuh terselenggara nya pelatihan ini.

"Terimakasih IFAD, PPL Poktan yang hadir, ini penting sekali. di tengah terpaan bencana Covid-19, indonesia tetap berdiri kokoh, karena ada pertanian yang kokoh," ujarnya.

Mentan menambahkan, di tengah inflasi dunia yang semakin naik, Indonesia terbukti mampu bertahan salah satunya berkat ada nya pertanian yang kuat.

“Di tengah terpaan perubahan iklim yang tidak menentu, kita harus mempersiapkan dan rapatkan barisan sama-sama kita perkuat sektor pertanian, tingkatkan produktivitas," katanya.

Ia mengatakan, saat ini yang perlu dilakukan adalah konsepsi yang tepat, serta deraskan permodalan pertanian agar pertanian semakin kuat, sebab, saat ini kesempatan yang baik untuk memajukan sektor pertanian.

"Ada 5 hal yang membuat pertanian kuat yaitu konsepsi pertanian yang terencana, melembagakan kekuatan yang ada, pelatihan guna cetak SDM yang berkualitas serta terlatih, manfaatkan KUR, serta target penjualan yang bagus.

Kuat pertanian kuat negaranya, kokoh pertanian kokoh negaranya mencapai tujuan masyarakat sejahtera.

"Literasi keuangan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM pertanian yang diperlukan dalam pelaksanaan Strategi Pembangunan Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing Berkelanjutan”, terangnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan jika kegiatan yang merupakan bagian dari READSI ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam penerapan pengelolaan keuangan rumah tangga dan usaha tani.

"Kita juga ingin meningkatkan rasa percaya diri rumah tangga petani sasaran dalam mengakses dan menggunakan fasilitas layanan keuangan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan produk keuangan lainnya," tutur Dedi.

Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan tujuan Program READSI, yaitu memberdayakan rumah tangga pedesaan di lokasi program baik secara individu maupun kolektif dengan keterampilan.

"Harapannya, mereka percaya diri dan pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dan mata pencaharian pertanian dan non-pertanian mereka secara berkelanjutan," jelasnya.
Dalam kegiatan ini, peserta yang dilatih adalah rumah tangga anggota kelompok tani sasaran Program READSI. Satu kelompok tani diwakili dua rumah tangga petani dan masing-masing rumah tangga diwakili oleh 2 orang.

Di BPP Batangkaluku, Gowa, Kabadan mengatakan 190 petani di 343 desa secara serentak melaksanakan pelatihan literasi keuangan untuk para penyuluh dan para petani ini dengan metode hybrid offline maupun online.

"Dalam pelatihan, kita mengajarkan dalam pelatihan ini yaitu bagaimana cara mengakses KUR permodalan, pengelolaan alokasi anggaran KUR untuk biaya produksi masing-masing agribisnis.

"Dan juga bagaimana caranya petani mampu mengembalikan KUR dan melipatgandakan KUR nya guna menaikan kelas atau scaling up agribisnis nya," tutur Dedi.

Dijelaskannya, READSI adalah salah satu program dari PHLN yang dilaksanakan bertujuan untuk menggenjot produktivitas, terutama komoditas kakao dan hortikultura serta ada kegiatan pemberdayaan wanita.

Target jumlah peserta sebanyak 9.492 orang dari 2.373 kelompok yang tersebar di 342 desa, 120 kecamatan, 18 kabupaten dan 6 provinsi lokasi Program READSI.

"Dari sisi fasilitator, pelatihan yang merupakan tindak lanjut dari Training for Trainers (TOT) Literasi Keuangan Program READSI Tahun 2021 sebanyak 7 angkatan (247 orang), dan tahun 2022 sebanyak 11 angkatan
(399 orang).

"Alumni kedua pelatihan inilah yang kemudian menjadi fasilitator pada pelatihan saat ini dengan didampingi widyaiswara Kementerian Pertanian sebagai penjamin mutu," katanya.

IFAD Country Director, Ivan Cossio Cortez menambahkan, pelatihan literasi keuangan ini sangat penting bagi rumah tangga petani.

"Tentunya agar petani dapat mendata bagaimana pengelolaan keuangan yang baik, serta agar petani mampu mengelola pertaniannya menjadi bisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Ivan.(*)

Senin, 14 Agustus 2023

Kajati Sulsel Sebut Korupsi Sudah Menjadi Perilaku Keseharian dan Tumbuh Menjadi Suatu Kebiasaan dan Budaya


Makassar, Teropongsulawesi.com, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Leonard Eben Ezer Simanjuntak membawakan kuliah umum pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Hasanuddin Tahun 2023 yang dilangsungkan di JK Arenatorium/Gelanggang Olah Raga (GOR) Universitas Hasanuddin (UNHAS), Senin (14/082023) sekitar pukul 10.45 wita,

Adapun judul materi yang diberikan panitia kepada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yaitu “Menwujudkan generasi anti Korupsi”.

Dalam kegiatan ini, yang bertindak selaku moderator pada acara PKKMB yaitu Dr. Fajlurahman Jurdi didampingi Wakil Rektor 1 Unhas (Bidang Akademik dan Kemahasiswaan). 

Dihadapan mahasiswa baru UNHAS 2023 yang berjumlah 8.724 orang mengikuti jalannya perkuliahan, Leo Simanjuntak menyampaikan bahwa Korupsi merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh hampir setiap negara di dunia, tidak hanya menimbulkan bentuk kerugian materiil negara, namun juga menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial masyarakat yang secara tidak langsung dapat menjadi korban.

"Hal ini menunjukkan bahwa situasi penanganan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di indonesia masih perlu banyak perbaikan.

"Indonesia dan korupsi memberi kesan tentang dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

"Indonesia begitu identik dengan persoalan korupsi dan korupsi juga begitu identik dengan Indonesia.

"Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat kasus korupsi di Indonesia yang begitu banyak dan terkesan patah hilang tumbuh berganti.

"Hampir setiap saat selalu bermunculan kasus korupsi baru dengan pemain baru ataupun pemain lama sehingga menimbulkan kesan bahwa Indonesia sangat sarat dengan korupsi dan korupsi seperti budaya yang hidup dalam masyarakat Indonesia.

"Persoalan korupsi di Indonesia yang tiada henti ini memang sangat memprihatinkan.

"Korupsi nampak bagaikan penyakit yang menggerogoti mental manusia Indonesia yang sulit untuk diobati.

"Bahkan jargon-jargon anti korupsi yang seringkali dijumpai dijalan - jalan ataupun di lembaga-lembaga tertentu terkesan hanya bagaikan omong kosong yang tak berfaedah, tanpa makna hanya kata-kata kosong yang membosankan.

"Kondisi ini tidak jarang diperparah dengan pembiaran-pembiaran yang kerap dilakukan oleh masyarakat Indonesia baik itu disengaja ataupun tidak disengaja.

"Pembiaran-pembiaran sebagaimana dimaksud adalah serangkaian tindakan yang dianggap biasa dan wajar dilakukan dalam upaya memperoleh keuntungan baik untuk diri pribadi maupun untuk orang lain.

Leo Simanjuntak menegaskan bahwa Korupsi telah menjadi perilaku dalam keseharian masyarakat dan telah tumbuh menjadi suatu kebiasaan, suatu budaya.

"Bahkan Muhammad Hatta salah seorang tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia pernah melontarkan penilaian dengan mengatakan bahwa korupsi cenderung sudah membudaya, atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia.

"Ini artinya korupsi di Indonesia telah dianggap dan dipandang begitu masif sehingga memasuki ranah mental dan budaya masyarakat Indonesia dan menjadi sulit untuk dicegah serta diberantas.

"Salah satu tugas dan kewenangan Kejaksaan berdasarkan undang – undang nomor 11 tahun 2021 tentang perubahan atas Undang - undang nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia adalah melakukan Penuntutan dan melakukan Penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang, yang antara lain Penyidikan Tindak Pidana Korupsi.

"Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kasus korupsi besar yang banyak merugikan keuangan negara yang ditangani Kejaksaan Agung RI, diantaranya :

"Kasus korupsi impor tekstil yang telah merugikan perekonomian negara sebesar Rp. 1.646.216.880.000. Penggunaan instrumen unsur kerugian pekerekomian negara tersebut merupakan hal yang baru, karena selama ini fokus penanganan TP. Korupsi hanya pada unsur kerugian negara bukan pada perekonomian negara.

"Perhitungan kerugian perekonomian negara tersebut berdasarkan naskah analisis perhitungan kerugian perekonomian negara yang dikeluarkan oleh departemen ilmu ekonomi fakultas ekonomi dan bisnis universitas gajah mada.

"Dampak dari kasus korupsi penyelundupan tekstil tersebut dalam kurun waktu 2018-2019 terdapat 9 (Sembilan) pabrik tekstil yang tutup akibat kalah bersaing dengan banyaknya produk impor tekstil di indonesia. 

"Akibat dari tutupnya pabrik tekstil tersebut juga berdampak pada turunnya tingkat produksi tekstil domestik dan pemutusan hubungan kerja (phk) serta berpengaruh terhadap industri perbankan yang sudah memberikan fasilitas kredit kepada perusahaan -perusahaan tekstil yang berakibat terjadinya kredit macet.

"Pada kasus Jiwasraya, negara dirugikan hingga 16,8 Triliun Rupiah.

"Atas besarnya kerugian keuangan negara yang ditimbulkan, dan menurut BPK RI kasus Jiwasraya dapat berpotensi merugikan perekonomian negara.

"Di Sulawesi Selatan terdapat Kosus Korupsi yang ditangani Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yaitu : 1). Korupsi penyimpangan pada penggunaan laba untuk Pembagian Tantiem dan Bonus/Jasa Produksi serta Premi Asuransi Dwiguna Jabatan Bagi Walikota dan Wakil Walikota Makassar, mengakibatkan kerugian keuangan daerah kota Makassar khususnya PDAM kota Makassar sebesar Rp. 20.318.611.975,60, 2).

Korupsi Penyimpangan Penetapan Harga Jual Pasir Laut Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Takalar Tahun 2020 yang merugikan keuangan negara/daerah sebesar Rp. 7.061.343.713,- 3).

Kasus Mafia Tanah pada kegiatan Pembayaran Ganti Rugi Lahan pada Pembangunan  Bendungan Pasellorang di Kabupaten Wajo Tahun 2021 yang merugikan negara sebesar Rp. 75.638.790.623,-.

Leo Simanjuntak menegaskan bahwa pola sistem pemberantasan Korupsi di Indonesia dapat dikatakan ada upaya - upaya substantive dan struktural dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui pembentukan Undang-Undang dan lembaga anti korupsi.

"Kedua upaya substantive dan struktural tersebut merupakan upaya penegakan hukum pidana dengan menggunakan sarana penal (pidana) untuk menanggulangi suatu kejahatan.

"Dalam konteks penanggulangan kejahatan, upaya penal dapat dilengkapi dengan upaya non penal yang bersifat preventif yang jika diletakkan dalam pola sistem maka upaya non penal ini adalah bagian dari budaya.

"Upaya preventif dalam penanggulangan korupsi dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan- tindakan yang sifatnya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi.

"Berbicara tentang pencegahan korupsi sebetulnya sudah ada program-program yang mengkampanyekan anti korupsi namun masih terkesan belum maksimal.

"Contohnya, upaya membudayakan anti korupsi melalui program kantin anti korupsi yang dulu pernah dikembangkan ke sekolah-sekolah dari semua tingkatan baik itu SD, SMP , SMA maupun Perguruan Tinggi saat ini sudah tidak pernah lagi terdengar dengungannya.

"Hal ini mengindikasikan belum suksesnya upaya membudayakan perilaku anti koruptif ke tengah-tengah masyarakat terutama kepada generasi mudanya.

"Sebagaimana umum diketahui, generasi muda merupakan harapan bagi suatu bangsa untuk di masa yang akan datang.

"Generasi muda merupakan tonggak terlaksananya perubahan- perubahan dalam suatu bangsa Agent of Change (Agen Perubahan).

"Dalam bidang korupsi, generasi muda juga memiliki peran yang amat penting. Generasi muda dengan segala idealismenya dapat memutus mata rantai korupsi jika sejak dini telah dibekali dengan mental anti koruptif yang dapat diperoleh melalui pendidikan anti korupsi,
sehingga dapat membantu upaya pencegahan tindak pidana korupsi di masa mendatang, pungkas Kajati Sulsel Leo Simanjuntak.

Sumber ; Kasi Penkum Kejati Sulsel

Senin, 23 Agustus 2021

Tingkatkan Kapasitas Penyuluh dan Petani, Kementan Gelar Bimtek di Bone


Bone (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Pertanian menjadi sektor yang sangat strategis karena menunjukkan tren positif di masa pandemi. Pelatihan menjadi hal yang sangat penting untuk menjadi edukasi bagi sumber daya manusia pertanian. Kabupaten Bone didukung oleh sumber daya alam tanaman yang memadai, oleh karena itu Peningkatan Produksi Padi Dengan Penerapan Teknologi sangat di perlukan dalam mempertahankan peningkatan produktivitas. Petani yang merupakan aset insani perlu mendapat prioritas dalam penyusunan perencanaan program pembangunan pertanian supaya menjadi lokomotif, penggerak dan pelopor yang inovatif, kreatif, profesional, mandiri, mampu bersaing, dan berwawasan global.

Searah dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu yang lalu mengatakan peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementan. “Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut kita akan meningkatkan pertanian,” ujar Mentan.

Begitu juga pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang menekankan pentingnya peningkatan SDM. “Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan – terobosan yang dibutuhkan pertanian,” ungkapnya.


Bersama DPR-RI Komisi IV, Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan Bimbingan Teknis dalam rangka meningkatkan Produksi Padi Dengan Penerapan Teknologi di Kabupaten Bone tanggal 23 - 24 Agustus 2021 Kecamatan Tonra dan Kecamatan Barebbo.

Andi Akmal Pasluddin mengungkapkan agar seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan serius sehingga ada hasilnya dan bisa fokus pada teknologi budidaya padi, hingga pasca panen yang tepat guna. Khususnya padi dan diera sekarang pertanian sudah harus berteknologi bukan pertanian tradisional lagi sesuai semboyan Kementerian Pertanian Maju Mandiri Modern. Disamping meningkatkan produksi petani juga harus berorientasi Bisnis.

“Ambil ilmunya untuk dapat diterapkan sehingga bisa memajukan daerah. Perlu adanya evaluasi antara panitia pusat dan daerah sehingga kedepannya bisa berjalan lebih maksimal” lanjutnya pada saat pembukaan di hadapan 30 peserta pelatihan.


Kepala BBPP Batangkaluku juga mengatakan bahwa BIMTEK ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas petani demi peningkatan kesejahteraan serta meningkatkan kapasitas penyuluh dalam transfer teknologi pada petani.

Beliau berharap agar kita semua dapat merespon setiap kesempatan dengan cepat dan sigap, sehingga mampu menangkap kesempatan-kesempatan emas, seperti bimbingan teknis ini.

Salah satu peserta pelatihan, Nurlinda juga berharap agar kegiatan peningkatan kompetensi seperti ini berkelanjutan dan lebih mencakup ke daerah yang masih minim informasinya tentang teknologi khususnya Alat dan Mesin Pertanian. (Al-Aziz/Yuli N).
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved