Selasa, 20 April 2021
Senin, 14 Oktober 2019

Lies F. Nurdin Resmi Jadi Bunda Baca Sulsel dan Akan Tingkatkan Minat Baca Masyarakat Sulsel
Teropongsulawesi.com, Makassar - Dalam rangka menyambut hari jadi Sulawesi Selatan yang ke-350 tahun pada Sabtu 19 Oktober 2019 mendatang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan Pekan Perpustakaan di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Senin (14/10).
Pada kesempatan ini, Lies F. Nurdin dinobatkan sebagai Bunda Baca Provinsi Sulawesi Selatan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Muh. Syarif Bando.
"Iya setelah dilantik hari ini menjadi Bunda Baca Provinsi Sulawesi Selatan, saya kira ini amanah yang berat ya tetapi berkahnya besar. Jadi harus dijalankan dengan baik," terang Lies F. Nurdin yang juga merupakan Ketua TP PKK Prov. Sulsel.
Setelah dilantik menjadi Bunda Baca Prov. Sulsel, Lies (panggilan akrab dari istri Nurdin Abdullah) sudah siap dengan berbagai program-program yang akan ia jalankan demi meningkatkan kesadaran minat membaca masyarakat Sulawesi Selatan.
"Langkah yang kita ambil ke depan yaitu kita sudah membuat beberapa Perpustakaan Lorong. Sementara ini di kota Makassar dahulu, karena memang Makassar merupakan kota madya yang menjadi pintu dan gambaran Sulsel. Tahun ini kita bikin 10 Perpustakaan Lorong yang merupakan bantuan dari PT. Askrindo. Insya Allah tahun depan kita membuat lagi Perpustakaan Lorong dengan bantuan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sulsel," ungkap Lies.
Dengan adanya Perpustakaan Lorong, diharapkan dapat lebih mendekatkan masyarakat dengan buku. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, nantinya diharapkan bisa gemar membaca buku dan mengurangi adiktif terhadap gadget.
Selain Perpustakaan Lorong, Lies bersama stakeholder terkait juga sudah merancang sebuah perpustakaan untuk ibu dan anak, serta disabilitas dan lansia untuk lebih menunjang minat baca masyarakat.(*)
"Insya Allah tahun depan akan terbentuk Perpustakaan ibu dan anak, serta disabilitas dan lansia di samping Mall Ratu Indah, Makassar. Tahun depan juga kita mendapat bantuan dari pusat untuk pembuatan perpustakaan serupa di tujuh kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan," jelas Lies.
Pada momen ini Lies juga berkesempatan untuk berkunjung ke stand-stand pameran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/ Kota yang ada di Sulawesi Selatan.
"Alhamdulillah stand-standnya banyak berisikan karta penulis lokal. Hal itu sangat menggembirakan bagi saya, karena merekalah yang tahu apa yang harus mereka bicarakan tentang daerahnya," katanya.
Lies pun menambahkan bahwa ia ingin sekali bisa bertemu dengan penulis-penulis lokal untuk meminta mereka membuatkan buku-buku yang membangun karakter, moral dan sopan-santun untuk anak-anak.
Pentingnya peran perpustakaan di antara masyarakat juga disampaikan oleh Muh. Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
"Perpustakaan hadir sebagai urusan wajib mendasar di setiap Kabupaten/ Kota. Saya lihat semua Perpustakaan di Sulawesi Selatan sudah mulai berkembang. Insya Allah komitmen kita untuk bagaimana mengelola perpustakaan secara bertransformasi bisa diwujudkan sesuai dengan visi dan misi Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Syarif Bando.(*)
Minggu, 13 Desember 2020

Bupati Soppeng Terima Penganugrahan Penghargaan Kabupaten / Kota Peduli HAM.
Teropongsulawesi.com, Soppeng (Sulsel),- Kementerian Hukum dan HAM RI, Kantor Wilayah Sulawesi Selatan melaksanakan Acara Peringatan Hari Hak Asasi Manusia sedunia ke 72 yang digelar di Hotel Claro Makassar. Senin (14/12/2020), Pukul 09.00 Wita.
Kamis, 13 Februari 2020

BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan Bisnis Kewirausahaan Bagi P4S Se-Sulawesi, Ini Tujuannya
Teropongsulawesi.com, Gowa - Suatu bentuk peningkatan pendapatan rumah tangga petani diwilayah pedesaan merupakan salah satu tujuan pokok dalam dinamika pengembangan nasional yang berkelanjutan. Hal ini menjadi suatu yang penting diperhatikan karena mengingat tekanan ancaman kemiskinan pada masyarakat petani di pedesaan masih relatif tinggi.
Persoalan kemiskinan pada petani bukan hanya dikarenakan tekanan dominan dari faktor ekonomi sehubungan dengan keterbatasan modal produksi,.akan tetapi, faktor lain justru lebih berpengaruh ialah kualitas sumber daya manusia petani yang rendah , selain itu tingkat produktivitas, kreativitas kerja , posisi tawar dan kemampuan kewirausahaan yang dimiliki petani dalam mengelola bisnis juga masih tergolong rendah.
Berdasarkan hal tersebut di atas Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Bisnis Kewirausahaan Bagi Pengelola P4S.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang pengelola/anggota dari Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).
Ke 30 orang tersebut berasal dari 6 provinsi Se Sulawesi di antaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.
Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari dan efektif dari tanggal 10 februari lalu dan berakhir pada 17 Februari 2020 yang dilaksanakan di BBP Batangkaluku, Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
Disela aktivitas pembelajaran dikelas Lukman Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan dengan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bakat kepada peserta yang bergerak dibidang agribisnis dalam meningkatkan kemampuan dan pemahamannya serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan sikap serta mental pengelola P4S dalam pengembangan usaha taninya yang berorientasi agribisnis.
“Tak lupa mereka juga harus mampu mengembangkan jiwa wirausaha agribisnis yang inovatif, profesional, mandiri dan berwawasan global sehingga kedepannya bisa lebih maju dan meningkat” katanya, harap Lukaman.
Dijelaskannya bahwa Sikap kewirauasahaan dan komptensi petani merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan penerapan teknologi, petani yang belum dan kurang mempunyai jiwa kewirausahaan senantiasa kesulitan mengelola dan mengembangkan diversifikasi usaha secara produktif ditengah potensi sumber daya lokal yang melimpah di sekeliling lingkungan mukimnya, jelasnya.
Untuk itu tak dapat dielakkan sesungguhnya kewirausahaan memang mempunyai fungsi penting sebagai motor penggerak petani dalam mengembangkan ragam jenis usaha bisnis pertanian secara produktif secara kreatif.
“Kewirausahaan termasuk salah satu kebutuhan strategis bagi petani dalam mengelola usaha bisnis mikro berbasis sumber daya lokal di pedesaan, urai Lukman.
Lebih lanjut Widyaiswara ini mengungkapkan bahwa Intervensi efek globalisasi yang memasuki ranah kawasan kehidupan masyarakat petani dipedesaan menuntut optimalisasi fungsi kewirausahaan yang diharapkan mampu mengarahkan perilaku berorientasi pada bertani lebih baik (better farming), bertani yang menguntungkan (better business), dan hidup lebih sejahtera (better living)”, pungkasnya.
Untuk diketahui, Disaat bersamaan juga dilaksanakan Pelatihan Manajemen Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Angkatan I, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengurus kelompok UPJA dalam mengembangkan UPJA yang berorientasi bisnis sebagai bagian dari Kelompok Ekonomi Petani (KEP) guna meningkatkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian bantuan pemerintrah menjadi usaha yang layak ekonomi. (Al-Az).
Senin, 07 Oktober 2019

Sekda Pemprov Sulsel Pimpin Rapat Persiapan HUT Sulsel Ke 350 Tahun
Teropongsulawesi.com, Makassar (Sulsel) - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Sulsel ke-350, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat teknis persiapan.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat saat memimpin rapat menjelaskan perihal waktu pelaksanaan kegiatan HUT Sulsel.
"Sebelumnya harus sudah kita sepakati dari awal bahwa proses ini tanggal 19 Oktober, namun ada pertimbangan situasional, bahwa berdasarkan arahan pak Gubernur, sebaiknya kegiatan-kegiatan sentral seperti ini ditunda dulu sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden," kata Abdul Hayat.
Abdul Hayat melanjutkan, kegiatan hari Jadi Sulawesi Selatan tersebut rencananya akan digabungkan dengan Pameran Pembangunan.
"Tetapi saya kira akan ada pengaturan-pengaturan nanti oleh ketua panitia, sehingga kita bisa mencapai target dari dua kegiatan tersebut, Hari Jadi Sulawesi Selatan dan Pameran Pembangunan," jelas Abdul Hayat.
Lebih lanjut, Abdul Hayat menjelaskan terkait anggaran dana pelaksanaan kegiatan yang akan direncanakan secara efisien dan rinci.
"Apa yang kita harapkan di sini adalah sesuai dengan pesan pak Gubernur, efisiensi dan keseragaman" tambahnya.
Menutup arahannya, Abdul Hayat berharap publikasi kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan dapat diberitakan dengan baik.
"Tinggal bagaimana ini diakomodir semua, dengan langkah-langkah yang sistematis, pastikan di media diberitakan dengan baik, saya kira itu cukup menggembirakan untuk Sulawesi Selatan," tutupnya.
Hadir dalam rapat tersebut Plt. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala BKD Provinsi Sulawesi Selatan, serta perwakilan OPD yang tergabung dalam kepanitiaan acara.(*).
Minggu, 08 Agustus 2021

OPIQ : Kepemimpinan Rusdi Masse di IMI Sulsel Tidak Diragukan Lagi
Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com,- Mantan Bupati Sidrap 2 periode (2008-2018) H.Rusdi Masse kini kembali terpilih Ketua Pengprov IMI (Ikatan Motor Indonesia) Sulawesi Selatan Periode 2021-2025 yang dilangsungkan di hotel Claro Makassar, Minggu (8/8/2021).
Rusdi Masse yang kini juga sebagai legislator DPR RI diketahui pernah memimpin IMI Sulsel pada Periode 2008-2012.
H.Rusdi Masse Ketua IMI saat 2008-2012 (Ist).Pemilihan kali ini diikuti 34 Club' Se-Sulawesi Selatan dan menyepakati H.Rusdi Masse untuk kembali memimpin pengurus Ikatan Motor Indonesia Sulawesi Selatan dan terpilih secara aklamasi.
Terkait terpilihnya Rusdi Masse, Ketua Sulawesi Moto X RMS Chapter Soppeng Ir. Taufiq Latief mengucapkan Selamat atas terpilihnya Bapak H.Rusdi Masse dalam memimpin kembali IMI Sulsel, semoga dalam kepemimpinannya dapat membawa IMI Sulawesi Selatan lebih baik lagi dan menjadikan IMI Sulsel sebagai barometer perkembangan otomotif di Indonesia.
"Saya yakin dan percaya kepemimpinannya tidak diragukan lagi dalam dunia otomotif, ujar OPIQ sapaan ketua Sulawesi Moto X RMS Chapter Soppeng. Minggu (8/8).
"Rusdi Masse yang akrab disapa RMS itu terbukti kecintaannya di dunia otomotif saat menjabat Bupati Sidrap yang mampu membangun sirkuit bertaraf Nasional dengan gelaran Night Race, sehingga dinilai mampu memajukan IMI Sulsel, pungkas Taufiq.
Senin, 04 November 2019

Gubernur NA Buka Pertemuan Regional Terarah dan Fokus Group Discussion CSR/TJLS di Kawasan Teluk Bone
Teropongsulawesi.com,Makassar (Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan membuka Pertemuan Regional Terarah dan Fokus Group Discussion CSR/TJLS di Kawasan Teluk Bone di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu 3 November 2019.
Pemangku Kepentingan Sulsel-Sultra bertemu dalam untuk membahas langkah apa yang akan diambil dalam mensejahterakan masyarakat di kawasan yang mencakup dua provinsi ini, yakni Provinsi Sulsel dan Sulawesi Tenggara.
Gubernur Nurdin Abdullah menyampaikan, persoalan yang dihadapi adalah kemiskinan. Sedangkan Indonesia termasuk negara agraris dan kelautan. Kawasan Teluk Bone juga demikian.
"Ini menjadi catatan penting bagi kita, persoalan kemiskinan. Kemiskinan ada di pesisir," kata Nurdin Abdullah.
Gubernut mengapresiasi kegiatan ini sehingga dapat dihasilkan sebuah rekomendasi dan inovasi.
"Indonesia ini kita luar biasa sekali, saya berharap betul-betul pertemuan regional ini melahirkan rekomendasi konsep yang bisa kita dukung bersama," sebutnya.
Sedangkan terkait CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan Ia menyampaikan, jika dikelola dengan baik, akan membawa dampak yang baik dan signifikan di masyarakat.
"Ini kalau dikumpulkan, itu akan menjadi kekuatan besar, tinggal goalnya apa. Saya kira kita semua sudah tahu apa yang harus dikerjakan," ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung dari 3-5 November 2019. Mengangkat tema 'Menjadikan CSR/TJSL Sebagai Penunjang Kesejahteraan Sosial dan Kemajuan Pembangunan Kawasan Teluk Bone'.
Ketua Umum Jejajring Teluk Bone, Yayat Pangerang menyampaikan, maksud dari FGD ini adalah meluaskan wawasan para pemangku kepentingan (stakeholders) di daerah daerah dalam Kawasan Teluk Bone pada wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
"Mengenai substansi, filosofi, sejarah dan regulasi yang terkait dengan Sosial Corporate Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TISL) yang melekat pada aktivitas dunia usaha pada suatu wilayah," terang Yayat Pangerang.
Yayat melanjutkan, dialog intensif dan mendalam antar pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menetapkan langkah-langkah strategis tentang perencanaan
dan tatakelola CSR atau TJSL.
"Agar dapat bermanfaat bagi upaya percepatan penyelenggaraan pembangunan wilayah pada masing-masing daerah kabupaten/kota terkait," sebutnya.
Ia menjelaskan, tujuan pengumpulan masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders) asal daerah-daerah untuk merumuskan rekomendasi yang akan dijadikan rujukan
bagi penyelenggaraan dan penetapan kebijakan daerah di bidang pengelolaan CSR atau TJSL.
"Untuk kepentingan percepatan pembangunan di daerah pada
khususnya dan Kawasan Teluk Bone pada umumnya," urainya.
Yayat melanjutkan, upaya selanjutnya adalah memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) asal daerah-daerah untuk berinteraksi dengan para ahli dan pakar yang berkompeten.
"Guna mendapatkan gambaran dan pengetahuan tentang CSR atau
TJSL untuk dijadikan landasan bagi penyelenggaraan CSR atau TJSL di daerah masing-masing secara melembaga dan berkelanjutan,".
Adapun, gagasan Kerjasama Kawasan Teluk Bone (KTB) pertama kali diprakarsai oleh Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Perjanjlan Kerjasama No.202/VIl/2012 dan No. 20 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Terpadu Teluk Bone, pada tanggal 18 Juli 2012.(*)
4 November 2019
Biro Humas Pemprov Sulsel

Event Jejak Alam Kahu Cross Country Adventure Bike Wagub Sulsel Lepas 1.300 Pesepeda untuk Perkenalkan Destinasi Wisata Bone
Teropongsulawesi.com, Bone (Sulsel) - Usai menghadiri Hari Pangan Sedunia ke-39 yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11), Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman bertolak ke Kabupaten Bone untuk menghadiri kegiatan Jejak Alam Kahu Cross Country Adventure Bike pada Minggu, 3 November 2019.
Event yang kali pertama digelar di Bumi Arung Palakka ini, diselenggarakan oleh Komunitas Passapeda Kahu (Kompak) yang bertujuan memperkenalkan keindahan alam dan destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, event ini sangat bermanfaat karena bisa menyambung silaturahmi antar sesama.
“Passapeda (bersepeda), selain ramah lingkungan juga membantu menjaga kesehatan dan ke depan bisa pengganti motor atau mobil untuk kendaraan ramah lingkungan ke tempat kerja,” tuturnya.
Andi Sudirman Sulaiman juga menambahkan, dirinya akan selalu mensupport berbagai kegiataan positif seperti pada event ini.
“Bagaimana mengedepankan solidaritas yang tinggi dan silaturahmi yang terus terjaga," tambah Andi Sudirman Sulaiman.
Acara ini diikuti 78 club dengan jumlah lebih dari 1.300 pesepeda dari berbagai daerah. Peserta di antaranya berasal dari luar Sulawesi Selatan yakni dari Polewali Mandar, Sulawesi Tengah.
Peserta akan menempuh rute sepanjang 30 kilometer, start dari Kelurahan Palattae menuju Desa Maggenrang, Desa Cakkela, Desa Matajang, Desa Bonto Padang, Bonto Desa Sanrego, dan kembali finish di Desa Palattae.(*)
Minggu, 3 November 2019
Biro Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Jumat, 21 Mei 2021

Kapasitas dan Kemampuan Penyuluh Pendamping READSI Terus Ditingkatkan Melalui Pelatihan
Sabtu, 21 September 2019

Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD, Sekprov Atas Nama Gubernur Sampaikan Jawaban
Rabu, 02 Oktober 2019

Mantan Gubernur Sulsel Ke 5 Mayjen TNI (Purn) HZB Palaguna Wafat di Usia 80 Tahun
Kamis, 03 Oktober 2019

AHG Mewakili Gubernur Sulsel Menerima Penghargaan Indonesia Award Efektifitas Pelayanan Publik
Selasa, 26 Januari 2021

Tingkatkan Kompetensi Penyuluh dan Jiwa Kewirausahaan Petani Millenial, 6 Provinsi Ikuti Pelatihan di BBPP Batangkaluku
Minggu, 15 September 2019

Sekprov Sulsel Lepas Secara Resmi Ekspor Perdana Talas Satoimo (Frozen) Ke Jepang
Teropongsulawesi. Com - Makassar -- Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani melepas secara resmi Ekspor Perdana Talas Satoimo (Frozen) ke Jepang, di halaman PT. Tridanawa Perkasa Indonesia, Jl. Tol Lama No. 3 Makassar, Sabtu (14/9).
Sabtu, 28 Agustus 2021

Tingkatkan SDM Petani di Kendari, Kementerian Pertanian Bersama Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas
Rabu, 26 Januari 2022

Luar Biasa Desa Timusu Kembali Harumkan Nama Soppeng dan Sulsel Lomba Desa Pangan Aman Nasional
Senin, 08 Februari 2021

Pengurus PKK Kabupaten Soppeng Silaturahim Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan Melalui Via Zoom Meeting
Teropongsulawesi.com, Soppeng (Sulsel),-Pengurus PKK Kab. Soppeng menghadiri acara Silaturahim Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sosialisasi Kesehatan Menangani Covid-19 di Era New Normal melalui Via Zoom meeting di ruang SCC Kantor Bupati Soppeng, Senin (08/02/2021).
Kamis, 08 April 2021

BPOM : Ada 3 Komunitas Yang Akan Melakukan Kerjasama di Soppeng Terkait Prognas
Asisten Administrasi Umum Andi Fitrahuddin saat memberikan plakat kepada BPOM Provinsi Sulawesi Selatan (Foto Istimewa).
Rabu, 10 Maret 2021

BBPP Batangkaluku Bekali Ilmu Pertanian Bagi Pemuda Tani Untuk Persiapan Magang Ke Jepang
Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Sektor pertanian diyakini akan turut menentukan kemajuan sebuah negara. Menyadari hal tersebut, Kementerian Pertanian terus meningkatkan sektor pertanian dengan menyiapkan SDM berkualitas, salah satunya melalui program magang ke Jepang.
Pada tahun 2021 ini, secara bertahap Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Peyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) akan mengirimkan 1000 orang pemuda tani calon tenaga kerja profesional di bidang pertanian untuk dimagangkan di Jepang. Salah satu UPT. Kementan yang ditugaskan untuk menyeleksi dan melatih calon tenaga kerja magang ke Jepang adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Saat ini, BBPP Batangkaluku sedang melatih 30 petani muda dalam program magang petani ke Jepang. Rabu. 10/03/2021.
Sebelum kegiatan pelatihan persiapan magang ke Jepang, beberapa hari yang sebelumnya, tepatnya pada Hari Rabu – Sabtu atau Tanggal 03 – 06 Maret 2021 telah dilakukan seleksi kepada calon peserta yang telah dinyatakan lolos dalam tahap verifikasi.
Dari 266 orang yang melakukan pendaftaran, terdapat 226 orang yang dinyatakan lolos verifikasi untuk melanjutkan dalam proses seleksi.
Para peserta pelatihan dari 5 provinsi (foto istimewa).Dari hasil seleksi tersebut diperoleh 100 orang pemuda tani yang siap untuk mengikuti program SSW dan Magang di Jepang dan 30 orang terbaik telah dipilih untuk mengikuti pelatihan persiapan Magang bagi Pemuda Tani di BBPP Batangkaluku yang akan dilaksanakan terhitung mulai Tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa peran SDM dalam pertanian sangat penting.
"Peran SDM dalam pembangunan pertanian sangat vital. Oleh karena itu, kita terus menggenjot kemampuan, pengetahuan dan skill SDM pertanian, salah satunya dengan program magang ke Jepang," ujarnya.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 75 hari efektif pada tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021, bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku dan P4S IKAMAJA yaitu P4S Asamayama, Kab. Maros.
Materi dalam kegiatan pelatihan sepenuhnya mengacu pada Petunjuk Teknis yag telah disusun oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Kementerian Peertanian, berupa peningkatan kemampuan yang diarahkan pada : Peningkatan Jiwa Nasionalisme; Peningkatan Kemampuan Fisik dan Disiplin; Peningkatan Kemampuan Bahasa untuk Komunikasi dan untuk pencapaian Sertifikat N4 (JLPT) atau A2 (JFT) dan Sertifikat ASAT; Pengetahuan Budaya Jepang, dan Kemampuan Teknis Pertanian.
Sebagaimana arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka kegiatan ini melalui video telekonfrence Zoom Meeting mengatakan, kemajuan suatu negara diawali dari kemajuan pertanian.
Kita bisa lihat negara-negara maju didunia, seperti China, Jepang, Korea dan lainnya, mereka maju karena diawali majunya sektor pertanian. Jadi Jika negara kita maju, harus maju dulu sektor pertaniannya. Tentunya yang memengang peranan dalam kemajuan sektor pertanian adalah Sumber Daya Manusianya.
"Dan ternyata, negara maju itu yang menonjol bukan teknologinya, bukan prasarana atau alsintannya. Tapi ternyata yang paling menonjol sumber daya manusia nya (SDM). Berarti kalo sektor pertanian ingin maju, harus dimulai dari kemajuan sumber daya manusi”,ujarnya.
Beliau juga mengatakan majunya pembangunan pertanian utamanya bukan karena pupuk, ASLINTAN, sarana prasarana, irigasi dan lain sebagainya, tetapi yang pertama dan utama adalah kontribusi sumber daya manusia pertaniannya.
SDM pertanian memberikan kontribusi paling besar terhadap peningkatan produktivitas pertanian, oeh karena itu pembangunan pertanian adalah hal yang pertama harus diperhatikan pertama kali harus digarap adalah SDMnya
Kementerian Pertanian melalui pendidikan, pelatihan vokasi akan menghasilkan qualified job creator dan qualified job seeker yang artinya alumni-alumni mampu menjadi pengusaha pertanian yang berkualitas alumni yang mampu mengisi pos-pos SDM pertanian yang berkualitas.
“Kalian adalah petani milenial, pemuda-pemuda yang terpilih yang akan dididik, digembleng melalui berbagai pelatihan persiapan keberangkatan ke Jepang”, tegasnya kepada peserta magang jepang.
Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, mengatakan bawah, pelatihan yang dilaksanakan ini diharapkan mampu menghasilkan para peserta yang betul betul nanti menguasai seluruh persyaratan untuk pergi magang ke Jepang.
“Mulai dari bahasanya, budayanya dan sebagainya, karena dengan menguasai bahasanya nantinya akan juga menguasai budayanya, menguasai teknologi, seluk-beluk bisnis pertaniannya, yang pasti sudah berangkat ke Jepang harus betul-betul menguasai, meresapi apa yang harus dilakukan, mulai dari cara berbisnis hortikultura, tanaman pangan, peternakan, olahan dari berbagai komoditas dan nantinya sekembalinya di indonesia menerapkan dari apa yang telah dipelajari selama di Jepang”, ungkap Sabir.
Pemuda tani yang merupakan calon peserta magang di Jepang berasal dari 5 (lima) Provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. (Al AzIz / Yuli N)
Rabu, 27 April 2022

FOLLOW THE TEROPONG SULAWESI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow TEROPONG SULAWESI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram