Nasional -->

Kamis, 03 Maret 2022

Legislator DPR RI Dr H Muh Aras Resmikan Jembatan Gantung Sahara di Soppeng


Soppeng, Teropongsulawesi.com,- Legislator DPR RI dari Komisi V DPR RI Fraksi PPP, Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M., meresmikan jembatan gantung yang didampingi sejumlah Tenaga Ahli DPR RI yang membersamai di antaranya Muh. Ramli Syamsudin dan Hamka Anas.

Hadir pula Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, M.P., Perwakilan DPRD Sulsel, Dr. Andi Nurhidayati Zainuddin, Anggota DPRD Soppeng, Mursalim, Camat Citta, A. Ahmad Hidayat, Kapolres Soppeng, Danramil Liliriaja, PPk 1.4,
Rabu 02/03/2022.


Gazali dan Satker Proyek Pembangunan Jembatan Gantung, Arifin Tahir, turut menambah khidmatnya momen bersejarah di Kecamatan tersebut.

Tak lupa, sejumlah masyarakat dan tokoh warga sekitar dengan sukacita menyambut acara peresmian yang menandakan bahwa Jembatan Gantung Sahara sudah bisa dilalui.

Setelah menunggu masa penantian yang begitu panjang, akhirnya warga Liliriaja dan Citta bisa memiliki sebuah jembatan penyeberangan sepanjang 120 meter dengan lebar 4 meter.

Sebelumnya, warga antar Desa Barang menuju Desa Tinco dan atau sebaliknya, yang hendak beraktifitas terlebih dahulu harus melewati jalur alternatif dengan memutar sejauh 50 KM dikarenakan terdapat sungai yang cukup lebar membelah kedua desa tersebut, kini, kendala tersebut sudah tidak ada lagi.

Warga dengan mudah bisa beraktifitas melalui Jembatan Gantung Sahara yang terbentang kokoh.

Muhammad Aras, dengan rasa bangga dan haru menyampaikan terimakasih atas kerjasama seluruh pihak sehingga dalam jangka waktu 6 bulan, pembangunan Jembatan Gantung Sahara bisa diselesaikan sesuai target.

Sebagai Putra Daerah Soppeng, ia menyaksikan sendiri bahwa keadaan kedua desa yang tanpa jembatan penghubung itu sudah ada sejak lama.

Sehingga keberadaan jembatan gantung betul-betul merupakan anugerah bagi warga. Terlebih sesaat lagi bulan suci Ramadhan akan segera tiba, maka setiap warga bisa menikmatinya dengan penuh kemudahan, melewati hari raya tidak perlu lagi melakukan perjalanan panjang seperti sebelumnya.

“Rasa syukur yang tiada terhingga kepada Sang Maha Kuasa, yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan hingga selesainya pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan kedua desa ini. Kini, warga bisa dengan leluasa melewati kedua desa tanpa memakan waktu yang lama.


Hal ini merupakan hasil ikhtiar kita bersama, sehingga impian yang lama bisa terwujud nyata di depan mata. Jembatan ini, selain membantu mempermudah akses jalan juga memberikan kelancaran dalam transaksi ekonomi warga. Apalagi sebentar lagi kita akan menjalani puasa Ramadhan dan Idul Fitri, tentunya keberadaan jembatan ini akan mempermudah agenda silaturahmi warga,” terang Aras dalam sambutannya.

Iapun menyampaikan beberapa pesan penting kepada warga agar senantiasa menjaga dan melestarikan jembatan gantung beserta lingkungan sekitarnya dengan menjaga kebersihan dan menghindari muatan yang melebihi kapasitas.

“Jangan lupa, agar kita semua harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar dengan menjaga kebersihan dan tidak membawa muatan yang melebihi kapasitas sehingga jembatan gantung bisa bertahan lama dan terjaga.”Pesan Aras.


Wakil Bupati Soppeng, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Muhammad Aras dan Kementerian PUPR yang telah memperjuangkan aspirasi warga Kecamatan Liliriaja selama ini.

Ia berharap, Jembatan Gantung Sahara ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Warga yang dahulu harus berjalan memutar berkilo-kilo meter jauhnya, kini hanya hitungan menit bisa sampai dengan mudah melewati antar Desa Barang dan Tinco.

(Ismail/JOIN).

Minggu, 13 Februari 2022

Workshop Penumbuhan dan Pengembangan P4S Bidang Kakao, Cara Kementan Tingkatkan Pertanian


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI) yang menjadi salah satu bagian dari program utama Kementerian Pertanian guna mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Pertanian yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani serta mendukung regenerasi petani.

Program yang bertujuan untuk memberdayakan rumah tangga dipedesaan di lokasi program, baik secara individu maupun secara kelompok dengan ketrampilan, dan pemanfaatan sumberdaya sehingga mampu untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non pertanian dan taraf hidup petani secara berkelanjutan.

Sulawesi merupakan sentra pengembangan Kakao terbesar di Indonesia.

Adapun peserta berasal dari kolaka, Poso, Kolaka Utara, Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Konawe, Parimo, dan Banggai.

Kementerian Pertanian dalam hal ini BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan, juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi

Bersama dengan PT MARS, Kementerian Pertanian melaksanakan Workshop yang diikuti oleh Ketua/Pengurus P4S di Luwu Timur sebanyak 10 orang peserta.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 11 s/d 14 Februari ini diharapkan peserta mudah menguasai karena diberikan materi praktek dan penyajian materi dengan sangat baik oleh fasilitator.

"Kedepannya (pasca pelatihan) peserta akan tetap dimonitor, khususnya bagi peserta dari P4S mempu untuk menyelenggarakan pelatihan di wilayahnya masing-masing. “ungkap Bayu Rahmawan secara daring saat membuka kegiatan Workshop.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, perlu sebuah perencanaan yang matang serta juga edukasi terhadap petani agar produksi kakao bisa terus meningkat. Menurut Syahrul, apabila hal itu terwujud bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kekuatan kakao baru di dunia.

"Untuk bisa meningkatkan produksi kakao ada sejumlah cara yang bisa dilakukan antara lain penanaman yang baik serta perluasan tanaman kakao di daerah yang potensial. Karena, hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk ditanami kakao,” kata Syahrul Yasin Limpo

Selama 4 (empat) hari efektif ini peserta akan diberi bekal dalam mengidentifikasi kebun. seperti jumlah pohon dalam satu lokasi, kebutuhan pohon penanung, membuat layout kebun.

Kemudian memberikan kesimpulan dan rekomendasi kepada petani akan kebutuhan kebun secara cepat dan tepat.

Tidak kalah penting juga Metode Pelatihan Partisipatif, Manajemen Pelatihan. Penyusunan Modul dan Penyusunan Kurikulum

Ayo, serap ilmu dengan baik. tingkatkan kapasitas serta pengetahuan.

Mudah-mudahan ilmu yang di dapat bisa berguna untuk teman-teman, petani perlu didorong dalam penembangan dan pengolahan kakao agar bisa bersaing di pasaran terutama ekspor.

Untuk itu butuh keseriusan, fokus dari petani maupun pendampingnya," ungkap Fajar Paulus Niong Manager Mars Cocoa Academy.

(humas bbpp-bk)

Rabu, 26 Januari 2022

Luar Biasa Desa Timusu Kembali Harumkan Nama Soppeng dan Sulsel Lomba Desa Pangan Aman Nasional



Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com,- Kabar gembira datang dari Bumi Latemmamala sebab selangkah lagi Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng akan kembali mengharumkan nama provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Soppeng khususnya dalam lomba Desa Pangan Aman Nasional.

Hal ini berdasarkan data yang dihimpun media ini, bahwa hasil Tim Penilai Tingkat Nasional, Desa Timusu lolos ke tahap berikutnya bersama 10 Desa lainnya di Indonesia dalam Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional 2021.

Dari informasi yang diketahui, hal ini juga berdasarkan surat pemberitahuan dari Balai Pengawasan Obat Dan Makanan BPOM RI tertanggal 24 Januari 2022 yang ditanda tangani oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat BPOM RI Dra Yunida Nugrahanti Soedarto Apt MP.


Sementara itu, Menurut Kepala Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng Firdausz S,Sos bahwa apa yang dilakukan selama ini mereka cukup optimis untuk bisa meraih yang terbaik, karena ia yakin kerja keras dan niat yang baik dengan dukungan semua pihak khususnya Pemerintah Daerah dan BPOM Makassar dan lebih penting adalah dukungan masyarakat tentunya, ujar Firdaus saat dikonfirmasi, Rabu (26/1/2022).

Firdaus berharap Desa Timusu mewakili provinsi Sulawesi Selatan menjadi yang terbaik diantara 10 Desa yang lolos secara nasional.

Dirinya juga berharap dukungan dan doa dari semua pihak utamanya warga Desa Timusu, Soppeng dan Sulawesi Selatan, pungkasnya.

Sekedar diketahui berikut Nama Desa di Indonesia yang lolos untuk tahap berikutnya, yakni Desa Timusu Sulawesi Selatan, Desa Sungai Rasau Kalimantan Selatan, Kelurahan Sukoreno Jogjakarta, Desa'Buttu Baruga Sulawesi Barat, Kelurahan Ampah Kota Kalimantan Tengah, Desa Brubuh Jawa Timur, Desa Nagari Bayua Sumatra Barat dan Desa Tuwel Jawa Tengah.

(Red).

Sebanyak 160 Peserta Ikuti TOT Literasi Keuangan dan KUR Untuk Sektor Pertanian



Gowa, Teropongsulawesi.com,-Program READSI merupakan salah satu Program Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang mendukung terwujudnya visi pembangunan pertanian yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani.

Sebagai program yang mendorong penguatan petani dan penyuluh hingga kelembagaan petani, Pelatihan Literasi Keuangan dan KUR digelar.


Seperti yang diketahui Kabupaten Buol, Kabupaten Parigi Motong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Toli - Toli yang merupakan daerah yang terus berkembang.

Diharapkan kelembagaan petani di sana tidak hanya memenuhi kebutuhannya sehari-hari tapi juga dapat melakukan peningkatan nilai tambah.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nurysamsi dalam arahannya beberapa waktu lalu menyampaikan tujuan utama Program READSI adalah meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program agar berdaya.

“READSI turut mendukung program-program yang sedang dijalankan Kementerian Pertanian. Utamanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian juga peningkatan kualitas SDM pertanian.

Salah satu hal penting diketahui petani adalah Literasi keuangan. Petani harus bisa mengelola keuangan, bagaimana caranya ada bankable, sehingga bisa mendapatkan pinjaman seperti KUR. Kalau petani menguasai ini, kita yakin petani Indonesia akan mandiri”.


Upaya untuk mendukung program tersebut Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Training of Trainer Literasi Keuangan dan KUR yang berlangsung dari tanggal 25 s/d 29 Januari 2022.

Pelatihan Literasi Keuangan menjadi keniscayaan bagi para petani, karena dengan majunya perkembangan teknologi informasi, terus bekembangnya perekonomian, dan upaya peningkatan ekspor di perlukan Sumber Daya Manusia Pertanian yang mengusasai Literasi Keuangan dengan baik di tingkat usaha tani, manajemen usaha tani dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).


Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir menyampaikan agar 160 peserta yang dibagi atas 4 angkatan ini untuk terus menaati protokol Kesehatan selama mengikuti kegiatan di BBPP Batangkaluku tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan di tempat yang telah di sediakan agar pelatihan ini berjalan lancar dan baik hingga akhir kegiatan.

“Pelatihan ini sebagai wujud dukungan terhadap pentingnya mecapai tujuan pertanian agar meningkatkan pendapatan di sektor pertanian sehingga taraf hidup juga meningkat secara berkelanjutan.”ungkap Sabir.

(Al-Aziz/Yuli N)

Rabu, 01 Desember 2021

Kementan Evaluasi Pasca Pelatihan PEN di 5 Kabupaten di Sulsel


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Menjelang penghujung tahun 2021, BBPP Batangkaluku melaksanakan evaluasi pasca pelatihan untuk alumni (Purnawidya) pada pelatihan yang telah dilaksanakan di waktu lalu. 

Tujuannya untuk melihat sejauhmana tingkat efektivitas pelatihan yang sudah diadakan serta sejauhmana tingkat penerapan hasil pelatihan dan menggali informasi apakah pelatihan yang telah diikuti oleh purnawidya memberikan dampak terhadap kinerja penyuluh  yang dilaksanakan oleh purnawidya maupun masyarakat sekitarnya. 

Selain itu, juga ingin dilihat apakah dampak pelatihan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kemajuan kinerja penyuluh pertanian dalam menjalankan tupoksinya di wilayah kerjanya. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. SDM pertanian merupakan komponen penting dalam peningkatan produksi pertanian Nasional.

“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” ujar Mentan Syahrul. 

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian. 

“Itu berarti segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP, " ujar Dedi Nursyamsi. 

Dedi menjelaskan tentang tiga pilar dalam peningkatan SDM pertanian. “Pilar pertama adalah penyuluhan, pilar kedua pelatihan dan pilar yang ketiga adalah Pendidikan dan semua harus berjalan seiring dan seimbang, tiga pilar yang mengemban tugas peningkatan SDM pertanian ini untuk peningkatan produktifitas”, jelasnya. 

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati dalam Pembukaan Serentak Evaluasi Pasca Pelatihan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Sulawesi Selatan (01/12/2021) menjelaskan petani dan penyuluh dapat meningkatkan kompetensinya melalui berbagai metode, salah satunya mengikuti kegiatan online yang diselenggarakan oleh BPPSDMP yaitu Bertani on Cloud (BOC), MENTAN sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP) serta Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras). 

“Evaluasi pasca pelatihan ini merupakan wujud peningkatan kualitas pelatihan pertanian yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. 

Hasil evaluasi ini akan menjadi masukan dan rekomendasi dalam pelaksanaan pelatihan pertanian tahun 2022.” Ungkap Leli.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Sabir menjelasakan Evaluasi Pasca Pelatihan PEN Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan pada 5 kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Bone, Kabupaten Luwu, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Gowa. Rabu (2/12/2021) 

Evaluasi Pasca Pelatihan pada tahap ini dilaksanakan selama dua hari ( 1 s/d 2 November 2021) dan diikuti oleh 800 orang purnawidya beserta atasan langsung. 

Sabir berharap kegiatan pasca pelatihan ini berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan bersama sehingga nanti sistem penyelenggaraan pelatihan kedepannya lebih baik lagi.

(Tim Humas BBPP-BK)

Minggu, 28 November 2021

BBPP Batangkaluku Siap Mendukung Pembangunan Kawasan Jagung di Gowa


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membangun kawasan budidaya jagung seluas 1.200 hektar yang berlokasi Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa untuk mendukung ketahanan stok jagung nasional dan bahkan ditargetkan ekspor.

Oleh karena itu, pembangunan kawasan jagung ini digarap secara serius melalui bimbingan teknis yang intensif dan hingga membangun industri pengolahan agar petani mendapatkan tambahan nilai ekonomi yang tinggi.

"Menindaklanjuti perintah Bapak Presiden Jokowi untuk menyiapkan upaya-upaya optimalisasi ketersediaan pangan di tahun 2022 nanti dan lebih khusus lagi ketersediaan jagung dalam negeri maupun kelebihanya untuk ekspor, oleh karena itu saya bersama Bupati Gowa merencanakan kawasan jagung 1.200 hektar. Ini dilakukan dalam regulasi maksimum untuk melakukan akselerasi jagung," ujar Mentan SYL pada acara panen jagung dengan produktivitas 6 ton perhektar bersama Bupati Gowa di Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa pada hamparan seluas 250 hektar, Minggu (28/11/2021).

Mantan Gubernur dua periode ini menjelaskan langkah nyata yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pengembangan kawasan jagung seluas 1.200 tersebut yakni mulai dari menyediakan sarana penanganan budidaya, pasca panen, dan produk olahan turunan jagung. Kabupaten Gowa sendiri merupakan daerah penghasil jagung, dimana di semua kecamatan terdapat lahan jagung, namun khusus kawasan jagung 1.200 hektar ini diarahkan untuk menghasilkan jagung dengan kualitas tertentu.

"Jika kebutuhan nasional terpenuhi, nanti kita lakukan ekspor, sama halnya dilakukan di daerah lainnya. Oleh karena itu, ini upaya yang maksimal bersama Bupati Gowa untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut SYL menjelaskan pembangunan kawasan jagung merupakan contoh pengembangan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Upaya nyata yang dilakukan yakni melakukan intervensi peningkatan indeks pertanaman, bimbingan teknis dan memperbaiki sarana produksi yang digunakan petani.

"Kita berharap tidak hanya untuk komoditas jagung, tapi juga komoditas lainnya yang bisa mendukung akselerasi penyediaan pangan. Dan pengembangan kawasan seperti ini tentu tidak hanya di Gowa ini kami lakukan, tapi juga sudah dilakukan di daerah lainnya sehingga ketersediaan jagung kita aman, bahkan ada kelebihan kita lakukan ekspor," tegasnya.

"Intervensi lainnya yang lebih pentingnya adalah kami siapkan dana KUR. Tahun ini dana KUR sektor pertanian Rp 78 triliun. Petani di Bontonompo dan umumnya Kabupaten kami bantu dapatkan KUR Rp 10 sampai 50 juta tanpa agunan. Tentu peningkatan pinjaman berdasarkan kinerjanya bertahap ditingkatkan," kata SYL.


Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memberikan apresiasi atas dukungan Kementan untuk pembangunan pertanian Kabupaten Gowa, dimana tahun 2021 ini mendapat total bantuan sebesar Rp 59 miliar. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa siap berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya komoditas jagung berkualitas ekspor dengan pendekatan pembangunan pertanian berbasis teknologi.

"Hari ini kita melaksanakan panen jagung tiada lain ini merupakan wujud kontribusi kabupaten Gowa untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Ini terbukti meskipun di tengah situasi pandemi covid 19 di mana semua daerah mengalami penurunan, Kabupaten Gowa tidak mengalami dampak. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa tetap tumbuh positif meskipun hanya satu persen," ujarnya.

Adnan menegaskan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa ini ditopang oleh kinerja sektor pertanian sebesar 60 persen. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa telah mengagendakan 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2026, di mana program pertanian menjadi salah satu program prioritas.

"Sebab jika kita ingin meningkatkan pendapatan masyarakat maka sektor pertanian tentu menjadi salah satu sektor yang harus menjadi prioritas. Sehingga secara perlahan, teknologi pertanian diperkenalkan kepada petani supaya produksinya bisa lebih meningkat," pungkas Adnan.

Ditemui juga Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku yang diwakili Sugeng Mulyono Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan pihaknya selaku UPT dibawah naungan BPPSDMP siap mendukung program kementerian pertanian dalam hal peningkatan SDM Pertanian melalui pelatihan (Bimbingan Teknis). (Al-Aziz/Yuli N).

Selasa, 23 November 2021

Mentan Syahrul Yasin Limpo Bersama Presiden Jokowi Tanam Jagung di Sulsel


Jeneponto, Teropongsulawesi.com,- Presiden Jokowi bersama menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menanam jagung bersama para petani di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa, 23 November 2021.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengendarai traktor untuk menanam benih jagung.

"Tadi cara, saya juga baru, hari ini saya bisa pegang traktor dan juga sangat mudah sekali. Saya tadi diajari sebentar oleh Pak Menteri Pertanian," ujar Presiden Jokowi selepas menjajal traktor.

Presiden Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 13.38 WITA dengan didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan disambut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Usai meninjau panel, Presiden langsung menuju lahan pertanian bersama sejumlah petani.

Presiden Jokowi pun mulai mendorong alat tanam jagung atau corn planter dan diikuti oleh para petani secara serentak. Uniknya, usai menanam benih jagung sepanjang kurang lebih 100 meter, Presiden menaiki traktor yang telah terparkir di lokasi.

"Tadi kan kita melakukan penanaman dengan planter untuk khusus jagung tapi juga tadi saya mencoba untuk penanaman dengan traktor yang di belakangnya ada planter-nya," ujar Presiden Jokowi.

Traktor berwarna hijau pun melaju perlahan di hamparan lahan. Bersama Menteri Pertanian, Presiden berkeliling satu putaran lahan.

Kepala Negara memandang, pemanfaatan alat mekanis pertanian seperti traktor dibutuhkan jika lahan garapan para petani sangat luas sehingga penanaman bisa lebih efektif.

"Saya kira dua-duanya baik tetapi kalau dalam hamparan yang sangat luas memang yang paling cepat adalah memakai traktor, cepat sekali. Saya kira mekanisasi seperti ini juga perlu dikenalkan kepada seluruh petani agar penggunaan alat-alat semiberat seperti ini bisa juga dilakukan," Pungkasnya. (Al-Aziz/Yuli N).

Minggu, 14 November 2021

Mentan SYL : Menjadi Petani Itu Hebat dan Tidak Miskin


Papua, Teropongsulawesi.com,- Penguatan kapasitas SDM pertanian di wilayah Papua dan Papua Barat digencarkan oleh Kementerian Pertanian. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan melaksanakan pelatihan bagi petani milenial di Papua dan Papua Barat, 15-23 November 2021

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung ketersediaan pangan ini, melibatkan 20 Kabupaten/Kota di Papua dan 18 Kabupaten/Kota di Papua Barat, dengan jumlah peserta lebih dari 1.200 orang

Di Provinsi Papua, pelatihan dilangsungkan di BPTP Papua, BLP Sentani, BPP Sidori, Dishut Biak, Ditan Merauke, Distan Nabire, Polbangtan Merauke, BPP Semangga, Balai Kampung Domande, Diperta, SMK Eca, dan Diperta Yapen.

Sementara di Papua Barat, pelatihan dipusatkan di Polbangtan Manokwari, Dinas Pertanian Kab. Pegaf, Dinas Pertanian Kab. Telbin, Dinas Pertanian Kab. Sorong, Dinas Pertanian Kab. Fakfak dan Dinas Pertanian Kab. Tambrauw.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan Pelatihan Bagi Petani Milenial di Papua Dan Papua Barat Mendukung Ketersediaan Pangan ini luar biasa, apalagi Papua didukung memiliki bumi yang subur.

"Jika kita semua bergerak, maka ketersediaan pangan akan bisa dipenuhi. Namun, kita berharap petani milenial bisa menjadi yang terdepan dalam hal itu. Papua punya bumi yang subur, manfaatkan itu untuk pertanian”, katanya.


Mentan SYL juga menitipkan kepada Gubernur dan Kepala Daerah di Papua dan Papua Barat beserta jajaran untuk lebih memperhatikan Petani Milenial. Dan menegaskan pelatihan ini adalah ‘connecting’ menjadi anak negeri dan pejuang. Satu bulan kita lakukan agenda ‘mixing’, tunjukan hasilnya. Semua Jajaran harus perhatikan anak-anak milenial yang kini menjadi anak-anak Kementan untuk membangun pertanian Papua dan Papua Barat.

“Ini anak-anak saya dan tidak boleh gagal. Ini momentum untuk connecting dan selanjutnya adalah mixing dengan program pertanian lainnya.

"Kalian pejuang kemanusiaan, kalau mau bangun Papua olah pertaniannya, kalian bertanilah dan bangun pertaniannya di tanah Papua ini. Tugas kalian buktikan itu”, tegasnya.


Menurutnya selama pandemi covid-19 bahkan dalam kondisi krisis sekalipun pertumbuhan PDB pertanian yang naik 16.24%, sedangkan ekspor meningkat 15.79% di tahun 2020. Bahkan hingga tahun 2021 meningkat sampai 47, 96%. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) meningkat sebesar 105,58 dan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 105,68.

“Ini artinya pertanian mempunyai peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Bertani tidak akan miskin, menjadi Petani itu hebat, dan petani milenial itu luar biasa. Dan Petani harus tangguh, kendalikan alam, produksi pangan untuk kehidupan tambahnya”, tambahnya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan jika pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi (pengetahuan, keterampilan / keahlian dan sikap) petani milenial.

"Khususnya untuk meningkatkan kompetensi petani milenial Papua dan Papua Barat dalam mendukung ketersediaan pangan," katanya.

Dedi menambahkan, pelatihan ini dilaksanakan dengan metode On the Job Training (OJT).

"Yaitu, metode pelatihan yang mengajarkan pengetahuan, keterampilan, kompetensi yang diperlukan oleh penyuluh dan petani langsung di lokasi usaha tani," jelasnya.

Dijelaskannya, materi yang akan disampaikan dalam pelatihan ini antara lain On Farm, Off Farm, Teknologi Pertanian, dan Ekspor, yang disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta.

Selain itu ada juga mengenai budidaya, dan kredit usaha rakyat (KUR) agar mereka bisa mengembangkan usahanya dengan bantuan KUR.

"Materi-materi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi para petani milenial dalam mendesain dan mempromosikan produk unggulan yang dimilikinya, sehingga mampu bersaing dan berkembang di masa yang akan datang," katanya.

Dedi menambahkan, materi akan disampaikan oleh fasilitator yang kompeten di bidangnya, baik dari Widyaiswara, Dosen, Penyuluh, dan Praktisi.

Sedangkan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar menyampaikan bahwa momentum ini akan di manfaatkan sebaik-baiknya oleh milenial di Papua dan Papua Barat.

“Kami akan mendorong milenial Papua dan Papua Barat untuk berbisnis pertanian terutama dalam komoditas ekspor seperti kopi dan kelapa sawit”, ujar Billy. (Al-Aziz/Yuli N).
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved