Gowa -->

Rabu, 23 Oktober 2019

Bupati Adnan Sebut Kabupaten Gowa Masih Punya Peranan Penting Dalam Struktur Perekonomian Nasional


Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Ketahanan pangan berperan strategis dalam mendukung ketahanan nasional. 

Pangan bukan hanya sebagai komoditi ekonomi, tetapi merupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik, baik lokal, regional, nasional maupun global. 

Isu tersebut menjadi hal yang diangkat Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dalam pemaparan essainya dibidang studi Empat Konsensus Dasar Bangsa (SBS) Ketahanan Nasional pada Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkat (P3DA) X Lemhanas 2019 di Jakarta, Rabu (23/10) kemarin. 

Adnan Bupati Gowa mengangkat yang  berjudul "Implementasi Ketahanan Pangan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Gowa",

Essai ini berhasil membawanya menjadi sebagai peserta terbaik.

"Ketahanan pangan memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap ketahanan ekonomi, apalagi dengan melihat pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar yang berkelanjutan," katanya. 

Menurutnya, kebutuhan akan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan berkualitas semakin menjadi tuntutan. Pasalnya, pangan menjadi kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup dan melakukan aktivitas sehari-hari, sementara ketahanan pangan adalah jaminan bagi manusia untuk hidup sehat dan bekerja secara produktif. 

Ia mengungkapkan, di Kabupaten Gowa sendiri sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam struktur perekonomian. Hal ini dapat dilihat pada kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gowa, di mana pada 2015 hingga 2018 selalu berada di posisi terbesar kontribusinya.

"Kabupten Gowa berada pada urutan kedua sektor perdagangan, urutan ketiga sektor kontruksi, dan urutan keempat sektor real estate," terangnya. 

Meskipun posisi terbesar yaitu 29,11 persen pada 2018, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB cenderung menurun setiap tahunnya, padahal produksi beras terus naik. Pada 2016 produksi beras capai 382.147 ton, 2017 naik menjadi 401.979 ton, 2018 naik 408.899 ton dan 2019 naik menjadi 412.964 ton. 

Penurunan ini tentunya karena pengaruh sektor lain yang pertumbuhannya cukup besar yaitu perdagangan, konstruksi dan real estat karena kontribusinya di atas 8 persen. 

"Walaupun produksi beras naik setiap tahun, kebutuhan terhadap beras ikut naik karena jumlah penduduk yang terus bertambah, apalagi pada tiga tahun terakhir. Pada 2017 jumlah penduduk mencapai 735.493 jiwa, 2018 naik 748.200 jiwa dan 2019 naik 760.607 jiwa," jelasnya. 

Selain permasalahan menurunnya kontribusi sektor pertanian setiap tahun, terdapat pula permasalahan lain yaitu terjadinya alih fungsi lahan. Hal ini terlihat dari luas sawah irigasi yang terus menurun dari tahun 2015 hingga tahun 2018, luas sawah irigasi berkurang sekitar 238 hektar. 

"Kondisi ini karena pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga kebutuhan akan perumahan dan pemukiman meningkat pesat. Ini juga terlihat dari kontribusi sektor konstruksi dan real estate sebagai kontributor ketiga dan keempat terbesar terhadap PDRB, setelah sektor pertanian dan perdagangan. Pertumbuhan perumahan dan pemukiman (real estate) yang tinggi karena banyaknya penduduk yang tinggal di Gowa tetapi bekerja di Makassar," paparnya. 

Sehingga, pertumbuhan penduduk yang pesat di Kabupaten Gowa bukan karena faktor kelahiran yang tinggi tetapi karena faktor migrasi penduduk, sebagai konsekuensi Kabupaten Gowa berbatasan langsung dengan Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

"Dalam hal ini maka permasalahan utama yang terkait dengan ketahanan pangan yaitu menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap struktur perekonomian dan terjadinya alih fungsi lahan akibat tingginya kebutuhan terhadap perumahan," tutupnya. (*)

Camat Parigi Muhammad Guntur Sebut Ada 5 Desa Yang Terkena Dampak Angin Kencang


Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Angin kencang yang melanda Kecamatan Parigi, Minggu (20/10) lalu menyebabkan 144 rumah rusak dengan kondisi mulai dari rusak berat hingga rusak ringan. 

Camat Parigi Muhammad Guntur mengatakan, rumah yang terkena dampak angin kencang ini ada lima desa. Masing-masing Desa Manimbahoi 64 rumah, Desa Bilanrengi 38 rumah, Desa Jonjo 10 rumah, Desa Majannang 18 rumah dan Desa Sicini 14 rumah. 

"Kami masih mendata berapa rumah yang rusak berat, sedang hingga ringan. Tapi khusus di Desa Manimbahoi itu kebanyakan yang rusak berat," katanya, Rabu (20/10). 

Meski demikian, warga yang kondisi rumahnya rusak sedang dan ringan tetap memilih tinggal di rumahnya. Sementara yang mengalami rusak berat mereka mengungsi ke rumah tetangga. 

"Yang rusak ringan itu sudah banyakmi diperbaiki dengan berkerjasama warga setempat, yang masih terbuka atapnya itu yang rusak berat karena satu rumah yang terbuka," terangnya. 

Sementara terkait dengan kebakaran hutan yang ada di Kampung Bangkeng Kajang, Dusun Balleanging, Desa Manimbaho yang lokasinya masuk sebagai wilayah kaki Gunung Lompobattang ini hingga saat ini masih belum padam. Meski demikian pihaknya bersama masyarakat, Manggala Agni, TNI/Polri dan Damkar terus melakukan Langkah-langkah agar bagaimana api tidak semakin melebar. 

"Titik kebakaran susah dipadamkan dengan cepat karena lokasinya berada di ketinggian sementara akses kesana juga tidak memadai. Hanya saja kita tetap melakukan upaya agar paling tidak api tidak semakin membesar dengan cara menghalaunya," katanya. 

Susahnya dilakukan pemadaman selain karena akses, alat yang terbatas juga karena kondisi cuaca dalam hal ini angin yang kadang-kadang datang begitu kencang sehingga dianggap dapat membahayakan warga dan tim saat melakukan pemadaman. 

"Pemadaman kita lakukan biasa hingga dini hari, tim pun diganti secara bergilir. Sejak kejadian sampai saat ini tim dan warga betul-betul telah melakukan usaha penuh," ujarnya. 

Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni pada kesempatan tersebut melakukan peninjauan di lokasi terjadinya kebakaran hutan. 

Selain itu, dirinya pun memastikan akan mengirimkan bantuan secepatnya kepada warga yang rumahnya rusak karena tertiup angin kencang. 

"Nanti saya akan koordinasi ke BPBD Gowa dan Dinas Sosial untuk segera mengirimkan bantuan. Saya pun berharap pemerintah kecamatan bergerak cepat melakukan pendataan kondisi rumah rusak untuk agar segera dapat dilaporkan ke stakeholder terkait untuk ditindaklanjuti," katanya. 

Selain itu Wabup Gowa yang didampingi Tim Penanganan Karhutla juga memantau kondisi pemadaman lokasi kebakaran hutan. 

Dirinya pun meminta agar tim penanganan yang dibantu penuh oleh masyarakat secara bersama-sama melakukan pemadaman dengan melihat kondisi terlebih dahulu. 

"Semaksimal saja dilakukan, kalau memang lokasinya sulit untuk dilewati tidak usah dipaksakan. Harus mengutamakan keselamatan diri sendiri, yang jelas segala upaya telah dilakukan seperti memadamkan dengan alat seadanya," terangnya. 

Wabup Gowa pun memotivasi masyarakat dan tim yang telah bekerja semaksimal mungkin. 

"Kita sudah lihat langsung kalau lokasi kebakaran hutan ini memang sangat sulit di jangkau. Belum lagi lokasi irigasi sangat jauh dengan titik yang terbakar," katanya. (CH)

Rabu, 16 Oktober 2019

Sekda Gowa Yakin Program 1 Hafidz Persatu Desa Yang Dicanangkan Tahun 2020 Akan Membawa Perubahan di Kab. Gowa


Teropongsulawesi.com, Gowa Sulsel) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus melakukan upaya dalam  membentuk generasi pencinta Al-Quran demi membentuk insan yang berakhlakul karimah. Bahkan generasi muslim milenial menjadi sasaran utamanya. 

Salah satu yang dilakukan dengan membentuk program-program keagamaan, salah satunya Program 1 Hafidz/1 Desa yang dicanangkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Pembahasan ini pun dibahas pada Temu Koordinasi Bidang Keagamaan di Baruga Tinggimae, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Gowa, Rabu (16/10).

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gowa H Muchlis, di dampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gowa, Hj Emmy Pratiwi Lutfi. 


H Muchlis mengatakan, sekretariat daerah bersama perangkatnya bertugas membantu bupati dalam merumuskan kebijakan, mengawal kebijakan dan mengevaluasi kebijakan penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Gowa. Khusus untuk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ada tugas dan fungsi untuk mengevaluasi dan merumuskan terkait dengan kebijakan di bidang keagamaan. Sementara, untuk implementornya ditingkat Kabupaten dipegang kendali oleh Dinas Sosial. 

Terkait dengan keagamaan di kabupaten ada beberapa hal yang perlu diketahui yakni adanya sebagian warga yang dalam pengajaran agama masih di pandang lemah. 

"Penerapan nilai-nilai atau prinsip ajaran agama masih belum merata di tengah-tengah masyarakat. Mungkin kuantitas pembangunan rumah ibadah semakin baik, namun yang menjadi masalah adalah tambahan jumlah jemaah yang memakmurkan atau yang datang beribadah ke masjid tidak bertambah," jelasnya.

Tak hanya itu, berdasarkan assesment yang telah dilakukan oleh Departemen Agama bahwa minat masyarakat untuk melakukan ibadah haji justru semakin bertambah setiap tahun, tetapi tidak mempengaruhi tingkat pemahaman masyarakat terhadap keagamaan.

Dari jumlah jemaah haji yang tiap tahun meningkat, tidak kurang dari 20 persen jemaah haji mahir dalam membaca al-qur'an. 

"Olehnya itu dengan adanya program satu penghafal Al-quran atau hafidz pada setiap desa maupun kelurahan yang akan dicanangkan tahun 2020 akan membawa perubahan di Kabupaten Gowa," katanya.

Diketahui, Program ini akan dibagi dua yakni untuk usia muda dan para imam, dan guru agama. Kedua ini nantinya akan menjadi imam-iman disetiap masjid yang ada di Kabupaten Gowa.

"Jadi nanti program ini dibagi dua, untuk usia muda sendiri sebaiknya telah lulus agar tidak bermasalah dengan sekolahnya terkait batasan mungkin usia 30 tahun, namun untuk tahap awal kita hanya mengirim satu dulu setiap desa sehingga semua akan berjumlah 167 orang," beber Muchlis.

Selain itu, mengenai pembiayaan ia diberikan secara gratis. Semua ini akan dibebankan pada dana desa/kelurahan mulai dari masuk hingga selesai. 

"Alumninya nanti kita sebar untuk menjadi imam masjid, imam tarwih, imam dusun dan lingkungan, juga akan menjadi pengajar pada tutor Sanggar Pwndidikan Anak Saleh, kemudian nantinya bisa dikader menjadi pengajar pada sekolah tahfidz," urai mantan Kepala Bappeda Gowa dihadapan seluruh peserta temu keagamaan.

Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gowa Hj Emmy Pratiwi Lutfi mengatakan, dalam temu koordinasi ini akak dibahas terkait program satu penghafal Al-Quran atau hafidz pada setiap desa maupun kelurahan yang dipaparkan Sekkab Gowa H. Muchlis. Selain itu juga untuk lebih memperet persatuan dalam menciptakan persepsi kedepan guna menciptakan generasi muda yang bisa diandalkan.

"Ini digelar sebagai upaya untuk membangun harmoni sosial yang saling mendukung antara pemerintah mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa maupun masyarakat dengan cara menginventarisasi segala permasalahan yang ada utamanya di bidang keagamaan," katanya.

Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada, dimana hasil dari pertemuan ini akan menjadi rekomendasi dan rumusan dalam bentuk program kegiatan dan kebijakan bagi pemerintah Gowa Kedepan. (*). 

Kerajinan Tangan Warga Binaan Lapas Perempuan Sungguminasa di Apresiasi Ketua TP PKK Provinsi Sulsel

Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) - Dalam rangkaian hari jadi Provinsi Sulawesi Selatan yang ke-350 tahun, TP PKK Prov. Sulsel bersama TP PKK Kota Makassar, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Prov. Sulsel, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulsel, dan sejumlah OPD terkait mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Sungguminasa, Gowa pada Rabu (16/10).

"Jadi hari ini dalam rangka hari jadi Sulsel yang ke-350, kami kerjasama dengan Dinas Sosial dan Biro Kesra Sulsel bersama-sama mengunjungi saudara-saudara kita di Lapas," ucap Lies.

Pada kunjungan ini, Lies F. Nurdin selaku Ketua TP PKK Sulsel sekaligus Ketua YKI Sulsel berkesempatan melihat langsung bakat-bakat yang dimiliki oleh warga binaan Lapas Perempuan Sungguminasa. Lies juga memberikan sejumlah bantuan berupa satu unit mixer pembuat roti, lima dispenser beserta galon, sebelas kotak P3K, lima puluh Al-Quran, 400 tumbler, dan perlengkapan mandi kepada 400 warga binaan yang ada di lapas.

"Sebagai bentuk perhatian, kami bawakan sejumlah bantuan. Kami dengar di sini warga binaannya pintar membuat roti. Roti-rotinya enak, tetapi mereka butuh alat yang kuantitinya lebih besar untuk membuat roti, beserta bantuan lainnya. Semoga bantuan tersebut bisa bermanfaat di sini," jelas Lies yang merupakan lulusan program master dari Kyushu University Japan.

Selain itu, hasil kerajinan tangan warga binaan di Lapas pimpinan Victor Teguh Prihartono ini juga mendapat apresiasi tinggi dari istri Nurdin Abdullah.

"Ya jadi kalau kita lihat di sini itu mereka punya bakat untuk membuat keterampilan sangat bagus. Tadi banyak ibu-ibu beli dan ibu-ibu akan pasarkan juga. Ini punya saya tadi saya beli juga," ungkap Lies sambil memperlihatkan tas hasil karya warga binaan yang ia kenakan.

Nantinya, Lies bersama Dekranasda Prov. Sulsel akan bekerjasama dengan Lapas Perempuan Tingkat 2 Sungguminasa untuk membantu memasarkan produk-produk hasil warga binaan dan melakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kualitas dan keterampilan warga binaan di sana.(*). 

Selasa, 15 Oktober 2019

Jaga Kamtibmas di Gowa Tetap Kondusif Wabup ARM Ikut Patroli Gabungan

Teropongsulawesi.com, Humas Gowa - Wakil Bupati Gowa H. Abd Rauf Malaganni bersama Ketua DPRD dan Wakapolres Gowa berkeliling dengan motor patroli. Kegiatan ini masuk dalam rangkaian

Apel Besar Gabungan Skala Besar dalam rangka guna menjaga stabilitas kamtibmas tetap kondusif di Gowa. Berlangsung di Sungguminasa Selasa sore,(15/10)

Rute yang ditempuh oleh Kr Kio panggilan akrab Wabup Gowa mulai dari kantor Polres Gowa menuju Jalan Poros Malino, Jalan Macanda hingga poros Samata. Kemudian dari poros Paccinongan kemudian belok ke Jalan Pa'bangiang hingga ke Jalan Masjid Raya menuju Basoi Dg Bunga, Bonto-bontoa dan berakhir di tempat star.

Patroli gabungan dijadwalkan berlangsung 15 hingga 20 Oktober 2019. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Wakapolres Gowa, Kompol Muh Fajri Mustafa.

" kegiatan ini dilaksanakan tentunya berhubungan dan berimplikasi mengawal jalannya proses demokrasi. Dimana tanggal 20 Oktober akan dilaksanakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. Operasi berlangsung setiap hari guna menjamin stabilitas kantibmas tetap kondusif di Kabupaten Gowa," jelasnya.

Sasaran pengamanan kali yakni pada kegiatan-kegiatan jalanan yang saat ini meningkat di wilayah hukum Polda Sulawesi Selatan.  Khususnya untuk wilayah Gowa.

"Inti operasi disasarkan pada kejahatan seperti premanisme, kejahatan jalanan atau begal, peredaran minuman keras tradisional baik yang mengedarkan, pembuatnya, maupun tempat- tempat yang sering dijadikan sebagai tempat pesta miras. Selain itu kita juga akan mengamankan para pembuat senjatan tajam dalam hal ini busur, badik dan parang yang dapat membahayakan seluruh lapisan masyarakat," tambah Wakapolres.

Wakil Bupati Gowa, mengapresiasi operasi pengamana gabungan. Menurutnya  operasi seperti ini bisa memantau sekaligus memastikan suasana kondusif di wilayahnya.

" Pengamanan Gabungan merupakan upaya untuk mengkondusifkan situasi di wilayah Kabupaten Gowa pasca pelatikan presiden dan Wakil Presiden RI. Operasi yang turut melibatkan pemerintah dan Kodim 1408 Gowa merupakan kerjasama yang baik sekaligus membuktikan Pemkab Gowa bersama elemen lainnya saling mendukung dan bekerjasama menciptakan wilayah kondusif bagi masyarakat Gowa," pungkasnya (VH). 

Senin, 14 Oktober 2019

Direktur CIP : Reses DPRD Gowa Maladministrasi, Bisa Jadi Pengembalian Uang Negara

Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) - Meski empat pimpinan DPRD Gowa sudah mengambil sumpah jabatan untuk periode 2019-2024 Senin (14/10) siang tadi. 


Namun, Direktur Eksekutif LSM Center Informasi Publik (CIP), Zulfiadi Muis masih mempersoalkan pelaksanaan reses anggota DPRD Gowa beberapa waktu lalu. Dimana, pelaksanaan reses dilakukan tanpa melalui Bamus dan disetujui oleh pimpinan DPRD Gowa yang statusnya masih bersifat pimpinan sementara.

"Pelantikan empat pimpinan DPRD hari ini membuktikan bahwa pada pelaksanaan reses 44 Anggota DPRD Gowa beberapa lalu itu cacat administrasi. Pasalnya, persetujuan reses ditandatangani oleh pimpinan DPRD yang masih bersifat sementara," katanya.

Menurut pria yang akrab disapa Daeng Ramma itu, bahwa jika 44 Anggota DPRD yang reses tersebut tidak ingin bermasalah dengan hukum. Mereka wajib mengembalikan anggaran yang digunakan saat reses.

Selanjutnya, pimpinan DPRD yang masih berstatus sementara kemudian menyetujui penggunaan anggaran tersebut dikategorikan sebagai penyalahgunaan wewenang atau jabatan.

"Mereka menyetujui melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan uang negara, tentu saja melakukan penandatanganan padahal belum menjadi kewenangannya karena jabatannya masih pimpinan sementara," jelas pria yang akrab disapa daeng Ramma.

Zulfiadi mengharapkan kepada ketua partai agar menempatkan kadernya sebagai pimpinan DPRD Gowa bukan yang baru belajar. Terkait dengan legislasi, Kabupaten Gowa sudah jauh tertinggal.

"Kita membutuhkan pimpinan DPRD Gowa yang berpengalaman bukan yang masih belajar sehingga tidak terjadi masalah seperti pelaksanaan Reses tersebut," harapnya.

Sekedar diketahui pimpinan yang mengucapkan sumpah/janji jabatannya yakni, Rapiuddin dari partai PPP sebagai Ketua DPRD Gowa, sedangkan Wakil Ketua I dijabat oleh A Tenri Indah dari partai Gerindra, Wakil Ketua II Zulkifli Alimuddin Tiro dari partai Demokrat dan Wakil Ketua III Rezkiah Hijaz dari partai Nasdem.

Tampak dalam kegiatan ini turut hadir, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, pimpinan Forkopimda Gowa, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita, Wakil Ketua TP PKK Gowa, Musaddiyah Rauf, serta pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa. (Sumber Berita GoWa-MO). 

Bupati Adnan : Ketua dan Wakil Ketua DPRD Gowa Periode 2019-2024 Diharap Jalankan Fungsi Ideal Dalam Mendukung Kinerja Pemerintah

Teropongsulawesi.com, Humas Gowa - Pembangunan daerah dan terpenuhinya kesejahteraan masyarakat tentunya sangat didukung dengan keberadaan seluruh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Hal ini ditegaskan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Gowa dalam rangka pengucapan sumpah/janji Ketua dan Wakil Ketua DPRD Periode masa jabatan 2019-2024, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Gowa, Senin (14/10).

Menurutnya, keberadaan pimpinan dan anggota DPRD Gowa dengan susunan baru ini diharapkan dapat menjalankan fungsi ideal dan mendukung kinerja-kinerja pemerintah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta melalui program kemitraan.

"Tantangan ini menjadi cukup penting mengingat terbatasnya sumber daya pemerintah. Sehingga kami berharap agar DPRD dengan kepengurusan yang baru dapat bersinergi dan bekerjasama untuk membangun daerah dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat sesuai dengan visi-misi Kabupaten Gowa," ungkapnya.

Bupati Adnan mengatakan, pimpinan yang dilantik hari ini dengan formasi yang cukup baik yakni dua laki-laki dan dua perempuan, sehingga hal ini akan membuat dinamika di DPRD Gowa semakin baik.

Ia mengakui, formasi pastinya akan dapat membangun koordinasi dan komunikasi antara pimpinan legislatif dan eksekutif dapat terjalin dengan baik dan intens. Salah satunya adalah bagaimana kita mampu mengesahkan secepat mungkin APBD pokok tahun 2020 mendatang.

"Selamat kepada pimpinan DPRD yang baru dilantik. Kepada ketua dan wakil ketua DPRD yang baru, saya ucapkan selamat mengemban tugas dan amanah, semoga kinerja DPRD semakin dinamis dan semakin meningkat ditangan bapak/ibu," katanya.

Sekadar diketahui mereka yang diambil sumpah/janji jabatannya yakni, Rapiuddin dari partai PPP sebagai Ketua DPRD Gowa, sedangkan Wakil Ketua I dijabat oleh A Tenri Indah dari partai Gerindra, Wakil Ketua II Zulkifli Alimuddin Tiro dari partai Demokrat dan Wakil Ketua III Rezkiah Hijaz dari partai Nasdem.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, pimpinan Forkopimda Gowa, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita, Wakil Ketua TP PKK Gowa, Musaddiyah Rauf, serta pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa. (*). 

Minggu, 13 Oktober 2019

Baca : GoWa-MO Luncurkan Program Media Online Masuk Desa

Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) - Organisasi Wartawan Media Online  (Gowa-MO) meluncurkan program Media Online Masuk Desa. Melalui program ini, Gowa-MO akan melakukan pengawasan penggunaan Dana Desa di Kabupaten Gowa. 

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Group Wartawan Media Online (DPP GoWa-MO) Syafriadi Djaenaf saat meluncurkan Program "Media Online Masuk Desa dan Desa Masuk Media Online" di Sekretariat Gowa-MO, Jalan Tumanurung Raya No B 28 Pandang-Pandang meminta kepada semua jurnalis media online yang bergabung dalam DPP Gowa-MO, agar melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa. 

Syafriadi menyebutkan, keterlibatan DPP Gowa-MO diharapkan membantu mencegah penyalahgunaan Dana Desa. Ia membeberkan, secara nasional, hingga tahun 2018 tercatat sedikitnya sudah ada 181 kasus korupsi dana desa dengan 184 tersangka. Dengan total kerugian negaranya, sebesar Rp 40,6 miliar.

Selebihnya tercatat 900 kepala desa bermasalah dengan hukum. Angka ini, kata Syafriadi tentu menjadi keprihatinan bersama.

"Sudah banyak oknum Kepala Desa dijeruji besi karena terbukti pengelolaan keuangan desanya tidak sesuai dengan aturan. Kasus ini terjadi di hampir kabupaten/kota yang ada di Indonesia," jelasnya

Bila dilihat dari banyaknya pola korupsi dana desa, memang sulit dihindari dengan berbagai faktor. Terutama minimnya pengawasan dan kemampuan mengawasi dengan 74 ribu lebih desa di Indonesia. 

"Selain pengawasan, minimnya pengetahuan dan kapasitas aparatur dalam melakukan pelaporan keuangan desa sesuai dengan aturan yang berlaku menjadi penyebab, termasuk lemahnya penggunaan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang sudah diluncurkan oleh Kementerian Desa," sebut mantan Ketua Umum Koalisi LSM Maha Karya Indonesia ini

Karena itu, dengan program Media Online Masuk Desa dan Desa Masuk Media Online, harap dia, dapat memperkuat sistem pengawasan penggunaan Dana Desa. Serta untuk memastikan bahwa dana desa benar-benar efektif. "Satu orang Jurnalis akan mengawasi 2 sampai 5 desa," ungkapnya.

Semua potensi dan keberhasilan desa yang diawasi harus dipublikasikan. "Kita akan menyiapkan 250 media online untuk program ini, kita akan mengawasi penggunaan dana desa dan melakukan pembinaan sampai kegiatannya selesai kemudian dipublikasikan," paparnya.

Program ini sekaligus memberikan bimbingan tekhnik kepada sekdes dan staf desa untuk pembuatan baket dan rilis berita. "Pengembangan SDM desa sangat penting, Kedepannya pihak Desa sudah bisa mengirim rilis terkait potensi, capaian pembangunan dan keberhasilan kegiatan mereka di desa masing-masing,"tutupnya.

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved