Indonesia -->

Rabu, 25 Desember 2019

Metode Tepat Menghafal Al-Quran di Mesjid At-Tarbiyah Bone


(Teropongsulaweai.com)-- Lembaga Pendidikan, Pengembangan, Dan Pengajaran Al-Quran (LP3Q) DPD Wahdah Islamiyah Bone Melaksanakan Daurah Menghafal Al-Qur'an, di Masjid At-Tarbiyah, Jln. Abu Dg. Pasolong, Watampone.

Wakil ketua DPD Wahdah Islamiyah Bone, Al-Ustadz Muh. Jamil Ismail _Hafidzhahullah_ membuka kegiatan kegiatan ini. Berlangsung tanggal 22 sampai 29 Desember 2019. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta yang didominasi peserta anak-anak, mereka antusias mengikuti kegiatan ini sebagai sarana agar mereka bisa menambah dan berusaha menghafalkan Al-Quran.


Dalam sambutan ketua Lembaga Pendidikan, Pengembangan, Dan Pengajaran Al-Quran (LP3Q) DPD Wahdah Islamiyah Bone, Al-Ustadz Bustam _Hafidzhahullah_ beliau menegaskan bahwa "salah satu tujuan kegiatan ini agar kita bisa menemukan metode yang tepat untuk menghafal Al-Quran" Dalam kesempatan itu beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap akhir tahun, dan bagaimana pentingnya mempelajari Al-Quran, serta bagaimana kedudukan penghafal Al-Quran disisi Allah Subhanahu Wata'ala.Amin

Daurah Tujuh hari menghafal Al-Quran menumbuhkan semangat belajar dan menghafal Al-Quran, sehingga masa liburan tidak berlalu begitu saja. Salah satu peserta mengatakan kegiatan ini bisa semakin mendekatkan kita kepada Al-Quran, sehingga keimanan dan ketakwaan semakin bertambah serta menjadikan kita semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wata'la tutur Ahmad Hidayat. (Bone 25 Desember 2019) Akbar_dhy

Selasa, 24 Desember 2019

Federasi Olahraga Mahasiswa (FORSA) di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone


(Teropongsulawesi.com)Kegiatan Tahunan yang diselenggarakan di kampus IAIN Bone yaitu 4 Devisi Cabang Olahraga  yang akan dipertandingkan yakni Tenis meja, bulu tangkis, takrow, dan bola volly. Kegiatan Ini berlangsung Hari ini sampai dengan sabtu 28 Desember 2019.  Devisi Tenis Meja berlangsung di aula utama Kampus 1 IAIN Bone. 

Peserta tenis meja berasal dari delegasi Instansi-instansi dan pelajar yang ada di kabupaten bone, tujuan dari kegiatan FORSA IAIN Bone ini membuka ajang prestasi untuk memotivasi atlet-atlet yang akan mengembangkan bakat serta potensialnya pada devisi tenis meja. Dan juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa, pelajar, dan umum yang ikut pada kegiatan ini. Tutur vivi.


(Foto : wawancara koordinator tenis meja)

Koordinator devisi Tenis Meja IAIN Bone berharap agar kedepannya kegiatan ini bisa sukses dan berjalan lancar khususnya di devisi tenis meja serta lebih banyak lagi yang berpartisipasi pada event-event selanjutnya. Tutur Risaldi (Bone, 25 Desember 2019) Aisyah


Senin, 04 November 2019

Dinas Ketahanan Pangan TPH Sulsel Juara Umum Gebyar Perbenihan Nasional


Juga Raih Juara 1 Stand Terbaik Sulsel Expo

Teropongsulawesi.com, Papua, (Humas Sulsel) - Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan TPH Sulsel meraih Juara Umum Gebyar Perbenihan Nasional Tahun 2019.

Dari semua kegiatan/perlombaan yang diselenggarakan pada Gebyar Perbenihan tersebut, Kontingen dari Dinas Ketahanan Pangan TPH Provinsi Sulawes Selatan berhasil meraih “Juara Umum”.

Sulsel meraih juara di lima kategori yang dilombakan, masing-masing Juara 1 Peningkatan Kompetensi PBT, Terbaik 1 Stan Pameran, Juara Lomba Senam Maju Mundur Papua Barat, Juara 2 Lomba Menyanyi Duet dan juara 3 Lomba Stand Up Comedy.

"Tentu dengan perestasi yang diraih harapan kami kepada petani semangat mengelola usaha taninya saling bersinergi/bekerja sama satu dengan yang lainnya, petani yang diwadahi oleh kelompok (lembaga)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan TPH Sulsel, Fitriani MP.

Fitriani juga berharap penyuluh setia mengawal dan membimbing dalam penerapan teknologi, menghasilkan produksi, mendukung ketersediaan dan ketahanan pangan.

"Serta kesejahteraan masyarakat Sulsel khusus dan nasional," sebutnya. 

Gebyar ini telah berlangsung pada tanggal 28 – 31 Oktober 2019 bertempat di Gedung Aimas Convention Center Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua Barat dalam hal ini diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan didampingi oleh Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Kadis Pertanian Provinsi Papua Barat dan Bupati Kabupaten Sorong. 

Mengusung tema “Melalui Gebyar Perbenihan Kita Tingkatkan Sumberdaya Manusia Perbenihan Dalam rangka Mendukung Ketersediaan Benih Untuk Menuju Kemandirian Benih Nasional Yang Berkelanjutan”.  

Kegiatan Gebyar Perbenihan ini merupakan agenda tahunan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi/Balai Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura se Indonesia. 

Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2013 dengan tujuan untuk menumbuh-kembangkan perbenihan tanaman pangan, sebagai ajang koordinasi dan komunikasi insan perbenihan serta mempercepat alih informasi dan teknologi perbenihan.   

Diikuti oleh Lembaga/Instansi yang menangani Perbenihan tanaman pangan dan para pelaku industri perbenihan dari seluruh Indonesia.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan display varietas tanaman pangan, yakni padi, jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian baik varietas lokal maupun varietas unggul nasional. Pameran teknologi dan informasi perbenihan. Peningkatan kompetensi bagi PBT (Pengawas Benih Tanaman), sarasehan, pertemuan Kepala BSMB, Kepala BBI dan Produsen benih dan beberapa perlombaan.

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional ke VIII Tahun 2020 akan diselenggarakan di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.

Sementara itu di saat berasaman Dinas Ketahanan Pangan TPH Sulsel juga meraih juara 1 stan terbaik kategori OPD pada Sulsel Expo 2019 yang merupakan rangkaian hari jadi Sulsel.(*)

3 November 2019
Biro Humas Sulsel

Selasa, 08 Oktober 2019

Teropongsulawesi.com, Melbourne - Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah (NA) mendapat undangan dari Pemerintah Australia melalui Konjen di Makassar. Kunjungan ke Melbourne, Australia yang dimulai Minggu 6 Oktober 2019 itu untuk mempelajari manajemen air dalam rangka pengembangan modernisasi pertanian di Sulsel.

Rombongan yang dipimpin Nurdin didampingi Consul Australia di Makassar Aron Cirbett, di hari kedua, Senin 7 Oktober 2019, meninjau perusahaan yang memproduksi pipa, selang, dan komponen pengairan yang mendukung sistem mekanisasi pertanian, Netafim.

Di perusahaan Netafim inilah awal dari mekanisasi pertanian dengan sistem menagemen air yang sangat teratur dan terukur di Australia.

Netafim memproduksi pipa dan komponen pipanisasi pertanian yang lengkap untuk berkembangnya sistem pertanian modern di Australia.

Air dilelola dan diukur dengan sistem digitalisasi. Selang produksi Netafim sudah dilengkapi dengan lubang air dengan ukuran besaran lubang yang sama pada jarak tertentu, tiap 50 centimeter.

Pipa ditanam pada kedalaman tertentu pada jarak satu meter tiap bedengan. Air yang dipasok melalui pipa ini diatur pada waktu-waktu tertentu dan dapat dikontrol mengunakan aplikasi di handphone. Air dipompa dari kolam sekitar 20 meter x 5 meter dengan kedalaman satu meter.

Kolam penampungan ini mampu mengairi lahan 40 hektare. “Sumber air dipasok dari bendungan. Kami punya empat bendungan,” jelas John Poggioli, Area Sales Manager Netafim.

Program perpipaan produksi Netafim menggunakan GPS, sehingga dapat diketahui dengan segera jika ada kebocoran, dan tingkat kelembaban yang berdasarkan kebutuhan tanaman.

Manager Director Netafim, Levy Schneider, menjelaskan, sistem managemen air ini telah mereka kembangkan di India dan Afrika Selatan, yang terkenal krisis air.

Pemerintah India, jelasnya, membuat program peningkatan kesejahteraan petani memanfaatkan sistem pengairan tetes dengan anggaran 100 juta dolar Amerika.

Pada tahun pertama program ini berhasil meningkatkan produksi pertanian dengan nilai setara 100 juta dolar AS dan meningkatkan kesejahteraan 27.000 petani setempat.

Di Austalia juga, katanya, minim sumber daya air sehingga harus dimenej dengan baik, melalui program penghematan air.

Di Australia menurut Levy, petani membayar air untuk pengairan 800 dolar Australia atau 7,6 juta rupiah dengan kurs 9.536 per dolar Asutralia) per 1.000 kubik. “Petani membayar karena hasil pertanian mereka menguntungkan. Tiap hektare lahan memproduksi 19 ton jagung dengan tingkat basah 20 persen,” katanya.

Dijelaskan baru 13 persen dari total lahan pertanian di dunia yang menggunakan sistem manajemen irigasi tetes. Di dalam sistem ini menyupelai kebutuhan tanaman seperti air, pupuk cair, dan nutrisi.

Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah mengatakan, di Sulsel dan Indonesia pada umumnya kelebihan sumber daya air tetapi tidak dimanej dengan baik.

Nurdin Abdullah akan menerapkan sistem manajemen pengelolaan air dengan sistem pipanisasi ini dalam program pengembangan jagung pada lahan 200 hektare di Takalar.

Bupati Bantaeng piriode 2008 – 2018, ini mengatakan, sistem manajemen air dalam program pengembangan jagung di Takalar yang di mulai tahun 2019 ini, menjadi tonggak peradaban pertanian modern di Sulsel.

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved