Jumat, 07 Februari 2025
Kamis, 30 Januari 2025

Pemanfaatan IoT dalam Hidroponik, Inovasi Teknologi atas Sinergi Akademik dan BBPP Batangkaluku
Minggu, 26 Januari 2025

Balap Motor SCR Kembali Digelar di Sirkuit Puncak Mario Sidrap, RMS Janji Bakal Perbaikan Fasilitas
Jumat, 24 Januari 2025

Mampukah Sulsel Expo 2025 Mengalahkan Jakarta Fair? Harapan Gubernur Sulsel
Senin, 20 Januari 2025

Harga Padi dan Irigasi di Bulukumba Sulsel Masih Jadi Keluhan Petani, Peran Pemerintah dan Bulog Sangat Diharapkan
Jumat, 10 Januari 2025

Korporasi Pertanian Modern Songko Recca Digagas Upaya Untuk Berdayakan Petani di Kabupaten Bone
Sabtu, 28 Desember 2024

Fikry Oktaviady : Toleransi Beragama Dalam Perayaan NATARU Menjadi Hal Penting dalam Menjaga Kondusifitas di Sulsel
Makassar, Teropongsulawesi.com, Muh Fikry Oktaviady Alias Dede, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Dalam video singkatnya, Fikry menegaskan pentingnya kerukunan dan keamanan sebagai kunci untuk memastikan perayaan akhir tahun berjalan lancar dan damai.(29/12/2024).
“Natal dan Tahun Baru adalah merupakan momen refleksi dan kebersamaan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga suasana aman dan nyaman agar masyarakat dapat merayakan dengan tenang,” ujar Fikry alias Dede.
Dede menyampaikan apresiasi kepada aparat keamanan yang telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, seperti peningkatan patroli di tempat ibadah, pusat keramaian, dan jalur transportasi.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusifitas yang baik.
“Kita harus mendukung upaya aparat keamanan dalam menjaga ketertiban. Selain itu, masyarakat juga perlu ikut berperan aktif dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan dan menjaga sikap toleransi,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa Sulawesi Selatan baru saja menyelesaikan proses Pilkada Serentak baik Pilgub maupun Pilbup. Menurutnya, ini menjadi alasan penting untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan kedamaian di Sulawesi Selatan.
“Kita baru selesai dengan Pilkada, sehingga kita semua berkewajiban untuk menjaga keamanan dan harmoni di seluruh wilayah Sulawesi Selatan,” tegas Fikry alias Dede.
Fikry juga menegaskan keamanan dan ketertiban masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan diperlukan kerja sama semua pihak, tegasnya.(SI)
Jumat, 20 Desember 2024

Rapat Koordinasi Realisasi Brigade Swasembada Pangan di Pinrang
Pinrang, Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak cepat untuk wujudkan swasembada pangan Untuk mencapai swasembada pangan, Mentan Amran menyebutkan pihaknya akan mengoptimalkan setiap potensi yang ada.
Amran menekankan pemerintah, petani, dan seluruh pihak harus bersinergi sehingga program optimasi lahan dapat diakselerasikan secara masif. Dengan begitu, hasil pertanian di dapat meningkat signifikan.
“Optimasi lahan dan teknologi pertanian menjadi kunci utama dalam meningkatkan hasil produksi. Kami membentuk brigade, mengoptimalkan lahan rawa, dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian menuju modernisasi. Kami berkomitmen untuk mengadopsi mekanisasi pada segala lini kegiatan pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan langkah ini, kami berharap dapat membawa sektor pertanian Indonesia ke level yang lebih maju dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menjelaskan fokus utama BPPSDMP adalah menghadirkan inovasi berkelanjutan yang mampu mentransformasi sektor pertanian melalui Brigade Swasembada Pangan.
“Brigade Swasembada Pangan adalah wujud nyata sinergi pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan ketahanan pangan nasional. Dengan kolaborasi yang kuat, pemanfaatan teknologi, dan pengelolaan yang berkelanjutan, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga mewujudkan kemandirian pangan di tingkat lokal hingga nasional” Jelasnya.
Dalam upaya mempercepat pencapaian ketahanan pangan nasional, rapat koordinasi Brigade Swasembada Pangan digelar dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kegiatan ini dihadiri oleh (Plt) Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule, Dandim 1404/Pinrang Letkol Inf Abdullah Mahua, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani, Kepala BSIP Sulsel Yusuf, Kepala Dinas Kabupaten Pinrang, Kepala Loka Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Umbi Sarjoni Penyuluh Pendamping Lapangan, Brigade Swamsebada Pangan, Mentor Brigade Pangan, serta Pendamping Brigade Pangan.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas tantangan dan strategi merealisasikan Brigade Swasembada Pangan. Salah satu poin penting yang disepakati adalah perlunya kerjasama yang terstruktur dan berkelanjutan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pengelola Brigade Swasembada Pangan (BSP) dan petani pemilik lahan. Kamis (19/12/2024).
Kesepakatan Strategis yang disepakati oleh semua stakeholder, Dimana Mekanisme Pengelolaan Lahan Pada musim tanam jeda (peningkatan Indeks Pertanaman), yaitu 70:30. Petani yang biasanya hanya menanam 1 kali atau IP 100 agar bisa meningkatkan ke IP 200 dan IP 300. Lahan petani yang baru ditanami 1 kali akan dikelola oleh Brigade Pangan pada musim tanam ke -2 dan ke-3 dengan skema bagi hasil 70:30, di mana 70% hasil diberikan Kepada Brigade Pangan, dan 30% untuk petani pemilik lahan.
Untuk IP 100 (musim tanam pertama), pengelolaan lahan akan melibatkan Kerjasama Agribisnis Plus (KSA+) yaitu penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Brigade Swasembada Pangan sedangkan Petani penggarap tetap melakukan pengelolaan lahan sesuai dengan pola kerjasama yang sudah terbangun dengan pemilik lahan. Pada musim tanam pertama tersebut, pengelola brigade pangan tetap diharapkan berkolaborasi dengan petani penggarap atau pemilik lahan dalam proses budidaya.
Kerjasama antara pengelola BSP dan petani pemilik lahan akan berlangsung selama minimal 5 tahun, menciptakan kesinambungan dalam produksi pangan.
Semua stakeholder yang hadir sepakat untuk mendukung implementasi program ini demi memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan produksi pangan dapat meningkat secara signifikan, sejalan dengan tujuan nasional dalam memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.
Brigade Swasembada Pangan menjadi langkah konkret dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci sukses program ini. Dengan optimisme dan semangat gotong royong, Indonesia bergerak menuju Swasembada Pangan.
FOLLOW THE TEROPONG SULAWESI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow TEROPONG SULAWESI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram