Gowa -->

Kamis, 18 April 2024

Langkah Strategis Kementerian Pertanian, Cetak SDM Unggul untuk Masa Depan Pertanian

Gowa, Teropongsulawesi.com, Peningkatan pertanian salah satunya dapat dilakukan dengan SDM yang berkualitas. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian berupaya untuk mencetak SDM pertanian yang handal, berdaya saing, dan kompeten.

Seperti pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi meminta kepada seluruh UPT untuk dapat berperan aktif sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu peningkatan kompetensi SDM pertanian, salah satunya melalui pelaksanaan pelatihan.

“Faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian adalah SDM. Oleh sebab itu, jika ingin pertanian maju, majukan dahulu SDM-nya,” tuturnya

Salah satu UPT BPPSDMP Kementerian Pertanian yang membidangi pelatihan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. 

Dalam rangka melaksanakan tugas fungsinya, BBPP Batangkaluku menggelar rapat Persiapan Pelatihan Agribisnis Tanaman Jahe dan dilanjutkan rapat persiapan pelatihan lain dan penyusunan ulang jadwal palang 2024, Kamis (18/4/2024).

Rapat dibuka oleh Ketua Kelompok Substansi, Fitriani. "Pelatihan yang diberikan harus bermanfaat di lapangan nantinya karena peserta yang telah mengikuti pelatihan, pengetahuan, kompetensi, dan keterampilannya akan meningkat," ujarnya.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh seluruh bidang karena turut membahas terkait sarana dan prasarana, pertanggungjawaban teknis dan administrasi, evaluasi, dan rencana ke depan terkait pelatihan yang akan dilaksanakan.

(Red/*) 

Selasa, 16 April 2024

Pelantikan dan Pengukuhan, Kepala BPPSDMP: Luas Tambah Tanam Jadi Fokus Utama


Gowa, Teropongsulawesi.com, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melaksanakan pengukuhan terhadap Ketua Kelompok Substansi dan Ketua Tim Kerja, serta pelantikan terhadap Pejabat Fungsional lingkup sekretariat dan UPT BPPSDMP secara hybrid, Selasa (16/4/2024).

Dalam kegiatan tersebut sejumlah pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku mengikuti prosesi pengukuhan dan pelantikan, diantaranya Budi Darma Putra, SE., MM dikukuhkan sebagai Ketua Kelompok Program dan Evaluasi, Hari Ismanto, S.TP., M.Si dikukuhkan sebagai Ketua Tim Kerja Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur.

Sedangkan pegawai yang mengikuti pelantikan jabatan fungsional yaitu Abdul Rahman, S.A.P sebagai Analis Pengelola Keuangan APBN Pertama, Erma Dewi, S.T.  M.Si sebagai Widyaiswara Pertama, Heppy Love Rida Sinaga, S.Si., M.T.P sebagai Widyaiswara Pertama, Sabaruddin, S.Pt sebagai Analis Pengelola Keuangan APBN Pertama.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh pegawai yang dikukuhkan dan dilantik agar fokus meningkatkan SDM pertanian.

"Kalian mau jadi Dosen, Widyaiswara, Penyuluh, termasuk para pendukung (jabatan lain) semua. Tujuan utama kita adalah tingkatkan kapasitas para SDM pertanian kita, sehingga kita semua mampu mencapai tujuan pembangunan pertanian nasional," ujarnya saat melakukan pengukuhan dan pelantikan.

Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meminta semua turun ke lapangan, "kita semua dikerahkan, baik itu eselon I, II, III, dan IV untuk turun ke lapangan, yang harus kita tingkatkan adalah Luas Tambah Tanam (LTT) terutama di luar luas baku sawah seperti optimasi lahan, pompanisasi, intercropping padi gogo, terutama perkebunan kelapa sawit dan kelapa."

Dedi menyebut bahwa target yang harus dicapai yaitu 2 juta hektare diantaranya dari optimasi lahan yaitu 500 ribu hektare, dari pompanisasi 1 juta hektare, intercropping padi gogo sebanyak 500 ribu hektare.

"Wajib hukumnya kita kejar sampai titik darah terakhir," tegasnya.

Secara terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman targetkan optimasi lahan rawa meningkatkan indeks pertanaman (IP) minimal 2 kalo dalam setahun. 

Tidak hanya itu, produktivitaspun akan terus digenjot melalui perbaikan infrastruktur air dan penataan lahan hingga sarana dan prasarana yang digunakan dalam menggarap lahan.

“Kita fokus memberikan bantuan optimasi, yang dikatakan optimasi adalah dulu tanam satu 1 kali dalam se tahun, kita tingkatkan menjadi dua kali jadi produksinya dua kali lipat tentu kesejahteraan pun meningkat,”tambah Mentan Amran.

(Red) 

Rabu, 08 November 2023

Kementan Beri Ilmu Literasi Keuangan Bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa di Sulsel


Gowa, Teropongsulawesi.com, Program Rural Empowerment Agriculture Development Scaling up Innitiative (READSI) Kementerian Pertanian (Kementan) terus dioptimalkan sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan produksi pangan pertanian daerah.

Program tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan taraf hidup secara berkelanjutan.

Saat ini Sumber daya manusia (SDM) dipandang masih menjadi persoalan dalam menciptakan tata kelola keuangan usaha tani dan keuangan rumah tangga petani yang lebih baik.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa tujuan utama Program READSI adalah meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program agar berdaya.

“READSI turut mendukung program-program yang sedang dijalankan Kementerian Pertanian, utamanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang juga dapat peningkatan kualitas SDM pertanian.

Ditambahkan Dedi Nursyamsi, bahwa salah satu hal penting untuk diketahui petani adalah literasi keuangan.

“Literasi keuangan penting untuk diketahui petani, dan Petani harus bisa mengelola keuangan, bagaimana caranya ada bankable, sehingga bisa mendapatkan pinjaman seperti KUR, kalau petani menguasai ini, kita yakin petani Indonesia akan mandiri,” katanya.

Karena itu Kementerian Pertanian melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI) menggelar Training of Trainer (TOT) Literasi Keuangan Lanjutan bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa Program READSI, yang dilaksanakan selama 3 hari efektif, 8 s/d 10 November 2023 di BBPP Batangkaluku.

Tujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan penyuluh dan fasilitator Desa dalam memfasilitasi pelatihan literasi keuangan bagi petani dengan memberikan pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga dan keuangan usaha pertanian

Peserta pelatihan terdiri dari penyuluh dan fasilitator desa yang berasal dari wilayah READSI Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur yang masing-masing berjumlah 36 orang dengan total 108 peserta.

Muhammad Amin, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian saat membuka pelatihan via Zoom mengatakan bahwa program READSI dinilai sebagai program yang cukup berhasil oleh BAPENAS, kita telah berhasil memberdayakan para petani kita, terutama dalam meningkatkan pendapatan dan produksi, termasuk penguatan dan kelembagaan di Desa termasuk kemitraan yang terus berjalan.

"Berdasarkan keberhasilan tersebut pemerintah dalam hal ini kementerian pertanian menilai bahwa program READSI ini sebagai salah satu model dalam rangka untuk memberdayakan yang telah mampu mendukung pencapaian pembangunan nasional baik itu jangka panjang maupun jangka pendek ,terkait dengan peningkatan kesejahteraan bagi keluarga petani baik secara individu maupun secara kelompok-kelompok, " Katanya

"Tentu dengan harapan READSI ini bagaimana untuk meningkatkan dan kehidupan bagi rumah tangga petani, oleh karena itu kementerian pertanian saat ini terus berupaya melalui program READSI  bisa terus memberikan pemberdayaan bagi masyarakat kita terutama masyarakat berpendapatan rendah agar mereka mampu meningkatkan produktivitasnya tentu dengan peningkatan produktivitas dan ini akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan bagi petani serta keluarganya, "jelas Amin.

Ia berharap dengan pelaksanaan TOT ini betul-betul bisa mengelola keuangan yang lebih baik.

"Literasi keuangan ini merupakan salah satu keterampilan yang penting dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat terkait dengan kesejahteraan individu maupun kelompok serta nantinya  mampu mengelola keuangan sebaik- baiknya sehingga secara administrasi bisa dipertanggungjawabkan tapi secara teknis betul-betul bisa berdampak dilapangan, bisa meningkatkan kesejahteraan bagi para petani kita, pungkasnya.

(Red)

Jumat, 21 Juli 2023

Polda Sulsel Serahkan Bantuan Bedah Rumah Bagi Anggotanya, dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77


Makassar Sulsel Teropongsulawesi.com,- Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harso, S.H., M.Hum menyerahkan bantuan bedah rumah kepada anggotanya yakni Penda 1 Junaedi, ASN pada Satker Ditintelkam Polda Sulsel yang bertugas dengan baik tanpa pelanggaran disiplin.

Bantuan bedah rumah diserahkan langsung oleh Kapolda Sulsel dan dihadiri oleh Irwasda dan PJU Polda Sulsel, Kapolres Gowa, Dandim Gowa, Wabup Kab.Gowa dan pejabat lainnya , Jumat (21/7/2023).di Perumahan Mutiara Permai Blok B1/13. Jl. Bavo Bauti Ds. Paccinongan Kec. Somba Opu, Kab. Gowa.

Dalam sambutannya, Kapolda Sulsel menyebut kegiatan ini sebagai rangkaian Hari Bhayangkara ke-77 dan sebelumnya telah dilaksanakan berbagai kegiatan sosial lainnya.

"Kita memberikan bantuan bedah rumah ini sebagai wujud kepedulian yang diberikan kepada anggota yang melaksanakan tugas dengan baik," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harso.

Usai menyerahkan bantuan bedah rumah melalui prosesi penyerahan kunci simbolis dan pengguntingan pita, Kapolda kemudian mengecek langsung kualitas dan estetika hunian.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda Sulsel menyerahkan bantuan sosial kepada warga sekitaran Pacinongan. Kabupaten Gowa.

Selasa, 18 April 2023

Petani di Gowa Ucapkan Terima Kasih Kepada Jajaran Kementan Dorong Penyuluh dan Petani Tetap Maju dan Bergerak Bangun Pertanian

Gowa, Teropongsulawesi.com, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para penyuluh pertanian di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kualitasnya dalam menghadapi tantangan nasional maupun global.


Menurut SYL, peran penyuluh sangat penting dalam menjadikan Kabupaten Gowa sebagai kabupaten strategis dalam menumbuhkan pertanian yang lebih kuat dan modern.

Apalagi, kata SYL, Kabupaten Gowa memiliki banyak lahan subur baik yang ada di dataran tinggi maupun dataran rendah.

"Karena itu saya ingin Kabupaten Gowa lebih maju dari kabupaten lainya.

"Gowa harus menjadi contoh sentra produksi pertanian yang berkelanjutan.

"Gowa ini punya banyak lahan subur baik yang di dataran tinggi maupun dataran rendah," ujar SYL saat berdialog dengan para penyuluh di Kabupaten Gowa, Selasa, 18 April 2023.

Untuk mewujudkan semua itu, kata SYL, penyuluh dan petani harus menyatu dan berkolaborasi dengan semua pihak termasuk juga dengan pemerintah daerah dan pusat agar menguatkan apa yang menjadi tujuan bersama.

Salah satunya melakukan penanaman kelapa untuk 10 ribu hektar lahan di seluruh Gowa.

"Kalian mau berapa? 10.000 bibit akan kami siapkan asal kita punya komitmen kuat untuk merawatnya sampai panen.

"Kalian bisa tanam kelapa, bisa tanam cabai, sayur dan juga perkebunan, dan tiga bulan dari sekarang saya ingin lihat hasilnya," katanya.


SYL menambahkan, selama ini orang Gowa memiliki tekad dan semangat tinggi dalam mengelola sesuatu. 

"Apalagi mengelola sektor pertanian yang menjadi warisan dari generasi ke generasi. 

"Orang Gowa kata SYL selalu memiliki filosofi pantang menyerah sebelum meraih kesuksesan.

"Saya ini orang Gowa jadi saya tau kalau orang Gowa itu tidak kenal menyerah. 

"Punya tekad dan semangat tinggi, karena itu mari kita bangun bersama sektor pertanian indonesa agar lebih maju, mandiri dan modern," imbuhnya.

Sementata itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyampaikan terimakasih atas perhatian besar jajaran Kementan terhadap sektor pertanian di wilayahnya. 

Baginya, dukungan tersebut sangat membantu para penyuluh dan petani dalam meningkatkan produksi.

Terlebih selama ini, Kabupaten Gowa merupakan wilayah nomor 2 dalam pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan. 

Salah satunya ditopang sektor pertanian yang selama ini tumbuh meyakinkan baik dimasa pandemi maupun krisis global.

"Kenapa Kabupaten Goa bisa nomor 2, karena selama ini ditopang oleh sektor pertanian. 

"Karena itu peran penyuluh sangat penting dalam memajukan pertanian di wilayah kami," katanya.

Meski demikian, Adnan meminta agar penyuluh yang masih berstatus tenaga harian lepas untuk bersiap melakukan persaingan kerja dalam mendapatkan status ASN. 

"Apalagi penyuluh memiliki kemampuan lebih karena setiap hari selalu bersentuhan dengan petani.

"Kita harus siap dengan persaingan, Siap dengan ilmu dan metode yang baru. 

"Nah persoalan pertanian dan juga persoalan daerah dan bangsa ini kedepannya adalah persaingan inovasi. 

"Tapi jangan kita hanya terpaku karena kita harus bergerak terus," katanya.

Salah satu penyuluh di Kabupaten Gowa, Kusnadi menyampaikan terimakasih atas perhatian besar jajaran Kementan dan Pemda Gowa dalam mendorong penyuluh dan petani untuk tetap maju dan bergerak membangun pertanian masa depan yang jauh lebih maju, mandiri dan modern.

"Selama ini perhatian pemerintah dapat kami rasakan terutama yang berkaitan dengan benih dan teknologi mekanisasi," pungkasnya.

(Red/**)

Kamis, 06 Oktober 2022

Buka Pelatihan P4S Wilayah READSI, Dedi Nursyamsi Sebut Tahun Depan P4S Jadi Sasaran Dana DAK Untuk Menu Pertanian Presisi dan Regeneratif


Gowa, Teropongsulawesi.com,- Di tengah sejumlah ancaman yang membayangi pertanian, peran P4S dinilai sangat penting, oleh sebab itu, Kementerian Pertanian menggenjot potensi P4S sebagai pembaharu pertanian di perdesaan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, P4S memiliki peran untuk mendukung pembangunan pertanian.

“Pembangunan pertanian yang kita lakukan, dimulai dari desa. Oleh karena itu, kita memaksimalkan peran P4S sebagai pembaharu perdesaan,” katanya.

Mentan pun berharap P4S bisa menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan pertanian.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, saat membuka Pelatihan Manajemen Bagi Pengelola P4S Wilayah READSI, di Gowa, Kamis (6/10/2022)

“Tahun 2022 bisa dikatakan sebagai tahunnya P4S. Ada dua alasan untuk mendukung itu. Pertama, saat pelaksanaan Fornas pada pekan lalu yang sukses diselenggarakan di Bali telah menghasilkan Ketua dan Pengurus FK P4S Nasional yang baru setelah selama ini tertunda beberapa tahun,” tuturnya.

Kedua, lanjut Dedi, tahun depan sejumlah P4S akan menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menu Pertanian Presisi dan Regeneratif.

Pria yang sering disapa Prof Dedi itu menambahkan bahwa, selain itu peran P4S menjadi sangat penting bila dikaitkan dengan 3 tantangan dan ancaman utama sektor pertanian saat ini, yaitu pasca pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan tekanan geopolitik Rusia-Ukraina.

“Akibat dampak dari covid 19, perubahan iklim atau climate change serta perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan menurunya produksi dan produktivitas pangan global secara signifikan.

"Sedangkan permintaan bahan pangan terus meningkat mengakibatnya harga komunitas pangan melejit”, ujarnya.

“Ketidakpastian ini perlu disikapi dengan upaya peningkatan produksi dan produktivitas pada subsektor budidaya dengan menerapkan konsep efisiensi dan konservasi lingkungan,” terangnya.

Menurutnya ada tiga jurus jitu mengatasinya. “Yang pertama Kendalikan inflasi terutama pada komoditas pertanian.

"Kendalikan produksi, olahan dan distribusinya.

"Yang kedua lakukan substitusi pangan impor ke pangan lokal mengingat harga pangan impor semakin tinggi. Dan yang ketiga Genjot ekspor”, tutur Dedi.

Ditambahkan Dedi melihat kondisi ini yang paling penting, bagaimana P4S menjadi garda terdepan mengatasi krisis pangan global.

"Tentunya ada amunisi yang perlu kalian pegang yaitu impelmantasikan smart farming dan manfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)”, katanya.

Sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, P4S diharapkan menjadi pembaharu perdesaan dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal melalui pemanfaatan teknologi smart farming dan penumbuhkembangan petani millenial.

“P4S harus menjadi pelopor dan agen. P4S menjadi andalan, harapan dan masa depan pembangunan pertanian kita.

"Untuk itu P4S juga diharapkan dapat berfungsi sebagai klinik agribisnis (KIA) bagi petani/pelaku usaha di sekitarnya dalam mendukung Program TANI AKUR yang memberikan referensi dan pendampingan dalam akses KUR,” katanya.

Kemudian menurutnya, kelembagaan P4S berfungsi untuk mempercepat penyebaran informasi teknologi di bidang pertanian.

“Oleh karena itu melalui pelatihan ini, saya berharap dapat dihasilkan pengelola P4S yang mampu mengelola P4S dengan baik, mampu merancang dan melaksanakan pelatihan dan permagangan, serta mampu membangun jejaring kemitraan dan negosiasi dengan semua stakeholder baik pemerintah maupun swasta,” ujar Prof Dedi.

Sementara Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangakaluku, Muhammad Sidiq menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola P4S dalam merancang, melaksanakan pelatihan permagangan, jejaring kemitraan dan negosiasi serta manajemen pengelolaan P4S.

“Pelatihan Manajemen bagi Pengelola P4S akan dilaksanakan secara offline selama 5 hari, yaitu 5 sampai 10 Oktober 2022, di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku,” terangnya.

Target peserta pelatihan yaitu sejumlah 60 orang pengelola P4S di wilayah Program READSI dari 4 provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo yang akan difasilitasi oleh fasilitator pelatihan dari Praktisi/Akademisi dan Widyaiswara BBPP Batangkaluku.

(Red/**)

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved