Gowa -->

Jumat, 17 Juni 2022

Lahirkan Wirausaha Millenial di Bidang Pertanian, Kementan Terus Tingkatkan SDM Melalui TOT Proposal Bisnis

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi saat bersama Para peserta pelatihan di BBPP Batangkaluku (Ist).

Gowa, Celebesindo.com,-Program milenial yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) telah merangkul ribuan petani milenial di Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan merupakan salah satu dari empat provinsi di Indonesia yang dibina Kementerian Pertanian bersama Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) yang dibangun Kementan bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) tersebut sudah berjalan sejak 2019.

Program ini bertujuan melahirkan wirausaha milenial di bidang pertanian.

Saat ini Indonesia membutuhkan petani milenial yang memiliki jiwa wirausaha tinggi untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional ke depan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kerap menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan.

Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar.

"Bicara pertanian adalah sumber daya yang paling pasti, sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan sangat menjanjikan," terang Mentan.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, "Petani yang seperti itu (memiliki jiwa wirausaha tinggi) yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk kita bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional," papar Dedi Nursyamsi.

Saat ini semakin banyak milenial yang terjun ke pertanian, namun tak jarang yang jatuh bertumbangan karena kurangnya skill analisa pasar.

Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat kita akan lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk akan berjalan dengan baik, sehingga keuntungan yang didapatkan akan meningkat.

Selanjutnya dalam sambutannya Dedi Nursyamsi memberikan 2 amunisi untuk Staff BDSP, Mobilizer, dan Fasilitator yaitu smart farming pertanian cerdas, dan amunisi kedua yaitu memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membangun agribisnisnya masing-masing, (KUR) ini adalah anggaran yang didedikasikan untuk rakyat, petani, dan UMKM di Indonesia.


“Kredit Usaha Rakyat ini adalah bensin, tenaga,energi untuk menggerakan roda agribisnis kita, untuk amunisi-amunisi ini.

"Saya titipkan ke kalian untuk menggenjot produktivitas,kualitas, dan kontinitas produk pertanian kita.

"Dan KUR untuk menggerakkan roda Agribisnis kita” tutur Dedy Nursyamsi.


Acara ini langsung dibuka oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, yang dilangsungkan di Aula Hasanuddin Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Jumat (17 Juni 2022).

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ToT Proposal Bisnis ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas Staff BDSP, Mobilizer, dan Fasilitator dalam melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Penerima Manfaat Program YESS terutama yang berkaitan dengan identifikasi dan penyusunan Proposal Bisnis.

"Saya berharap begitu banyak kepada kalian untuk membangun pertanian di Indonesia, BPPSDMP siap all out untuk demi kemajuan petani milenial diseluruh pelosok tanah air.

“10-20 tahun pertanian ini akan bergantung kepada kalian petani millennial, petani milenial yang hebat, petani millennial yang handal serta petani milenial proposional, dan mandiri berdaya saing berjiwa entership yang sangat tinggi maka pertanian akan bangkit maju, mandiri dan modern.” tandasnya.

Turut mendampingi Kepala BPPDSMP Dedi Nursyamsi, Kepala Pusat Penyuluh Pertanian Bustanul Arifin Caya, Direktur POLBANGTAN Gowa Syaifuddin, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Muhammad Sidiq.

(Timhumas bbppk- iLHm/AL)

Minggu, 17 April 2022

Kementan Melalui BPPSDMP Terus Tingkatkan Kualitas dan Kapasitas Pertanian Salah Satunya Kerjasama IFAD


Gowa, Teropongsulawesi.com, – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia Pertanian di seluruh wilayah Indonesia.

Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan terus melakukan terobosan dalam upaya peningkatan peran petani milenial dalam rangka regenerasi petani secara nasional.

Salah satunya adalah kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Program Youth Entrepreunership and Employment Support Service (YESS).


Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini. Salah satunya melalui program YESS ini”, jelas Mentan Syahrul.


Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS ini.

“Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” kata Dedi.


Menindaklanjuti arahan Mentan dan Kabadan, Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Sulawesi Selatan kembali melaksanakan pelatihan Contract Farming Bagi Fasilitator Muda, Staf Business Development Service Providers (BDSP) dan staff serta tenaga pendidik baik dosen dan guru di wilayah binaannya melalui pelatihan Contract Farming.

Kegiatan yang dilaksanakan di BBPP Batangkaluku pada tanggal 16-18 April 2022 ini diikuti oleh 32 staff BDSP, Fasilitator Muda dari kabupaten Maros, Bulukumba, Bantaeng Bone dan Gowa serta beberapa tenaga pendidik dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa.

Direktur Polbangtan Gowa, Syaifuddin saat membuka kegiatan pelatihan ini berharap, seluruh peserta Contract Farming diharapkan mampu meningkatkan kapasitas BDSP, fasilitator muda, Dosen dan Guru yang tersebar di 4 Kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan.

Ia pun mengharapkan peserta pelatihan juga harus mampu membantu mengatasi permasalahan bagi petani muda yang ada dan mencari solusi dengan cara bekerjasama dengan pihak terkait, outteker, dan lainnya agar tercapai peningkatan kesejahteraan bagi keluarga petani dan lingkungan sekitar.


Adapun materi pelatihan Contract Farming diantaranya mengenai konsep dasar contract farming, persiapan contract farming, rencana aksi tindak contract farming, monitoring dan evaluasi contract farming, adopsi dan replica model contract farming serta strategi keberlanjutannya dan lesson learned from success story.

Sebagai rangkaian akhir dari pelatihan ini, seluruh peserta melakukan praktik penyusunan self assessment kesiapan calon penerima manfaat dalam penyusunan rencana implementasi contract farming di masing wilayahnya.

Selasa, 05 April 2022

Ciptakan Clean and Good Government, BBPP Batangkaluku Gelar Publik Hearing Bahas Standar Peleyanan Publik


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,- Upaya peningkatan pelayanan publik lingkup Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan kegiatan Public Hearing, menghadirkan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Prov. Sulawesi Selatan Subhan Djoer, ST, MM secara Online di Ruang AOR BBPP Batangkaluku. Selasa. (5/04/2022).


Public Hearing merupakan salah satu cara yang dilakukan suatu instansi sebagai penyelenggara untuk mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya tingkat pemahaman, respon, dan ekspektasi publik terhadap suatu kebijakan yang berlaku selama ini, serta yang direncanakan di masa mendatang.


Penyelenggara merupakan setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.



Plt. Kepala BBPP Batangkaluku, Ir. Syaifuddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelayanan menjadi sangat penting bagi BBPP Batangkaluku. Karena itu, BBPP Batangkaluku memandang perlu untuk selalu meningkatkan pelayanan publik di lingkup BBPP Batangkaluku, salah satunya dengan public hearing.


"Melalui kegiatan ini diharapkan BBPP Batangkaluku bisa mendapatkan bahan masukan berupa kritik dan saran untuk perbaikan sehingga pelayanan publik di BBP Batangkaluku bisa semakin baik ke depan, ujar PLT Kepala BBPP Batangkaluku.


Menurutnya, "Membahas tentang standar pelayanan publik, merupakan tolak ukur pedoman pelayanan yang menjadi acuan terhadap pelayanan sehingga kedepannya menjadi lebih maksimal, katanya.


"Kesan mempersulit pelayanan menjadi standar bahwa buruknya pelayanan publik di Indonesia.


"Inilah pentingnya penyusunan standar pelayanan publik untuk mengatur semua agar menyenangkan kedua bela pihak, sesuai dengan PP No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik." papar Syaifuddin.


"Penetapan standar pelayanan, pengembangan, survey kepuasan dan pengaduan menjadi 4 unsur utama yang menjadi solusi terhadap kelemahan/buruknya pelayanan public terdahulu dan semua ini bertujuan untuk menciptakan clean and good government yang rasional, transparan, kompeten, kepastian hukum dan berkelanjutan, "jelas Syaifuddin.


Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Subhan Djoer (Ist).

Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Subhan Djoer mengapresiasi kegiatan yang diikuti oleh beberapa lembaga negara dan stakeholder yang selalu bekerja sama dengan BBPP Batangkaluku.


Subhan Djoer sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut memaparkan berbagai hal tentang Pelayanan Publik, khususnya peran serta Ombudsman dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia.


Menurut Subhan," beberapa hal penting yang mesti diperhatikan dalam pelayanan publik dalam instansi pemerintah meliputi perlunya kebijakan pelayanan publik yang jelas tentang layanan yang telah disediakan, adanya SDM yang profesional dalam memberikan pelayanan, serta adanya sarana dan sistem informasi yang mudah diakses oleh publik sehingga informasi mudah didapatkan misalnya informasi bisa dengan mudah diakses di website.



Hal penting lain, lanjut Subhan, yakni adanya mekanisme pengaduan yang mudah dan jelas, serta perlu adanya inovasi pelayanan publik agar informasi dan layanan lebih mudah diakses dan dapat diaplikasikan secara langsung terhadap pengguna layanan, tandasnya.



Selain itu, ia juga menyampaikan tentang tugas pokok dan fungsi Ombudsman serta memperkenalkan Ombudsman RI kepada seluruh peserta yang hadir pada acara tersebut.


Subhan mengaku selama ini, masyarakat banyak mengadu ke Ombudsman karena kualitas layanan yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak sesuai dengan standar yang ada, katanya.


Dikatakannya"Kebanyakan yang diadukan oleh masyarakat adalah kualitas layanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara tidak sesuai dengan standar layanan yang ada," pungkas Subhan.



Kegiatan public hearing BBPP Batangkaluku di isi dengan tanya jawab terkait pelayanan publik dan dilanjutkan pemaparan oleh Rosdiana selaku Kepala Bagian Umum, Fitriani selaku Koordinator Program dan Evaluasi dan Sugeng Mulyono selaku Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan.


Informasi yang disajikan terkait profil instansi, sarana prasarana secara umum, produk pelayanan publik, program-program kerjasama Pelatihan dan penyelenggaraan pelatihan.


Sementara Koordinator Penyelanggaraan Pelatihan, Sugeng Mulyono dalam kesempatan itu menjelaskan tentang kelompok penyelanggaraan pelatihan mulai dari skema anggota sampai dengan Pelatihan yang terbagi atas Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur.





Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana mengatakan dengan adanya standar pelayanan yang baik diharapkan BBP Batangkaluku dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.


"Kegiatan ini sangat luar biasa sebagai upaya penguatan internal di lingkup Stasiun Karantina Pertanian dengan penerapan standar pelayanan publik," ujar Rosdiana.


(Tim BBPP-BK/Al-Aziz/Yuli N)

Kamis, 31 Maret 2022

JICA Gelar TOT Asuransi Usaha Tani Padi di BBPP Batangkaluku, Ini Tujuannya


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,- Melalui Proyek Peningkatan Kapasitas untuk Implementasi Asuransi Pertanian di Indonesia”, Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Bappenas, Kementerian Keuangan, BMKG dan Jasindo menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi widyaiswara, penyuluh, POPT, staf dinas pertanian dan Jasindo dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, TOT AUTP yang diselenggarakan 30-31 Maret 2022 ini diikuti oleh 50 peserta.

Menurut Akiko Aikawa, Chief Advisor proyek asuransi pertanian JICA, saat memberikan sambutan pembukaan mengatakan, "proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam mengimplementasi asuransi pertanian di Indonesia.

"TOT ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan Proyek untuk meningkatkan implementasi AUTP, ditujukan untuk memperkuat kapasitas pemangku kepentingan di lapangan, yang memiliki peran penting sebagai garda terdepan dari pelaksanaan AUTP dan melibatkan petani.

Dalam kesempatan itu, Akiko juga mengatakan bahwa TOT AUTP ke-3 mengujicoba 3 hal baru dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya.

Pertama, widyaiswara BBPP Batangkaluku diundang untuk pertama kalinya sebagai kandidat master trainers ke depannya, terutama setelah proyek berakhir.


Hal ini diharapkan mereka akan secara penuh mengambil alih kegiatan TOT ini dan mereplikasinya ke wilayah BBPP Batangkaluku setelah proyek berakhir.

Kedua, TOT AUTP ke-3 ini mengundang ketua kelompok tani sebagai tambahan dari target peserta sebelumnya yang termasuk dari dinas pertanian, PPL, dan POPT.

“Ketiga, kami mengundang ketua kelompok tani dari Kabupaten Pasuruan dan Kediri ke dalam pelatihan ini, juga untuk pertama kalinya.

"Ini memungkinkan kita untuk secara langsung mendengar masukan/suara petani melalui program pelatihan 2 hari ini, yang akan memberikan masukan untuk peningkatan modul pelatihan.


Keempat, TOT ke-3 ini diselenggarakan dalam bentuk hybrid, tidak hanya bergantung pada sistem online dengan kehadiran jarak jauh dari Jakarta dan Jepang, Penyelenggaraan TOT offline ini dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat akan dinilai dengan cermat nantinya untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan secara offline akan dapat menghasilkan perbedaan efektivitas pelatihan di lapangan, dibandingkan dengan pelaksanaan TOT secara online.

Sugeng Mulyono, Koordinator Penyelenggara Pelatihan, mewakili Kepala BBPP Batangkaluku, dalam sambutannya mengatakan bahwa Meskipun program AUTP ini sudah berjalan di Sulawesi Selatan, TOT AUTP ini memberikan kesempatan belajar untuk dapat lebih baik memahami program tersebut secara mendalam, tandasnya.

Hadir secara online dalam pembukaan TOT AUTP, Noor Avianto, dari Direktorat Pangan dan Pertanian, BAPPENAS, Kota Hirayama (Deputy Team Leader) Sanyu Consultants Inc., Rifky Zulfikar dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, dan Perwakilan dari Jasindo.

TOT ini membahas keseluruhan prosedur AUTP dan penjelasan masing-masing prosesnya, pemahaman mengenai asuransi pertanian dan AUTP, promosi, prosedur pendaftaran asuransi, metode penilaian kerugian, formulirnya, dan pembayaran klaim asuransi ketika terjadi gagal panen.

Selain itu, dilakukan juga pembagian kelompok untuk mempelajari prosedur pendaftaran secara online dan pelaporan kerugian, dan juga membuat rencana aksi untuk dilaksanakan setelah TOT selesai.

Dibandingkan dengan TOT secara online sebelumnya, para peserta sangat aktif mengemukakan tanggapannya, tanya jawab dengan pemateri juga berjalan secara aktif.

Widayiswara, yang nantinya menjadi pemateri di masa mendatang, bertindak sebagai fasilitator dalam pembagian kelompok tersebut, yang membantu dalam pendaftaran online dan pembuatan rencana aksi untuk sosialisasi.

Minggu, 13 Februari 2022

Workshop Penumbuhan dan Pengembangan P4S Bidang Kakao, Cara Kementan Tingkatkan Pertanian


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI) yang menjadi salah satu bagian dari program utama Kementerian Pertanian guna mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Pertanian yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani serta mendukung regenerasi petani.

Program yang bertujuan untuk memberdayakan rumah tangga dipedesaan di lokasi program, baik secara individu maupun secara kelompok dengan ketrampilan, dan pemanfaatan sumberdaya sehingga mampu untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non pertanian dan taraf hidup petani secara berkelanjutan.

Sulawesi merupakan sentra pengembangan Kakao terbesar di Indonesia.

Adapun peserta berasal dari kolaka, Poso, Kolaka Utara, Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Konawe, Parimo, dan Banggai.

Kementerian Pertanian dalam hal ini BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan, juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi

Bersama dengan PT MARS, Kementerian Pertanian melaksanakan Workshop yang diikuti oleh Ketua/Pengurus P4S di Luwu Timur sebanyak 10 orang peserta.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 11 s/d 14 Februari ini diharapkan peserta mudah menguasai karena diberikan materi praktek dan penyajian materi dengan sangat baik oleh fasilitator.

"Kedepannya (pasca pelatihan) peserta akan tetap dimonitor, khususnya bagi peserta dari P4S mempu untuk menyelenggarakan pelatihan di wilayahnya masing-masing. “ungkap Bayu Rahmawan secara daring saat membuka kegiatan Workshop.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, perlu sebuah perencanaan yang matang serta juga edukasi terhadap petani agar produksi kakao bisa terus meningkat. Menurut Syahrul, apabila hal itu terwujud bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kekuatan kakao baru di dunia.

"Untuk bisa meningkatkan produksi kakao ada sejumlah cara yang bisa dilakukan antara lain penanaman yang baik serta perluasan tanaman kakao di daerah yang potensial. Karena, hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk ditanami kakao,” kata Syahrul Yasin Limpo

Selama 4 (empat) hari efektif ini peserta akan diberi bekal dalam mengidentifikasi kebun. seperti jumlah pohon dalam satu lokasi, kebutuhan pohon penanung, membuat layout kebun.

Kemudian memberikan kesimpulan dan rekomendasi kepada petani akan kebutuhan kebun secara cepat dan tepat.

Tidak kalah penting juga Metode Pelatihan Partisipatif, Manajemen Pelatihan. Penyusunan Modul dan Penyusunan Kurikulum

Ayo, serap ilmu dengan baik. tingkatkan kapasitas serta pengetahuan.

Mudah-mudahan ilmu yang di dapat bisa berguna untuk teman-teman, petani perlu didorong dalam penembangan dan pengolahan kakao agar bisa bersaing di pasaran terutama ekspor.

Untuk itu butuh keseriusan, fokus dari petani maupun pendampingnya," ungkap Fajar Paulus Niong Manager Mars Cocoa Academy.

(humas bbpp-bk)

Selasa, 07 Desember 2021

Bintek Agribisnis Pisang Bagi Petani Gorontalo di BBPP Batangkaluku Diharapkan Mampu Jaga Kualitas Pasca Panen


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Program The Development of Integreted Farming System In Uploand Areas ( UPLAND) focus pada kegiatan pengembangan Pisang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku melaksanakan Bimbingan Teknis Agribisnis Pisang bagi Petani yang dilaksanakan selama 3 hari efektif dari tanggal 06 Desember – 08 Desember 2021.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal agrisbisnis pisang serta meningkatkan kapasitas dan kelembagaan petani dalam mendorong peningkatan produksi tanaman pisang.

Sabir, Kepala BBPP Batangkaluku menyampaikan terimakasih atas kepercayaan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo kepada Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku untuk pelaksanaan Bimbingan Teknis Agribisnis Pisang bagi petani.

Beliau menyampaikan bahwa prospek / potensi Agribisnis Pisang sangat menjanjikan dikarenakan manfaat buah pisang itu sendiri mulai dari Bonggol Pisang, Daun Pisang, Jantung Pisang sampai dengan buah pisang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Selain itu pisang juga dapat diolah baik untuk skala rumah tangga seperti keripik, getuk, sale, kue kue tradisional, maupun industry berskala besar seperti tepung, puree, jam yang dapat merangsang tumbuhnya agribisnis hilir.

Dengan kegiatan ini diharapkan Peserta Pelatihan betul betul memaksimalkan waktu untuk belajar bagaimana cara agribisnis yang baik sehingga tujuan pemerintah mengalokasikan dana untuk program ini betul-betul tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, imbuh Kepala BBPP-BK.


Diakhir sambutannya, Sabir menyampaikan bahwa BBPP Batangkaluku akan memberikan yang terbaik dan usaha maksimal untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan kepada peserta sehingga, ilmu dan Teknologi yang diperoleh bisa diterima dengan baik, ujarnya.

Dikesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahwat AW Pomalingo mengatakan, "Sejarah membuktikan bahwa di Gorontalo merupakan mayoritas petani pisang, namun seiring dengan jalannya waktu serta dengan berjalannya program dari Pemerintah peningkatan Produksi Padi, jagung dan kedelai yang meningkat khsususnya Jagung yang tetap diekspor meskipun bukan waktu tanamnya, dengan peningkatan produksi pada komuditas tanaman pangan , mendorong pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk selanjutnya dapat meningkatkan komoditas lain (Hortikultura) untuk mendapatkan perhatian selain komoditas tanaman pangan, melalui program Lima Tahun UPLAND .

Rahmat AW Pomalingo juga menyampaikan bahwa Petani Di Gorontalo sudah sangat paham tentang cara budidaya Pisang.

"Mereka hanya membutuhkan pengetahuan cara teknologi pemanfaatan pisang, pemasaran pisang sehingga bisa mengetahui ruang/ informasi daerah mana yang bisa diajak bekerja sama , sehingga menambah semangat kepada masyarakat bagaimana untuk pemasaran pisang, serta pemberi program juga mengetahui pasaran pisang sehingga termotivasi untuk memberikan Program pengembangan pisang lebih lanjut dan juga bisa mengembalikan sejarah Kejayaan Pisang di Provinsi Gorontalo, terangnya.


"Waktu lalu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, kebijakan nasional dalam RPJMN 2020-2024, khususnya kebijakan pertanian diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi termasuk memperhatikan kesejahteraan keluarga petani dan memperhatikan keberlanjutan sumber daya pertanian.

"Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan khususnya di bidang pertanian maka dana pembangunan dapat bersumber dari beberapa pendanaan yang bersifat multiplier effect, maka harus ditanamkan semangat untuk dapat mencapai target agar kegiatan ini dapat menjadi success story dan teladan sehingga dapat direplikasi pada kegiatan Kementerian Pertanian di masa yang akan datang," jelas Mentan Syahrul.


Selain materi dikelas kunjungan lapangan juga menjadi agenda yang penting bagi peserta Bimtek, karena di sana mereka menjadi paham bagaimana kelayakan produk hasil pertanian untuk bisa masuk pasar modern.

Suhartono menambahkan agar seluruh petani mampu untuk menjaga kualitas pasca panen buah/sayur mereka agar dapat menembus pasar modern hingga ekspor.


Pada pembukaan pelatihan kemarin dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat AW, Pomalingo, S.HUT, M.H dan dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Dr. Sabir, S.Pt, M.Si Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Batangkaluku, Kepala Bidang PSP Kabupaten Gorontalo , dan Konsultan Program UPLAND Kementerian Pertanian dan Seluruh Peserta Pelatihan yang terdiri dari 18 ( Delapan Belas) Anggota Kelompok Tani Yang menerima Bantuan Dana LOAN melalui Program Development Of Integrated Farming System In Uploand Areas (UPLAND).

(tim humas bbpp-bk)

Selasa, 30 November 2021

Penuhi Kebutuhan Darah Masyarakat, ASN BBPP Batangkaluku Donorkan Darahnya

Dokter saat memeriksa ASN BBPP Batangkaluku sebelum melakukan Donor Danar di kegiatan Bakti Sosial (Ist).

Teropongsulawesi.com, Gowa,-Memperingati HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke - 50 yang jatuh pada 29 November 2021, ASN Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar kegiatan bakti sosial donor darah dengan bekerjasama Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Selatan yang dilangsungkan di Aula Hasanuddin, Selasa (20/11).

Keberadaan pandemi Covid-19 tidak serta merta menjadikan kebutuhan akan darah berkurang.

Permintaan terhadap darah seperti sel darah merah, trombosit maupun plasma tetap rutin diberikan kepada pasien rumah sakit yang membutuhkan.

Kegiatan donor darah sangat penting dilakukan guna memenuhi kebutuhan darah sebagai upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat.


Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana menjelaskan bahwa kegiatan donor darah ini adalah rangkaian peringatan HUT ke-50 Korpri, katanya.

Dengan digelarnya donor darah ini, diharapkan membantu meringankan beban masyarakat yang sedang menjalani perawatan kesehatan terutama terkait kebutuhan darah, jelasnya.

“Alhamdulillah meski sehari, antusias pegawai BBPP Batangkaluku yang berdonor darah cukup tinggi, sebut Dia.

"Nampak sebagian besar ASN mengikuti, dan ini merupakan bentuk kepedulian sosial aparatur sipil negara khususnya BBPP Batangkaluku terkait persoalan kebutuhan darah, terang Rosdiana.

"Semoga kegiatan ini bisa membantu meringankan persoalan kebutuhan darah di PMI dan kedepannya diadakan lagi” harap Rosdiana.


Sementara itu, dr. Sitti Ramdhani YP Ketua TIM pelaksanaan donor darah mengapresiasi donor darah ini.

Kata Dia," Kegiatan ini mesti dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi ke depannya, untuk membantu pemenuhan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, tandasnya.

Senada Tajuddin, salah satu peserta donor darah mengatakan, "Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Aksi donor darah ini tidak hanya sekedar untuk kepedulian terhadap sesama, tetapi bermanfaat juga bagi kesehatan tubuh yang dapat menjaga jantung tetap sehat, meningkatkan produksi darah dan lainnya, pungkas Tajuddin.

Dalam kegiatan ini, para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah melakukan donor darah, mendapatkan bingkisan yang meliputi vitamin penambah darah, susu kemasan, dan lain-lain. (tim humas BBPP-BK)

Minggu, 28 November 2021

BBPP Batangkaluku Siap Mendukung Pembangunan Kawasan Jagung di Gowa


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membangun kawasan budidaya jagung seluas 1.200 hektar yang berlokasi Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa untuk mendukung ketahanan stok jagung nasional dan bahkan ditargetkan ekspor.

Oleh karena itu, pembangunan kawasan jagung ini digarap secara serius melalui bimbingan teknis yang intensif dan hingga membangun industri pengolahan agar petani mendapatkan tambahan nilai ekonomi yang tinggi.

"Menindaklanjuti perintah Bapak Presiden Jokowi untuk menyiapkan upaya-upaya optimalisasi ketersediaan pangan di tahun 2022 nanti dan lebih khusus lagi ketersediaan jagung dalam negeri maupun kelebihanya untuk ekspor, oleh karena itu saya bersama Bupati Gowa merencanakan kawasan jagung 1.200 hektar. Ini dilakukan dalam regulasi maksimum untuk melakukan akselerasi jagung," ujar Mentan SYL pada acara panen jagung dengan produktivitas 6 ton perhektar bersama Bupati Gowa di Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa pada hamparan seluas 250 hektar, Minggu (28/11/2021).

Mantan Gubernur dua periode ini menjelaskan langkah nyata yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pengembangan kawasan jagung seluas 1.200 tersebut yakni mulai dari menyediakan sarana penanganan budidaya, pasca panen, dan produk olahan turunan jagung. Kabupaten Gowa sendiri merupakan daerah penghasil jagung, dimana di semua kecamatan terdapat lahan jagung, namun khusus kawasan jagung 1.200 hektar ini diarahkan untuk menghasilkan jagung dengan kualitas tertentu.

"Jika kebutuhan nasional terpenuhi, nanti kita lakukan ekspor, sama halnya dilakukan di daerah lainnya. Oleh karena itu, ini upaya yang maksimal bersama Bupati Gowa untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut SYL menjelaskan pembangunan kawasan jagung merupakan contoh pengembangan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Upaya nyata yang dilakukan yakni melakukan intervensi peningkatan indeks pertanaman, bimbingan teknis dan memperbaiki sarana produksi yang digunakan petani.

"Kita berharap tidak hanya untuk komoditas jagung, tapi juga komoditas lainnya yang bisa mendukung akselerasi penyediaan pangan. Dan pengembangan kawasan seperti ini tentu tidak hanya di Gowa ini kami lakukan, tapi juga sudah dilakukan di daerah lainnya sehingga ketersediaan jagung kita aman, bahkan ada kelebihan kita lakukan ekspor," tegasnya.

"Intervensi lainnya yang lebih pentingnya adalah kami siapkan dana KUR. Tahun ini dana KUR sektor pertanian Rp 78 triliun. Petani di Bontonompo dan umumnya Kabupaten kami bantu dapatkan KUR Rp 10 sampai 50 juta tanpa agunan. Tentu peningkatan pinjaman berdasarkan kinerjanya bertahap ditingkatkan," kata SYL.


Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memberikan apresiasi atas dukungan Kementan untuk pembangunan pertanian Kabupaten Gowa, dimana tahun 2021 ini mendapat total bantuan sebesar Rp 59 miliar. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa siap berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya komoditas jagung berkualitas ekspor dengan pendekatan pembangunan pertanian berbasis teknologi.

"Hari ini kita melaksanakan panen jagung tiada lain ini merupakan wujud kontribusi kabupaten Gowa untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Ini terbukti meskipun di tengah situasi pandemi covid 19 di mana semua daerah mengalami penurunan, Kabupaten Gowa tidak mengalami dampak. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa tetap tumbuh positif meskipun hanya satu persen," ujarnya.

Adnan menegaskan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa ini ditopang oleh kinerja sektor pertanian sebesar 60 persen. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa telah mengagendakan 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2026, di mana program pertanian menjadi salah satu program prioritas.

"Sebab jika kita ingin meningkatkan pendapatan masyarakat maka sektor pertanian tentu menjadi salah satu sektor yang harus menjadi prioritas. Sehingga secara perlahan, teknologi pertanian diperkenalkan kepada petani supaya produksinya bisa lebih meningkat," pungkas Adnan.

Ditemui juga Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku yang diwakili Sugeng Mulyono Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan pihaknya selaku UPT dibawah naungan BPPSDMP siap mendukung program kementerian pertanian dalam hal peningkatan SDM Pertanian melalui pelatihan (Bimbingan Teknis). (Al-Aziz/Yuli N).
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved