Gowa -->

Senin, 28 Oktober 2019

Wabup Gowa Serahkan Piagam Penghargaan Bagi Atlet Berprestasi

Teropongsulawesi.com, Humas Gowa - Sejumlah Atlet dan pemuda berprestasi Gowa yang telah mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi, nasional maupun internasional mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Gowa.

Wujud apresiasi tersebut berupa piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni disela upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tahun, di Halaman Kantor Bupati Gowa, Senin (28/10).

Mereka yang diberi penghargaan yakni, Sahril Zakaria peraih medali emas Porda Sulsel. M Nuzul Qadri Juara 1 Nasional Drag Bike Bupati Gowa Cup 2019 Regional 5 dan 6 Sulsel Kelas Bebek 130 CC. Muh Ilham Juara 1 Nasional Drag Bike Bupati Gowa Cup 2019 Jilid II Regional 8 dan 9 Sulsel kelas Sport 2T Frame Standar 155 CC.

Lanjut, atlet Dayung putra yang meraih Juara 1 Kategori Senior Putra jarak 250 meter Lomba Dayung Dragon Boat Piala Danlantamal VI. Atlet Paralympic yang mendapatkan medali emas, perak dan perunggu serta Syaripa Nur Intang atas prestasinya sebagai wasit pertama dari Gowa yang mewakili Sulsel memimpin kejuaraaan dunia tapak suci 2019 yang diselenggarakan di Solo.

Selain atlet berprestasi, piagam penghargaan juga diberikan kepada 6 (enam) pemuda/pemudi yang telah menjadi Juara 1 Duta Pelajar tingkat nasional tahun 2019.

Keenam orang tersebut yakni, Firman Nur, Nur Alwi, Kartika Dewi Nur Asmarani, Reski Ariani, Nur Windiani, dan Nur Lifa Zahra Arsyad.

Pemuda dan pemudi ini berasal dari SMA 3 dan 4 Gowa sebagai kontingen Saka Bahari Sulsel pada Pelayaran Nusantara IX Tahun 2019 dalam Kirab Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga RI, Kementrian Hukum dan Ham, serta Kementrian Koordinator Bidang Maritim dan TNI AL.

Sekretaris Kabupaten Gowa, H Muchlis menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah atas prestasi para atlet dan pemuda yang memiliki talenta dalam dirinya.

"Ini adalah bentuk kepedulian dan support pemerintah daerah atas prestasi yang telah diraih oleh para atlet dan pemuda di Gowa. Semoga ditahun-tahun berikut prestasinya dapat ditingkatkan lagi," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Gowa, Muh Fajaruddin menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa atlet dan pemuda Gowa ini makin kreatif, makin berinovasi dan makin menunjukkan bahwa mereka itu mampu dan bisa diandalkan di masa akan datang.

"Tentunya ini adalah inspirasi bagi pemuda-pemuda yang lain bahwa, pemuda Kabupaten Gowa mampu berkarya baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional," katanya.

Khusus untuk para atlet paralympic selain piagam penghargaan juga diberikan bonus uang pembinaan. Besaran bonus tersebut tergantung dari prestasi yang didapatkan.

"Untuk atlet yang meraih medali emas akan di berikan bonus pembinaan sebesar Rp 7.500.000,- , medali perak sebesar Rp 6.500.000,- dan medali perunggu sebesar Rp 5.500.000,- , " ungkap Fajaruddin. (*). 

Kamis, 24 Oktober 2019

KPK Apresiasi Pemasangan Alat MPOS Pemkab Gowa, Ini Kata P Nainggolan

Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Komisi Pemberantasan Tingkat (KPK) sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dalam mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan membuat aturan daerah.

Salah satunya melalui peraturan daerah nomor 9 Tahun 2011 tentang pajak restoran dan Peraturan Bupati Gowa Nomor 35 Tahun 2019 tentang pembayaran dan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah secara sistem online.

Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, Kabupaten Gowa berhasil menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan hasil pajak daerah melalui wajib pungutnya. Pemasangan alat perekam transaksi Mesin Point of Sales (MPOS) System ini dinilai sangat berhasil dan sebagai bentuk transparansi pengelolaan keuangan.

"Meskipun wajib pungutnya sedikit tapi mampu bekerja dengan maksimum. Kita senang dengan tindakan Bapenda ini, apalagi ketegasan mereka yang berani melakukan penutupan warung dan restoran karena tidak taat aturan. Spirit ini bukan untuk mematikan usaha tetapi mengajarkan agar tertib berusaha," katanya usai melakukan pertemuan di Ruangan Sekretaris Kabupaten Gowa, Kantor Bupati Gowa, Kamis (24/10).

Menurutnya, capaian tersebut juga selaras dengan delapan instrumen pengelolaan pemerintah daerah yang didorong KPK. Antara lain, pengelolaan aset, pendataan fasum dan fasos, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) hingga optimalisasi pendapatan daerah.

"Pencapaian ini sudah sangat baik, kita bisa bilang sudah 50 persen yang wajib pungut telah memasang alat transaksi ini. Di beberapa daerah bahkan belum mencapai itu, ini harus terus didorong, utamanya pada sektor perhotelannya," ujarnya.

Dalam pertemuan itu pula pihaknya juga membicarakan beberapa hal yang secara umum telah mencapai pengelolaan pemerintah daerah yang baik dengan delapan instrumen yang didorong KPK. Kendati demikian masih ada beberapa hal yang masih perlu disempurnakan.

Pertama, tentang persertifikatan seluruh aset pemerintah daerah dengan kerjasama Kantor Pertanahan (Kanta). Kedua, tentang persertifikatan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) dari pengemban yang perlu dikerjakan dengan lebih keras. Bahkan perlu dibentuk Pokja khusus kerjasama REI dan Kanta Gowa.

"Begitupun dengan persoalan atau sengketa aset harus cepat diselesaikan. Intinya kita ingin tertib saja, jika milik pemerintah daerah harus ada sertifikatnya," tegasnya.

Sementara Kepala Bapenda Gowa Ismail Majid mengungkapkan, hingga saat ini alat perekam pajak yang telah terpasang di rumah makan dan restoran sekitar 90 buah, dan masih ada 80 rumah makan dan restoran yang dinilai wajib pungut juga siap melakukan pemasangan alat.

"Jika alatnya sudah ada maka kami siap melakukan pemasangan untuk rumah makan dan restoran ini," katanya

Menurutnya, pemasangan alat transaksi online ini menunjukkan adanya peningkatan hasil daerah dari sektor pajak rumah makan dan restoran.

"Trend peningkatan pajak daerah yang kami alami cukup baik, terjadi peningkatan sekitar 30 hingga 40 persen terhadap pendapatan daerah per bulannya jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya," terangnya.

Pihaknya pun menargetkan hingga akhir 2019 mendatang sekitar 200 alat Mpos akan dipasang di seluruh rumah makan atau sesuai dengan jumlah restoran dan rumah makan yang terdata di lapangan sebanyak 200 unit.

Selain rumah makan dan restoran, Bapenda Gowa juga akan melanjuti arahan KPK agar pemasangan alat perekaman transaksi di hotel, penginapan dan wisma dapat segera dilakukan.

"Kami target akhir tahun pemasangan alat di hotel dan penginapan di Kecamatan Tinggimoncong yang jumlahnya sekitar 20 dapat dipasang secara serentak," terangnya. (CH). 

Syarat Utama Peroleh IMB di Kabupaten Gowa Harus Sesuai Perda Nomor 4 Tentang Andalin


Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gowa mensosialisasikan Perda No 4 tahun 2017 tentang Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin). Perda yang sudah diberlakukan ini belum berjalan optimal disebabkan aparat belum sepenuhnya paham terhadap Andalalin tersebut.

Hal itu diungkapkan Asisten Bidang Pemerintahan, Muhammad Rusdi saat membuka sosialisi perda tersebut, di Meeting Roon Dewi Sri Resto, Kamis (24/10).

Ia mengatakan Perda No 4 tahun 2017 tentang Andalalin ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan aparat tentang analisis dampak lalulintas, sehingga perlu dimaksimalkan sebab volume kendaraan di Gowa cukup besar sementara sarana jalan sangat terbatas.

"Memang saat ini volume kendaraan di Gowa baik yang melalui jalan Kabupaten Gowa cukup besar, karena ini perlu dikaji dengan baik Andalalinnya agar tidak menimbulkan gangguan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalulintas di jalan raya," ungkapnya.

Olehnya dirinya berharap, melalui sosialisasi ini peserta harus betul-betul mencermati materi tentang apa itu Andalalin, apa itu dokumen Andalalin dan apa kriteria Andalalin serta apa tujuannya. 

"Semoga perda ini dapat diimplementasikan di tengah masyarakat khususnya kalangan pengusaha yang melakukan pembangunan skala besar di Gowa," harap Rusdi.

Sementara itu, Kadis Perhubungan Gowa Firdaus menjelaskan, Andalalin ini salah satu program Kementrian Perhubungan yang dituangkan kedalam Perda No 4 tahun 2017 oleh Pemkab Gowa. Bahkan Perda tersebut baru dimiliki Pemkab Gowa untuk kawasan Indonesia Timur.

"Andalalin ini adalah persyaratan utama yang diterapkan Pemkab Gowa bagi penerbitan IMB (izin mendirikan bangunan) misalnya pembangunan perkantoran, bangunan rumah sakit, swalayan, sekolah, kawasan perumahan, maupun kawasan pertokoan, dan bangunan berskala besar lainnya," katanya.

Dijelaskan Firdaus, Semua bangunan berskala besar wajib ada Andalalinnya. Karena dalam mendirikan sebuah bangunan dalam perencanaannya tidak boleh berdampak pada gangguan keamanan, keselamatan bagi pengguna jalan.

"Salah satu contohnya semisal ada bangunan di, pasti akan mengakibatkan jalan jadi macet disebabkan tidak memiliki area parkir yang memadai dan lainnya," jelas Firdaus.

Karena itu kata Firdaus Perda Andalalin ini akan diterapkan maksimal di Kabupaten Gowa khususnya di wilayah perkotaan.

" Makanya kami lakukan sosialisasi. Selama ini soal Andalalin diabaikan. Sejumlah pembangunan di kota Gowa itu Andalialinnya diabaikan. Makanya Andalalin ini akan mulai kita optimalkan dan bersinergi dengan pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas PM-PTSP) Gowa," tambahnya.

Selain itu, berdasarkan instruksi Bupati Gowa bahwa IMB tidak bisa diterbitkan sebelum memiliki Andalalin. Jadi Andalalin ini menjadi persyaratan utama sebelum terbit IMB dan wajib bagi pengusaha yang melakukan pembangunan seperti rumah sakit, perumahan, swalayan, sekolah dan perkantoran. 

"Pembangunannya harus dikaji apakah luas area parkirnya memadai sehingga tidak mengganggu ketertiban dan tidak menimbulkan kemacetan dan tidak mengganggu keselamatan, inilah persyaratan menggunakan Andalalin," ujar Firdaus.

Kendati demikian kata kadishub, Andalalin ini tidak berlaku bagi pembangunan rumah-rumah pribadi untuk tempat tinggal.

Sekadar diketahui  sosialisasi ini menghadirkan narasumber konsultan Andalalin yakni Dr Israel (akademisi Unismuh Makassar) selaku konsultan Andalalin dengan peserta sosialisasi dari aparat Satlantas Polres Gowa serta sejumlah lurah lingkup perkotaan dari beberapa kecamatan dataran rendah.(**). 

Rabu, 23 Oktober 2019

Bupati Adnan Sebut Kabupaten Gowa Masih Punya Peranan Penting Dalam Struktur Perekonomian Nasional


Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Ketahanan pangan berperan strategis dalam mendukung ketahanan nasional. 

Pangan bukan hanya sebagai komoditi ekonomi, tetapi merupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik, baik lokal, regional, nasional maupun global. 

Isu tersebut menjadi hal yang diangkat Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dalam pemaparan essainya dibidang studi Empat Konsensus Dasar Bangsa (SBS) Ketahanan Nasional pada Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkat (P3DA) X Lemhanas 2019 di Jakarta, Rabu (23/10) kemarin. 

Adnan Bupati Gowa mengangkat yang  berjudul "Implementasi Ketahanan Pangan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Gowa",

Essai ini berhasil membawanya menjadi sebagai peserta terbaik.

"Ketahanan pangan memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap ketahanan ekonomi, apalagi dengan melihat pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar yang berkelanjutan," katanya. 

Menurutnya, kebutuhan akan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan berkualitas semakin menjadi tuntutan. Pasalnya, pangan menjadi kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup dan melakukan aktivitas sehari-hari, sementara ketahanan pangan adalah jaminan bagi manusia untuk hidup sehat dan bekerja secara produktif. 

Ia mengungkapkan, di Kabupaten Gowa sendiri sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam struktur perekonomian. Hal ini dapat dilihat pada kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gowa, di mana pada 2015 hingga 2018 selalu berada di posisi terbesar kontribusinya.

"Kabupten Gowa berada pada urutan kedua sektor perdagangan, urutan ketiga sektor kontruksi, dan urutan keempat sektor real estate," terangnya. 

Meskipun posisi terbesar yaitu 29,11 persen pada 2018, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB cenderung menurun setiap tahunnya, padahal produksi beras terus naik. Pada 2016 produksi beras capai 382.147 ton, 2017 naik menjadi 401.979 ton, 2018 naik 408.899 ton dan 2019 naik menjadi 412.964 ton. 

Penurunan ini tentunya karena pengaruh sektor lain yang pertumbuhannya cukup besar yaitu perdagangan, konstruksi dan real estat karena kontribusinya di atas 8 persen. 

"Walaupun produksi beras naik setiap tahun, kebutuhan terhadap beras ikut naik karena jumlah penduduk yang terus bertambah, apalagi pada tiga tahun terakhir. Pada 2017 jumlah penduduk mencapai 735.493 jiwa, 2018 naik 748.200 jiwa dan 2019 naik 760.607 jiwa," jelasnya. 

Selain permasalahan menurunnya kontribusi sektor pertanian setiap tahun, terdapat pula permasalahan lain yaitu terjadinya alih fungsi lahan. Hal ini terlihat dari luas sawah irigasi yang terus menurun dari tahun 2015 hingga tahun 2018, luas sawah irigasi berkurang sekitar 238 hektar. 

"Kondisi ini karena pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga kebutuhan akan perumahan dan pemukiman meningkat pesat. Ini juga terlihat dari kontribusi sektor konstruksi dan real estate sebagai kontributor ketiga dan keempat terbesar terhadap PDRB, setelah sektor pertanian dan perdagangan. Pertumbuhan perumahan dan pemukiman (real estate) yang tinggi karena banyaknya penduduk yang tinggal di Gowa tetapi bekerja di Makassar," paparnya. 

Sehingga, pertumbuhan penduduk yang pesat di Kabupaten Gowa bukan karena faktor kelahiran yang tinggi tetapi karena faktor migrasi penduduk, sebagai konsekuensi Kabupaten Gowa berbatasan langsung dengan Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

"Dalam hal ini maka permasalahan utama yang terkait dengan ketahanan pangan yaitu menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap struktur perekonomian dan terjadinya alih fungsi lahan akibat tingginya kebutuhan terhadap perumahan," tutupnya. (*)

Camat Parigi Muhammad Guntur Sebut Ada 5 Desa Yang Terkena Dampak Angin Kencang


Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Angin kencang yang melanda Kecamatan Parigi, Minggu (20/10) lalu menyebabkan 144 rumah rusak dengan kondisi mulai dari rusak berat hingga rusak ringan. 

Camat Parigi Muhammad Guntur mengatakan, rumah yang terkena dampak angin kencang ini ada lima desa. Masing-masing Desa Manimbahoi 64 rumah, Desa Bilanrengi 38 rumah, Desa Jonjo 10 rumah, Desa Majannang 18 rumah dan Desa Sicini 14 rumah. 

"Kami masih mendata berapa rumah yang rusak berat, sedang hingga ringan. Tapi khusus di Desa Manimbahoi itu kebanyakan yang rusak berat," katanya, Rabu (20/10). 

Meski demikian, warga yang kondisi rumahnya rusak sedang dan ringan tetap memilih tinggal di rumahnya. Sementara yang mengalami rusak berat mereka mengungsi ke rumah tetangga. 

"Yang rusak ringan itu sudah banyakmi diperbaiki dengan berkerjasama warga setempat, yang masih terbuka atapnya itu yang rusak berat karena satu rumah yang terbuka," terangnya. 

Sementara terkait dengan kebakaran hutan yang ada di Kampung Bangkeng Kajang, Dusun Balleanging, Desa Manimbaho yang lokasinya masuk sebagai wilayah kaki Gunung Lompobattang ini hingga saat ini masih belum padam. Meski demikian pihaknya bersama masyarakat, Manggala Agni, TNI/Polri dan Damkar terus melakukan Langkah-langkah agar bagaimana api tidak semakin melebar. 

"Titik kebakaran susah dipadamkan dengan cepat karena lokasinya berada di ketinggian sementara akses kesana juga tidak memadai. Hanya saja kita tetap melakukan upaya agar paling tidak api tidak semakin membesar dengan cara menghalaunya," katanya. 

Susahnya dilakukan pemadaman selain karena akses, alat yang terbatas juga karena kondisi cuaca dalam hal ini angin yang kadang-kadang datang begitu kencang sehingga dianggap dapat membahayakan warga dan tim saat melakukan pemadaman. 

"Pemadaman kita lakukan biasa hingga dini hari, tim pun diganti secara bergilir. Sejak kejadian sampai saat ini tim dan warga betul-betul telah melakukan usaha penuh," ujarnya. 

Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni pada kesempatan tersebut melakukan peninjauan di lokasi terjadinya kebakaran hutan. 

Selain itu, dirinya pun memastikan akan mengirimkan bantuan secepatnya kepada warga yang rumahnya rusak karena tertiup angin kencang. 

"Nanti saya akan koordinasi ke BPBD Gowa dan Dinas Sosial untuk segera mengirimkan bantuan. Saya pun berharap pemerintah kecamatan bergerak cepat melakukan pendataan kondisi rumah rusak untuk agar segera dapat dilaporkan ke stakeholder terkait untuk ditindaklanjuti," katanya. 

Selain itu Wabup Gowa yang didampingi Tim Penanganan Karhutla juga memantau kondisi pemadaman lokasi kebakaran hutan. 

Dirinya pun meminta agar tim penanganan yang dibantu penuh oleh masyarakat secara bersama-sama melakukan pemadaman dengan melihat kondisi terlebih dahulu. 

"Semaksimal saja dilakukan, kalau memang lokasinya sulit untuk dilewati tidak usah dipaksakan. Harus mengutamakan keselamatan diri sendiri, yang jelas segala upaya telah dilakukan seperti memadamkan dengan alat seadanya," terangnya. 

Wabup Gowa pun memotivasi masyarakat dan tim yang telah bekerja semaksimal mungkin. 

"Kita sudah lihat langsung kalau lokasi kebakaran hutan ini memang sangat sulit di jangkau. Belum lagi lokasi irigasi sangat jauh dengan titik yang terbakar," katanya. (CH)

Rabu, 16 Oktober 2019

Sekda Gowa Yakin Program 1 Hafidz Persatu Desa Yang Dicanangkan Tahun 2020 Akan Membawa Perubahan di Kab. Gowa


Teropongsulawesi.com, Gowa Sulsel) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus melakukan upaya dalam  membentuk generasi pencinta Al-Quran demi membentuk insan yang berakhlakul karimah. Bahkan generasi muslim milenial menjadi sasaran utamanya. 

Salah satu yang dilakukan dengan membentuk program-program keagamaan, salah satunya Program 1 Hafidz/1 Desa yang dicanangkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Pembahasan ini pun dibahas pada Temu Koordinasi Bidang Keagamaan di Baruga Tinggimae, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Gowa, Rabu (16/10).

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gowa H Muchlis, di dampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gowa, Hj Emmy Pratiwi Lutfi. 


H Muchlis mengatakan, sekretariat daerah bersama perangkatnya bertugas membantu bupati dalam merumuskan kebijakan, mengawal kebijakan dan mengevaluasi kebijakan penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Gowa. Khusus untuk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ada tugas dan fungsi untuk mengevaluasi dan merumuskan terkait dengan kebijakan di bidang keagamaan. Sementara, untuk implementornya ditingkat Kabupaten dipegang kendali oleh Dinas Sosial. 

Terkait dengan keagamaan di kabupaten ada beberapa hal yang perlu diketahui yakni adanya sebagian warga yang dalam pengajaran agama masih di pandang lemah. 

"Penerapan nilai-nilai atau prinsip ajaran agama masih belum merata di tengah-tengah masyarakat. Mungkin kuantitas pembangunan rumah ibadah semakin baik, namun yang menjadi masalah adalah tambahan jumlah jemaah yang memakmurkan atau yang datang beribadah ke masjid tidak bertambah," jelasnya.

Tak hanya itu, berdasarkan assesment yang telah dilakukan oleh Departemen Agama bahwa minat masyarakat untuk melakukan ibadah haji justru semakin bertambah setiap tahun, tetapi tidak mempengaruhi tingkat pemahaman masyarakat terhadap keagamaan.

Dari jumlah jemaah haji yang tiap tahun meningkat, tidak kurang dari 20 persen jemaah haji mahir dalam membaca al-qur'an. 

"Olehnya itu dengan adanya program satu penghafal Al-quran atau hafidz pada setiap desa maupun kelurahan yang akan dicanangkan tahun 2020 akan membawa perubahan di Kabupaten Gowa," katanya.

Diketahui, Program ini akan dibagi dua yakni untuk usia muda dan para imam, dan guru agama. Kedua ini nantinya akan menjadi imam-iman disetiap masjid yang ada di Kabupaten Gowa.

"Jadi nanti program ini dibagi dua, untuk usia muda sendiri sebaiknya telah lulus agar tidak bermasalah dengan sekolahnya terkait batasan mungkin usia 30 tahun, namun untuk tahap awal kita hanya mengirim satu dulu setiap desa sehingga semua akan berjumlah 167 orang," beber Muchlis.

Selain itu, mengenai pembiayaan ia diberikan secara gratis. Semua ini akan dibebankan pada dana desa/kelurahan mulai dari masuk hingga selesai. 

"Alumninya nanti kita sebar untuk menjadi imam masjid, imam tarwih, imam dusun dan lingkungan, juga akan menjadi pengajar pada tutor Sanggar Pwndidikan Anak Saleh, kemudian nantinya bisa dikader menjadi pengajar pada sekolah tahfidz," urai mantan Kepala Bappeda Gowa dihadapan seluruh peserta temu keagamaan.

Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gowa Hj Emmy Pratiwi Lutfi mengatakan, dalam temu koordinasi ini akak dibahas terkait program satu penghafal Al-Quran atau hafidz pada setiap desa maupun kelurahan yang dipaparkan Sekkab Gowa H. Muchlis. Selain itu juga untuk lebih memperet persatuan dalam menciptakan persepsi kedepan guna menciptakan generasi muda yang bisa diandalkan.

"Ini digelar sebagai upaya untuk membangun harmoni sosial yang saling mendukung antara pemerintah mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa maupun masyarakat dengan cara menginventarisasi segala permasalahan yang ada utamanya di bidang keagamaan," katanya.

Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada, dimana hasil dari pertemuan ini akan menjadi rekomendasi dan rumusan dalam bentuk program kegiatan dan kebijakan bagi pemerintah Gowa Kedepan. (*). 

Kerajinan Tangan Warga Binaan Lapas Perempuan Sungguminasa di Apresiasi Ketua TP PKK Provinsi Sulsel

Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) - Dalam rangkaian hari jadi Provinsi Sulawesi Selatan yang ke-350 tahun, TP PKK Prov. Sulsel bersama TP PKK Kota Makassar, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Prov. Sulsel, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulsel, dan sejumlah OPD terkait mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Sungguminasa, Gowa pada Rabu (16/10).

"Jadi hari ini dalam rangka hari jadi Sulsel yang ke-350, kami kerjasama dengan Dinas Sosial dan Biro Kesra Sulsel bersama-sama mengunjungi saudara-saudara kita di Lapas," ucap Lies.

Pada kunjungan ini, Lies F. Nurdin selaku Ketua TP PKK Sulsel sekaligus Ketua YKI Sulsel berkesempatan melihat langsung bakat-bakat yang dimiliki oleh warga binaan Lapas Perempuan Sungguminasa. Lies juga memberikan sejumlah bantuan berupa satu unit mixer pembuat roti, lima dispenser beserta galon, sebelas kotak P3K, lima puluh Al-Quran, 400 tumbler, dan perlengkapan mandi kepada 400 warga binaan yang ada di lapas.

"Sebagai bentuk perhatian, kami bawakan sejumlah bantuan. Kami dengar di sini warga binaannya pintar membuat roti. Roti-rotinya enak, tetapi mereka butuh alat yang kuantitinya lebih besar untuk membuat roti, beserta bantuan lainnya. Semoga bantuan tersebut bisa bermanfaat di sini," jelas Lies yang merupakan lulusan program master dari Kyushu University Japan.

Selain itu, hasil kerajinan tangan warga binaan di Lapas pimpinan Victor Teguh Prihartono ini juga mendapat apresiasi tinggi dari istri Nurdin Abdullah.

"Ya jadi kalau kita lihat di sini itu mereka punya bakat untuk membuat keterampilan sangat bagus. Tadi banyak ibu-ibu beli dan ibu-ibu akan pasarkan juga. Ini punya saya tadi saya beli juga," ungkap Lies sambil memperlihatkan tas hasil karya warga binaan yang ia kenakan.

Nantinya, Lies bersama Dekranasda Prov. Sulsel akan bekerjasama dengan Lapas Perempuan Tingkat 2 Sungguminasa untuk membantu memasarkan produk-produk hasil warga binaan dan melakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kualitas dan keterampilan warga binaan di sana.(*). 

Selasa, 15 Oktober 2019

Jaga Kamtibmas di Gowa Tetap Kondusif Wabup ARM Ikut Patroli Gabungan

Teropongsulawesi.com, Humas Gowa - Wakil Bupati Gowa H. Abd Rauf Malaganni bersama Ketua DPRD dan Wakapolres Gowa berkeliling dengan motor patroli. Kegiatan ini masuk dalam rangkaian

Apel Besar Gabungan Skala Besar dalam rangka guna menjaga stabilitas kamtibmas tetap kondusif di Gowa. Berlangsung di Sungguminasa Selasa sore,(15/10)

Rute yang ditempuh oleh Kr Kio panggilan akrab Wabup Gowa mulai dari kantor Polres Gowa menuju Jalan Poros Malino, Jalan Macanda hingga poros Samata. Kemudian dari poros Paccinongan kemudian belok ke Jalan Pa'bangiang hingga ke Jalan Masjid Raya menuju Basoi Dg Bunga, Bonto-bontoa dan berakhir di tempat star.

Patroli gabungan dijadwalkan berlangsung 15 hingga 20 Oktober 2019. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Wakapolres Gowa, Kompol Muh Fajri Mustafa.

" kegiatan ini dilaksanakan tentunya berhubungan dan berimplikasi mengawal jalannya proses demokrasi. Dimana tanggal 20 Oktober akan dilaksanakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. Operasi berlangsung setiap hari guna menjamin stabilitas kantibmas tetap kondusif di Kabupaten Gowa," jelasnya.

Sasaran pengamanan kali yakni pada kegiatan-kegiatan jalanan yang saat ini meningkat di wilayah hukum Polda Sulawesi Selatan.  Khususnya untuk wilayah Gowa.

"Inti operasi disasarkan pada kejahatan seperti premanisme, kejahatan jalanan atau begal, peredaran minuman keras tradisional baik yang mengedarkan, pembuatnya, maupun tempat- tempat yang sering dijadikan sebagai tempat pesta miras. Selain itu kita juga akan mengamankan para pembuat senjatan tajam dalam hal ini busur, badik dan parang yang dapat membahayakan seluruh lapisan masyarakat," tambah Wakapolres.

Wakil Bupati Gowa, mengapresiasi operasi pengamana gabungan. Menurutnya  operasi seperti ini bisa memantau sekaligus memastikan suasana kondusif di wilayahnya.

" Pengamanan Gabungan merupakan upaya untuk mengkondusifkan situasi di wilayah Kabupaten Gowa pasca pelatikan presiden dan Wakil Presiden RI. Operasi yang turut melibatkan pemerintah dan Kodim 1408 Gowa merupakan kerjasama yang baik sekaligus membuktikan Pemkab Gowa bersama elemen lainnya saling mendukung dan bekerjasama menciptakan wilayah kondusif bagi masyarakat Gowa," pungkasnya (VH). 

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved