Peristiwa -->

Rabu, 31 Maret 2021

Tewas Tertembak, Terduga Teroris Sempat Acungkan Senjata


Terduga teroris diduga perempuan berpakaian hitam tewas (Foto Istimewa)

Jakarta, Teropongsulawesi.com, - Mabes Polri diserang teroris. Dari video beredar terduga teroris yang mengenakan pakaian hitam terkapar dan telah tewas.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.45 WIB, Rabu (31/3). Berdasarkan rekaman video yang beredar, tampak seorang yang berpakaian hitam itu tergeletak di area dalam parkiran. Terlihat kakinya masih bergerak.

Suara letusan senjata terdengar beberapa kali di lokasi. Demikian juga teriakan aparat yang bersiaga dengan senjata laras panjang.

Suasana di lokasi hingga pukul 17.00 WIB masih hujan.

Namun, hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian.

Peristiwa ini terjadi tak lama setelah Polri melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris, usai terjadi aksi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Aksi teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Ansharut Daulah.

Hingga berita ini tayang belum diketahui, kronologi kejadian tersebut. Polisi juga belum memberikan keterangan.

Berikut Video aksi terduga teroris ;





Minggu, 28 Maret 2021

Andi Nurhidayati Legislator PPP Sulsel Kutuk Tindakan Insiden di Gereja Katedral Makassar


Andi Nurhidayati Legislator DPRD Sulsel Fraksi PPP (Foto Istimewa)

Makassar, Teropongsulawesi.com,- Legislator DPRD Sulawesi Selatan, Andi Nurhidayati Zainuddin menyampaikan duka mendalam atas insiden ledakan bom di gereja katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu terjadi ketika umat kristiani melakukan ibadah Minggu Palma, Andi Etti sapaannya, menegaskan bahwa teror bom itu adalah tindakan keji dan biadab, dan ini adalah musibah kemanusiaan.

"Ini adalah tindakan keji dan biadab, dan kami menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini," ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD Sulsel ini.

Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sulawesi Selatan ini menegaskan bahwa dengan alasan apapun perbuatan teror tidak bisa dibenarkan. Dan ia meminta masyarakat untuk tetap tenang tidak berspekulasi terkait ledakan tersebut.

"Kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini, siapa pelaku dan apa motifnya. Jangan ada spekulasi yang membawa hal ini ke ranah agama, karena tidak ada satu pun agama yang membenarkan pelaku teror," jelasnya.

Sekedar diketahui dalam kejadian tersebut pelaku terdiri dari 2 yang satunya laki-laki inisial L dan 1 orang perempuan (Red/Ismail)

Kapolda Sulsel Merdisyam Sebut Bom Gereja Katedral Punya Daya Ledak Tinggi


Kapolda Sulawesi Selatan Irjenpol Merdisyam (Foto Istimewa)

Makassar, Teropongsulawesi.com,- Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam menyatakan, ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar itu punya daya ledak tinggi atau high explosive.

"Berdasarkan analisa tim, itu masuk dalam kategori high explosive. Yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan," ujar Irjen Pol Merdisyam di Makassar, Ahad. (28/3/2021)

Ia mengatakan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu.

Dia menyatakan, tim dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga masih mendalami jaringan kelompok teroris mana yang terlibat dalam bom bunuh diri tersebut.

"Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu," katanya.

Sebelumnya, insiden ledakan yang diduga bom terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Ahad, sekitar Pukul 10.30 WITA.

Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balaikota Makassar itu langsung membuat heboh dan aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.

Dalam peristiwa itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan jika korban sementara yang terhitung ada sembilan orang, lima diantaranya adalah sekuriti gereja dan empat lainnya adalah jemaat. Namun kemudian ada penambahan korban luka-luka sehingga menjadi 14 korban. (Antara/K71/Ismail)

Plt Gubernur Sulsel Minta Aparat Usut Tuntas Insiden di Gereja Katedral Makassar


Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (kanan) dan situasi di lokasi kejadian (Foto Istimewa)

Makassar, Teropongsulawesi.com, - Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaeman (ASS) mengemukakan peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Makassar telah menciderai toleransi di Sulawesi Selatan.

"Kita berduka yang sangat mendalam dan meminta kepada aparat bahwa ini harus ditelusuri dan tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," ujarnya melalui keterangan resminya di Makassar, Minggu. 28/3/2021.

Atas nama Pemerintah Provinsi Sulsel Andi Sudirman mengecam tindakan seperti ini dan mendukung pihak aparat keamanan untuk terus menelusuri dalang dan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu pagi tadi.

"Kami dukung gerakan dan tindakan secara tegas dan terukur oleh kepolisian baik pusat maupun daerah dan juga aparat TNI dan semua yang kemudian bergerak secara bersama untuk menuntaskan kasus ini," urainya.

Selain itu, secara tegas, Andi Sudirman mengemukakan tindakan ini bukan bagian daripada sebuah agama tertentu, meskipun mengatasnamakan agama. "Ini adalah merusak hubungan yang terjadi selama ini di negara NKRI," katanya.

Forum Kerukunan Umat Beragama Sulsel juga mengutuk keras perilaku keji yang dilakukan oleh para oknum tersebut, termasuk ketika alibinya membawa nama agama.

Tentu saja perlu dikutuk, majelis kerukunan umat beragama mengutuk tindakan keji ini yang merusak orng lain dan ini sangat-sangat terkutuk," kata Ketua FKUB Sulsel Prof Rahim Yunus.

Prof Rahim mengatakan dilihat dari sudut mana saja, semua agama tidak membenarkan hal ini, kita mengharapkan perdamaian dan persatuan dan kerukunan. Meski berbeda-beda sesuai ajaran agama, tetapi kita tetap satu di Indonesia ini.

"Tentu saja kami dari FKUB memiliki beragam program untuk mencegah hadirnya orang-orang yang berniat seperti ini, dan tentu kita harus ambil langkah-langkah pencegahannya," ujar dia. (Ismail/K71)

Sabtu, 27 Maret 2021

Bom Bunuh Diri Terjadi Didepan Gereja Katedral Makassar, Potongan Tubuh Berserakan


Seorang saksi mata menyebut suara ledakan tersebut mengejutkan. Terdengar sampai jarak ratusan meter

Makassar, Teropongsulawesi.com, - Kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar, Ahad (28/3/2021). Potongan tubuh berserakan di lokasi.

Polisi tampak mensterilkan lokasi. Garis polisi dipasang sekitar 100 meter dari gereja Katedral Makassar. Jalan Kajaolalido dan Jalan Kartini disterilkan. Jalan tersebut disterilkan dari jarak 100 meter ke arah Gereja Katedral Makassar.

Gereja Katedral Makassar berada di pertigaan Jalan Kajaolalido dan Jalan Kartini. Garis polisi dipasang di sekitar gereja.

Beberapa mobil gegana Brimob Polda Sulsel disiagakan. Warga beserta awak media tidak diperkenankan mendekat.

Polisi juga memberlakukan rekayasa lalu lintas. Mobil yang hendak melewati Jalan Kajaolalido dan Jalan Kartini dialihkan ke Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani.

Polisi terlihat sibuk lalu-lalang di depan Gereja Katedral Makassar. Beberapa polisi masih mengevakuasi serpihan ledakan. Asap sudah tidak terlihat di sekitar gereja.

Seorang saksi mata menyebut suara ledakan tersebut mengejutkan. Terdengar sampai jarak ratusan meter. (Ismail).

Sumber : Pedoman Media

Minggu, 21 Maret 2021

Si Jago Merah Kembali Mengamuk di Desa Gorie Soppeng


Amukan si Jago Merah melalap rumah panggung di desa Gorie Kecamatan Marioriwawo (Foto Istimewa).

Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Musibah kebakaran kembali hanguskan satu unit rumah panggung milik (Kursia) merupakan warga di Desa Goarie (Ammessangeng) Minggu 21/3/2021 sekira pukul 21.30 WITA.

Di konfirmasi Kades Goarie Andi Sillang membenarkan adanya kejadian kebakaran di wilayah Desa Goarie"Hingga saat ini kami bersama masyarakat sedang berada di lokasi kejadian untuk memadamkan puing reruntuhan kayu, takutnya akan pindah di tempat lain, ungkapnya.

"Lokasi kejadiannya pun merupakan lorong kecil hingga menyulitkan Mobil Damkar untuk melakukan evakuasi.

Api mulai padam saat mobil armada Damkar turun kelokasi untuk menjinakkan api tersebut, belum jelas apa penyebab hingga terjadinya kebakaran, namun kerugian di taksir puluhan juta rupiah bersama perabot dan isi dalam rumah. (Red/Ismail).

Jumat, 12 Maret 2021

Sebanyak 30 Anggota Front Bersenjata OPM (KSB) Papua Sandera Pesawat Susi Air


Pesawat Susi Air saat mendarat di Timika (Foto Istimewa).

Papua, Teropongsulawesi.com, -Front bersenjata OPM (KSB) kembali melakukan teror dengan menyandera pesawat  PT. Asi Pudjiastuti Aviation (Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY) di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe Kabupaten Puncak, Papua, hari Jumat (12/3).

Pilot pesawat, Capt. Ian John Terrence Hellyer warga negara Selandia Baru mengungkapkan bahwa dirinya dan 3 penumpang warga Papua sempat disandera oleh sekitar 30 orang KSB selama 2 jam di Lapangan Terbang Wangbe, Kab Puncak, sekitar pukul 06.20 WIT.

Ketiga warga asli Papua adalah Ricky Dolame, Arikala Dolame dan Arike Wandikbo.

Masih menurut pilot, Dua diantara puluhan KSB membawa senjata laras panjang. Beruntung selama disandera 2 jam, pilot dan 3 penumpang tidak mengalami tindak kekerasan, walaupun merasa khawatir akan keselamatannya, karena sempat ditodong senjata.

Dikatakannya, bahwa KSB sempat mengancam agar pesawat maskapai Susi Air dilarang membawa penumpang aparat TNI/Polri.

Selain itu, KSB juga menyampaikan kekecewaannya dengan Kepala Kampung karena tidak memberikan dana desa.

Sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Kepolisian.

Sementara Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan kejadian tersebut.

“Kami telah mendapat laporan informasi adanya penyanderaan pesawat selama 2 jam di Lapangan Terbang Wangbe, Kabupaten Puncak,” ucapnya dikutip dari Kabartujuhsatu.news.

Lebih lanjut Suriastawa menyampaikan, penyanderaan berakhir setelah negosiasi antara penumpang dengan pihak KSB dan sekitar pukul 08.36 WIT Pesawat Susi Air PK BVY take off menuju Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika dan mendarat dengan aman.

“Meskipun tidak terjadi korban, namun kejadian ini menunjukkan aksi teror KSB di wilayah Papua, termasuk teror terhadap aktivitas penerbangan sipil. Dan kami selalu berkoordinasi erat dengan pihak Kepolisian" tambahnya.

Lapangan terbang Wangbe di Kab Puncak berjarak 43 km dari Sinak atau 48 km dari Sugapa, dan belum terdapat jaringan telepon dan internet.(Red) 

Rabu, 10 Maret 2021

Dinyatakan Resmi Sebagai Pria, Mantan Atlet Putri Aprilia Manganang Prajurit TNI Kini Kelihatan Lebih Berotot dan Macho


Serda TNI Aprilia Manganang (Foto Istimewa).

Jakarta, Teropongsulawesi.com, - Mantan atlet voli timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang tengah menjadi sorotan publik.

Melansir Kompas TV, Aprilia Manganang yang kini menjadi prajurit TNI AD dipastikan sebagai laki-laki.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa telah mengumumkan penetapan Aprilia Manganang sebagai laki-laki.

Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (9/3/2021), Andika mengatakan bahwa Manganang mengalami hipospadia, kelainan saluran kemih atau uretra dan penis.

Berdasarkan keterangan dari Andika, Manganang mengalami kelainan hipospadia kategori serius sejak lahir.


Mantan atlet Volly Putri (Foto Istimewa).

"Aprilia Manganang sangat tidak seberuntung kita semua. Saat dilahirkan, Aprilia Manganang mengalami kelainan dalam sistem reproduksinya. Dalam terminologi kesehatan, kelainan itu disebut hipospadia," kata Andika.

Dikutip dari TribunJabar.ID, Aprilia Manganang dulu dikenal sebagai atlet voli putri yang terlihat maco.

Prestasinya membuat Manganang terkenal bahkan sempat viral ketika bertanding di Asian Games 2018.

Baru-baru ini, penampilan Manganang menjadi sorotan di media sosial.

Menjadi anggota TNI berpangkat Sersan Dua, tubuhnya yang berotot semakin kekar dan gagah.

Kemudian, rambut Manganang kini juga pendek rapi.

Manganang kerap membagikan foto-foto dan potret aktivitas sehari-hari lewat akun Instagram.

Selain foto, Manganang juga kerap membagikan videonya yang barmain TikTok.

Berikut foto-foto terbaru Aprilia Manganang.

1.


2.

3.

Kronologi Aprilia Manganang bisa ditetapkan sebagai laki-laki juga telah disampaikan KSAD Andika Perkasa.

Ia menyebut sejak lahir Manganang diklaim sebagai perempuan, meski secara fisik tak terlihat seperti perempuan.

Pihaknya kemudian menawarkan bantuan kepada mantan atlet voli putri tersebut untuk diperiksa.

Ternyata Manganang menyambut baik dan antusias.

Hasil pemeriksaan menunjukkan Manganang lebih banyak memiliki hormon laki-laki, termasuk memiliki organ-organ jenis kelamin laki-laki.

Berikut ini pernyataan lengkap KSAD Andika Perkasa.

"Aprilia ini diklaim sebagai seorang wanita atau memiliki akta kelahiran wanita tetapi penampilan fisiknya tidak seperti wanita lainnya."

"Jadi saya berkonsultasi menawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya menyambut dengan sangat excited."

"Rupanya inilah yang ditunggu-tunggu sehingga saya hadirkan tim dari RSPAD lengkap yang tadi sudah saya sebutkan spesialisasinya bidangnya."

"Kemudian kita lakukan pemeriksaan secara lengkap di RSPAD dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan yang kami punya."

"Dari hasil pemeriksaan itu, ternyata bahwa dilihat dari pemeriksaan urologi ternyata Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki-laki dan bahkan tidak ada organ-organ internal jenis kelamin wanita."

"Kemudian, pemeriksaan hormonalnya pun begitu. Hormonalnya normal, hormon testosteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita meyakini bahwa Sersan Manganang lebih memiliki hormonal yang masuk dalam kategori normal laki-laki."

Waduh, Warung Makan Nur Dibobol Maling


Pintu warung dalam kondisi rusak (Foto Istimewa).

Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, Seorang pengusaha kuliner warga Soppeng mengaku kemalingan barang miliknya berupa Gas Elpiji. Rabu (10/3/2021).

Ibu Nur Warga yang sehari-harinya pengusaha kuliner menjual makanan nasi ikan di lokasi ex kantor kecamatan Lalabata itu mengaku bahwa barang miliknya tersebut diperkirakan hilang sekira waktu dini hari (10/3).

"Saya tinggalkan warung ini pada pukul 21.00 Selasa malam (9/3) dalam keadaan terkunci, bebernya.

"Rabu pagi saya datang pintu bagian depan warung dalam kondisi rusak, jelasnya kepada personil polres Soppeng yang datang ke lokasi tersebut.

"Setelah masuk ternyata Gas Elpiji sejumlah 13 buah dengan rincian 10 buah terisi sementara 3 buah lainnya masih kosong, tandasnya.

Menurut KSPKT Polres Soppeng IPDA Alimuddin yang datang ke lokasi bersama personil intelkam mengungkapkan, " Dugaan sementara bahwa maling tersebut melancarkan aksinya sekira pukul 03.00 dini hari ,Rabu 10/3), ungkapnya.

"Pelaku memasuki Warung makan tersebut melewati pintu depan warung dengan cara mencongkel gembok yang diduga menggunakan benda tumpul, tuturnya.

Dugaan kerugian sementara diperkirakan senilai Rp.1.800.000 (Satu Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah), jelasnya.

Hingga kini kejadian ini sementara dalam proses penyelidikan Sat Reskrim Polres Soppeng. (Red).

Minggu, 07 Maret 2021

Pria Juna Asal Tanjonge Marioriaja Diamankan Aparat Kepolisian dan TNI, Ini Penyebabnya



Peria Juna saat diamankan petugas (Foto Istimewa).

Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, – Karena kerap meresahkan warga sekitar, seorang pria dengan gangguan jiwa asal Dusun Tanjonge Desa Marioriaja Kecamatan Marioriwawo diamankan oleh aparat kepolisian dan TNI, Minggu, 07 Maret 2021 sekitar jam 13.30 Wita.

Upaya tersebut dilakukan lantaran Juna (60) kerap membawa senjata tajam berupa parang serta menebang tanaman milik orang lain.

Kegiatan pengamanan itu dipimpin langsung oleh Kapolsek Marioriwawo Iptu Agustinus Teko , SH, bersama Ka Spkt C Aiptu Haeruddin, Babinsa Serma Rusman, dan Bhabinkamtibmas Brigpol Sudirman.

Pria tersebut saat diamankan dirumahnya tidak melakukan perlawanan.

Dari keterangan bhabinkamtibmas Desa Marioriaja Brigpol Sudirman menyampaikan bahwa “Lelaki Juna diamankan sebab sudah meresahkan warga Tanjonge dan sekitarnya dan selalu membawa benda tajam berupa parang serta menebang tanaman milik orang lain” jelasnya.

Diketahui pria tersebut juga sudah pernah di rawat di RS Latemmamala 2 tahun Lalu dengan penyakit serupa dan sekarang di amankan kembali serta di serahkan ke PSC Kabupaten Soppeng untuk penanganan lebih lanjut. (Ismail).


Jumat, 05 Maret 2021

Gubernur Sulsel Non Aktif Nurdin Abdullah Sebut Uang Yang Disita KPK Untuk Masjid


Gubernur Sulsel Non Aktif Nurdin Abdullah mengklaim uang miliaran rupiah yang disita KPK untuk bantuan masjid (Foto Dokumen)

Jakarta, Teropongsulawesi.com, – Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah membantah semua tuduhan Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK) atas dirinya. Mantan Bupati Bantaeng itu mengklaim uang miliaran rupiah yang disita KPK bukan hasil korupsi, melainkan bantuan untuk pembangunan masjid.

“Itu bantuan masjid. Nanti kita jelasin,” kata Nurdin dikutip dari CNN usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 5 Maret 2021.

Meskipun demikian, politikus PDIP itu tetap menghargai proses hukum yang tengah dilakukan lembaga antirasuah. Ia pun siap membuktikan di pengadilan jika sangkaan KPK tidak benar.

“Enggak ada yang bener. Pokoknya kita tunggu aja. Nanti di pengadilan ya. Kita hargai proses hukum,” ujarnya.

Menurut Nurdin, dalam pemeriksaan hari ini penyidik belum memberikan pertanyaan terkait kasusnya. Ia mengaku hanya mendatangani penyitaan yang dilakukan tim penyidik KPK.

“Pemeriksaannya nanti hari Senin. Tadi menandatangani seluruh, penyitaan,” katanya.

Sebelumnya, Nurdin ditetapkan sebagai tersangka suap proyek infrastruktur di Sulsel. Ia diduga menerima uang sebesar Rp5,4 miliar dari beberapa kontraktor terkait sejumlah proyek di wilayahnya.

Dalam penggeledahan beberapa hari lalu, tim penyidik KPK mengamankan uang Rp1,4 miliar serta mata uang asing sebesar US$10.000 dan Sin$190.000. Uang disita dari rumah dinas dan pribadi Nurdin.

Lembaga antirasuah itu menduga uang tersebut terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur di Sulsel.

Selain Nurdin, KPK turut menetapkan dua tersangka lain masing-masing Direktur PT Agung Perdana Bulukumba (APB), Agung Sucipto dan Sekretaris Dinas PU Sulawesi Selatan, Edy Rahmat. (Red/Ismail).

Kamis, 04 Maret 2021

Bareskrim Polri Resmi Hentikan Kasus Dugaan Penyerangan 6 Laskar FPI


Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (Foto Istimewa).

Jakarta, Teropongsulawesi.com, - Bareskrim Polri resmi menghentikan kasus dugaan penyerangan Laskar FPI kepada polisi. Maka, seluruh penyidikan perkara dan status tersangka pada enam anggota Laskar FPI itu kini tidak berlaku secara hukum.
"Kasus penyerangan di Tol Jakarta-Cikampek dihentikan. Dengan begitu, penyidikan serta status tersangka sudah gugur," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Kamis (4/3/2021).

Penghentian kasus ini sesuai dengan Pasal 109 KUHP lantaran tersangka sudah meninggal dunia.

Namun, terkait dengan kasus ini, penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menerbitkan Laporan Polisi ihwal dugaan pembunuhan di luar hukum (unlawful killing) di kasus penyerangan oleh Laskar FPI.

Argo melanjutkan, ada tiga polisi dari jajaran Polda Metro Jaya yang sudah berstatus terlapor. Hal itu sesuai instruksi Kapolri untuk menjalankan rekomendasi dan temuan Komnas HAM.

"Rekomendasi dan temuan Komnas HAM, kami sudah jalankan. Saat ini masih terus berproses," sambung Argo.

Enam laki-laki yang tewas dibedil polisi adalah Andi Oktiawan, Ahmad Sofiyan alias Ambon, Faiz Ahmad Syukur, Muhammad Reza, Lutfi Hakim, dan Muhammad Suci Khadavi. Mereka meninggal dunia pada Senin (7/12). Sementara, baku tembak terjadi sekira pukul 00.30 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50.

Kasus kematian enam pengikut Rizieq ini terbagi dua perkara. Pertama, kasus baku tembak antara polisi dengan personel laskar yang mengakibatkan dua pengawal Rizieq meregang nyawa. Kedua, penembakan terhadap empat anggota laskar di dalam mobil polisi, lantaran dianggap melawan petugas.

Ketua Advokasi YLBHI Muhammad Isnur berpendapat, jika perkara ini dilanjutkan maka sangat aneh dan bertentangan dengan pengaturan dan prinsip hukum acara pidana. "Ini berbahaya jika dianggap sebagai sebuah standar penegakan hukum. Pasal 77 KUHP menyebutkan 'kewenangan menuntut pidana hapus, jika tertuduh meninggal dunia'."

"Ini bukan hanya tentang kasus 6 orang anggota FPI, tapi tentang bagaimana Indonesia sebagai negara hukum yang tegas disebutkan oleh Pasal 1 ayat (3) konstitusi, tegak dan berlaku," ucap Isnur. (Red/Ismail).

Rabu, 03 Maret 2021

Selamat Jalan Aipda Agus Dwi Sanjaya, Kapolres Soppeng Lepas Jenazah Almarhum

Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Polres Soppeng menggelar upacara pemberangkatan Jenazah Aipda Agus Dwi Sanjaya S.IP Personil Polres Soppeng yang meninggal dunia di jl. Malaka Raya Kel. Lapajung Kec. Lalabata Kab. Soppeng, Rabu 03 Maret 2021 Pukul 15.00 Wita.

Upacara pemberangkatan jenazah dipimpin langsung oleh Kapolres Soppeng Akbp Mohammad Roni Mustofa S.I.K M.I.K dan Komandan Upacara Ipda Alimuddin Ka SPKT Polres Soppeng.

Aipda Agus Dwi Sanjaya S.IP merupakan personil Polres Soppeng yang mengemban amanah selaku PS Kanit Reskrim Polsek Ganra Polres Soppeng meninggal pada Selasa 02/03 karena sakit.

Setelah proses upacara pemberangkatan jenazah, selanjutnya dilaksanakan upacara pemakaman secara dinas Kepolisian di TPU Islam Malaka Raya Kec. Lalabata Kab. Soppeng yang dipimpin oleh Kabag Sumda Polres Soppeng Kompol Umar Siatta S.Sos dan Ipda Andri Hermansyah S.Sos Paur Log Polres Soppeng.

Kabag Sumda Polres Soppeng Kompol Umar Siatta S.Sos M.M saat memimpin upacara pemakaman jenazah mengungkapkan rasa duka yang mendalam, mewakili keluarga besar Polres Soppeng mengirimkan doa semoga Almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah Subhanahu wata ala' Tuhan yang maha Esa, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan",pungkasnya

Pada upacara pemakaman tersebut turut hadir Wakapolres Soppeng Kompol La Makkanenneng SE, , Ketua Bhayangkari Ny. Imelda Roni beserta pengurur, Para PJU setingkat Kasat, Kapolsek serta Personil Polres dan Polsek Jajaran Polres Soppeng. (Ismail).

Selasa, 02 Maret 2021

Kabar Duka, Personil Polres Soppeng Aipda Agus Dwi Sanjaya Tutup Usia


Almarhum Aipda Agus Dwi Sanjaya (Foto Istimewa)

Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com- Ajal hanya Tuhan yang mengetahui kapan dicabutnya nyawa pada manusia.

Personil polres Soppeng Aipda Agus Dwi Sanjaya, S.IP dikabarkan meninggal dunia, belum diketahui penyebab Kanit Reskrim Polsek Ganra tersebut meninggal dunia.

Kabar tersebut di peroleh dari postingan salah satu personil polres Soppeng yang merupakan Bhabinkamtibmas Desa Mattabulu dan Lapajung Bripka Andi Tawakkal.

Dia menyebutkan, " Innalilahi Wainna ILaihi Raji'un Selamat jalan Aipda Agus Dwi Sanjaya, S.IP semoga Khusnul khatimah, tulisnya.

Kabar itu juga di benarkan oleh Brigpol Erick Kaseroan bahwa benar mantan Buser polres Soppeng tersebut meninggal dunia yang diduga penyakit jantung yang dideritanya, katanya.

Adapun menurutnya, Almarhum sekarang di semayamkan dirumah duka di Malaka depan Masjid Arrahman. (Ismail).

Minggu, 28 Februari 2021

Berita Duka, Dewan Pengawas KPK Yang Juga Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar Tutup Usia


Mantan Hakim Agung yang kini menjabat anggota Dewan Pengawas KPK Almarhum Artidjo Alkostar (Foto Istimewa).

Surabaya (Jatim), Teropongsulawesi.com, -Kabar duka datang dari dunia hukum, Mantan Hakim Agung yang kini menjabat anggota Dewan Pengawas KPK, Artidjo Alkostar, meninggal dunia. Kabar ini disampaikan Menko Polhukam, Mahfud Md, lewat Twitter. Artidjo meninggal siang ini.

“Kita ditinggalkan lagi oleh seorang tokoh penegak hukum yang penuh integritras. Mantan hakim agung Artidjo Alkostar yang kini menjabat sebagai salah seorang anggota Dewan Pengawas KPK telah wafat siang ini,” tulis Mahfud Md, Minggu (28/2/2021).

Artidjo Alkostar (lahir di Situbondo, Jawa Timur, 22 Mei 1948 – meninggal 28 Februari 2021 pada umur 72 tahun), Lahir dari keluarga sederhana, Ayah dan ibunya berasal dari Sumenep, Madura.

Ia menamatkan pendidikan SMA di Asem Bagus, Situbondo. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Pendidikan hukumnya berlanjut pad program magister hukum di Universitas North Western, Chicago, Amerika Serikat.

"Ia juga sempat mengikuti pelatihan pengacara untuk hak asasi manusia di Universitas Columbia, Amerika Serikat selama enam bulan".

Artijo Alkostar adalah seorang ahli hukum Indonesia. Ungkap Dr. Adi Suparto, SH.,MH Dewan Penasehat IMO-Indonesia

Adi menuturkan bahwa Artijo Alkostar merupakan mantan Hakim Agung sekaligus Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI yang mendapat banyak sorotan atas keputusan dan pernyataan perbedaan pendapatnya dalam banyak kasus besar atau dikenal dalam dunia hukum sebagai dissenting opinion.

Adapun saat ini Artijo Alkostar menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi

Karier Artidjo Alkostar di bidang hukum dimulai pada tahun 1976. Awalnya, ia menjadi tenaga pengajar di FH UII Yogyakarta, kemudian pada tahun 1981 ia menjadi bagian dari Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, masing-masing menjadi wakil direktur (1981-1983) dan direktur (1983-1989).

Pada saat yang sama, ia bekerja selama dua tahun di Human Right Watch divisi Asia di New York. Sepulang dari Amerika, dirinya mendirikan kantor hukum Artidjo Alkostar and Associates hingga tahun 2000. Selanjutnya, pada tahun 2000 ia terpilih sebagai Hakim Agung Republik Indonesia.

Setelah purna tugas, nama besarnya selalu diingat orang karena kecerdasannya, ketegasannya, kesederhanaannya serta keahliannya dalam ilmu hukum. Selamat jalan saudaraku, Artijo Alkostar, kami mendoakanmu semoga engkau pergi dalam keadaan husnul khotimah dan surga menunggumu.

“Selamat Jalan Seniorku” Kata Dr. Adi Suparto, SH.,MH Dewan Penasehat IMO-Indonesia menutup. (Y@fi).

Sabtu, 27 Februari 2021

Gubernur Sulsel Ditetapkan Tersangka Oleh KPK, NA : Saya Ikhlas Menjalani Proses Hukum


Ketua KPK saat menggelar Konferensi Pers (Foto Istimewa).

Jakarta, Teropongsulawesi.com,– Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap proyek di Sulsel.

Namun, Nurdin Abdullah tetap saja mengaku tidak tahu apa-apa dengan kasus yang menjeratnya itu. “Saya ikhlas menjalani proses hukum. Karena memang kemarin itu kita nggak tau apa-apa,” kata Nurdin di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021).

Nurdin ditetapkan sebagai tersangka bersama dua orang lainnya. Mereka adalah Edy Rahmat sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel dan AS adalah Agung Sucipto selaku kontraktor proyek. “Ternyata Edy itu melakukan transaksi tanpa sepengetahuan saya, ya. Sama sekali tidak tahu. Demi Allah, demi Allah,” ujar dia.

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah ditetapkan tersangka oleh KPK. Nurdin Abdullah terjerat dalam kasus dugaan suap proyek di Sulsel.

“Dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji dan gratifikasi oleh penyelenggara negara, atau para pihak yang yang mewakilinya. Terkait dengan pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur di Sulsel,” ungkap Ketua KPK Firli Bahuri KPK dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (28/2/2021).

Para tersangka adalah Nurdin Abdullah (NA) dan Sekretaris Dinas PUPR Sulsel inisial Edy Rahmat (ER) sebagai tersangka penerima gratifikasi. Sementara itu Andi Sucipto (AS) sebagai tersangka pemberi gratifikasi. “Adapun para tersangka tersebut disangkakan, saudara NA dan ER, disangkakan melanggar pasal 12 huruf a dan pasal 12 huruf b, atau pasal 11 dan pasal 12 B besar Undang-undang nomor 31 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,” lanjut Firli.

Lanjut Firli kemudian menjelaskan pemantauan yang dilakukan KPK dalam kasus ini. Firli menyebut pada awal Februari Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat bertemu dengan Agung Sucipto terkait proyek Wisata Bira. “Sekitar awal Februari 2021, Ketika NA sedang berada di Bulukumba bertemu dengan ER dan juga AS yang telah mendapatkan proyek pekerjaan Wisata Bira,” ujar Firli.

Nurdin Abdullah, kata Firli, kemudian menyampaikan kepada Agung Sucipto selaku kontraktor melalui Sekdis PUTR Provinsi Sulawesi Selatan Edy Rahmat bahwa proyek tetap dilanjutkan. Nurdin memerintahkan kepada Edy segara mempercepat dokumen. “NA menyampaikan pada ER bahwa kelanjutan proyek Wisata Bira akan kembali dikerjakan oleh AS yang kemudian NA memberikan persetujuan dan memerintahkan ER untuk segera mempercepat pembuatan dokumen DED (Detail Engineering Design) yang akan dilelang pada APBD TA 2022,” ujar Firli. (NI/CT/ Ismail).

Jumat, 26 Februari 2021

Jubir KPK Ali Fikri Minta Publik Menunggu Pengumuman Resmi Terkait OTT Gubernur Sulsel


Jubir KPK Ali Fikri (Foto Dokumen).

Makassar, Teropongsulawesi.com, -Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Sabtu (27/2/2021) dini hari.

“Tengah malam, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di sulawesi  selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi,” kata Fikri.

Pihaknya meminta publik untuk menunggu pengumuman resmi dari pimpinan KPK soal kasus tersebut.

“Informasi lebih lengkap kasusnya, siapa saja yang ditangkap dan barang bukti apa yang diamankan, saat ini belum bisa kami sampaikan,” sebutnya.

Saat ini Nurdin Abdullah bersama 5 orang lainnya sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (topi biru) tiba di Bandara Cengkareng Jakarta pukul 07.30 WIB selanjutnya ke gedung KPK dilakukan pemeriksaan.
“Tim masih bekerja,  dan perkembangannya nanti akan kami sampaikan kepada rekan-rekan semua,” jelasnya.

Selain Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. beberapa orang ikut diamankan KPK. Penangkapan ini berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020.

Berikut beberapa orang yang diduga turut diamankan Tim KPK:

Agung Sucipto (Kontraktor, 64 Tahun)

Nuryadi (Sopir Pak Agung, 36 Tahun)

Samsul Bahri (Adc Gubernur Sulsel, Polri,  48 Tahun)

Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan)

Irfandi (Sopir Edy Rahmat)

Adapaun barang bukti yang diamankan oleh Tim KPK yaitu 1 (satu) koper yang berisi uang sebesar Rp1 Milyar yang di amankan di Rumah Makan Nelayan Jl. Ali Malaka, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar.

Sebelumnya Juru Bicara (jubir) Nurdin Abdullah, Veronica Miranty yang coba dikonfirmasi tak menjelaskan secara pasti perihal peristiwa tersebut.

“Tabe.. sejauh ini kami belum bisa mengonfirmasi hal ini sekrang. Secepatnya akan kami kabari apabila sudah terima informasi,” katanya melalui pesan Whatsapp ke awak media, Sabtu (27/2/2021).

(Ismail)
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved