Pertanian -->

Rabu, 08 November 2023

Kementan Beri Ilmu Literasi Keuangan Bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa di Sulsel


Gowa, Teropongsulawesi.com, Program Rural Empowerment Agriculture Development Scaling up Innitiative (READSI) Kementerian Pertanian (Kementan) terus dioptimalkan sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan produksi pangan pertanian daerah.

Program tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan taraf hidup secara berkelanjutan.

Saat ini Sumber daya manusia (SDM) dipandang masih menjadi persoalan dalam menciptakan tata kelola keuangan usaha tani dan keuangan rumah tangga petani yang lebih baik.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa tujuan utama Program READSI adalah meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program agar berdaya.

“READSI turut mendukung program-program yang sedang dijalankan Kementerian Pertanian, utamanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang juga dapat peningkatan kualitas SDM pertanian.

Ditambahkan Dedi Nursyamsi, bahwa salah satu hal penting untuk diketahui petani adalah literasi keuangan.

“Literasi keuangan penting untuk diketahui petani, dan Petani harus bisa mengelola keuangan, bagaimana caranya ada bankable, sehingga bisa mendapatkan pinjaman seperti KUR, kalau petani menguasai ini, kita yakin petani Indonesia akan mandiri,” katanya.

Karena itu Kementerian Pertanian melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI) menggelar Training of Trainer (TOT) Literasi Keuangan Lanjutan bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa Program READSI, yang dilaksanakan selama 3 hari efektif, 8 s/d 10 November 2023 di BBPP Batangkaluku.

Tujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan penyuluh dan fasilitator Desa dalam memfasilitasi pelatihan literasi keuangan bagi petani dengan memberikan pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga dan keuangan usaha pertanian

Peserta pelatihan terdiri dari penyuluh dan fasilitator desa yang berasal dari wilayah READSI Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur yang masing-masing berjumlah 36 orang dengan total 108 peserta.

Muhammad Amin, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian saat membuka pelatihan via Zoom mengatakan bahwa program READSI dinilai sebagai program yang cukup berhasil oleh BAPENAS, kita telah berhasil memberdayakan para petani kita, terutama dalam meningkatkan pendapatan dan produksi, termasuk penguatan dan kelembagaan di Desa termasuk kemitraan yang terus berjalan.

"Berdasarkan keberhasilan tersebut pemerintah dalam hal ini kementerian pertanian menilai bahwa program READSI ini sebagai salah satu model dalam rangka untuk memberdayakan yang telah mampu mendukung pencapaian pembangunan nasional baik itu jangka panjang maupun jangka pendek ,terkait dengan peningkatan kesejahteraan bagi keluarga petani baik secara individu maupun secara kelompok-kelompok, " Katanya

"Tentu dengan harapan READSI ini bagaimana untuk meningkatkan dan kehidupan bagi rumah tangga petani, oleh karena itu kementerian pertanian saat ini terus berupaya melalui program READSI  bisa terus memberikan pemberdayaan bagi masyarakat kita terutama masyarakat berpendapatan rendah agar mereka mampu meningkatkan produktivitasnya tentu dengan peningkatan produktivitas dan ini akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan bagi petani serta keluarganya, "jelas Amin.

Ia berharap dengan pelaksanaan TOT ini betul-betul bisa mengelola keuangan yang lebih baik.

"Literasi keuangan ini merupakan salah satu keterampilan yang penting dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat terkait dengan kesejahteraan individu maupun kelompok serta nantinya  mampu mengelola keuangan sebaik- baiknya sehingga secara administrasi bisa dipertanggungjawabkan tapi secara teknis betul-betul bisa berdampak dilapangan, bisa meningkatkan kesejahteraan bagi para petani kita, pungkasnya.

(Red)

Rabu, 18 Oktober 2023

Kembalikan Kejayaan Pertanian, Plt. Mentan Minta Penyuluh Dampingi Petani Hadapi El Nino


Jakarta, Teropongsulawesi.com, Dalam menghadapi climate change dan El Nino yang masih melanda hingga saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan Webinar Program Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino di Ruang Agriculture War Room (AWR) Kementan, Rabu (18/10/2023).

Webinar bertemakan “Pembinaan Penyuluh Pertanian dalam rangka Pengawalan Gernas Penanganan Dampak El Nino” yang dihadiri oleh penyuluh pertanian di 10 Provinsi yang terkena dampak El Nino yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Lampung secara online sebanyak 19.947 peserta. Webinar juga dihadiri oleh Plt. Mentan, Wamen, Eselon I dan II lingkup Kementan.

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa sejak minggu lalu seluruh Eselon I dan II beserta jajarannya sudah menyusun Quick Win terkait Gernas El Nino dan langkah apa yang akan dikerjakan tiga bulan ke depannya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan sudah mempresentasikan bagaimana cara untuk mendapatkan produktivitas lebih tinggi dan lebih baik untuk tiga bulan kedepan, termasuk target 37 juta ton, sehingga memerlukan kerjasama seluruh pihak seluruh insan pertanian termasuk petani dan penyuluh.

Saya akan menemui Bapak dan Ibu semua yang ada di 10 provinsi yang terkena dampak El Nino, ujar Arief.

Kerahkan seluruh Eselon I ke 10 ini. Pastikan benihnya harus bagus, pupuknya harus ada. Jika pupuk bersubsidi sulit maka pupuk komersial harus ada, ujarnya lagi

Untuk asurasi pertanian, saya mohon agar penyuluh-penyuluh seluruh Indonesia untuk mensosialisasikan asuransi pertanian. Hal ini penting karena jika ada gagal panen ada uang sebagai pengganti, tegasnya.

Arief juga meminta agar produktivitas dapat ditingkatkan, dari 5.2 ton per hektar menjadi 5.4 ton per hektar, 5,5 sampai 5,8 ton per hektar. Detailkan satu persatu mulai pupuk dan benih, tetapkan penanggung jawab per wilayah.  

Penyuluh pertanian merupakan salah satu kunci sukses keberhasilan. Sehingga kehadiran penyuluh harus bisa menjadi juru bicara dan harus bisa mendengarkankan keluh kesah para petani. Jika ada masalah seharusnya penyuluh berada di depan dan laporkan kepada pemerintah pusat. Para Eselon I, II, Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota harus peduli terhadap permasalahan para petani dan harus mengeksekusi dilapangan secara langsung. Ini dilakukan untuk mengembalikan pertanian Indonesia yang jaya, pinta Arief.

Selain itu para penyuluh harus bisa menjadi fasilitastor, inisiator, motivator, dinamisator, edukator dan advaiser terhadap petani yang ada

Saya akan menemui Bapak dan Ibu semua di 10 provinsi yang terkonsentrasi untuk peningkatan produksi. Kerahkan seluruh sumber daya, benihnya harus bagus, pupuknya harus ada. Kalau pupuk subsidi sulit maka kita sudah menyiapkannya, tegas Arief lagi.

Terakhir, untuk asuransi pertanian agar dapat dikomunikasin kepada para petani dan saya sudah berkomunikasi dengan Dirut Jasindo untuk membantu komunikasi terakhir kepada para petani. 

Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam laporannya menyampaikan kegiatan Webinar Gernas penanganan dampak El Nino 10 provinsi yang terkena dampak El Nino merupakan daerah sentra produksi. Webinar juga dilakukan dalam rangka persiapan musim tanam I atau musim rendeng. 

Kabadan Dedi meminta agar penyuluh harus memastikan ketersediaan sarpras di lapangan, teknologi budidaya, pemupukan berimbang, panen dan pasca panen. Lakukan pendampingan kepada petani dan penyuluh harus selalu hadir kepada petani dalam suka dan duka, ujarnya.

Untuk mengantisipasi musim rendeng dimana berdasarkan info BMKG bahwa musim hujan atau jadual tanam akan mundur 1-3 dasarian, maka peran penyuluh pertanian  diharapkan dapat mengawal dan memastikan ketersediaan sarana produksi, transfer inovasi teknologi pertanian dan melakukan pendampingan kepada petani untuk memastikan usaha tani yang dilaksanakan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

Program Gernas Penanganan Dampak El Nino merupakan upaya peningkatan peran Penyuluh Pertanian dalam kegiatan pengawalan dan pendampingan pembangunan pertanian yang saat ini difokuskan pada kegiatan pengawalan penanggulangan dampak El Nino di 10 provinsi dan 115 kabupaten. Program Gernas ini bertujuan untuk meningkatkan peran Penyuluh Pertanian (PNS/PPPK/THL-TB PP) di 10 provinsi dalam pengawalan dan pendampingan di Lokasi Gernas Dampak El Nino.

Peserta webinar akan mendapatkan materi dari narasumber, praktisi serta fasilitator yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Webinar juga dihadiri oleh perwakilan Eselon 1 di Kementan. 

Metode webinar meliputi tatap muka secara online dan diskusi adapun lokasi webinar secara offline dilaksanakan di Kementan, ujarnya. 

Target peserta webinar sebanyak 8.098 orang yang terdiri dari 7.936 PNS PPPK dan 162 THL TBPP dari 10 provinsi yang terkena dampak El Nino.

Kehadiran seluruh calon peserta pada kegiatan webinar diharapkan dapat meningkatkan melakukan pengawalan dan pendampingan terhadap provinsi yang terkena dampak tersebut. 

(OC/NF)

Kamis, 14 September 2023

Tingkatkan Pengelolaan Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan Gelar Online Training on Animal Husbandry and Health Management

Jakarta, Teropongsulawesi.com,- Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggelar Online Training on Animal Husbandry and Health Management.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, krisis iklim yang terjadi saat ini membuat ketahanan pangan terganggu dan harus ditanggulangi bersama.

"Pangan menjadi dunia dan cara menghadapi salah satunya kebersamaan. Kita perlu saling dukung dari sisi teknologi, budi daya pertanian maupun mekanisasi pertanian," ujar Syahrul.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pelatihan ini sebagai tindaklanjut dari pelaksanaan ASEAN Working Group on Agricultural (AWGATE) yang dilaksanakan di Laos pada Maret lalu.

Hal ini dia sampaikan pada konferensi pers Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume 8  dengan tema Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Mengantisipasi El Nino dan dan Online Training on Animal Husbandry and Health Management di Jakarta, Kamis (14/9).

"Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang praktik terbaik dan juga untuk mempromosikan inovasi dan teknologi serta meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan di antara negara-negara ASEAN," kata Dedi.

Diketahui bahwa sebagai akibat dari  pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan perang Rusia-Ukraina, produksi dan produktivitas pangan dunia terganggu. Untuk itu, peran kerja sama dunia sangat penting.

"Salah satu langkah yang diambil Kementan dalam mengantisipasi hal tersebut dengan membangun kapasitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang pengelolaan peternakan dan kesehatan hewan melalui 'Online Training on Animal Husbandry and Health Management'," jelas Dedi.

Sebagai informasi, Online Training on Animal Husbandry and Health Management akan dilaksanakan selama tiga  hari dari tanggal 19-21 September 2023. Dengan target peserta 45 orang dari Negara-Negara ASEAN.

Published : Ismail

Jumat, 25 Agustus 2023

Genjot Ekspor Pertanian, Kementan Gelar TOT Bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh

Jakarta, Teropongsulawesi.com, -  Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian guna menggenjot ekspor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi.

Hal ini disampaikan Mentan saat mendampingi Wakil Presiden RI, KH Ma`ruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,45 triliun baru-baru ini di Terimal Koja, Tanjung Priok Jakarta.

"Oleh karena itu, kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," tutur Mentan Syarhul.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, tujuan pembangunan pertanian adalah penyediaan pangan untuk 180 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.

"Tujuan yang terakhir ini, meningkatkan ekspor merupakan program utama Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) yang dimulai dari 2019 sampai 2024 nanti," kata Dedi saat memberikan keterangan pers terkait persiapan TOT Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian di Jakarta, Jumat (25/8).

Dikatakan Dedi, PDB pertanian dalam dalam beberapa tahun terakhir tetap melejit, bahkan di tengah COVID-19. Pada awal 2020, PDB pertanian berada di angka 16 persen saat sektor lain terpuruk. Sementara nilai ekspornya juga naik, di mana pada 2022 naik 6,7 persen.

"Ekspor pertanian tetap menjadi andalan pembangunan pertanian, karena tidak saja meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan GDP, tetapi juga harga diri bangsa," kata Dedi.

Menurut Dedi, peningkatan nilai ekspor dengan mengandalkan keunggulan komparatif belum cukup. Akan tetapi, perlu meningkatkan keunggulan kompetitif dengan peningkatan produktivitas, memperbaiki kualitas, dan menekan ongkos produksi.

Karena itu, sebagai upaya  meningkatkan keunggulan kompetitif komoditas pertanian potensi ekspor di Indonesia, BPPSDMP akan menggelar Training of Trainers (TOT) dengan tema "Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian".

"Widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian dapat mengajarkan dan mendampingi petani dalam menghasilkan nilai tambah apapun komoditas pertanian yang dihasilkan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) secara konsisten melakukan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) produk pertanian sehingga bisa bersaing di pasar global.

"Selain itu, kegiatan ekspor pertanian juga didorong melalui pengembangan hilirisasi produk jadi," kata Dedi.

TOT akan dilaksanakan selama tiga hari, tanggal  29 - 31 Agustus 2023 yang dilaksanakan secara tatap muka berlokasi di Balai Pelatihan Pertanian Jambi dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian ataupun lokasi lainnya.

Peserta pelatihan ditargetkan sebanyak 18.500 orang yang terdiri dari widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Di antaranya sebanyak 60 orang mengikuti secara tatap muka di Balai Pelatihan Pertanian Jambi.

Narasumber TOT antara lain Badan PPSDMP, Badan Karantina Pertanian, Universitas Jambi, Widyaiswara, praktisi ekspor, serta pejabat pada instansi yang terkait dengan ekspor komoditas pertanian.

Adapun materi TOT ini meliputi kebijakan peningkatan kapasitas SDM pertanian, pengembangan ekspor komoditas perkebunan, pelayakan usaha komoditas perkebunan, prosedur ekspor komoditas perkebunan, penanganan panen dan pascapanen komoditas perkebunan, dan prospek ekspor komoditas perkebunan.

Published : Ismail

Selasa, 22 Agustus 2023

Ini Harapan Kementan Saat Buka Pelatihan Kelembagaan Usaha Tani Bagi Petani di Sulawesi


Gowa, Teropongsulawesi.com, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan Kelembagaan Usahatani bagi petani di wilayah Program READSI.


Kegiatan yang dilaksanakan serentak di empat lokasi dari tanggal 22 hingga 28 Agustus 2023 tersebut di buka langsung oleh kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi melalui Via Zoom virtual.

Ke empat lokasi pelatihan yang dimaksud yakni, BBPP Batangkaluku, UPT Diklat Pertanian Dinas TPH Provinsi Sulteng, UPT Diklat Pertanian Dinas TPH Provinsi Gorontalo dan UPTD Balai Pengembangan SDM Pertanian Distanak Provinsi Sultra.


Pelatihan kelembagan ini diharapkan dapat mengedukasi petani agar mampu meningkatkan usahataninya.

Tidak hanya itu, namun juga untuk menguatkan kemampuan petani dalam menjaga landasan ekonomi rumah tangganya.

Sebagaimana disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bahwa, usaha di sektor pertanian masih memiliki prospek menjanjikan. 

"Begitupun sektor Pertanian tidak ada matinya, bahkan peluang pertanian sangat besar di agribisnis, selama manusia membutuhkan makanan," terang Mentan Syahrul.

Selain itu kata Mentan bahwa, pertanian bukan hanya mengurusi produksi, tetapi juga pengolahan dan pemasarannya. 

"Petani bisa main di awal (produksi), tengah, ataupun akhir (pemasaran) dan bisa mengkombinasikan dengan teknologi," jelas Mentan.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian adalah salah satu sektor paling penting dalam menjaga keberlangsungan negara, dengan kata lain, pekerjaan di sektor pertanian adalah pekerjaan masa depan, tandasnya.

Sementara itu,"Presiden Joko Widodo menyiapkan dana lebih dari Rp 108 triliun untuk melakukan transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan," kata Dedi saat membuka pelatihan Kelembagaan Usahatani bagi petani di wilayah Program READSI, Selasa (22/8).

Jokowi menyampaikan hal ini di hadapan wakil presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, jajaran menteri, dan para pejabat negara lainnya dalam Sidang RAPBN dan Nota Keuangan pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu.

Dedi mengatakan, upaya ini harus disertai usaha dari petani, penyuluh, dan segenap insan pertanian lainnya untuk selalu berupaya meningkatkan produktivitas pertanian.

"Seluruh pihak terkait harus meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan teknis maupun manajemen," ucap Dedi.

"Terkait dengan rendahnya produktivitas pertanian dan relatif tingginya kemiskinan di perdesaan, lanjut Dedi, pemberdayaan petani merupakan upaya penting untuk melengkapi peningkatan produktivitas pertanian, katanya.

"READSI merupakan salah satu program yang dinilai sukses dalam pemberdayaan petani skala kecil dan konsep READSI ini terus di-replikasi dan diperbarui untuk meningkatkan efektifitas pemberdayaan petani.

"Salah satu komponen penting pemberdayaan adalah penguatan kelembagaan petani," kata dia.

"Dengan sumber daya berupa pendapatan dan aset lainnya yang terbatas serta latar belakang pendidikan yang relatif rendah, petani mengalami kesulitan dalam menentukan posisi tawar dan memastikan keberlanjutan perbaikan taraf hidup, khususnya dalam aspek ekonomi.

"Semoga pelatihan serentak empat lokasi berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi 210 peserta pelatihan. 

"Pada akhirnya diharapkan produktivitas pertanian meningkat dan semakin banyak petani yang terbebas dari kemiskinan," pungkasnya.

(Red/*)

Selasa, 18 Juli 2023

Inovatif, Penyuluh dan Petani Banjar Tingkatkan Produktivitas dengan “Kaltrap Keong Mas"


Jakarta, Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai inovasi guna peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, diantaranya melalui pembuatan Perangkap Keong Mas atau Kaltrap.

Keong mas merupakan salah satu hama yang menyerang banyak tanaman dan Keong mas termasuk hewan herbivora yang memakan segala tanaman.

Akan tetapi, tanaman yang sering diserang hama ini yaitu tanaman muda dan lunak.

Misalnya, bibit padi, sayuran, dan eceng gondok. Pada tanaman padi, keong mas bisa menyebabkan kerusakan antara 10 hingga 40 persen.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendukung gerakan pengamanan produksi padi dengan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ramah lingkungan.

Gerakan pengendalian OPT ramah lingkungan merupakan langkah tepat, gerakan ini bisa menjadi role model petani daerah lain di Indonesia,” ujar Mentan Syahrul.

Menteri Syahrul juga mengingatkan Pemerintah Daerah memiliki peranan penting bagaimana menghadapi OPT atau hama tanaman padi di saat kemarau, karena, petani akan menghadapi musim kering yang sangat dahsyat.

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 28 yang bertemakan Pembuatan Perangkap Keong Mas (Kaltrap), Selasa (18/07/2023) yang dilangsungkan di AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPPSDMP), Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas yang merupakan suatu keniscayaan dan suatu keharusan. Saat ini jumlah penduduk bertambah terus, walalupun dunia baru saja menghadapi pandemi Covid-19 dan Perang Ukraina dan Rusia.

Disaat yang sama akibat pembangunan pertanian baik infrastruktur maupun sektor lain, maka lahan-lahan pertanian banyak yang beralih fungsi menjadi lahan non pertanian.

Sedangkan makanan bertambah terus namun lahan makin berkurang.

Kalau kita ingin tetap hidup di dunia ini makan kita hrs dongkrak produktivitas pertanian kita, ujar Kabadan Dedi.

Kabadan menegaskan jika kita selalu impor berarti kita selalu mengandalkan subsidi.

Peningkatan pangan dan produktivitas adalah sutau keniscayaan atau keharusan termasuk padi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia dan keberadaannya tidak boleh bermasalah karena menyangkut masalah perut seluruh masyarakat indonesia.

Kabadan mengajak para penyuluh untuk meningktkan pengetahuan dan keterampilannya supaya dapat meningkatkan produktivitas.

Kalau ingin pembangunan pertanian maka produktivitas pertanian termasuk mengendalikan hama tanaman pertanian termasuk keong mas, maka harus dikelola dengan baik dgn cara-cara bijak dalam bertindak.

Kalau kita tidak mengendalikan hama dengan baik maka akan menjadi bumerang ekologis akan mengintai kita. Perlakukaknlah tanah, air, udara, lingkungan secara bijak.

Perangkap keong mas atau Kaltrap itu ramah lingkungan dengan cara ini hama dapat ditanggulangi dan lingkungan bisa kita jaga, sehingga produktivitas dapat dijaga juga.

Karena dengan cara ini selain hama bisa ditanggulangi, lingkungan bisa dijaga sehingga keberlangusngan hidup terjaga sehingga dpt meningkatkan produktivitas pertanian”, jelas Kabadan Dedi.

Menurut Narasumber Ngobras, Penyuluh pertanian Kabupaten Banjar, Mukhsin menjelaskan bahwa alat ini sangat mudah dan murah biayanya dengan hasil yang sangat bagus.

Perangkap keong mas ini diberi nama Kaltrap atau Kalumbuai Trap, idenya berawal sebagai dampak dari banjir di Kabupaten Banjar pada tahun 2021 dan berlangsung sangat lama.

Dimana pada saat itu keong mas berkumpul dan makan singkong busuk bekas kebanjiran.

Lalu tercetuslah ide untuk membuat perangkap dan hasilnya sangat memuaskan.

Banyak keong mas yang masuk dalam perangkap dan tinggal mengambil, membuangnya atau memanfaatkannya, ujar Mukhsin.

Keong mas merupakan hama yang menyerang bibit padi atau tanaman padi muda dan perkembangbiakannya sangat cepat.

Satu keong mas bisa bertelur kurang lebih 500 butir perkelompok telur.

Satu siklus hidupnya bisa menghasilkan 15-20 kelompok telur dengan presentasi penetasan 85%”, urai Mukhsin.

Mukhsin menjelaskan jika uji coba Kaltrap dilakukan di Desa Keliling Benteng Ilir, Kecamatan Sungai Tabuk.

Sembilan Kaltrap dipasang pada hari pertama dan kedua, lalu pada hari ketiga ada penambahan Kaltrap 2 buah, jadi ada 11 buah Kaltrap yang dipasang dengan radius pemasangan kurang lebih 40 M. pemasangan hari pertama diambil pada hari kedua dan begitu seterusnya dengan waktu pengmabilan selama 24 jam.

Teknik pemasangan kaltrap diberi tali lalu diikatkan pada turus.

Setelah itu diberi umpan singkong dipasang disawah lalu turus dicondongkan, Kaltrap dimasukan ke air sampai menyentuh dasar tanah. Uji coba dilakukan selama tiga kali pengambilan.

Hasil pengambilan pada hari pertama dari 9 buah Kaltrap, didapat keong mas yang masuk perangkap sebanyak 593 ekor dan pada hari kedua sebanyak 622 ekor.

Sedangkan pada hari ketiga, keong mas yang didapat tidak hanya yang masuk perangkap saja tapi juga diambil yang berada di bawan dan disamping/dekat perangkap.

Dan hasilnya sangat banyak sehingga tidak dapat dihitung, namun diperkirakan lebih dari 1.000 keong mas. Kaltrap ini bisa bertahan hingga 3 tahun jika kita bisa merawatnya dan tentunya biayanya sangat murah, tutup Mukhlis.

(Red)

Rabu, 12 Juli 2023

Kajari Soppeng Gelar Penanaman Bibit Pohon Upaya Jaga Alam dan Lingkungan

Soppeng, Teropongsulawesi.com, Dalam rangka hari Bhakti Adhyaksa ke 63 tahun dan hari ulang tahun ikatan Adhyaksa Dharmakarini ke 23 tahun, seluruh jajaran Kejaksaan termasuk Kejaksaan Negeri Kabupaten Soppeng menggelar penanaman bibit pohon yang dilangsungkan di Dusun Ara Desa Pesse Kecamatan Donri-Donri dan di Kelurahan Lalabata Rilau Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Rabu (12/7/2023).

Kegiatan ini mengangkat tema,
"Dari Sulsel Untuk Indonesia" dan serentak dilakukan di seluruh Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri se Sulawesi Selatan.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Soppeng Salahuddin, SH, MH menuturkan bahwa bibit pohon yang ditanam tersebut sebanyak 12.500 bibit dan untuk setiap Kejaksaan Negeri diberikan 500 bibit dengan 4 jenis bibit tanaman antara lain : Bibit Pohon Durian, Bibit Pohon Mangga, Bibit Pohon Sukun dan Bibit Pohon Pala
Penanaman bibit pohon tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, jelasnya.

"Penanaman bibit pohon tersebut sebagai wujud komitmen kejaksaan menyelamatkan alam dan lingkungan, jelas Kajari Soppeng Salahuddin.

Selain itu juga, kata Kajari Soppeng, "Pohon atau hutan merupakan paru-paru dunia, karena banyak pohon menjadi salah satu penghasil oksigen terbesar di dunia, dimana oksigen adalah kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, ungkapnya.

"Semoga dengan penanaman  bibit pohon ini, membuat kita sadar arti pentingnya pepohonan bagi kehidupan kita, sebab terjadinya banyak bencana alam di sekitar kita, salah satunya disebabkan oleh lahan yang seharusnya menjadi tempat pohon-pohon tegak berdiri dialihfungsikan untuk pemukiman dan industri, tandasnya.

Ia berharap setelah di lakukan penanaman agar di pemelihara dengan baik termasuk masyarakat sekitar, pungkasnya.

(Red)

Sabtu, 08 Juli 2023

Jadikan Pertanian Indonesia Lebih Mandiri dan Modern, Mentan SYL Dianugerahi Sebagai Tokoh Inspiratif


Jakarta, Teropongsulawesi.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meraih penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Pegiat Pemenuhan Kebutuhan dan Produktivitas Pertanian dalam ajang Anugerah Inspiratif Liputan6.com.

Penghargaan ini sekaligus apresiasi media informasi atas inovasi taksi alsintan yang terbukti membantu petani dalam meningkatkan produksi.

Pemimpin Redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati mengatakan bahwa selama ini Mentan SYL membawa perubahan besar dalam memajukan sektor pertanian Indonesia dengan berbagai inovasi cerdas yang tidak bergantung dari pembiayaan APBN.

Bukan itu saja, SYL juga dianggap berhasil dalam membuat program terobosan yang mengangkat pertanian Indonesia jauh lebih mandiri dan modern.

"Inovasi taksi alsintan adalah satunya. Inovasi ini mampu mengurangi beban APBN dalam meningkatkan kemandirian dan produktivitas petani karena bisa disewa dalam kurun jam tertentu atau per-hari," ujar Irna di acara Festival 6, Lintas Generasi Tanpa Batas! di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Irna mengatakan, Mentan SYL juga berhasil dalam meningkatkan persentase ekspor pertanian pada tahun 2020 atau tertinggi apabila dibandingkan dengan industri lain. Pada periode awal pandemi misalnya, pendapat pertanian di atas 0,5 miliar USD jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Belum lagi peningkatan persentase ekspor selama tiga tahun berturut-turut. Pada 2020 angkanya mencapai 14 persen, 2021 5,8 persen dan 2022 10,52 persen. Kemudian ada juga program food estate atau lumbung pangan untuk peningkatan cadangan pangan nasional," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mentan SYL menyampaikan terima kasih atas kepercayaan media terhadap kinerja sektor pertanian selama ini. Baginya, petani mampu menjadi penyangga makanan Indonesia disaat krisis dunia melanda.

"Saya menyampaikan terimakasih kepada petani dan juga kepada liputan6. Liputan6 itu sebenarnya melakukan legitimasi bahwa petani Indonesia yang kurang lebih 40 juta orang itu telah melakukan sesuatu untuk Indonesia dalam menyediakan makan pada 280 juta orang.

"Tentu saja ini mendedikasikan seluruh kekuatan pertanian untuk membangun negeri dan bangsa ini," katanya.

SYL berharap penghargaan ini menjadi pemicu bagi tumbuh kembangnya sektor pertanian dimasa mendatang.

Apalagi pertanian merupakan sektor strategis yang memberi kepastian terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Paling tidak bisa mendorong dan memotivasi semua stakeholder pertanian bahwa penghargaan ini sangat berarti untuk mereka agar terus mempersiapkan langkah langkah, program, konsep dan kegiatan yang besok lebih baik," katanya.

Seperti diketahui, produktivitas Indonesia selama 3 tahun ini terus mengalami peningkatan yang sangat baik, dimana nilai tukar petani atau NTP naik 111,8 persen, kemudian ekspor pertanian tumbuh di atas 15 persen. Karena itu, SYL ingin semua orang terlibat dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia.

"Apalagi sekarang Bapak Presiden tengah mempersiapkan kredit usaha rakyat atau KUR pertanian sebagai modal untuk menguatkan usaha tani," jelasnya.

(Red)

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved