Gowa -->

Jumat, 26 November 2021

Pertanian Masuk Sekolah, Sektor Pertanian Tidak Lagi Identik dengan Kemiskinan dan Kotor


Gowa, Teropongsulawesi.com,-Kementerian Pertanian memiliki Program Family Farming dan Pertanian Masuk Sekolah (PMS). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya mendukung Program Pertanian Masuk Sekolah.”.

“Pertanian Masuk Sekolah sebagai upaya untuk mengenalkan pertanian kepada generasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke ke sektor pertanian,” ungkapnya.


Penting menjelaskan kepada generasi milenial bahwa sektor pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor.

Bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan yang tentunya semua dengan kerja keras.

Berbagai sekolah dasar, menengah dan atas menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sedari dini.

UPT Satuan Pendidikan Formal SMP Negeri 40 Makassar melakukan Outing Class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai bagian dari kegiatan untuk memperkenalkan “Pengelolaan dan Pemanfaatan Serta Pencegahan Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup”.


Sebanyak 40 siswa-siswi yang didampingi oleh guru dan orang tua mempelajari Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian, Budidaya Jamur Tiram dan Pembibitan di Screen House BBPP Batangkaluku.

Mentan SYL pernah mengucapkan bahwa“Keahlian bertanam itu bisa menjadi sebuah aset di masa depan.

Untuk itu, program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sangat penting dijadikan materi pembelajaran.”

Herman yang merupakan petugas Pengolahan Limbah Pertanian menjelaskan tentang manfaat pupuk organik baik untuk tanah maupun tumbuhan.


Setelah itu teori tentang pembuatan pupuk dan proses pengolahan limbah ternak menjadi BIOGAS.

Bahan yang didapatkan berasal dari daun kering disekitar balai.

Selanjutnya budidaya jamur tiram, dari pembuatan bibit jamur, pembuatan baglog (media tanaman jamur) hingga proses pemanenan.

Mereka juga dijelaskan jenis - jenis jamur kayu yang aman sebagai jamur pangan yang bisa di konsumsi dan mengandung Nutrisi dan protein yang tinggi oleh ferial yang merupakan widyaiswara BBPP Batangkaluku.


“Diharapkan seluruh siswa mampu untuk praktek langsung agar mereka paham dan bisa mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di sekolah/lingkungan tempat tinggal mereka.”pungkas ibu Ernawati Guru SMPN 40 Makassar.

(Tim Humas BBPP-BK).

Selasa, 28 September 2021

Cara Capai Tujuan Pertanian, Dengan SDM Pertanian yang Handal


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Program READSI merupakan salah satu Program Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang mendukung terwujudnya visi pembangunan pertanian yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nurysamsi dalam arahannya mengatakan Penyuluh pertanian dan Fasilitator desa harus mandiri serta modern dalam menjawab tantangan demi mendukung pembangunan pertanian seperti mampu meningkatkan stok pangan bagi seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan petani hingga ekspor.

Pertumbuhan pertanian masih tumbuh 16,4% ini meningkat karena kerja keras para penyuluh dan petani. Dimana ujuan pertanian saat ini yakni mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta jiwa, meningkatkan kesejahteraan petani, dan ekspor. Ini semua dapat terwujud apabila provitas pertanian kita meningkat. Produktivitas, Kualitas dan Kontinuitas tidak kalah penting.


Sumberdaya Manusia Pertanian yang handal dapat mewujudkan itu semua.

Dalam upaya mencapai tujuan pertanian tersebut Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Training of Trainer Literasi Keuangan Angkatan V yang berlangsung dari tanggal 27 September s/d 01 Oktober 2021.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku diharapkan agar peserta yang merupakan penyuluh dan fasilitator desa nantinya dapat melakukan training kepada para petani untuk menerapkan apa yang telah diterima dari fasilitator sudah kompeten utamanya dalam bidang pencatatan usaha dan pengelolaan keuangan.

Pelatihan ini juga sebagai wujud dukungan terhadap pentingnya mecapai tujuan pertanian agar meningkatkan pendapatan di sektor pertanian sehingga taraf hidup juga meningkat secara berkelanjutan. Sebanyak 35 peserta yang berasal dari Kolaka Utara mengikuti kegiatan pelatihan ini secara offline di BBPP Batangkaluku dengan tetap menaati prosedur Kesehatan yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan di tempat yang telah di sediakan agar pelatihan ini berjalan lancar dan baik hingga akhir kegiatan. (Al-Aziz/Yuli N).

Jumat, 04 Juni 2021

Pelatihan Mengenal Unsur Hara Tanaman Cara Efektif Petani Tingkatkan Produksi

Para peserta pelatihan teknis tematik analisi kebutuhan hara tanaman padi bagi Non Aparatur angkatan I dan II (Ist)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Pelatihan Teknis Tematik Analisis Kebutuhan Hara Tanaman Padi Bagi Non Aparatur Angkatan I dan II dilaksanakan secara serentak di dua lokasi yaitu BPP Barembeng dan BPP Limbung, pelatihan ini berlangsung selama 3 hari efektif dari tanggal 04 sampai 06 Juni 2021, diikuti sebanyak 60 orang peserta yang diselenggarakan oleh BBPP Batangkaluku.

Pelatihan ini merupakan pengenalan konsep analisis unsur hara tanah dan tanaman secara cepat. Dengan pelatihan ini, peserta bisa memberikan pemupukan yang sesuai dengan kondisi tanah dan tanaman yang ada di lahan.
Sebagai informasi, PUTS adalah Perangkat Uji Tanah Sawah yang digunakan khusus untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada lahan sawah.

Adapun PUTK adalah Perangkat Uji Tanah Kering yang digunakan khusus untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada lahan kering, misalnya kebun, dan tegalan. Sedangkan BWD adalah Bagan Warna Daun yang digunakan untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada tanaman padi dengan menilai warna daun.

Tujuan Kegiatan untuk meningkatkan kompetensi petani dan kelompok tani dalam hal menganalisis kebutuhan unsur hara sesuai dengan rekomendasi pemupukan berimbang tanaman padi ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sugeng Priyanto.

Semangat para peserta mengikuti pelatihan (Ist).

Dalam arahannya beliau menyampaikan untuk menuju pertanian modern yang merupakan Instruksi dari Menteri Pertanian dimana pertanian modern salah satunya petani yang mandiri dan tidak mengharapkan subsidi dari pemerintah. Peningkatan produksi mendukung kesejahteraan pertanian 30% memberikan konstribusi terhadap pemerintah Gowa. Diharapkan juga melalui kegiatan ini petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia untuk meningkatkan produksi.

Peserta pelatihan, Abdul Salam Rumpa menyampaikan sangat berterimakasih atas adanya kegiatan ini, karena sangat mendukung dan membantu petani dalam pengaplikasian di lapangan dan harapannya melalui pelatihan analisis unsur hara tanah dan tanaman secara cepat diharapkan bisa membantu pengguna lahan terutama petani semakin bijak dalam pemberian pupuk berimbang dan secara tidak langsung mencegah kerusakan lahan akibat pemupukan berlebih.

Sebelumnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi sempat mengatakan, pemupukan berimbang kini tengah menjadi fokus kebijakan nasional."Kata kuncinya adalah keseimbangan hara di dalam tanah. Dengan begitu tanaman akan menyerap unsur hara secara efektif, sehingga pertumbuhan produktivitas dan produksi tanaman akan maksimal. Gunakan pupuk seperlunya saja, jangan berlebihan," tegas Dedi. (Al-Aziz/Yuli N).

Senin, 29 Maret 2021

Pengakuan Masri Asis Pegawai BBPP Batangkaluku Saat Jalani Vaksinasi Covid 19


Masri Asis pegawai BBPP Batangkaluku saat jalani Vaksinasi Covid 19 (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku gelar vaksinasi COVID-19 kepada seluruh Pegawai, Tenaga Harian Lepas (THL) dan Keluarga. Ini merupakan vaksinasi perdana bagi Pegawai BBPP Batangkaluku  yang dilaksanakan di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku. Senin (29/3/2021).

Vaksinasi Covid-19 merupakan program pemerintah sebagai upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung.

Dikutip dari covid19.go.id, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, juga menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat.

Seperti diketahui, vaksinasi adalah prosedur untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Hal tersebut dilakukan untuk memicu sistem imun tubuh, sehingga ada imunitas terhadap suatu penyakit tertentu.

Vaksinasi tahap kedua akan dilakukan 28 hari kemudian setelah vaksinasi pertama (Senin, 29 Maret 2021) yaitu pada Tanggal 26 April Mendatang.


Kepala BBPP Batangkaluku Dr.Sabir saat menjalani Vaksinasi Covid 19 (Foto Istimewa)

Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir,  mengatakan, "Vaksinasi menjadi upaya efektif untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Vaksin yang digunakan merupakan virus yang sudah mati dan melalui berbagai uji klinis untuk memastikan aman digunakan.

Tak hanya itu saja, Vaksin ini kehalalannya sudah pasti karena sebelumnya telah diuji oleh Majelis Ulama Indonesia.

“Vaksinasi ini tentunya aman dan halal, tidak ada yang perlu di cemaskan dan dikhawatirkan, petugas medis yang bertugas melakukan vaksinasi ini tentu sesuai dengan SOP nya,” kata Sabir.

“Alhamdulillah, sejauh pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini semua berjalan lancar, ini tidak ada kendala yang signifikan.

"Meskipun ada beberapa pegawai yang belum atau ditunda vaksinasinya karena faktor kesehatannya yang belum memenuhi syarat vaksin namun tetap akan dijadwalkan kembali untuk segera melakukan vaksinasi nantinya,” jelas Sabir.

Sementara itu, Masri Asis salah satu peserta vaksinasi mengatakan, " Alhamdulillah setelah jalani Vaksinasi Covid 19 saya tidak merasakan apa-apa hanya saja sedikit ngilu diawal penyuntikan namun beberapa detik rasa itu menghilang.

"Saya berharap, dengan adanya vaksinasi ini , penyebaran Covid ini akan semakin bisa diminimalisir dan tubuh kita dapat terhindar dari paparan virus Corona berikut dengan kekebalan tubuh, ujarnya.

Lebih lanjut, Asis mengatakan, "Pemberian vaksin ini tentunya dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19. Namun, walaupun kita sudah divaksinasi, bukan berarti tidak memakai masker lagi, sudah bebas berkumpul, tetapi kita tetap berkomitmen untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pada umumnya, saat skrining sebelum vaksinasi kondisi penerima vaksinasi COVID-19 dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat untuk menerima vaksin. Namun ada juga sebagian yang memiliki komorbid seperti diabetes, asma, demam, batuk, pilek dan hipertensi sehingga yang bersangkutan tidak dapat dilakukan vaksinasi untuk sementara waktu.

Dalam pelaksanan vaksinasi ini menerapkan pola antrian sehingga para peserta tidak berdesakan dan berkumpul. Setelah vaksinasi, tetap mematuhi 3M yaitu Memakai masker, Menjaga jarak serta Mencuci tangan pakai sabun.

Sekedar diketahui Vaksinasi terselenggara atas kerjasama BBPP Batangkaluku dengan PKM  Samata dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa. (Al Aziz / Yuli N)

Rabu, 10 Maret 2021

BBPP Batangkaluku Bekali Ilmu Pertanian Bagi Pemuda Tani Untuk Persiapan Magang Ke Jepang


Para peserta pelatihan di BBPP Batangkaluku (Foto Istimewa).

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Sektor pertanian diyakini akan turut menentukan kemajuan sebuah negara. Menyadari hal tersebut, Kementerian Pertanian terus meningkatkan sektor pertanian dengan menyiapkan SDM berkualitas, salah satunya melalui program magang ke Jepang.

Pada tahun 2021 ini, secara bertahap Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Peyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) akan mengirimkan 1000 orang pemuda tani calon tenaga kerja profesional di bidang pertanian untuk dimagangkan di Jepang. Salah satu UPT. Kementan yang ditugaskan untuk menyeleksi dan melatih calon tenaga kerja magang ke Jepang adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Saat ini, BBPP Batangkaluku sedang melatih 30 petani muda dalam program magang petani ke Jepang. Rabu. 10/03/2021.

Sebelum kegiatan pelatihan persiapan magang ke Jepang, beberapa hari yang sebelumnya, tepatnya pada Hari Rabu – Sabtu atau Tanggal 03 – 06 Maret 2021 telah dilakukan seleksi kepada calon peserta yang telah dinyatakan lolos dalam tahap verifikasi.

Dari 266 orang yang melakukan pendaftaran, terdapat 226 orang yang dinyatakan lolos verifikasi untuk melanjutkan dalam proses seleksi.

Para peserta pelatihan dari 5 provinsi (foto istimewa).

Dari hasil seleksi tersebut diperoleh 100 orang pemuda tani yang siap untuk mengikuti program SSW dan Magang di Jepang dan 30 orang terbaik telah dipilih untuk mengikuti pelatihan persiapan Magang bagi Pemuda Tani di BBPP Batangkaluku yang akan dilaksanakan terhitung mulai Tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa peran SDM dalam pertanian sangat penting.

"Peran SDM dalam pembangunan pertanian sangat vital. Oleh karena itu, kita terus menggenjot kemampuan, pengetahuan dan skill SDM pertanian, salah satunya dengan program magang ke Jepang," ujarnya.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 75 hari efektif pada tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021, bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku dan P4S IKAMAJA yaitu P4S Asamayama, Kab. Maros.

Materi dalam kegiatan pelatihan sepenuhnya mengacu pada Petunjuk Teknis yag telah disusun oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Kementerian Peertanian, berupa peningkatan kemampuan yang diarahkan pada : Peningkatan Jiwa Nasionalisme; Peningkatan Kemampuan Fisik dan Disiplin; Peningkatan Kemampuan Bahasa untuk Komunikasi dan untuk pencapaian Sertifikat N4 (JLPT) atau A2 (JFT) dan Sertifikat ASAT; Pengetahuan Budaya Jepang, dan Kemampuan Teknis Pertanian.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat membuka kegiatan secara Virtual (Foto screenshoot).

Sebagaimana arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka kegiatan ini melalui video telekonfrence Zoom Meeting mengatakan, kemajuan suatu negara diawali dari kemajuan pertanian.

Kita bisa lihat negara-negara maju didunia, seperti China, Jepang, Korea dan lainnya, mereka maju karena diawali majunya sektor pertanian. Jadi Jika negara kita maju, harus maju dulu sektor pertaniannya. Tentunya yang memengang peranan dalam kemajuan sektor pertanian adalah Sumber Daya Manusianya.

"Dan ternyata, negara maju itu yang menonjol bukan teknologinya, bukan prasarana atau alsintannya. Tapi ternyata yang paling menonjol sumber daya manusia nya (SDM). Berarti kalo sektor pertanian ingin maju, harus dimulai dari kemajuan sumber daya manusi”,ujarnya.

Beliau juga mengatakan majunya pembangunan pertanian utamanya bukan karena pupuk, ASLINTAN, sarana prasarana, irigasi dan lain sebagainya, tetapi yang pertama dan utama adalah kontribusi sumber daya manusia pertaniannya.

SDM pertanian memberikan kontribusi paling besar terhadap peningkatan produktivitas pertanian, oeh karena itu pembangunan pertanian adalah hal yang pertama harus diperhatikan pertama kali harus digarap adalah SDMnya
Kementerian Pertanian melalui pendidikan, pelatihan vokasi akan menghasilkan qualified job creator dan qualified job seeker yang artinya alumni-alumni mampu menjadi pengusaha pertanian yang berkualitas alumni yang mampu mengisi pos-pos SDM pertanian yang berkualitas.

“Kalian adalah petani milenial, pemuda-pemuda yang terpilih yang akan dididik, digembleng melalui berbagai pelatihan persiapan keberangkatan ke Jepang”, tegasnya kepada peserta magang jepang.


Kepala BBPP Batangkaluku bersama jajaran saat pembukaan pelatihan (Foto Istimewa).

Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, mengatakan bawah,  pelatihan yang dilaksanakan ini diharapkan mampu menghasilkan para peserta yang betul betul nanti menguasai seluruh persyaratan untuk pergi magang ke Jepang.

“Mulai dari bahasanya, budayanya dan sebagainya, karena dengan menguasai bahasanya nantinya akan juga menguasai budayanya, menguasai teknologi, seluk-beluk bisnis pertaniannya, yang pasti sudah berangkat ke Jepang harus betul-betul menguasai, meresapi apa yang harus dilakukan, mulai dari cara berbisnis hortikultura, tanaman pangan, peternakan, olahan dari berbagai komoditas dan nantinya sekembalinya di indonesia menerapkan dari apa yang telah dipelajari selama di Jepang”, ungkap Sabir.

Pemuda tani yang merupakan calon peserta magang di Jepang berasal dari 5 (lima) Provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. (Al AzIz / Yuli N)

Selasa, 02 Maret 2021

Dapatkan Izin, Produk PIRT BBPP Batangkaluku Siap Bersaing di Pasaran


Tim Dinkes kabupaten Gowa saat diterim oleh pihak BBPP Batangkaluku (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, - Untuk mendapatkan sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa melakukan peninjauan langsung lokasi dan proses pembuatan produk-produk, diantaranya minuman instan dan kripik di laboratorium pengolahan hasil pertanian Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Selasa 02/03/2021.

Hartadi, mewakili Tim Dinas Kesehatan Kab. Gowa  mengatakan kami dari dinas kesehatan telah melaksanakan kunjungan langsung untuk melihat pengeluaran rekomendasi PIRT di BBPP Batangkaluku yang hasilnya sudah memenuhi persyaratan. 

"Ini sudah memenuhi syarat, tetapi meskipun begitu disarankan  dari segi sarana produksi,  yaitu penggunaan sekat antara ruangan pengolahan dan pengemasan sehingga dalam proses produksi bisa lebih mudahkan atau memisahkan  dari kontaminasi dari luar dan tentunya itupun menyesuaikan kondisi saja nantinya", katanya. 

"Dalam  pengurusan perizinan ini tidak dibutuhkan biaya sama sekali atau gratis, kami dari Dinas Kesehatan akan memberikan rekomendasi kemudian di teruskan ke PTSP (Perizinan Terpadu Satu Pintu) yang nantinya akan menindaklanjuti untuk pengeluaran perizinan, selanjutnya setelah penerbitan sertifikat PIRT, yang umumnya berlaku selama 5 tahun dan bisa diperpanjang", ujarnya. 

Beliau juga berharap dengan sudah adanya perizinan ini tentunya produk-produk yang diproduksi akan diakui dan lebih mudah dipasarkan.

Inisiatif PIRT sekaligus Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Hari Ismanto merasa legah karena kini sudah terjawab, setelah beberapa waktu lalu kami mengusulkan perizinan dalam rangka memenuhi standar kualitas keamanan pangan yaitu izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) terkait produk-produk yang di produksi yang antaranya minuman instan dan keripik. 

"Di kesempatan ini Tim Dinas Kesehatan Kab. Gowa sudah memantau dan meninjau langsung untuk melihat bagaimana sarana produksi, kebersihan, proses, kemasan hingga produk akhir dari produk-produk BBPP Batangkaluku. Dan Hasilnya, produk telah memenuhi syarat yang nanti menjadi produk yang siap dipasarkan",ucapnya.

Dalam kunjungan ini Tim dari Dinas Kesehatan Kab. Gowa didampingi oleh Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana, Hari Ismanto, beberapa staff, serta Tim Divisi Pengolahan Hasil Pertanian

Dengan adanya sertifikasi PIRT untuk produk makanan/minuman kemasan yang diproduksi oleh PIRT BBPP Batangkaluku, diharapkan semakin meningkat dan nantinya mampu bersaing di pasaran, Dari pihak konsumen / masyarakat umum, adanya Perizinan ini makanan akan menjadi jaminan kualitas kesehatan untuk konsumsi secara umum. (Al AzIz / Yuli N)

Selasa, 23 Februari 2021

Tingkatkan Pengelolaan dan Penata Usahaan Kearsipan, BBPP Batangkaluku Gelar Sosialisasi


Peserta sosialisasi (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) melakukan sosialisasi penyeragaman pembuatan naskah dinas dan penggunaan teknologi informasi berbasis tata naskah dinas elektronik, Selasa (23/2/2021), di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku.

Kegiatan sosialisasi yang diikuti pegawai dari pengolah arsip bagian umum, kelompok program dan evaluasi serta kelompok penyelenggaraan pelatihan BBPP Batangkaluku, dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana.

Dalam sambutannya, Rosdiana, mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengelolaan dan penatausahaan arsip di lingkungan BBPP Batangkaluku, arsip bukan hanya tumpukan kertas semata atau sebatas kumpulan informasi, tetapi lebih dari itu.

“Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memahami pentingnya pengelolaan dan penyimpanan arsip”,harapnya.


Nara sumber (Foto Istimewa

Sumarlin, Arsiparis Muda BBPP Batangkaluku yang juga merupakan narasumber dalam sosialisasi ini mengatakan sebagaimana Undang-Undang RI nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan, arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai perkembangan teknologi informasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan perusahaan, organisasi politik dan perseorangan dalam bentuk pelaksanaan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

“Pengelolaan arsip dinamis di Balai ini sangatlah ditentukan oleh peran SDM pada unit pengelola kearsipan di BBPP Batangkaluku, agar pengelolaan arsip dinamis dapat secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan, pemeliharaan serta penyusutan”,tuturnya.


Peserta sosialisasi (Foto Istimewa)

Pentingnya sosialisasi ini dalam rangka penerapan tata naskah dinas dan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di BBPP Batangkaluku agar SDM pegawai yang ada di unit pengelola dapat memahami keseragaman, kaidah, norma dan standar kearsipan dalam pembuatan naskah dinas sesuai Permentan Nomor 06 Tahun 2020.

“Di Balai sendiri pengelola arsip sudah berjalan dengan baik akan tetapi masih perlu meningkatkan kompeten pegawai dalam hal pembuatan naskah dinas”,pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Sumarlin menjelaskan, proses pengelolaan arsip dinamis khususnya naskah dinas harus mengacu pada tata naskah dinas dan pola klasifikasi kearsipan Kementan agar terkelompokkan, terstruktur utuh dan menyeluruh agar informasi yang tercipta memudahkan dalam penemuan kembali. (Al Aziz).

Senin, 06 Juli 2020

Bupati Adnan Usulkan Perda Wajib Masker di Rakor Percepatan Penanganan Covid-19



Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) -Peningkatan kasus virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan meningkat setiap harinya. Data terakhir sekitar 136 kasus baru yang tercatat. 

Tingginya angka penyebaran dinilai perlu dilakukan penanganan yang lebih massif. Salah satunya adanya aturan hukum yang mengikat masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. 

Hal ini pula yang didorong Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas Percepatan Penanganan Covid-19 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di  Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu (5/7) malam.

Dalam pertemuan tersebut, dirinya mengusulkan agar pemerintah provinsi dapat mendorong seluruh kabupaten/kota untuk mengagas peraturan daerah (perda) wajib masker dan Penerapan Protokol Covid-19. Pasalnya, permasalahan yang ada saat ini di kabupaten/kota adalah sama yaitu Covid-19 

Sehingga untuk melakukan penanganan dengan cepat dalam memutus mata rantai penyebaran maka perlu menyamakan cara pandang dalam penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan.

"Karena ini kan masalahnya sama yaitu Covid-19. Maka pola gerakannya juga harus sama. Ini supaya semua daerah sama. Karena dengan cara memakai masker ini untuk bisa memutus mata rantai penularan Covid-19," jelasnya.

Lanjutnya, Adnan mengatakan perda ini dinilai akan lebih cepat mendisiplinkan masyarakat untuk ikut pada protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker. Alasannya, perda adalah aturan yang memiliki landasan hukum yang jelas, sehingga jika ada pihak yang melanggar atau keluar dari aturan tersebut maka berhak mendapatkan sanksi yang diberlakukan. 

Perlunya ada kebijakan seperti ini tentunya dengan melihat kondisi masyarakat saat ini. Dimana karakteristik masyarakat berbeda-beda. 

Pertama ada masyarakat memiliki punya kesadaran tinggi yang bisa langsung mengikuti arahan Pemerintah. Kemudian ada masyarakat yang berkali-kali diberikan edukasi baru bisa ikut arahan dan aturan pemerintah.

"Sementara ada juga masyarakat meski diberikan edukasi tapi jika tidak dilakukan secara represif dan tegas, maka sulit untuk mematuhi. Sehingga memang harus ada sebuah cara untuk memang betul-betul dia akan tunduk dan patuh mengikuti arahan," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah meminta kepada para kepala daerah agar memassifkan langkah-langkah penanganan Covid-19 di wilayahnya. Modalnya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan memasifkan edukasi kepada masyarakat.

"Saya meminta kepada bupati dan walikota untuk lebih fokus kepada pencegahan, caranya dangan protokol kesehatan ketat," tandasnya. (JN)
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved