Jumat, 04 Agustus 2023
Sabtu, 19 Oktober 2019

Puskesmas Batu-Batu Melaksanakan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Dokter Kecil
Minggu, 25 September 2022

Raker dan Seminar Kesehatan Patelki di Soppeng, Ini Harapan Bupati Andi Kaswadi Razak
Kamis, 29 Juli 2021

Tinjau Posko Pasar Modern BSD, Kapolri Ingin Prokes Ditegakan Guna Menurunkan Level PPKM
Senin, 14 Juni 2021

Menyambut Hari Bhayangkara ke-75, STI Bekerja Sama PUSDOKKES Dan PERAPI Memberikan Layanan Operasi Bibir Sumbing Secara Gratis
Selasa, 13 April 2021

Direktur PT. Agung Perkasa Utama Cemerlang Andi Ilham Serahkan Bantuan Alkes PCR Real Time & Auto EXTRATOR Libex di Indonesia Timur
Direktur PT. Agung Perkasa Utama Cemerlang Andi Ilham saat menyerahkan Bantuan Alkes PCR Real Time & Auto EXTRATOR Libex di Kaimana (Foto Istimewa)
Sabtu, 21 September 2019

Hut IBI Ke 68 Dihadiri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Selasa, 02 Maret 2021

Sejumlah Sekolah di Soppeng Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka Tahap Kedua

Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Sejumlah sekolah di kabupaten Soppeng mempersiapkan kegiatan pembelajaran tatap muka tahap II.
Merujuk dari Pemerintah pusat melalui Kemendikbud tentang Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
Dalam SKB tersebut, pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah/kanwil/kantor Kemenag untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangan masing-masing.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan hanya diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar periksa. Terdapat enam daftar periksa atau ceklis yang harus dipenuhi oleh sekolah.
“Pembelajaran tatap muka di semua sekolah hanya diperbolehkan pada saat kita sudah memenuhi ceklis ini, daftar periksa ini.
Ceklis itu ada enam, sama seperti SKB yang sebelumnya,” ujarnya saat memberikan paparan dalam pengumuman SKB tersebut, secara daring pada tahun lalu.
Daftar periksa pertama, ujar Nadiem, adalah ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, dan disinfektan.
Daftar periksa kedua, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan; ketiga, kesiapan menerapkan wajib masker; dan keempat, memiliki alat pengukur suhu badan (thermogun).
Daftar periksa selanjutnya adalah memiliki pemetaan warga satuan pendidikan. “Harus mengetahui siapa yang memiliki komorbiditas, dari guru-gurunya, murid-muridnya,” ujar Mendikbud.
Daftar yang tidak memiliki akses transportasi yang aman juga termasuk ke dalam pemetaan warga satuan pendidikan.
Begitu juga riwayat perjalanan dari daerah yang tingkat risiko COVID-19 yang tinggi atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri.
“Keenam adalah tentunya persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua/wali. Tanpa persetujuan perwakilan orang tua, sekolah itu tidak diperkenankan untuk dibuka,” tegas Nadiem.
Setelah daftar periksa terpenuhi, lanjutnya, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
“Pas tatap muka dilakukan, protokolnya bukan seperti masuk sekolah normal. Kalaupun sekolah sudah memenuhi kriteria dan ceklis pembelajaran tatap muka, protokol kesehatan yang ketat harus masih dilaksanakan,” ujar Mendikbud.
Terkait protokol kesehatan, terang Nadiem, kondisi kelas pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter.
“Kapasitas maksimal itu sekitar 50 persen dari rata-rata. Semua sekolah harus melakukan rotasi atau shifting, tidak boleh kapasitas full,” ujar Mendikbud mengingatkan.
Nadiem pun mengingatkan perilaku wajib yang harus diterapkan di satuan pendidikan.
“Harus pakai masker, tidak ada negosiasi di sini. Semua anak, guru, semua tenaga pendidik harus memakai masker,” tegasnya.
Perilaku wajib lainnya adalah mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan, menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik, dan menerapkan etika batuk/bersin.
Selanjutnya, Nadiem mengingatkan untuk memastikan kondisi medis warga sekolah sehat dan jika mengidap komorbid harus dalam kondisi terkontrol, tidak memiliki gejala COVID-19 termasuk pada orang yang serumah dengan peserta didik dan pendidik.
Di sekolah juga tidak diperkenankan kegiatan-kegiatan yang berkerumun. “Kantin tidak diperbolehkan beroperasi.
Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
Tidak ada lagi kegiatan selain KBM (Kegiatan Belajar Mengajar),” ujarnya.
Lebih lanjut, Mendikbud berharap seluruh pemangku kepentingan dapat mendukung pemerintah daerah dalam mempersiapkan transisi pembelajaran tatap muka.
Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian/lembaga menetapkan kebijakan yang berfokus pada daerah.
Kemudian, Satgas Penanganan COVID-19 di daerah memastikan risiko penyebaran COVID-19 terkendali, dan masyarakat sipil dapat bersama-sama mendukung pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Pemerintah daerah dapat menentukan kebijakan pembelajaran sesuai kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerah, kemudian mempersiapkan transisi pembelajaran tatap muka. Dinas Pendidikan dapat memastikan pemenuhan daftar periksa dan protokol Kesehatan di satuan pendidikan, Dinas Kesehatan dapat memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan daerah, dan Dinas Perhubungan dapat memastikan ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan.
Sementara itu, satuan pendidikan mempersiapkan kebutuhan protokol kesehatan dan memfasilitasi pembelajaran, dan guru dapat terus meningkatkan kapasitas untuk melakukan pembelajaran interaktif, serta orang tua/wali diharapkan aktif berpartisipasi dalam kegiatan proses belajar mengajar. “Mari kita bekerja sama untuk memastikan anak dapat terus belajar dengan sehat dan selamat,” tandas Mendikbud.
Sementara itu untuk daerah kabupaten Soppeng provinsi Sulawesi Selatan Keputusan tatap muka Tahap II di Kecamatan Lalabata yang dipersiapkan adalah :
1. SDN 1 Lamappoloware (ujicoba padat siswa dipusat kota kecamatan)
2. SDN 196 Polewali
3. SDN 31 Tellang
4. SDN 29 Cenrana
5. SDN 30 Paowe
6. SDN 244 Lawo
7. SDN 18 Mangkawani.
Dalam pembelajaran tatap muka tersebut diharapkan sekolah mempersiapkan power point. Dan di kirim paling lambat besok hari Kamis 4 Maret 2021, ungkap salah satu kepsek di Desa Mattabulu kecamatan Lalabata Abdul Asis, S.Pd yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka tahap pertama yang dimulai 1 Maret lalu. (Rabu,3/3/2021).
Untuk syaratnya kata Abdul Asis, itu di muat dalam bentuk foto pada powerpoint yakni berupa :
1. Pintu Gerbang atau Papan nama sekolah.
2. Tulisan Batas pengantar/penjemput siswa.
3. Pengukur suhu yg sementara di gunakan.
4. Tempat cuci tangan.
5. Persiapan Masker.
6. Hand sanitizer .
7. Ruang UKS yg terbuka/bagian dalam.
8. Tempat duduk/ bangku siswa di kelas yang telah di atur jaraknya.
9. Toilet/WC yg bersih/ bagian dalam.
10. Disinfektan/cairan penyemprot/alat peyemprot.
11. Kantin ( pintu di tutup tertulis Kantin dan Tutup).
12. Data guru dan keadaan siswa.
13. POS protokol kesehatan.
Setiap sekolah paling banyak 7 slide, tandas Asis kepala UPTD SPF SDN 237 Ale Tellue.
Selasa, 10 November 2020

AKAR Sosok Sederhana dan Merakyat, Telah Banyak Membawa Perubahan Kab. Soppeng
Teropongsulawesi.com, Soppeng (Sulsel),-Tran's Institute baru-baru menyampaikan hasil survay yang menunjukkan kenaikan Dukungan Paslon Cabup H. Andi Kaswadi Razak. SE, dan Wabup Ir Lutfi Halide. MP (AKAR-LHD) yang diperediksi mencapai 96 Persen di Pilkada 2020 Soppeng,
Minggu, 31 Januari 2021

Bupati Soppeng Ikuti Rakor Prokes dan Penanganan Covid19 Secara Virtual
Teropongsulawesi.com, Soppeng (Sulsel),- Bupati Soppeng, H. Andi Kaswadi Razak, SE mengikuti rapat koordinasi Penegakan Protokol Kesehatan dan Penanganan Covid-19, bersama beberapa menteri terkait, secara virtual di ruang SCC Lamataesso Kantor Bupati Soppeng, Minggu, (31/01/2021).
Jumat, 06 September 2019

Sekda Kab. Wajo hadiri acara Forum Komunikasi program jaminan Kesehatan Paripurna , ini agendanya
Selasa, 02 Maret 2021

Dapatkan Izin, Produk PIRT BBPP Batangkaluku Siap Bersaing di Pasaran
Senin, 12 Oktober 2020

Sekda Soppeng Tegaskan Harus Ada Fakta Integritas
Selasa, 26 Januari 2021

Bupati dan Forkopimda Bahas Mekanisme Penanganan Covid-19 Terkait Acara Resepsi Pernikahan di Kabupaten Soppeng
Rabu, 11 Maret 2020

Kapolres Soppeng Buka Tes Kesamaptaan Guna Tes Kemampuan Fisik dan Kesehatan
Senin, 23 September 2019

Tingkatkan Derajat Kesehatan Anak, Puskesmas Kecamatan Marioriawa Gelar Penjaringan Kesehatan
Rabu, 20 Januari 2021

Tripika Ungkap Mekanisme Penanganan Covid-19 Terkait Acara Resepsi Pernikahan di Kabupaten Soppeng
Teropongsulawesi.com, Soppeng (Sulsel),- Rapat Koordinasi tentang Pendisiplinan Protokol Kesehatan Covid-19.Bertempat di Aula Makodim 1423 Soppeng, Rabu 20/01/2021
Senin, 26 Juni 2023

Sambut Hari Bhayangkara ke 77, Polres Soppeng Gelar Pemeriksaan Kesehatan Personil
Sabtu, 27 Maret 2021

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati, Tips Melaksanakan Puasa Ramadhan Bersama Covid-19
Teropongsulawesi.com, - Ramadhan kali ini masih sama dari puasa Ramadhan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, kita diterjang masalah yang begitu berat sehingga puasa ramadhan kita lewati hanya begitu saja tanpa melakukan hal-hal yang biasa terjadi seperti ramdhan sebelumnya.
Suatu hal yang sangat dirindukan ketika orang berbondong-bondong ke masjid dengan suka cita menyambut berakhirnya bulan suci Ramadhan saat itu dengan melakukan salat idul fitri di masjid.
Saat suara takbir idul fitri tahun 2020 berkumandang terdengar sampai kepelosok, disaat itu jugalah kita merasakan haru, bahagia, sekaligus sedih karena kita tak bisa berjumpa dan berkumpul dengan sanak keluarga tercinta disatu naungan yang sama.
Perasaaan yang tercampur bahagia dan sedih sangat dirasakan bagi orang-orang yang tak bisa berkumpul dengan keluarganya dikampung. Suka cita menyambut iduk fitri hanya sebatas ungkapan ”minal aidzin wal faidzin” dari telfon seluler dan video call.
Hal itu terjadi lagi pada tahun ini, ramadhan kali ini disambut dengan keadaan yang sama namun, sedikit berbeda dikarenakan adaptasi dari keadaan tahun lalu yang sudah diketahui.
Setahun berlalu, saat pertama kali pandemi Covid-19 mendiami negara kita tercinta Indonesia. Meskipun pandemi ini tak kunjung usai, namun kita diharuskan bisa beradaptasi terhadap keadaan yang ada. Adaptasi di masa New Normal cukup dengan menjaga tubuh dan mental di tengah pandemi Covid-19.
Aktivitas yang kita lakukan di tengah pandemi, mulai berjalan seperti biasanya. Namun, masih ada saja rintangan yang perlu kita hadapi untuk menjalankan kehidupan pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Ramadhan tahun ini tak terasa akan datang, tak cukup sebulan lagi kita akan dipertemukan dengan bulan yang penuh dengan suka cita dan berlimpah pahala saat melakukan ibadah dibulan ramadhan.
Melakukan puasa ramadhan di masa new normal adalah tantangan baru bagi para kaum muslim, jadi hal apa saja yang perlu kita lakukan agar ibadah puasa berjalan lancar dan tubuh kita tetap sehat?
Menggunakan masker dan membawa hand sanitizer
Tips kali ini adalah salah satu kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengurangi penyebaran dan mencegah kasus kejadian Covid-19 semakin meluas. Saat berpergian keluar rumah wajib bagi masyarakat untuk menggunakan masker dan membawa hand sanitizer demi menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.
Menjaga jarak dengan orang lain
Kasus kejadian Covid-19 terjadi dengan ditularkan dari orang yang terkontaminasi dengan virus ini. Namun, banyak masyarakat yang tidak sadar dengan lingkungan sekitar, bahwa orang tanpa gejala (OTG) tidak memungkinkan diketahui keberadaannya di sekitar kita. OTG atau biasa disebut orang tanpa gejala adalah sebutan bagi orang yang terkontaminasi Covid-19 dengan ciri-ciri dan gejala yang tidak tampak melalui mata kita sendiri. Namun, apabila di tes akan menghasilkan tes positif Covid-19.
Memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila merasakan gejala Covid-19
Penyakit Covid-19 atau disebut Virus Corona adalah sebuah penyakit yang kini bukan menjadi aib dari seseorang yang mengalami atau terinfeksi Covid-19.
Dengan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat mengenai gejala-gejala yang dirasakan dapat mengurangi kecemasan anda terkait apakah tubuh anda terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Menguatkan niat saat berpuasa
Berpuasa pada bulan ramadhan adalah hal wajib dilakukan oleh kaum muslin yang ada di seluruh dunia. Melakukan puasa pada bulan ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlimpah, Puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa pada bulan ramdahan. maka dari itu berpuasa memerlukan niat yang kuat.
Jangan coba-coba melewatkan makan saat sahur
Sahur adalah kegiatan yang wajib dilakukan saat bulan puasa. Saat melakukan sahur kebuhan nutrisi di dalam tubuh akan menggatikan nutrisi saat sarapan pada bulan sebelumnya, saat belum melakukan puasa pada bulan ramdhan. Dengan sahur, tubuhbakan merasa lebih bugar, sehat, dan kuat untuk melaksanakan aktivitas seperti biasanya di masa new normal pandemi Covid-19.
Mengontrol porsi makan
Makanan atau takjil saat bulan ramadhan merupaka suatu hal yang sangat dinantikan saat bulan puasa. Makanan khas bulan puasa akan menjadi pemandangan di pinggir jalan saat berburu makanan buka puasa seperti, kolak pisang, kolak buah nangka, es buah, es pisang ijo, dan masih banyak lagi. Hal itu membuat kita kadang kalap saat membeli takjil atau makanan.
Mengontrol diri saat membeli makanan juga akan mengontrol diri saat makan pada waktu berbuka maupun pada saat sahur. Makanan yang tidak habiskan dikarenakan lapar mata dan kalap saat membeli takjil merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah yaitu biasa disebut mubazzir. Seperti yang dikatakan pada Qs. Al-isra ayat 27
الشَّيٰطِيْنِ اِخْوَانَ كَانُوْٓا الْمُبَذِّرِيْنَ اِنَّ
كَفُوْرًا لِرَبِّهٖ الشَّيْطٰنُ ۗوَكَانَ
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Ayat diatas cukup menjelaskan bahwa perilaku boros atau mubazzir sangat diharamkan dan dibenci oleh Allah Swt.
Memerhatikan zat gizi seimbang
Makanan yang dikonsumsi akan di cerna dan menjadi energi oleh tubuh kita. Zaat gizi pada makanan yang dikonsumsi akan menentukan kuat atau lemasnya tubuh saat melakukan aktivitas saat berpuasa di bulan ramadhan. Contoh makanan yang menghasilkan energi yang baik saat berpuasa yaitu dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi putih, kentang, oat, kacang polong, apel, ubi jalar, pisang, dan semacamnya.
Karbohidrat kompleks yang dikonsumsi mengandung vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh serta proses perncernaamn karbohidrat kompleks lebih lambat, sehingga tubuh akan merasa kenyang dengan waktu yang lebih lama.
Menjaga kebersihan saat membeli makanan dari luar
Suka cita saat bulan ramdhan berasal dari berbagai asper, mulai dari tarwih bersama hingga berburu makanan atau takjil. Namun, sedikit berbeda pada saat pandemi Covid-19.
Membeli makanan dari luar bukanlah hal yang mudah dikarenakan keberseihan bahan makanan patut untuk diperhatikan. Makanan yang kita beli lebih baik jika di sinari ultraviolet-C, jika tidak memiliki alat ini bisa menggunakan microwave bahkan cara yang lebih mudah yaitu dengan memanaskan kembali makanan yang kita beli.
Melakukan kegiatan yang bermanfaat
Bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah, maka dari itu seharusnya memanfaatkan bulan ini dengan melakukan hal yang baik dan terbilang pahala di mata Allah Swt. misalnya ikut kajian, tadarrus, tilawah, hingga mendengarkan ceramah. Namun saat pandemi kegiatan seperti itu sebaiknya dilakukan dirumah saja dengan cara daring baik melalui aplikasi zoom, google meet, bahkan melihat langsung dari youtube serta streeming di berbagai macam sosial media.
Berinteraksi dengan keluarga di rumah
Ngabuburit adalah sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh anak remaja sampai orang dewasa saat bulan ramadhan untu menunggu waktu berbuka puasa tiba. Tetapi ada hal yang lebih tepat untuk dilakukan pada saat menunggu buka puasa daripada ngabuburit yaitu dengan bercengkrama dengan keluarga dirumah.
Bertemu dengan keluarga saat bulan suci ramadhan kali ini adalah hal yang perlu disyukuri.
Pada tahun lalu orang yang tidak sempat mudik dan hanya bertemu lewat video call akan menjadi moment yang berharga, maka dari itu dengan berinteraksi dengan keluarga di rumah merupakan hal yang tepat dilakukan saat bulan puasa daripada keluar untuk ngabuburit saat menunggu waktu berbuka puasa.
Membersihkan alat ibadah seusai digunakan
Melaksanakan ibadah pada bulan suci ramadhan dengan khusyuk merupakan suatu kenikmatan sendiri yang dirasakan oleh kaum muslim. Beberapa daerah di indonesia telah menetapkan bahwa salat tarwih akan dilaksanakan di masjid sesuai dengan peraturan dan protokol kesehatan yang berlaku di masa new normal. Alat ibadah seperti sajadah, mukenah dan lain sebagainya perlu dibersihkan saat selesai digunakan diluar rumah demi memberantas bakteri hingga virus yang hinggap di alat ibadah yang kita gunakan saat di mesjid dan bisa jadi sebagai tempat penularan virus Covid-19.
Menggunakan waktu tidur selama 6-8 jam
Tidur saat bulan puasa juga termasuk ibadah namun jika hal itu dilakukan secara berlebihan dan meninggalkan ibadah yang wajib saat bulan puasa merupakan kerugian terbesar karna segala sesuatu yang berlebihan tidak dibenarkan oleh Allah Swt. Seperti pada Qs.Al- Maidah ayat 77
ٱلْحَقِّ غَيْرَ دِينِكُمْ فِى تَغْلُوا۟ لَا ٱلْكِتَٰبِ يَٰٓأَهْلَ قُلْ
“Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu”.
Seperti ayat diatas, dijelaskan bahwa Allah Swt. Tidak membenarkan segala sesuatu yang berlebihan termasuk tidur pada bulan suci ramadhan. Tidur selama 6-8 jam pada bulam ramadhan sangat dibutuhkan karna saat tidur tubuh akan memproses senyawa sitokin yang memiliki sifat protektif untuk melawan inflamasi yang diakibatkan oleh bakteri pada tubuh kita, sehingga sistem imunitas tubuh akan meningkat.
Jika tidur kurang dari 6-8 jam sehari tubuh tidak akan memiliki sitokin yang cukup untuk meningkatkan imunitas tubuh. Seperti yang kita ketahui, salah satu faktor seseorang akan terinfeksi Covid-19 yaitu menurunnya sistem imun pada tubuh, maka dari itu selama bulan ramadhan kita seharusnya menjaga pola tidur dan menjaga kesehatan dri paparan Covid-19.
Dari beberapa Tips di atas bisa kita simpulkan bahwa menjaga kesehatan dan melakukan ibadah dengan konsisten akan membuat bulan suci ramadhan kali ini terasa lebih khusyuk dan aman. Menjaga kesehatan diri sendiri sama dengan menjaga kesehatan orang di sekitar anda. Ramadhan lebih aman dengan mematuhi prokol kesehatan.
Biodata Singkat
Nama : Hikmi Adlia
Tempat, tanggal lahir : Tanjonge, 11 April 2000
Alamat :Jl. Poros Bulu Dua, Bojoe, Desa Marioriaja, Kecematan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng
Pendidikan Formal :
a. TK Sipurennu Barata lulus tahun 2007
b. SDN 144 Madello lulus Tahun 2013
c. SMPN 3 Marioriwawo lulus tahun 2015
d. MAN 1 Soppeng lulus tahun 2018
Motto : Yakinkan bahwa usaha dan doa yang keras akan sampai pada tujuan.
(Red/Ismail)
FOLLOW THE TEROPONG SULAWESI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow TEROPONG SULAWESI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram