All Posts - TEROPONG SULAWESI -->

Kamis, 26 Oktober 2023

Diduga Kurang Perhatian Terhadap Krisis Air di Lutim, LHI Minta DPRD Lakukan Hearing


Lutim, Teropongsulawesi.com, Sejumlah Desa di Kecamatan Malili kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, mengeluhkan air bersih PDAM yang tidak mengalir, apakah ini imbas kemarau atau memang dikarenakan pengelolaan Air bersih oleh PDAM dan Pemda Luwu Timur yang tidak maksimal.

Itulah yang menjadi pertanyaan sejumlah kalangan termasuk Aktivis LSM dari LHI, Kamis (25/10/2023).

Awaluddin salah seorang warga yang juga aktivis pemerhati di Luwu Timur mengatakan "Sudah hampir sebulan aliran air macet, bahkan 2 tahun terakhir masalah air bersih selelu menjadi keluhan di Kabupaten Lutim, dan kini masyarakat hanya mengharap dan atau mendapat bantuan yang di Suplai Air dari mobil Tangki, itupun tidak setiap hari, sementara warga sangat butuh Air bersih disetiap harinya, ungkapnya.

"Kita tidak tahu apakah ini imbas kemarau atau memeng pengelolan PDAM yang tidak maksimal di tambah pemerintah daerah Kabupaten Luwu Timur yang diduga kurang perhatian atas kondisi ini, ucapnya sedikit kesal.

Menurutnya, "Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Luwu Timur dinilai lebih mementingkan menghadiri kegiatan-kegiatan Bimtek di luar daerah dari pada mendengar keluh kesah masyarakat yang saat ini telah mengalami krisis air bersih khususnya di wilayah kecamatan Malili yang notabene ibu kota kabupeten,.tandasnya.

Kata Dia, "Setidaknya Bapak Bupati Luwu Timur melalui Dinas terkait mestinya memberikan solusi untuk dapat menyelesaikan masalah krisis air bersih serta diharapkan ada ketegasan Bupati terkait hal itu demi untuk kepentingan masyarakat dan jangan hanya mementingkan menghadiri kegiatan Bimtek di luar daerah, tegasnya.

"Satu kesyukuran karena air Sungai Malili beberapa bulan terakhir ini kondisinya jernih, jadi warga bisa menggunakannya  untuk mandi ataupun mencuci  pakaian, ungkap Awaluddin.

Sementara itu, Kalakhar LHI Iskaruddin mengatakan bahwa Dengan kurang perhatiannya (KUPER) Pemerintah terhadap krisis air bersih yang melanda Luwu Timur khususnya di Ibu kota kabupeten, ini bisa menjadi dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Pemda Luwu Timur, tuturnya.

Iskar beralasan bahwa Kabupaten Luwu Timur adalah wilayah yang memiliki sumber air yang memadai bahkan bisa dikatakan Surganya Air, namun kenyataannya apa yang kita lihat seolah-olah dampak kemarau yang di jadikan narasi alasan atau dijadikan kambing hitam yang membuat krisis air bersih terjadi di Lutim ini, katanya.

"Itupun kalau ini adalah dampak kemarau ya ! yang seharusnya Pemda hadir untuk memberikan solusi, tutur Aktivis kemanusiaan ini.

Menurutnya," Dalam aturan sangat jelas utamanya pada Pasal 28H UU 45 ayat (1)  menyebutkan bahwa setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, jelasnya.

"Hak atas air memang tidak diatur tersendiri di dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, namun, hak atas air adalah bagian dari terpenuhi dan terlindunginya hak untuk hidup, sebab air adalah komponen terpenting untuk memenuhi dan melindungi hak untuk hidup yang merupakan hak mutlak dan tidak bisa dikurangi atau dengan kata lain non derogable right, sebutnya.

"Negara dalam hal ini Pemerintah pusat atau pemerintah daerah menjamin Hak rakyat atas Air guna memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari bagi kehidupan sehat dan bersih dengan jumlah yang cukup, kwalitas yang baik aman, terjaga keberlangsungannya dan terjangkau.

"Dan hal ini di atur dalam UU Nomor 17/2019 Tentang Sumber Daya Air, tegasnya.

"Dengan demikian, menurut Iskar, ' Pemkab Lutim selaku penyelenggara pemerintahan berkewajiban memenuhi hak warga atas air bersih, tegasnya lagi.

"Disamping itu, PDAM adalah badan usaha dan pelanggan adalah konsumen, sudah jelas dalam perjanjian yang mengatur antara hak dan kewajiban perusahaan dan pelanggan, sehingga jika salah satunya lalai dari kewajibannya maka disebut wanprestasi, tuturnya.

"Pelanggan bisa saja menggugat secara hukum PDAM yang lalai memenuhi kewajiban, dengan kata lain PDAM tidak memenuhi hak pelanggan" jelas Iskar.

Iskar menegaskan, kiranya DPRD Lutim memanggil pihak instansi terkait melakukan untuk dilakukan 'hearing' atas persoalan PDAM itu, imbuhnya.

Terakhir Iskar menyampaikan bahwa melalui lembaga LHI berencana akan memasukkan pengaduan ke ombudsman RI dan KPI jika tidak ada tanggapan dari pemerintah setempat, tegasnya.

(Red)

Tiga Kepsek di Kecamatan Lalabata Kab Soppeng Mengubah Cemohan Menjadi Inspirasi Untuk Lingkungan Bersih


Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- Dalam upaya mempromosikan kesadaran lingkungan dan keberlanjutan, ketiga kepala sekolah di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, yakni Naharuddin dari SDN 23 Tanete, Abdul Asis dari SDN 7 Salotungo, dan Muhlis dari SDN 237 Aletellue, telah menghadapi tantangan dengan penuh semangat dan tekad.

Meskipun mereka telah memulai inisiatif bank sampah di sekolah masing-masing, seringkali mereka dihadapkan pada nada miring dan cemoohan dari sebagian orang yang masih memiliki pandangan negatif terhadap keberadaan bank sampah. Namun, ketiganya memilih untuk melihat pekerjaan ini sebagai sebuah misi mulia yang dapat membentuk perilaku berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan di kalangan pelajar.

Naharuddin, Abdul Asis, dan Muhlis bersama-sama berkomitmen untuk mengubah persepsi negatif menjadi inspirasi positif. Mereka percaya bahwa bank sampah di sekolah tidak hanya membantu mengelola sampah, tetapi juga membimbing generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa bank sampah bukan hanya tentang sampah, tetapi juga tentang pendidikan lingkungan, menjadi fokus utama ketiganya. Dalam pandangan mereka, pekerjaan ini membutuhkan dukungan dan pemahaman dari semua pihak agar dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Ini Tujuan SDN 23 Tanete & SDN 237 Aletellue Gelar Kegiatan Studi Tiru di SDN 7 Salotungo


Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- Dalam kunjungan yang bertujuan memperkaya pengetahuan tentang manajemen bank sampah, personil dari SDN 23 Tanete dan SDN 237 Aletellue melakukan studi tiru di Bank Sampah 'MAKKEGUNA' SDN 7 Salotungo. Fokus utama dalam pertukaran informasi ini adalah pada manajemen bank sampah dan proses pemilahan lima jenis sampah.



Pengurus bank sampah 'MAKKEGUNA', yang terdiri dari Andi Rosma Nur, Armi Nugraha, dan Syamsu Rijal, dengan antusias menjelaskan tugas dan tanggung jawab mereka sesuai tupoksi kepada guru dan siswa yang berkunjung dari kedua sekolah. Mereka membagikan pengalaman praktis tentang bagaimana mengelola bank sampah secara efektif dan efisien.

Guru dan siswa dari SDN 23 Tanete dan SDN 237 Aletellue terlibat aktif dalam sesi tanya jawab, menciptakan lingkungan kolaboratif yang memfasilitasi pertukaran ide dan pengetahuan. Semua pihak sepakat bahwa upaya semacam ini dapat menjadi inspirasi positif untuk peningkatan manajemen sampah di sekolah masing-masing.

Selasa, 24 Oktober 2023

Siswa Siswi SDN 7 Salotungo Berhasil Meraih Beberapa Juara dalam Seleksi FTBI



Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- Dalam Seleksi FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) yang diselenggarakan di SDN 7 SALOTUNGO, Gugus 1 Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, 14 sekolah turut berpartisipasi dengan mengutus perwakilan dari masing-masing sekolah. Perjuangan sengit terjadi, dan hasilnya, perwakilan dari SDN 7 SALOTUNGO meraih prestasi gemilang.

Aufa Wiqra Alchalief dari SDN 7 SALOTUNGO berhasil meraih Juara 1 dalam kategori mendongeng putra. Sementara itu, Aliyah Jazilah Budiman membanggakan sekolahnya dengan menjadi Juara 1 dalam mendongeng putri. Kategori menulis cerpen pun tidak luput dari kejayaan SDN 7 SALOTUNGO, di mana Putri A. Nur Reskyani Pelangi meraih Juara 1.

Keberhasilan mereka tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga membawa semangat kompetisi dan apresiasi terhadap bahasa ibu di lingkungan Gugus 1 Kecamatan Lalabata. Selamat kepada para juara dan seluruh peserta yang telah menunjukkan dedikasi dan bakat dalam bidang bahasa Indonesia.

Jumat, 20 Oktober 2023

Ira Syahriani dan Nur Pratiwi, Guru-guru SDN 7 Salotungo, Wujudkan 'Sedekah Sampah' sebagai Pembelajaran Berharga



Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- 20 Oktober 2023 - Di SDN 7 Salotungo, semangat 'Sedekah Sampah' tidak hanya tumbuh di kalangan siswa, tetapi juga ditanamkan dengan antusias oleh dua guru luar biasa, Ira Syahriani dan Nur Pratiwi. Keduanya memberikan dukungan penuh kepada siswa-siswi mereka untuk berpartisipasi dalam program 'Sedekah Sampah' yang diadopsi oleh sekolah.

Ira Syahriani, guru kelas 1C dan lulusan P1 P3K, tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswanya di bidang akademis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. "Saya percaya bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melibatkan pengalaman di dunia nyata. 'Sedekah Sampah' adalah cara yang baik untuk mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini," ungkap Ira.

Sementara itu, Nur Pratiwi, guru kelas 1B yang baru-baru ini lulus administrasi P3K, menegaskan bahwa 'Sedekah Sampah' mengajarkan pentingnya memandang sampah sebagai sumber daya yang dapat didaur ulang. "Kami ingin menciptakan kesadaran bahwa sampah bukan hanya limbah, melainkan dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat," tambah Nur Pratiwi.



Kedua guru ini memberikan contoh nyata bahwa mendukung program 'Sedekah Sampah' bukan hanya tentang memberi pengertian kepada siswa, tetapi juga ikut ambil bagian dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, SDN 7 Salotungo tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, melainkan juga tempat di mana nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Program 'Sedekah Sampah' yang diterapkan SDN 7 Salotungo bukan hanya menciptakan kebersihan lingkungan sekolah, tetapi juga membuka peluang bagi siswa-siswi untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Kedua guru ini melibatkan diri mereka sepenuh hati untuk menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan sejak usia dini.

Andi Widia, Siswa Kelas 4 SDN 7 Salotungo, Memimpin Gerakan 'Sedekah Sampah' untuk Kelestarian Lingkungan



Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- 20 Oktober 2023 - Andi Widia, seorang siswa kelas 4 di SDN 7 Salotungo, telah menjadi inspirasi bagi teman-temannya dengan memimpin gerakan 'Sedekah Sampah' di Bank Sampah 'MAKKEGUNA' di sekolahnya. Andi Widia, yang juga merupakan Putri dari Ketua Komite SDN 7 Salotungo, layak dianggap sebagai panutan dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Program 'Sedekah Sampah' yang dijalankan oleh Andi Widia ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng, yang diimplementasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Soppeng di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aryadin Arif.

Keberhasilan Andi Widia dalam memimpin gerakan ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antara instansi, seperti Dinas Pendidikan & Kebudayaan serta Dinas Lingkungan Hidup, dapat terjalin dengan harmonis. Inisiatif ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan kesadaran lingkungan sejak usia dini.

"Sedekah Sampah yang diwujudkan oleh siswa kelas 4 ini menunjukkan bahwa anak-anak memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan," ujar Aryadin Arif, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Soppeng. "Kami bangga melihat kolaborasi yang baik antara instansi pendidikan dan lingkungan hidup dalam mendukung kegiatan positif seperti ini."

Dengan semangat Andi Widia dan partisipasi aktif teman-temannya, 'Sedekah Sampah' tidak hanya menjadi kegiatan rutin di SDN 7 Salotungo, melainkan juga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Keberlanjutan gerakan ini diharapkan dapat membentuk pola pikir berkelanjutan dan cinta lingkungan di kalangan generasi muda.

Andi Widia, dengan kepemimpinannya dalam 'Sedekah Sampah', membuktikan bahwa setiap individu, tanpa memandang usia, dapat memiliki dampak besar dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Kamis, 19 Oktober 2023

Armi Nugraha Edukasi Siswa SDN 7 Salotungo tentang Sampah Bernilai Ekonomis


Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- Dalam upaya mewujudkan visi misi sekolah yang memiliki komitmen tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan, guru penggerak SDN 7 Salotungo, Armi Nugraha, mengambil inisiatif luar biasa dengan mengedukasi siswa mengenai sampah yang bernilai ekonomis. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkrit dalam mewujudkan semangat cinta lingkungan di sekolah tersebut.

Armi Nugraha, dengan penuh semangat, membagikan pengetahuannya kepada siswa tentang bagaimana mengelola sampah dengan cara yang ramah lingkungan dan sekaligus dapat menghasilkan nilai ekonomis. Melibatkan siswa secara aktif, ia mengajarkan prinsip daur ulang dan kreativitas dalam mengubah sampah menjadi produk bernilai jual.

Pentingnya edukasi ini tidak hanya sejalan dengan visi sekolah, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Soppeng, Aryadin Arif, beserta jajaran. Aryadin Arif sebelumnya telah memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup ketika berkunjung ke sekolah. Implementasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pihak sekolah dan instansi lingkungan dalam menciptakan kesadaran lingkungan sejak dini.

Armi Nugraha menyatakan, "Kami berupaya mengubah pandangan siswa terhadap sampah. Kami ingin mereka melihatnya sebagai peluang, bukan hanya sebagai masalah. Dengan cara ini, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih tetapi juga memberikan pemahaman bahwa sampah bisa memiliki nilai ekonomis."

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi momen edukasi semata, melainkan menjadi langkah awal untuk melibatkan seluruh siswa dalam menjaga lingkungan hidup dan memahami bahwa tindakan kecil mereka dapat memberikan dampak besar bagi bumi yang kita cintai.

Sebuah Inisiatif Inspiratif: Shalat Duha Berjamaah di SDN 7 Salotungo Diprakarsai oleh Guru Pendikan Agama Islam


Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- Pada pagi yang penuh keberkahan, seluruh siswa SDN 7 Salotungo bersatu dalam pelaksanaan shalat Duha berjamaah yang diimami oleh Arisal, seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menjadi sosok inspiratif bagi siswa-siswanya. Inisiatif ini berasal dari kerja sama dan kepedulian tiga guru PAI terkemuka di sekolah, yakni Andi Syamsul Bahri, Alwi, dan Arisal.

Pembiasaan shalat Duha secara berjamaah di sekolah ini tidak hanya menjadi kegiatan rutin, tetapi juga menjadi suatu nilai-nilai spiritual yang ditanamkan kepada siswa. Andi Syamsul Bahri, Alwi, dan Arisal bersama-sama merancang dan melaksanakan kegiatan ini dengan penuh dedikasi, melihat potensi positif yang bisa dihasilkan untuk pengembangan karakter siswa.

Dukungan penuh dari Kepala Sekolah Abdul Asis beserta seluruh tenaga pendidik sekolah menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini. Mereka memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya para guru PAI dalam membangun kesadaran spiritual dan kebersamaan di antara siswa.

Abdul Asis, Kepala Sekolah SDN 7 Salotungo, menyampaikan, "Kami bangga melihat semangat dan dedikasi guru-guru PAI kita. Inisiatif ini tidak hanya membentuk karakter yang baik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan yang sangat penting bagi perkembangan siswa."

Shalat Duha berjamaah ini menjadi momen berharga di mana seluruh komponen sekolah berkumpul dalam kebersamaan untuk meningkatkan spiritualitas dan keimanan. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas sekolah, tetapi juga menjadi pijakan untuk mengembangkan lebih banyak inisiatif yang membawa dampak positif bagi pendidikan dan moral siswa.

Bank Sampah 'MAKKEGUNA' SDN 7 Salotungo Terus Berjaya di Bawah Kepemimpinan Hj. Sitti Arafah


Salotungo, Soppeng Sulsel Teropongsulawesi.com,- 19 Oktober 2023 – Bank Sampah 'MAKKEGUNA' yang beroperasi di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Salotungo terus menunjukkan keberhasilan di bawah kepemimpinan Hj. Sitti Arafah. Sejak diresmikan, bank sampah ini telah menjadi lokomotif utama dalam upaya pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.

Hj. Sitti Arafah, selaku ketua Bank Sampah 'MAKKEGUNA', berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. "Kami fokus pada edukasi dan pengembangan kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah dan sekitarnya. Semakin banyak yang terlibat, semakin besar dampak positifnya," ujar Hj. Sitti Arafah.

Bendahara bank sampah ini, Andi Rosma Nur, menyampaikan bahwa mereka terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen keuangan. "Kami terbuka mengenai laporan keuangan dan selalu berusaha untuk memberikan manfaat maksimal kepada anggota bank sampah," ungkap Andi Rosma Nur.

Armi Nugraha dan Arisal yang bertanggung jawab dibidang penimbangan, juga memberikan kontribusi signifikan dalam memastikan proses pengelolaan sampah berjalan lancar. "Kami melakukan penimbangan dengan teliti untuk memastikan setiap kontribusi anggota tercatat dengan akurat. Ini adalah langkah penting untuk memotivasi partisipasi aktif dalam program ini," ujar Armi Nugraha.

Bank Sampah 'MAKKEGUNA' bukan hanya menjadi tempat untuk mendaur ulang sampah, tetapi juga pusat pembelajaran bagi anak-anak di SDN 7 Salotungo tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan. Dengan terus menggalang dukungan dari masyarakat, bank sampah ini berhasil menjadikan sekolah sebagai agen perubahan positif dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Pada kesempatan yang sama Andi Wahdiati menginisiasi sekaligus mengajak kepada seluruh siswa untuk menabung sampah yang ditandai dengan pembagian formulir calon nasabah Bank Sampah 'MAKKEGUNA'

Rabu, 18 Oktober 2023

Kembalikan Kejayaan Pertanian, Plt. Mentan Minta Penyuluh Dampingi Petani Hadapi El Nino


Jakarta, Teropongsulawesi.com, Dalam menghadapi climate change dan El Nino yang masih melanda hingga saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan Webinar Program Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino di Ruang Agriculture War Room (AWR) Kementan, Rabu (18/10/2023).

Webinar bertemakan “Pembinaan Penyuluh Pertanian dalam rangka Pengawalan Gernas Penanganan Dampak El Nino” yang dihadiri oleh penyuluh pertanian di 10 Provinsi yang terkena dampak El Nino yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Lampung secara online sebanyak 19.947 peserta. Webinar juga dihadiri oleh Plt. Mentan, Wamen, Eselon I dan II lingkup Kementan.

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa sejak minggu lalu seluruh Eselon I dan II beserta jajarannya sudah menyusun Quick Win terkait Gernas El Nino dan langkah apa yang akan dikerjakan tiga bulan ke depannya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan sudah mempresentasikan bagaimana cara untuk mendapatkan produktivitas lebih tinggi dan lebih baik untuk tiga bulan kedepan, termasuk target 37 juta ton, sehingga memerlukan kerjasama seluruh pihak seluruh insan pertanian termasuk petani dan penyuluh.

Saya akan menemui Bapak dan Ibu semua yang ada di 10 provinsi yang terkena dampak El Nino, ujar Arief.

Kerahkan seluruh Eselon I ke 10 ini. Pastikan benihnya harus bagus, pupuknya harus ada. Jika pupuk bersubsidi sulit maka pupuk komersial harus ada, ujarnya lagi

Untuk asurasi pertanian, saya mohon agar penyuluh-penyuluh seluruh Indonesia untuk mensosialisasikan asuransi pertanian. Hal ini penting karena jika ada gagal panen ada uang sebagai pengganti, tegasnya.

Arief juga meminta agar produktivitas dapat ditingkatkan, dari 5.2 ton per hektar menjadi 5.4 ton per hektar, 5,5 sampai 5,8 ton per hektar. Detailkan satu persatu mulai pupuk dan benih, tetapkan penanggung jawab per wilayah.  

Penyuluh pertanian merupakan salah satu kunci sukses keberhasilan. Sehingga kehadiran penyuluh harus bisa menjadi juru bicara dan harus bisa mendengarkankan keluh kesah para petani. Jika ada masalah seharusnya penyuluh berada di depan dan laporkan kepada pemerintah pusat. Para Eselon I, II, Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota harus peduli terhadap permasalahan para petani dan harus mengeksekusi dilapangan secara langsung. Ini dilakukan untuk mengembalikan pertanian Indonesia yang jaya, pinta Arief.

Selain itu para penyuluh harus bisa menjadi fasilitastor, inisiator, motivator, dinamisator, edukator dan advaiser terhadap petani yang ada

Saya akan menemui Bapak dan Ibu semua di 10 provinsi yang terkonsentrasi untuk peningkatan produksi. Kerahkan seluruh sumber daya, benihnya harus bagus, pupuknya harus ada. Kalau pupuk subsidi sulit maka kita sudah menyiapkannya, tegas Arief lagi.

Terakhir, untuk asuransi pertanian agar dapat dikomunikasin kepada para petani dan saya sudah berkomunikasi dengan Dirut Jasindo untuk membantu komunikasi terakhir kepada para petani. 

Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam laporannya menyampaikan kegiatan Webinar Gernas penanganan dampak El Nino 10 provinsi yang terkena dampak El Nino merupakan daerah sentra produksi. Webinar juga dilakukan dalam rangka persiapan musim tanam I atau musim rendeng. 

Kabadan Dedi meminta agar penyuluh harus memastikan ketersediaan sarpras di lapangan, teknologi budidaya, pemupukan berimbang, panen dan pasca panen. Lakukan pendampingan kepada petani dan penyuluh harus selalu hadir kepada petani dalam suka dan duka, ujarnya.

Untuk mengantisipasi musim rendeng dimana berdasarkan info BMKG bahwa musim hujan atau jadual tanam akan mundur 1-3 dasarian, maka peran penyuluh pertanian  diharapkan dapat mengawal dan memastikan ketersediaan sarana produksi, transfer inovasi teknologi pertanian dan melakukan pendampingan kepada petani untuk memastikan usaha tani yang dilaksanakan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

Program Gernas Penanganan Dampak El Nino merupakan upaya peningkatan peran Penyuluh Pertanian dalam kegiatan pengawalan dan pendampingan pembangunan pertanian yang saat ini difokuskan pada kegiatan pengawalan penanggulangan dampak El Nino di 10 provinsi dan 115 kabupaten. Program Gernas ini bertujuan untuk meningkatkan peran Penyuluh Pertanian (PNS/PPPK/THL-TB PP) di 10 provinsi dalam pengawalan dan pendampingan di Lokasi Gernas Dampak El Nino.

Peserta webinar akan mendapatkan materi dari narasumber, praktisi serta fasilitator yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Webinar juga dihadiri oleh perwakilan Eselon 1 di Kementan. 

Metode webinar meliputi tatap muka secara online dan diskusi adapun lokasi webinar secara offline dilaksanakan di Kementan, ujarnya. 

Target peserta webinar sebanyak 8.098 orang yang terdiri dari 7.936 PNS PPPK dan 162 THL TBPP dari 10 provinsi yang terkena dampak El Nino.

Kehadiran seluruh calon peserta pada kegiatan webinar diharapkan dapat meningkatkan melakukan pengawalan dan pendampingan terhadap provinsi yang terkena dampak tersebut. 

(OC/NF)

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved