Soppeng, Teropongsulawesi.com, Dalam semangat memperkuat budaya belajar berbasis pengalaman nyata, SD Negeri 3 Lemba kembali menggelar kegiatan edukatif di luar kelas melalui kunjungan belajar ke Kantor Kelurahan Lemba. Kegiatan ini bukan sekadar rekreasi edukatif, tetapi bagian dari strategi pembelajaran kontekstual yang dirancang untuk menumbuhkan pemahaman siswa terhadap dunia nyata, khususnya dalam bidang pemerintahan dan pelayanan publik.
Kunjungan ini menjadi salah satu implementasi nyata dari program inovatif sekolah yang dikenal dengan akronim Julik (Jurnalis Cilik), Sulap (Studi Lapang), Satu Hati (Sabtu Berani Tampil Ungkap Aspirasi dan Inspirasi), serta Makkiade' (Mari Kita Kiatkan berADab). Melalui program-program tersebut, SDN 3 Lemba mendorong siswa agar lebih aktif, komunikatif, dan berkarakter dalam proses belajar.
Selama kegiatan, para peserta didik tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga melakukan wawancara langsung, diskusi interaktif, dan observasi lapangan. Mereka mempelajari struktur organisasi pemerintahan kelurahan, alur pelayanan masyarakat, hingga nilai-nilai tanggung jawab dan etika dalam bekerja di lembaga publik.
Rombongan siswa dan guru pendamping disambut hangat oleh Lurah Lemba, Sofyan Massaire, SE, bersama staf kelurahan. Dalam sambutannya, Sofyan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif sekolah yang dinilainya sangat relevan dalam membangun karakter generasi muda.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Selain memperkenalkan anak-anak pada dunia pemerintahan, kunjungan ini juga bagian dari pelayanan kami sebagai lembaga publik. Mereka adalah calon pemimpin masa depan yang perlu kita bina sejak dini,” ujar Sofyan Massaire, SE.
Para siswa tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar tugas lurah, fungsi perangkat kelurahan, hingga prosedur pelayanan administratif kepada masyarakat. Mereka juga diajak berkeliling melihat berbagai ruang kerja seperti bagian pelayanan umum, tata usaha, dan arsip, untuk memahami langsung bagaimana sistem pemerintahan di tingkat kelurahan berjalan.
Kepala SDN 3 Lemba menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman langsung merupakan bentuk adaptasi terhadap kebutuhan peserta didik di era modern.
“Anak-anak zaman sekarang belajar lebih efektif melalui pengalaman nyata. Dengan turun langsung ke lapangan, mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaitkan pengetahuan dengan realitas,” ungkapnya.
Sementara itu, guru pendamping Andi Rahmayuddin, S.Pd, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penerapan metode pembelajaran mendalam (deep learning) yang menekankan pemahaman, refleksi, dan penerapan langsung di konteks sosial masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, siswa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan. Mereka melihat, bertanya, mencatat, dan berinteraksi langsung. Dari situ muncul rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis,” jelasnya.
Selain memperkaya wawasan tentang tata kelola pemerintahan, kunjungan ini juga menjadi sarana penting dalam membangun etika sosial, kepemimpinan, dan komunikasi publik. Anak-anak dilatih untuk berbicara dengan sopan, menghargai waktu, serta menghormati orang lain dalam interaksi sosial.
Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari para orang tua dan masyarakat sekitar. Banyak yang menilai bahwa SDN 3 Lemba berhasil menghadirkan model pembelajaran yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kepekaan sosial siswa.
Dengan kegiatan seperti ini, SDN 3 Lemba menegaskan komitmennya sebagai sekolah yang terus berinovasi dan berorientasi pada pembelajaran bermakna. Sekolah ini tidak hanya mencetak generasi cerdas secara intelektual, tetapi juga beradab, komunikatif, dan siap menjadi agen perubahan di masa depan.
(Red)



FOLLOW THE TEROPONG SULAWESI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow TEROPONG SULAWESI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram