Sulsel -->

Jumat, 07 Februari 2025

Anak Muda dan Pertanian, Membangun Ketahanan Pangan Lewat Edukasi Praktis

Gowa, Teropongsulawesi.com, Regenerasi petani menjadi perhatian serius dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Amran.

Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Olehnya itu, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan Kementan memfasilitasi field trip 36 siswa dari SD Terpadu Rama yang ingin mengenal lebih dekat dan menumbuhkan minat pada sektor pertanian, Kamis (6/2).

Seluruh siswa tampak antusias dan gembira, terutama saat menanam kangkung di lahan pertanian. Selain itu, mereka juga berkesempatan belajar mengolah hasil pertanian, seperti membuat donat kentang dan es krim buah naga, sekaligus mencicipinya.

Kepala SD Terpadu Rama, Kurnia, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan agar siswa benar-benar memahami proses penanaman kangkung hingga akhirnya dapat disajikan di meja makan. Selain itu, mereka juga memperoleh pengetahuan baru bahwa banyak komoditas pertanian yang bisa diolah menjadi camilan.

"Terima kasih telah memberikan kesempatan kepada anak-anak kami keleluasaan untuk mengeksplor sesuai dengan apa yang diinginkan. Harapannya kami bisa bekerja sama terus dengan BBPP Batangkaluku," harapnya.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun dalam mendukung edukasi dan pengenalan pertanian sejak dini.

(Red) 

Kamis, 30 Januari 2025

Pemanfaatan IoT dalam Hidroponik, Inovasi Teknologi atas Sinergi Akademik dan BBPP Batangkaluku

Gowa, Teropongsulawesi.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Teknologi Informasi dan Informatika Universitas Telkom dalam rangka berdiskusi mengenai pemanfaatan tanaman hidroponik berbasis IoT (Internet of Things).

Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara dunia akademik dan sektor pertanian dalam mendorong inovasi teknologi. Diskusi yang berlangsung tidak hanya membahas penerapan hidroponik berbasis IoT, tetapi juga bagaimana teknologi ini dapat mendukung modernisasi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bahwa Kementerian Pertanian  menekankan pentingnya modernisasi dalam pertanian.

"Saya percaya bahwa modernisasi dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia!" tegas Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian.

“Anak muda sekarang berpikir bekerja di sawah itu identik dengan panas dan kotor. Padahal kita ingin mengenalkan alsintan (alat dan mesin pertanian) yang modern, semuanya sudah menggunakan traktor, combine, yang memudahkan petani,” kata Idha.

Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Andi Baso Kresna memandu langsung rombongan tersebut untuk menyaksikan penggunaan IoT melalui smartfarming di berbagai titik lokasi pemasangan.

"Untuk hidroponik kita telah merancang sistem pencampuran nutrisi, sensor ph air, dan menyediakan bak pengairan otomatis serta sensor-sensor lainnya untuk mendukung produksi," terangnya.

Andi Baso menambahkan bahwa pembuatan smartfarming, khususnya sistem penyiraman otomatis, mencakup berbagai level, mulai dari level 1 hingga level tertinggi. Hal ini memberikan beragam pilihan bagi peserta pelatihan.

"Pada dasarnya, alat-alat ini sangat membantu petani. Namun, tantangan utama kita adalah bagaimana memastikan alat-alat ini memiliki daya tahan yang lebih lama dan tidak cepat rusak," sebutnya.

Sementara itu, Dosen Universitas Telkom, Muhammad Irsan menyampaikan maksud kunjungannya yaitu untuk mendukung penelitian terkait pemanfaatan tanaman hidroponik berbasis IoT untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bonto-bontoa.

"Tujuan kita adalah bagaimana memberdayakan masyarakat yang telah menjadi mitra kami untuk melakukan produksi tanaman hidroponik, kami akan sosialisasikan secara kecil-kecilan setelah berkunjung dari sini. Kemudian kami berencana merancang aplikasi dimana mitra kami dapat menjual hasil panennya melalui aplikasi tersebut," ucapnya.

Menurutnya, memperoleh informasi IoT di BBPP Batangkaluku merupakan langkah yang tepat karena telah banyak berbicara mengenai sistem, kendala serta implementasi jangka panjang penggunaan IoT melalui smartfarming, dan hal tersebut dapat mendukung penelitian Universitas Telkom.

(Red) 

Minggu, 26 Januari 2025

Balap Motor SCR Kembali Digelar di Sirkuit Puncak Mario Sidrap, RMS Janji Bakal Perbaikan Fasilitas


Sidrap, Teropongsulawesi.com, Ajang balap motor Sulawesi Cup Race (SCR) kembali digelar di Sirkuit Puncak Mario, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, 25-26 Januari 2025.

Ini menjadi babak final sekaligus bagian dari perayaan HUT ke-681 Sidrap yang jatuh pada 18 Februari mendatang.

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulawesi Selatan, H. Rusdi Masse Mappasesu (RMS), secara resmi membuka kegiatan tersebut Ahad (26/1/2025). 


Pembukaan dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Sidrap terpilih H. Syaharuddin Alrif dan Nurkanaah, Ketua DPRD Sidrap Takyuddin Masse, Dandim 1420 Letkol Awaleoddin, Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, dan para kepala OPD Sidrap.

Dalam sambutannya, Rusdi Masse mengumumkan rencana besar untuk membangkitkan dunia balap di Sidrap, termasuk penyelenggaraan balapan malam hari.

“Sirkuit Puncak Mario ini, Insya Allah, akan kita ramaikan kembali. Ke depan, balapan tidak lagi digelar di bawah terik matahari, termasuk saat Ramadan,” ujar Rusdi.

Ia menegaskan kesiapannya memperbaiki fasilitas, seperti lampu sirkuit yang sebagian besar tidak berfungsi. 

Bupati terpilih Syaharuddin Alrif menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya SCR di Sidrap. Menurutnya, event ini memberikan dampak positif, terutama pada perekonomian masyarakat.

“Setelah event ini, perbaikan sirkuit akan segera dilakukan, Saya sudah pantau apa saja yang perlu diperbaiki, khususnya aspal dan fasilitas,” ungkap Syahar.

(Red/hms) 

Jumat, 24 Januari 2025

Mampukah Sulsel Expo 2025 Mengalahkan Jakarta Fair? Harapan Gubernur Sulsel

Makassar, Teropongsulawesi.com, Sulsel Expo Tahun 2025 akan digelar 20 - 24 Agustus mendatang. Soft launching event besar tersebut telah dilakukan Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat, 24 Januari 2025.

Prof Fadjry Djufry berharap, Sulsel Expo Tahun 2025 ini bisa menarik lebih banyak lagi investor masuk ke Sulsel. Karena itu, semua potensi Sulsel harus dikemas dengan baik untuk ditampilkan dalam event ini.

"Yang utama potensi perdagangan, pariwisata, sumber daya alam, pendidikan, kesehatan, dan semua yang selama ini menjadi fokus pemerintah," kata Prof Fadjry Djufry.

Sulsel Expo 2025 ini juga diharapkan akan berbeda dengan yang dilaksanakan sebelumnya. "Kita ingin Sulsel Expo 2025 ini juga bisa menunjukkan kepada masyarakat, apa yang kita mau capai dari investasi," imbuhnya.

Prof Fadjry Djufry juga meminta agar Sulsel Expo 2025 ini dikemas dengan meriah agar jumlah pengunjung yang datang lebih banyak. Tidak hanya dari Sulsel sendiri, tapi juga dari provinsi bahkan negara lain.

"Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau kita bisa siapkan dan kita usahakan, masih cukup waktu untuk melakukan itu, sehingga ini bisa dikemas dengan baik, sekaligus kita memastikan bahwa semua yang kita keluarkan itu ada dampaknya untuk masyarakat," terangnya.

Sementara, Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi, mengapresiasi pelaksanaan Sulsel Expo 2025. Ia berharap, event ini bisa mengalahkan Jakarta Fair, yang selama ini menjadi event tahunan DKI Jakarta dan berlangsung sangat meriah, sehingga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakatnya.

"Kami berharap bahwa kegiatan ini bisa meningkatkan lagi perputaran ekonomi Sulsel, masyarakat bisa berkontribusi dan merasakan dampak ekonominya," ujarnya.

Ia berharap, Sulsel Expo 2025 ini bisa menjadi pintu masuknya investor ke Sulsel. Karena itu, event ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempromosikan seluruh potensi yang dimiliki Sulsel.

Hadir dalam kegiatan tersebut para perwakilan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, perwakilan Bupati dan Wali Kota, OJK, dan perbankan. (*)

Senin, 20 Januari 2025

Harga Padi dan Irigasi di Bulukumba Sulsel Masih Jadi Keluhan Petani, Peran Pemerintah dan Bulog Sangat Diharapkan

Bulukumba, Teropongsulawesi.com,- Untuk mensejahterakan Petani, Pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas padi  sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg). Ketetapan tersebut berlaku sejak 15 Januari 2025. Namun demikian di lapangan kenyataannya masih banyak yang berbeda. 

Di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, harga jual Gabah Kering Panen (GKP) saat ini masih rendah. Hal tersebut diungkapkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Rilau Ale, Lasbaety. “Harga jual Gabah Kering Panen (GKP) saat ini di Kecamatan Rilau Ale rendah, di bawah HPP Pemerintah, yang hanya Rp 5.400 per kg,” ujarnya, Senin 20 Januari 2025.

Sementara itu, lanjut Lasbaety, harga Gabah Kering Giling (GKG) berada di angka Rp 7.300 per kilogramnya. Meski demikian, harga tersebut sedikit lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, terutama saat terjadi cuaca buruk atau pada musim panen raya, di mana harga bisa turun hingga Rp 4.800 per kg.

Menurutnya, para petani Rilau Ale umumnya menjual hasil panen mereka langsung kepada pengepul yang datang untuk membeli gabah di sawah masing-masing. Tentu saja dengan harga di bawah HPP yang di tetapkan pemerintah. Hal tersebut membuat para petani di daerahnya berharap Bulog dapat menyerap gabah mereka supaya sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 6.500  per kg.

Pemerintah telah menetapkan kenaikan HPP gabah dari Rp 6.000 per kg GKP menjadi Rp 6.500 per kg pada Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Jakarta, pada Senin (6/1/2025).

Zulkifli Hasan mengatakan keputusan tersebut merupakan tindak lanjut rapat terbatas (ratas) terkait pangan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada 30 Desember 2024. "Sudah diputuskan waktu pemberlakuan HPP gabah yang beras efektif 15 Januari 2025," ujarnya.

Selain harga yang rendah, papar Lasbaety, petani di Rilau Ale juga menghadapi masalah lain yang tidak kalah penting, yakni kondisi saluran irigasi yang rusak. Banyak saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan distribusi air tidak merata di seluruh lahan pertanian. Akibatnya, beberapa petani mengalami kesulitan dalam memperoleh pasokan air yang cukup untuk mengelola sawah mereka.

Luas lahan sawah di wilayah Rilau Ale tercatat mencapai 320 hektar, dengan produktivitas per hektar sekitar 6,5 ton. Namun, kondisi irigasi yang buruk dapat berpotensi mengurangi hasil panen dan menghambat keberlanjutan produksi pertanian di daerah ini.

“Kami berharap pemerintah dapat segera memperhatikan masalah ini dan melakukan perbaikan terhadap sistem irigasi, sehingga para petani dapat memperoleh hasil yang optimal dan harga yang lebih stabil di masa yang akan datang,” tandasnya.

Jumat, 10 Januari 2025

Korporasi Pertanian Modern Songko Recca Digagas Upaya Untuk Berdayakan Petani di Kabupaten Bone

Bone, Teropongsulawesi.com,– Modernisasi pertanian terus menjadi prioritas dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu langkah konkrit dalam mewujudkan visi tersebut adalah melalui Forum Group Discussion (FGD) Konsep Korporasi Pertanian Modern.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmen siap memperjuangkan mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, dengan fokus pada peningkatan produksi dan perluasan areal pertanian. “Untuk mendukung hal tersebut, perlunya modernisasi pertanian yang merupakan penerapan teknologi 4.0 di bidang pertanian menjadi salah satu terobosan peningkatan produksi dan efisiensi sistem usaha tani” tegas Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, mengatakan SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produksi pertanian. “Oleh sebab itu, jika ingin memajukan pertanian majukan dulu SDM-nya. Siapa itu SDM pertanian, ya Dosen, Guru, penyuluh, petani, Poktan, Gapoktan, dan masih banyak lagi,” sebut Sant

Korporasi Pertanian Modern Songko Recca digagas untuk memberdayakan petani di Kabupaten Bone melalui pendekatan yang lebih sistematis dan terorganisir. Dengan mengusung filosofi kebersamaan yang menjadi ciri khas budaya lokal Bone, program ini menjadi model transformasi pertanian berbasis kearifan lokal yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah hasil pertanian.

BBPP Batangkaluku berperan aktif dalam memberikan pendampingan teknis, pelatihan, dan penguatan kapasitas bagi anggota korporasi Songko Recca. Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani menjelaskan bahwa pendampingan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penerapan teknologi pertanian modern, manajemen kelompok tani, hingga pemasaran hasil pertanian secara digital.

“Pendampingan ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk mendukung transformasi pertanian di Kabupaten Bone. Korporasi Songko Recca adalah bukti bahwa petani lokal mampu beradaptasi dengan teknologi dan sistem modern tanpa meninggalkan akar budaya mereka,” ujar Jamal.

Pendampingan ini juga mencakup pelatihan penggunaan alat  mesin pertanian modern, dan teknologi pascapanen untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

FGD yang dilaksanakan di Kabupaten Bone ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, Kepala BBPP Batangkaluku, petani, penyuluh pertanian, hingga pelaku usaha. Forum ini menjadi ruang diskusi strategis untuk membahas implementasi konsep korporasi pertanian modern yang bertujuan mengintegrasikan teknologi, kearifan lokal, dan manajemen berbasis profesionalisme dalam pertanian.

Konsep ini menekankan pengelolaan terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari produksi, pengolahan, hingga pemasaran. Dengan model ini, petani tidak hanya berfokus pada panen, tetapi juga pada upaya meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan hasil panen menjadi produk siap konsumsi.

Konsep korporasi pertanian modern adalah jawaban atas kebutuhan untuk menjadikan petani lebih mandiri dan kompetitif. Melalui FGD ini, kami ingin mengedukasi sekaligus menginspirasi petani untuk mengadopsi teknologi dan sistem kerja modern tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal yang mereka miliki Songko Recca menjadi tonggak penting dalam perjalanan modernisasi pertanian di Kabupaten Bone. Melalui sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, transformasi sektor pertanian yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan bukan lagi impian, tetapi sebuah kenyataan yang siap diwujudkan.

Sabtu, 28 Desember 2024

Fikry Oktaviady : Toleransi Beragama Dalam Perayaan NATARU Menjadi Hal Penting dalam Menjaga Kondusifitas di Sulsel


Makassar, Teropongsulawesi.com, Muh Fikry Oktaviady Alias Dede, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Dalam video singkatnya, Fikry menegaskan pentingnya kerukunan dan keamanan sebagai kunci untuk memastikan perayaan akhir tahun berjalan lancar dan damai.(29/12/2024). 

“Natal dan Tahun Baru adalah merupakan momen refleksi dan kebersamaan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga suasana aman dan nyaman agar masyarakat dapat merayakan dengan tenang,” ujar Fikry alias Dede.

Dede menyampaikan apresiasi kepada aparat keamanan yang telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, seperti peningkatan patroli di tempat ibadah, pusat keramaian, dan jalur transportasi. 

Menurutnya, sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusifitas yang baik.

“Kita harus mendukung upaya aparat keamanan dalam menjaga ketertiban. Selain itu, masyarakat juga perlu ikut berperan aktif dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan dan menjaga sikap toleransi,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa Sulawesi Selatan baru saja menyelesaikan proses Pilkada Serentak baik Pilgub maupun Pilbup. Menurutnya, ini menjadi alasan penting untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan kedamaian di Sulawesi Selatan.

“Kita baru selesai dengan Pilkada, sehingga kita semua berkewajiban untuk menjaga keamanan dan harmoni di seluruh wilayah Sulawesi Selatan,” tegas Fikry alias Dede.

Fikry juga menegaskan keamanan dan ketertiban masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan diperlukan kerja sama semua pihak, tegasnya.(SI)

Jumat, 20 Desember 2024

Rapat Koordinasi Realisasi Brigade Swasembada Pangan di Pinrang


Pinrang, Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak cepat untuk wujudkan swasembada pangan Untuk mencapai swasembada pangan, Mentan Amran menyebutkan pihaknya akan mengoptimalkan setiap potensi yang ada.

Amran menekankan pemerintah, petani, dan seluruh pihak harus bersinergi sehingga program optimasi lahan dapat diakselerasikan secara masif. Dengan begitu, hasil pertanian di dapat meningkat signifikan.

“Optimasi lahan dan teknologi pertanian menjadi kunci utama dalam meningkatkan hasil produksi. Kami membentuk brigade, mengoptimalkan lahan rawa, dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian menuju modernisasi. Kami berkomitmen untuk mengadopsi mekanisasi pada segala lini kegiatan pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan langkah ini, kami berharap dapat membawa sektor pertanian Indonesia ke level yang lebih maju dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Sementara itu Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menjelaskan fokus utama BPPSDMP adalah menghadirkan inovasi berkelanjutan yang mampu mentransformasi sektor pertanian melalui Brigade Swasembada Pangan.

“Brigade Swasembada Pangan adalah wujud nyata sinergi pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan ketahanan pangan nasional. Dengan kolaborasi yang kuat, pemanfaatan teknologi, dan pengelolaan yang berkelanjutan, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga mewujudkan kemandirian pangan di tingkat lokal hingga nasional” Jelasnya.

Dalam upaya mempercepat pencapaian ketahanan pangan nasional, rapat koordinasi Brigade Swasembada Pangan digelar dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kegiatan ini dihadiri oleh (Plt) Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule, Dandim 1404/Pinrang Letkol Inf Abdullah Mahua, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani, Kepala BSIP Sulsel Yusuf, Kepala Dinas Kabupaten Pinrang, Kepala Loka Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Umbi Sarjoni Penyuluh Pendamping Lapangan, Brigade Swamsebada Pangan, Mentor Brigade Pangan, serta Pendamping Brigade Pangan.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas tantangan dan strategi merealisasikan Brigade Swasembada Pangan. Salah satu poin penting yang disepakati adalah perlunya kerjasama yang terstruktur dan berkelanjutan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pengelola Brigade Swasembada Pangan (BSP) dan petani pemilik lahan. Kamis (19/12/2024). 

Kesepakatan Strategis yang disepakati oleh semua stakeholder, Dimana Mekanisme Pengelolaan Lahan Pada musim tanam jeda (peningkatan Indeks Pertanaman), yaitu 70:30. Petani yang biasanya hanya menanam 1 kali atau IP 100 agar bisa meningkatkan ke IP 200 dan IP 300.  Lahan petani yang baru ditanami 1 kali akan dikelola oleh Brigade Pangan pada musim tanam ke -2 dan ke-3 dengan skema bagi hasil 70:30, di mana 70% hasil diberikan Kepada Brigade Pangan, dan 30% untuk petani pemilik lahan.

Untuk IP 100 (musim tanam pertama), pengelolaan lahan akan melibatkan Kerjasama Agribisnis Plus (KSA+) yaitu  penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Brigade Swasembada Pangan sedangkan Petani penggarap tetap melakukan pengelolaan lahan sesuai dengan pola kerjasama yang sudah terbangun dengan pemilik lahan. Pada musim tanam pertama tersebut, pengelola brigade pangan tetap diharapkan berkolaborasi dengan petani penggarap atau pemilik lahan dalam proses budidaya. 

Kerjasama antara pengelola BSP dan petani pemilik lahan akan berlangsung selama minimal 5 tahun, menciptakan kesinambungan dalam produksi pangan.

Semua stakeholder yang hadir sepakat untuk mendukung implementasi program ini demi memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan produksi pangan dapat meningkat secara signifikan, sejalan dengan tujuan nasional dalam memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.

Brigade Swasembada Pangan menjadi langkah konkret dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci sukses program ini. Dengan optimisme dan semangat gotong royong, Indonesia bergerak menuju Swasembada Pangan. 

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved