Gowa -->

Selasa, 30 November 2021

Penuhi Kebutuhan Darah Masyarakat, ASN BBPP Batangkaluku Donorkan Darahnya

Dokter saat memeriksa ASN BBPP Batangkaluku sebelum melakukan Donor Danar di kegiatan Bakti Sosial (Ist).

Teropongsulawesi.com, Gowa,-Memperingati HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke - 50 yang jatuh pada 29 November 2021, ASN Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar kegiatan bakti sosial donor darah dengan bekerjasama Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Selatan yang dilangsungkan di Aula Hasanuddin, Selasa (20/11).

Keberadaan pandemi Covid-19 tidak serta merta menjadikan kebutuhan akan darah berkurang.

Permintaan terhadap darah seperti sel darah merah, trombosit maupun plasma tetap rutin diberikan kepada pasien rumah sakit yang membutuhkan.

Kegiatan donor darah sangat penting dilakukan guna memenuhi kebutuhan darah sebagai upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat.


Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana menjelaskan bahwa kegiatan donor darah ini adalah rangkaian peringatan HUT ke-50 Korpri, katanya.

Dengan digelarnya donor darah ini, diharapkan membantu meringankan beban masyarakat yang sedang menjalani perawatan kesehatan terutama terkait kebutuhan darah, jelasnya.

“Alhamdulillah meski sehari, antusias pegawai BBPP Batangkaluku yang berdonor darah cukup tinggi, sebut Dia.

"Nampak sebagian besar ASN mengikuti, dan ini merupakan bentuk kepedulian sosial aparatur sipil negara khususnya BBPP Batangkaluku terkait persoalan kebutuhan darah, terang Rosdiana.

"Semoga kegiatan ini bisa membantu meringankan persoalan kebutuhan darah di PMI dan kedepannya diadakan lagi” harap Rosdiana.


Sementara itu, dr. Sitti Ramdhani YP Ketua TIM pelaksanaan donor darah mengapresiasi donor darah ini.

Kata Dia," Kegiatan ini mesti dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi ke depannya, untuk membantu pemenuhan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, tandasnya.

Senada Tajuddin, salah satu peserta donor darah mengatakan, "Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Aksi donor darah ini tidak hanya sekedar untuk kepedulian terhadap sesama, tetapi bermanfaat juga bagi kesehatan tubuh yang dapat menjaga jantung tetap sehat, meningkatkan produksi darah dan lainnya, pungkas Tajuddin.

Dalam kegiatan ini, para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah melakukan donor darah, mendapatkan bingkisan yang meliputi vitamin penambah darah, susu kemasan, dan lain-lain. (tim humas BBPP-BK)

Minggu, 28 November 2021

BBPP Batangkaluku Siap Mendukung Pembangunan Kawasan Jagung di Gowa


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membangun kawasan budidaya jagung seluas 1.200 hektar yang berlokasi Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa untuk mendukung ketahanan stok jagung nasional dan bahkan ditargetkan ekspor.

Oleh karena itu, pembangunan kawasan jagung ini digarap secara serius melalui bimbingan teknis yang intensif dan hingga membangun industri pengolahan agar petani mendapatkan tambahan nilai ekonomi yang tinggi.

"Menindaklanjuti perintah Bapak Presiden Jokowi untuk menyiapkan upaya-upaya optimalisasi ketersediaan pangan di tahun 2022 nanti dan lebih khusus lagi ketersediaan jagung dalam negeri maupun kelebihanya untuk ekspor, oleh karena itu saya bersama Bupati Gowa merencanakan kawasan jagung 1.200 hektar. Ini dilakukan dalam regulasi maksimum untuk melakukan akselerasi jagung," ujar Mentan SYL pada acara panen jagung dengan produktivitas 6 ton perhektar bersama Bupati Gowa di Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa pada hamparan seluas 250 hektar, Minggu (28/11/2021).

Mantan Gubernur dua periode ini menjelaskan langkah nyata yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pengembangan kawasan jagung seluas 1.200 tersebut yakni mulai dari menyediakan sarana penanganan budidaya, pasca panen, dan produk olahan turunan jagung. Kabupaten Gowa sendiri merupakan daerah penghasil jagung, dimana di semua kecamatan terdapat lahan jagung, namun khusus kawasan jagung 1.200 hektar ini diarahkan untuk menghasilkan jagung dengan kualitas tertentu.

"Jika kebutuhan nasional terpenuhi, nanti kita lakukan ekspor, sama halnya dilakukan di daerah lainnya. Oleh karena itu, ini upaya yang maksimal bersama Bupati Gowa untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut SYL menjelaskan pembangunan kawasan jagung merupakan contoh pengembangan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Upaya nyata yang dilakukan yakni melakukan intervensi peningkatan indeks pertanaman, bimbingan teknis dan memperbaiki sarana produksi yang digunakan petani.

"Kita berharap tidak hanya untuk komoditas jagung, tapi juga komoditas lainnya yang bisa mendukung akselerasi penyediaan pangan. Dan pengembangan kawasan seperti ini tentu tidak hanya di Gowa ini kami lakukan, tapi juga sudah dilakukan di daerah lainnya sehingga ketersediaan jagung kita aman, bahkan ada kelebihan kita lakukan ekspor," tegasnya.

"Intervensi lainnya yang lebih pentingnya adalah kami siapkan dana KUR. Tahun ini dana KUR sektor pertanian Rp 78 triliun. Petani di Bontonompo dan umumnya Kabupaten kami bantu dapatkan KUR Rp 10 sampai 50 juta tanpa agunan. Tentu peningkatan pinjaman berdasarkan kinerjanya bertahap ditingkatkan," kata SYL.


Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memberikan apresiasi atas dukungan Kementan untuk pembangunan pertanian Kabupaten Gowa, dimana tahun 2021 ini mendapat total bantuan sebesar Rp 59 miliar. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa siap berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya komoditas jagung berkualitas ekspor dengan pendekatan pembangunan pertanian berbasis teknologi.

"Hari ini kita melaksanakan panen jagung tiada lain ini merupakan wujud kontribusi kabupaten Gowa untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Ini terbukti meskipun di tengah situasi pandemi covid 19 di mana semua daerah mengalami penurunan, Kabupaten Gowa tidak mengalami dampak. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa tetap tumbuh positif meskipun hanya satu persen," ujarnya.

Adnan menegaskan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa ini ditopang oleh kinerja sektor pertanian sebesar 60 persen. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa telah mengagendakan 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2026, di mana program pertanian menjadi salah satu program prioritas.

"Sebab jika kita ingin meningkatkan pendapatan masyarakat maka sektor pertanian tentu menjadi salah satu sektor yang harus menjadi prioritas. Sehingga secara perlahan, teknologi pertanian diperkenalkan kepada petani supaya produksinya bisa lebih meningkat," pungkas Adnan.

Ditemui juga Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku yang diwakili Sugeng Mulyono Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan pihaknya selaku UPT dibawah naungan BPPSDMP siap mendukung program kementerian pertanian dalam hal peningkatan SDM Pertanian melalui pelatihan (Bimbingan Teknis). (Al-Aziz/Yuli N).

Jumat, 26 November 2021

Pertanian Masuk Sekolah, Sektor Pertanian Tidak Lagi Identik dengan Kemiskinan dan Kotor


Gowa, Teropongsulawesi.com,-Kementerian Pertanian memiliki Program Family Farming dan Pertanian Masuk Sekolah (PMS). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya mendukung Program Pertanian Masuk Sekolah.”.

“Pertanian Masuk Sekolah sebagai upaya untuk mengenalkan pertanian kepada generasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke ke sektor pertanian,” ungkapnya.


Penting menjelaskan kepada generasi milenial bahwa sektor pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor.

Bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan yang tentunya semua dengan kerja keras.

Berbagai sekolah dasar, menengah dan atas menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sedari dini.

UPT Satuan Pendidikan Formal SMP Negeri 40 Makassar melakukan Outing Class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai bagian dari kegiatan untuk memperkenalkan “Pengelolaan dan Pemanfaatan Serta Pencegahan Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup”.


Sebanyak 40 siswa-siswi yang didampingi oleh guru dan orang tua mempelajari Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian, Budidaya Jamur Tiram dan Pembibitan di Screen House BBPP Batangkaluku.

Mentan SYL pernah mengucapkan bahwa“Keahlian bertanam itu bisa menjadi sebuah aset di masa depan.

Untuk itu, program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sangat penting dijadikan materi pembelajaran.”

Herman yang merupakan petugas Pengolahan Limbah Pertanian menjelaskan tentang manfaat pupuk organik baik untuk tanah maupun tumbuhan.


Setelah itu teori tentang pembuatan pupuk dan proses pengolahan limbah ternak menjadi BIOGAS.

Bahan yang didapatkan berasal dari daun kering disekitar balai.

Selanjutnya budidaya jamur tiram, dari pembuatan bibit jamur, pembuatan baglog (media tanaman jamur) hingga proses pemanenan.

Mereka juga dijelaskan jenis - jenis jamur kayu yang aman sebagai jamur pangan yang bisa di konsumsi dan mengandung Nutrisi dan protein yang tinggi oleh ferial yang merupakan widyaiswara BBPP Batangkaluku.


“Diharapkan seluruh siswa mampu untuk praktek langsung agar mereka paham dan bisa mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di sekolah/lingkungan tempat tinggal mereka.”pungkas ibu Ernawati Guru SMPN 40 Makassar.

(Tim Humas BBPP-BK).

Selasa, 28 September 2021

Cara Capai Tujuan Pertanian, Dengan SDM Pertanian yang Handal


Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Program READSI merupakan salah satu Program Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang mendukung terwujudnya visi pembangunan pertanian yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nurysamsi dalam arahannya mengatakan Penyuluh pertanian dan Fasilitator desa harus mandiri serta modern dalam menjawab tantangan demi mendukung pembangunan pertanian seperti mampu meningkatkan stok pangan bagi seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan petani hingga ekspor.

Pertumbuhan pertanian masih tumbuh 16,4% ini meningkat karena kerja keras para penyuluh dan petani. Dimana ujuan pertanian saat ini yakni mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta jiwa, meningkatkan kesejahteraan petani, dan ekspor. Ini semua dapat terwujud apabila provitas pertanian kita meningkat. Produktivitas, Kualitas dan Kontinuitas tidak kalah penting.


Sumberdaya Manusia Pertanian yang handal dapat mewujudkan itu semua.

Dalam upaya mencapai tujuan pertanian tersebut Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Training of Trainer Literasi Keuangan Angkatan V yang berlangsung dari tanggal 27 September s/d 01 Oktober 2021.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku diharapkan agar peserta yang merupakan penyuluh dan fasilitator desa nantinya dapat melakukan training kepada para petani untuk menerapkan apa yang telah diterima dari fasilitator sudah kompeten utamanya dalam bidang pencatatan usaha dan pengelolaan keuangan.

Pelatihan ini juga sebagai wujud dukungan terhadap pentingnya mecapai tujuan pertanian agar meningkatkan pendapatan di sektor pertanian sehingga taraf hidup juga meningkat secara berkelanjutan. Sebanyak 35 peserta yang berasal dari Kolaka Utara mengikuti kegiatan pelatihan ini secara offline di BBPP Batangkaluku dengan tetap menaati prosedur Kesehatan yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan di tempat yang telah di sediakan agar pelatihan ini berjalan lancar dan baik hingga akhir kegiatan. (Al-Aziz/Yuli N).

Jumat, 04 Juni 2021

Pelatihan Mengenal Unsur Hara Tanaman Cara Efektif Petani Tingkatkan Produksi

Para peserta pelatihan teknis tematik analisi kebutuhan hara tanaman padi bagi Non Aparatur angkatan I dan II (Ist)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Pelatihan Teknis Tematik Analisis Kebutuhan Hara Tanaman Padi Bagi Non Aparatur Angkatan I dan II dilaksanakan secara serentak di dua lokasi yaitu BPP Barembeng dan BPP Limbung, pelatihan ini berlangsung selama 3 hari efektif dari tanggal 04 sampai 06 Juni 2021, diikuti sebanyak 60 orang peserta yang diselenggarakan oleh BBPP Batangkaluku.

Pelatihan ini merupakan pengenalan konsep analisis unsur hara tanah dan tanaman secara cepat. Dengan pelatihan ini, peserta bisa memberikan pemupukan yang sesuai dengan kondisi tanah dan tanaman yang ada di lahan.
Sebagai informasi, PUTS adalah Perangkat Uji Tanah Sawah yang digunakan khusus untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada lahan sawah.

Adapun PUTK adalah Perangkat Uji Tanah Kering yang digunakan khusus untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada lahan kering, misalnya kebun, dan tegalan. Sedangkan BWD adalah Bagan Warna Daun yang digunakan untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada tanaman padi dengan menilai warna daun.

Tujuan Kegiatan untuk meningkatkan kompetensi petani dan kelompok tani dalam hal menganalisis kebutuhan unsur hara sesuai dengan rekomendasi pemupukan berimbang tanaman padi ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sugeng Priyanto.

Semangat para peserta mengikuti pelatihan (Ist).

Dalam arahannya beliau menyampaikan untuk menuju pertanian modern yang merupakan Instruksi dari Menteri Pertanian dimana pertanian modern salah satunya petani yang mandiri dan tidak mengharapkan subsidi dari pemerintah. Peningkatan produksi mendukung kesejahteraan pertanian 30% memberikan konstribusi terhadap pemerintah Gowa. Diharapkan juga melalui kegiatan ini petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia untuk meningkatkan produksi.

Peserta pelatihan, Abdul Salam Rumpa menyampaikan sangat berterimakasih atas adanya kegiatan ini, karena sangat mendukung dan membantu petani dalam pengaplikasian di lapangan dan harapannya melalui pelatihan analisis unsur hara tanah dan tanaman secara cepat diharapkan bisa membantu pengguna lahan terutama petani semakin bijak dalam pemberian pupuk berimbang dan secara tidak langsung mencegah kerusakan lahan akibat pemupukan berlebih.

Sebelumnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi sempat mengatakan, pemupukan berimbang kini tengah menjadi fokus kebijakan nasional."Kata kuncinya adalah keseimbangan hara di dalam tanah. Dengan begitu tanaman akan menyerap unsur hara secara efektif, sehingga pertumbuhan produktivitas dan produksi tanaman akan maksimal. Gunakan pupuk seperlunya saja, jangan berlebihan," tegas Dedi. (Al-Aziz/Yuli N).

Senin, 29 Maret 2021

Pengakuan Masri Asis Pegawai BBPP Batangkaluku Saat Jalani Vaksinasi Covid 19


Masri Asis pegawai BBPP Batangkaluku saat jalani Vaksinasi Covid 19 (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku gelar vaksinasi COVID-19 kepada seluruh Pegawai, Tenaga Harian Lepas (THL) dan Keluarga. Ini merupakan vaksinasi perdana bagi Pegawai BBPP Batangkaluku  yang dilaksanakan di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku. Senin (29/3/2021).

Vaksinasi Covid-19 merupakan program pemerintah sebagai upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung.

Dikutip dari covid19.go.id, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, juga menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat.

Seperti diketahui, vaksinasi adalah prosedur untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Hal tersebut dilakukan untuk memicu sistem imun tubuh, sehingga ada imunitas terhadap suatu penyakit tertentu.

Vaksinasi tahap kedua akan dilakukan 28 hari kemudian setelah vaksinasi pertama (Senin, 29 Maret 2021) yaitu pada Tanggal 26 April Mendatang.


Kepala BBPP Batangkaluku Dr.Sabir saat menjalani Vaksinasi Covid 19 (Foto Istimewa)

Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir,  mengatakan, "Vaksinasi menjadi upaya efektif untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Vaksin yang digunakan merupakan virus yang sudah mati dan melalui berbagai uji klinis untuk memastikan aman digunakan.

Tak hanya itu saja, Vaksin ini kehalalannya sudah pasti karena sebelumnya telah diuji oleh Majelis Ulama Indonesia.

“Vaksinasi ini tentunya aman dan halal, tidak ada yang perlu di cemaskan dan dikhawatirkan, petugas medis yang bertugas melakukan vaksinasi ini tentu sesuai dengan SOP nya,” kata Sabir.

“Alhamdulillah, sejauh pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini semua berjalan lancar, ini tidak ada kendala yang signifikan.

"Meskipun ada beberapa pegawai yang belum atau ditunda vaksinasinya karena faktor kesehatannya yang belum memenuhi syarat vaksin namun tetap akan dijadwalkan kembali untuk segera melakukan vaksinasi nantinya,” jelas Sabir.

Sementara itu, Masri Asis salah satu peserta vaksinasi mengatakan, " Alhamdulillah setelah jalani Vaksinasi Covid 19 saya tidak merasakan apa-apa hanya saja sedikit ngilu diawal penyuntikan namun beberapa detik rasa itu menghilang.

"Saya berharap, dengan adanya vaksinasi ini , penyebaran Covid ini akan semakin bisa diminimalisir dan tubuh kita dapat terhindar dari paparan virus Corona berikut dengan kekebalan tubuh, ujarnya.

Lebih lanjut, Asis mengatakan, "Pemberian vaksin ini tentunya dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19. Namun, walaupun kita sudah divaksinasi, bukan berarti tidak memakai masker lagi, sudah bebas berkumpul, tetapi kita tetap berkomitmen untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pada umumnya, saat skrining sebelum vaksinasi kondisi penerima vaksinasi COVID-19 dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat untuk menerima vaksin. Namun ada juga sebagian yang memiliki komorbid seperti diabetes, asma, demam, batuk, pilek dan hipertensi sehingga yang bersangkutan tidak dapat dilakukan vaksinasi untuk sementara waktu.

Dalam pelaksanan vaksinasi ini menerapkan pola antrian sehingga para peserta tidak berdesakan dan berkumpul. Setelah vaksinasi, tetap mematuhi 3M yaitu Memakai masker, Menjaga jarak serta Mencuci tangan pakai sabun.

Sekedar diketahui Vaksinasi terselenggara atas kerjasama BBPP Batangkaluku dengan PKM  Samata dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa. (Al Aziz / Yuli N)

Rabu, 10 Maret 2021

BBPP Batangkaluku Bekali Ilmu Pertanian Bagi Pemuda Tani Untuk Persiapan Magang Ke Jepang


Para peserta pelatihan di BBPP Batangkaluku (Foto Istimewa).

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Sektor pertanian diyakini akan turut menentukan kemajuan sebuah negara. Menyadari hal tersebut, Kementerian Pertanian terus meningkatkan sektor pertanian dengan menyiapkan SDM berkualitas, salah satunya melalui program magang ke Jepang.

Pada tahun 2021 ini, secara bertahap Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Peyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) akan mengirimkan 1000 orang pemuda tani calon tenaga kerja profesional di bidang pertanian untuk dimagangkan di Jepang. Salah satu UPT. Kementan yang ditugaskan untuk menyeleksi dan melatih calon tenaga kerja magang ke Jepang adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Saat ini, BBPP Batangkaluku sedang melatih 30 petani muda dalam program magang petani ke Jepang. Rabu. 10/03/2021.

Sebelum kegiatan pelatihan persiapan magang ke Jepang, beberapa hari yang sebelumnya, tepatnya pada Hari Rabu – Sabtu atau Tanggal 03 – 06 Maret 2021 telah dilakukan seleksi kepada calon peserta yang telah dinyatakan lolos dalam tahap verifikasi.

Dari 266 orang yang melakukan pendaftaran, terdapat 226 orang yang dinyatakan lolos verifikasi untuk melanjutkan dalam proses seleksi.

Para peserta pelatihan dari 5 provinsi (foto istimewa).

Dari hasil seleksi tersebut diperoleh 100 orang pemuda tani yang siap untuk mengikuti program SSW dan Magang di Jepang dan 30 orang terbaik telah dipilih untuk mengikuti pelatihan persiapan Magang bagi Pemuda Tani di BBPP Batangkaluku yang akan dilaksanakan terhitung mulai Tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa peran SDM dalam pertanian sangat penting.

"Peran SDM dalam pembangunan pertanian sangat vital. Oleh karena itu, kita terus menggenjot kemampuan, pengetahuan dan skill SDM pertanian, salah satunya dengan program magang ke Jepang," ujarnya.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 75 hari efektif pada tanggal 08 Maret – 22 Mei 2021, bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku dan P4S IKAMAJA yaitu P4S Asamayama, Kab. Maros.

Materi dalam kegiatan pelatihan sepenuhnya mengacu pada Petunjuk Teknis yag telah disusun oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Kementerian Peertanian, berupa peningkatan kemampuan yang diarahkan pada : Peningkatan Jiwa Nasionalisme; Peningkatan Kemampuan Fisik dan Disiplin; Peningkatan Kemampuan Bahasa untuk Komunikasi dan untuk pencapaian Sertifikat N4 (JLPT) atau A2 (JFT) dan Sertifikat ASAT; Pengetahuan Budaya Jepang, dan Kemampuan Teknis Pertanian.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat membuka kegiatan secara Virtual (Foto screenshoot).

Sebagaimana arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka kegiatan ini melalui video telekonfrence Zoom Meeting mengatakan, kemajuan suatu negara diawali dari kemajuan pertanian.

Kita bisa lihat negara-negara maju didunia, seperti China, Jepang, Korea dan lainnya, mereka maju karena diawali majunya sektor pertanian. Jadi Jika negara kita maju, harus maju dulu sektor pertaniannya. Tentunya yang memengang peranan dalam kemajuan sektor pertanian adalah Sumber Daya Manusianya.

"Dan ternyata, negara maju itu yang menonjol bukan teknologinya, bukan prasarana atau alsintannya. Tapi ternyata yang paling menonjol sumber daya manusia nya (SDM). Berarti kalo sektor pertanian ingin maju, harus dimulai dari kemajuan sumber daya manusi”,ujarnya.

Beliau juga mengatakan majunya pembangunan pertanian utamanya bukan karena pupuk, ASLINTAN, sarana prasarana, irigasi dan lain sebagainya, tetapi yang pertama dan utama adalah kontribusi sumber daya manusia pertaniannya.

SDM pertanian memberikan kontribusi paling besar terhadap peningkatan produktivitas pertanian, oeh karena itu pembangunan pertanian adalah hal yang pertama harus diperhatikan pertama kali harus digarap adalah SDMnya
Kementerian Pertanian melalui pendidikan, pelatihan vokasi akan menghasilkan qualified job creator dan qualified job seeker yang artinya alumni-alumni mampu menjadi pengusaha pertanian yang berkualitas alumni yang mampu mengisi pos-pos SDM pertanian yang berkualitas.

“Kalian adalah petani milenial, pemuda-pemuda yang terpilih yang akan dididik, digembleng melalui berbagai pelatihan persiapan keberangkatan ke Jepang”, tegasnya kepada peserta magang jepang.


Kepala BBPP Batangkaluku bersama jajaran saat pembukaan pelatihan (Foto Istimewa).

Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, mengatakan bawah,  pelatihan yang dilaksanakan ini diharapkan mampu menghasilkan para peserta yang betul betul nanti menguasai seluruh persyaratan untuk pergi magang ke Jepang.

“Mulai dari bahasanya, budayanya dan sebagainya, karena dengan menguasai bahasanya nantinya akan juga menguasai budayanya, menguasai teknologi, seluk-beluk bisnis pertaniannya, yang pasti sudah berangkat ke Jepang harus betul-betul menguasai, meresapi apa yang harus dilakukan, mulai dari cara berbisnis hortikultura, tanaman pangan, peternakan, olahan dari berbagai komoditas dan nantinya sekembalinya di indonesia menerapkan dari apa yang telah dipelajari selama di Jepang”, ungkap Sabir.

Pemuda tani yang merupakan calon peserta magang di Jepang berasal dari 5 (lima) Provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. (Al AzIz / Yuli N)

Selasa, 02 Maret 2021

Dapatkan Izin, Produk PIRT BBPP Batangkaluku Siap Bersaing di Pasaran


Tim Dinkes kabupaten Gowa saat diterim oleh pihak BBPP Batangkaluku (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, - Untuk mendapatkan sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa melakukan peninjauan langsung lokasi dan proses pembuatan produk-produk, diantaranya minuman instan dan kripik di laboratorium pengolahan hasil pertanian Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Selasa 02/03/2021.

Hartadi, mewakili Tim Dinas Kesehatan Kab. Gowa  mengatakan kami dari dinas kesehatan telah melaksanakan kunjungan langsung untuk melihat pengeluaran rekomendasi PIRT di BBPP Batangkaluku yang hasilnya sudah memenuhi persyaratan. 

"Ini sudah memenuhi syarat, tetapi meskipun begitu disarankan  dari segi sarana produksi,  yaitu penggunaan sekat antara ruangan pengolahan dan pengemasan sehingga dalam proses produksi bisa lebih mudahkan atau memisahkan  dari kontaminasi dari luar dan tentunya itupun menyesuaikan kondisi saja nantinya", katanya. 

"Dalam  pengurusan perizinan ini tidak dibutuhkan biaya sama sekali atau gratis, kami dari Dinas Kesehatan akan memberikan rekomendasi kemudian di teruskan ke PTSP (Perizinan Terpadu Satu Pintu) yang nantinya akan menindaklanjuti untuk pengeluaran perizinan, selanjutnya setelah penerbitan sertifikat PIRT, yang umumnya berlaku selama 5 tahun dan bisa diperpanjang", ujarnya. 

Beliau juga berharap dengan sudah adanya perizinan ini tentunya produk-produk yang diproduksi akan diakui dan lebih mudah dipasarkan.

Inisiatif PIRT sekaligus Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Hari Ismanto merasa legah karena kini sudah terjawab, setelah beberapa waktu lalu kami mengusulkan perizinan dalam rangka memenuhi standar kualitas keamanan pangan yaitu izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) terkait produk-produk yang di produksi yang antaranya minuman instan dan keripik. 

"Di kesempatan ini Tim Dinas Kesehatan Kab. Gowa sudah memantau dan meninjau langsung untuk melihat bagaimana sarana produksi, kebersihan, proses, kemasan hingga produk akhir dari produk-produk BBPP Batangkaluku. Dan Hasilnya, produk telah memenuhi syarat yang nanti menjadi produk yang siap dipasarkan",ucapnya.

Dalam kunjungan ini Tim dari Dinas Kesehatan Kab. Gowa didampingi oleh Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana, Hari Ismanto, beberapa staff, serta Tim Divisi Pengolahan Hasil Pertanian

Dengan adanya sertifikasi PIRT untuk produk makanan/minuman kemasan yang diproduksi oleh PIRT BBPP Batangkaluku, diharapkan semakin meningkat dan nantinya mampu bersaing di pasaran, Dari pihak konsumen / masyarakat umum, adanya Perizinan ini makanan akan menjadi jaminan kualitas kesehatan untuk konsumsi secara umum. (Al AzIz / Yuli N)

Selasa, 23 Februari 2021

Tingkatkan Pengelolaan dan Penata Usahaan Kearsipan, BBPP Batangkaluku Gelar Sosialisasi


Peserta sosialisasi (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) melakukan sosialisasi penyeragaman pembuatan naskah dinas dan penggunaan teknologi informasi berbasis tata naskah dinas elektronik, Selasa (23/2/2021), di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku.

Kegiatan sosialisasi yang diikuti pegawai dari pengolah arsip bagian umum, kelompok program dan evaluasi serta kelompok penyelenggaraan pelatihan BBPP Batangkaluku, dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana.

Dalam sambutannya, Rosdiana, mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengelolaan dan penatausahaan arsip di lingkungan BBPP Batangkaluku, arsip bukan hanya tumpukan kertas semata atau sebatas kumpulan informasi, tetapi lebih dari itu.

“Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memahami pentingnya pengelolaan dan penyimpanan arsip”,harapnya.


Nara sumber (Foto Istimewa

Sumarlin, Arsiparis Muda BBPP Batangkaluku yang juga merupakan narasumber dalam sosialisasi ini mengatakan sebagaimana Undang-Undang RI nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan, arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai perkembangan teknologi informasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan perusahaan, organisasi politik dan perseorangan dalam bentuk pelaksanaan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

“Pengelolaan arsip dinamis di Balai ini sangatlah ditentukan oleh peran SDM pada unit pengelola kearsipan di BBPP Batangkaluku, agar pengelolaan arsip dinamis dapat secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan, pemeliharaan serta penyusutan”,tuturnya.


Peserta sosialisasi (Foto Istimewa)

Pentingnya sosialisasi ini dalam rangka penerapan tata naskah dinas dan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di BBPP Batangkaluku agar SDM pegawai yang ada di unit pengelola dapat memahami keseragaman, kaidah, norma dan standar kearsipan dalam pembuatan naskah dinas sesuai Permentan Nomor 06 Tahun 2020.

“Di Balai sendiri pengelola arsip sudah berjalan dengan baik akan tetapi masih perlu meningkatkan kompeten pegawai dalam hal pembuatan naskah dinas”,pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Sumarlin menjelaskan, proses pengelolaan arsip dinamis khususnya naskah dinas harus mengacu pada tata naskah dinas dan pola klasifikasi kearsipan Kementan agar terkelompokkan, terstruktur utuh dan menyeluruh agar informasi yang tercipta memudahkan dalam penemuan kembali. (Al Aziz).

Senin, 06 Juli 2020

Bupati Adnan Usulkan Perda Wajib Masker di Rakor Percepatan Penanganan Covid-19



Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) -Peningkatan kasus virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan meningkat setiap harinya. Data terakhir sekitar 136 kasus baru yang tercatat. 

Tingginya angka penyebaran dinilai perlu dilakukan penanganan yang lebih massif. Salah satunya adanya aturan hukum yang mengikat masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. 

Hal ini pula yang didorong Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas Percepatan Penanganan Covid-19 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di  Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu (5/7) malam.

Dalam pertemuan tersebut, dirinya mengusulkan agar pemerintah provinsi dapat mendorong seluruh kabupaten/kota untuk mengagas peraturan daerah (perda) wajib masker dan Penerapan Protokol Covid-19. Pasalnya, permasalahan yang ada saat ini di kabupaten/kota adalah sama yaitu Covid-19 

Sehingga untuk melakukan penanganan dengan cepat dalam memutus mata rantai penyebaran maka perlu menyamakan cara pandang dalam penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan.

"Karena ini kan masalahnya sama yaitu Covid-19. Maka pola gerakannya juga harus sama. Ini supaya semua daerah sama. Karena dengan cara memakai masker ini untuk bisa memutus mata rantai penularan Covid-19," jelasnya.

Lanjutnya, Adnan mengatakan perda ini dinilai akan lebih cepat mendisiplinkan masyarakat untuk ikut pada protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker. Alasannya, perda adalah aturan yang memiliki landasan hukum yang jelas, sehingga jika ada pihak yang melanggar atau keluar dari aturan tersebut maka berhak mendapatkan sanksi yang diberlakukan. 

Perlunya ada kebijakan seperti ini tentunya dengan melihat kondisi masyarakat saat ini. Dimana karakteristik masyarakat berbeda-beda. 

Pertama ada masyarakat memiliki punya kesadaran tinggi yang bisa langsung mengikuti arahan Pemerintah. Kemudian ada masyarakat yang berkali-kali diberikan edukasi baru bisa ikut arahan dan aturan pemerintah.

"Sementara ada juga masyarakat meski diberikan edukasi tapi jika tidak dilakukan secara represif dan tegas, maka sulit untuk mematuhi. Sehingga memang harus ada sebuah cara untuk memang betul-betul dia akan tunduk dan patuh mengikuti arahan," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah meminta kepada para kepala daerah agar memassifkan langkah-langkah penanganan Covid-19 di wilayahnya. Modalnya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan memasifkan edukasi kepada masyarakat.

"Saya meminta kepada bupati dan walikota untuk lebih fokus kepada pencegahan, caranya dangan protokol kesehatan ketat," tandasnya. (JN)

Minggu, 23 Februari 2020

Peserta Diklat Vokasi Alsintan BBPP Batangkaluku Praktek Lapang di Klp Tani Bontorita I Limbung

Teropongsulawesi.com, Gowa - Sebanyak 30 peserta Pelatihan Vokasi Alat dan Mesin Pertanian melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapang) yang dilangsungkan di Limbung, Kabupaten Gowa, Minggu (23/2/2020).

Peserta PKL tersebut mengunjungi salah satu petani sukses dan juga sebagai ketua kelompok tani “Bontorita I” yaitu Sapri dg. Sigollo.

Dalam kunjungannya para peserta di arahkan ke Dapok media persemaian padi buatan Sapri yang sangat terkenal di daerah limbung utamnya produk buatan beliau yang bisa dibandingkan dengan hasil buatan luar yang ternama, bahkan hampir semua kelompok tani yang ada disekitarnya lebih memilih menggunakan dapok buatannya.

Sapri Daeng Sigollo itu, selain aktif membina kelompok tani dan disekitarnya, dia juga membantu petani-petani yang ingin memodifikasi ALSINTAN mereka, sehingga lebih mudah dalam penggunaan sehari-hari.

Menurut keterangan Sapri, salahsatu dampak perubahan yang berhasil dibuat di sekitarnya yaitu dengan mengajak petani-petani untuk mau menggunakan Transplanter.

ALSINTAN ini awalnya susah untuk mau digunakan oleh kelompok tani disekitarnya, tapi dengan usahanya untuk mau mengubah pola pikir petani, diapun mencoba untuk menggunakan dilahannya terlebih dahulu.

Kerja kerasnya itupun membuahkan hasil walaupun diawal penggunannya, dia mengalami kegagalan.

Tapi dari kegagalan itu, dia menemukan masalah yang berhasil dia lalui, sehingga hasil produksi padinya lebih meningkat, dan dengan menggunakan teknologi ALSINTAN ini, semuanya terasa lebih efisien.

Adapun proses bisnis yang beliau jalankan dengan menerapkan ilmunya, dilihat dari peningkatan pemesanan dapok buatan sapri yang terus menerus dengan memberikan harga Rp. 20.000 /kotak.

Bayangkan jika terdapat 2 hingga 3 Ha lahan yang dimiliki konsumennya, Sapri dapat meraup untung 2 hingga 4 Juta untuk sekali pembuatan, bagaimana jika ditotal pesanannya selama masa tanam berlangsung?.

Petani seperti inilah yang sering dibicarakan oleh Mentan, petani itu harus modern dan inovatif. Ini akan terealisasi dengan dukungan penyuluh yang memiliki kompetensi yang baik dan terus dikembangkan.

Setelah mendapatkan materi dan motivasi dari salah satu petani sukses, peserta selanjutnya mendapatkan arahan dari Ismail S.Pi yang juga selaku koordinator penyuluh pertanian kabupaten gowa.

Ismail berharap kepada seluruh peserta pelatihan agar memanfaatkan momen pembelajarannya selama di BBPP Batangkaluku.

"Ini merupakan peluang bagi petani, setelah dapatkan ilmunya langsung terapkan dilapangan, gagal itu urusan belakangan. Intinya Action dilapangan !! “ungkap ismail.

Selanjutnya dalam arahannya Ismail mengajak kepada seluruh peserta untuk tidak memiliki mental-mental petani/kelompok tani yang terus berharap dengan bantuan pemerintah saja.

Jadilah petani yang maju, mandiri, modern, buktikan saja semuanya dengan hasil kita dan menjadi orang yang bermanfaat untuk sekitar, sehingga bantuan itu akan datang dengan sendirinya, tandasnya.

Adapun saran yang disampaikan koordinator penyuluh  untuk kelompok-kelompok tani, agar menerapkan manajemen yang baik di tempatnya, baik itu anggaran, kegiatan, dan pelaporan, karena manajemen merupakan inti agar usaha itu berjalan dengan sistematis dan baik.

Untuk yang ingin meningkatkan usahanya seperti yang kita ketahui sekarang ini, telah hadir program KUR dari pemerintah untuk petani yang ingin memulai usahanya. Ini merupakan program yang baik untuk meningkatkan fasilitas dan usaha petani hingga ke pelosok daerah, pungkas Ismail. (Al-Az/Her).

Kamis, 13 Februari 2020

BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan Bisnis Kewirausahaan Bagi P4S Se-Sulawesi, Ini Tujuannya

Teropongsulawesi.com, Gowa - Suatu bentuk peningkatan pendapatan  rumah tangga petani diwilayah pedesaan merupakan salah satu tujuan pokok dalam dinamika pengembangan nasional yang berkelanjutan. Hal ini menjadi suatu yang penting diperhatikan karena mengingat tekanan ancaman kemiskinan pada masyarakat petani di pedesaan masih relatif  tinggi.

Persoalan kemiskinan pada petani bukan hanya dikarenakan  tekanan dominan dari faktor ekonomi sehubungan dengan keterbatasan modal produksi,.akan tetapi, faktor lain justru lebih berpengaruh ialah kualitas sumber daya manusia petani  yang rendah , selain itu tingkat produktivitas, kreativitas kerja , posisi tawar dan kemampuan kewirausahaan yang dimiliki  petani dalam mengelola bisnis juga masih tergolong rendah.

Berdasarkan hal tersebut di atas  Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Bisnis Kewirausahaan Bagi Pengelola P4S.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang pengelola/anggota dari Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).

Ke 30 orang tersebut  berasal dari 6 provinsi Se Sulawesi di antaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.

Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari dan efektif dari tanggal 10 februari lalu dan berakhir pada 17 Februari 2020 yang dilaksanakan di BBP Batangkaluku, Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan dilatihnya pengelola/anggota P4S yang merupakan salah satu perpanjangan tangan dari BBPP Batangkaluku kepada petani  khususnya di wilayah pedesaan  diharapkan mampu mendokrak perekonomian masyarakat petani di pedesaan sebagaimana arahan dari kepala BPPSD Dedi Nursyamsi beberapa  waktu lalu dan juga untuk meggenjot SDM yang profesional mandiri yang berdaya saing dan berjiwa wirausaha agar mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Disela aktivitas pembelajaran dikelas Lukman Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan dengan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bakat kepada peserta yang bergerak dibidang agribisnis dalam meningkatkan kemampuan dan pemahamannya  serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan sikap serta mental pengelola P4S dalam pengembangan usaha taninya yang berorientasi agribisnis.

“Tak lupa mereka juga harus mampu mengembangkan jiwa wirausaha agribisnis yang inovatif, profesional, mandiri dan berwawasan global sehingga kedepannya bisa lebih maju dan meningkat” katanya, harap Lukaman.

Dijelaskannya bahwa Sikap kewirauasahaan dan komptensi petani merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan penerapan teknologi, petani yang belum dan kurang mempunyai jiwa kewirausahaan senantiasa kesulitan mengelola dan mengembangkan diversifikasi usaha secara produktif ditengah potensi sumber daya lokal yang melimpah di sekeliling lingkungan mukimnya, jelasnya.

Untuk itu tak dapat dielakkan sesungguhnya kewirausahaan  memang mempunyai fungsi penting sebagai motor penggerak  petani dalam mengembangkan ragam jenis usaha bisnis pertanian secara produktif secara kreatif.

“Kewirausahaan termasuk salah satu kebutuhan strategis bagi petani dalam mengelola usaha bisnis mikro berbasis sumber daya lokal di pedesaan, urai Lukman. 

Lebih lanjut Widyaiswara ini mengungkapkan bahwa Intervensi efek globalisasi yang memasuki ranah kawasan kehidupan masyarakat petani dipedesaan menuntut optimalisasi fungsi kewirausahaan yang diharapkan mampu mengarahkan  perilaku berorientasi pada bertani lebih baik (better farming), bertani yang menguntungkan (better business), dan hidup lebih sejahtera (better living)”, pungkasnya.

Untuk diketahui, Disaat bersamaan juga dilaksanakan Pelatihan Manajemen Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Angkatan I, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengurus kelompok UPJA dalam mengembangkan UPJA yang berorientasi bisnis sebagai bagian dari Kelompok Ekonomi Petani (KEP) guna meningkatkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian bantuan pemerintrah  menjadi usaha yang layak ekonomi. (Al-Az).

Selasa, 21 Januari 2020

Pemkab Gowa Akan Buat Larangan Parkir di Tempat Pedestrian


Teropongsulawesi.com, Gowa, - Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Gowa terus melakukan strelisasi kendaraan, baik roda empat dan roda dua, untuk tidak menjadikan pedestrian yang ada dalam kota Sungguminasa sebagai tempat parkir atau pemberhentian sementara.

"Saat ini kami terus melakukan patroli dan penertiban, terutama di area pedestrian yang baru di bangun," ujar Kasapol PP, Alimuddin Tiro yang didampingk Seksatpol PP Mardani Hamdan,  Selasa 21/1.

Namun demikian, pihaknya juga masih terus melakukan pendekatan kepada para pemilik kendaraan yang ketahuan parkir di atas pedestrian dan pemilik toko.


Sebagaimana di ketahui, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan telah mempercantik kota Sungguminasa dengan membangun pedestrian untuk pejalan kaki. Pedestrian ini bermula dari perbatasan Gowa--Makassar, Jl Sultan Hasanuddin, Jl Masjid Raya dan Jl Tumanurung.

"Sebenarnya kegiatan ini dilakukan agar masyarakat bisa menggunakan pedestrian sesuai peruntukan. Tidak sebagai tempat parkir," katanya.

Untuk mengantisipasi ke depan, menurut Alimuddin Tiro, Pemkab Gowa sedang menggodok rancangan Perbup, terkait pelarangan dan sanksi bagi kendaraan yang parkir di area pedestrian.


"Sambil menunggu selesainya Perbup, kami terus mensosialisasikan larangan ini," jelasnya.

Dia mengakui, bersama timnya acapkali menemukan kendaraan yang parkir di atas pedestrian--yang lagi-lagi harus diberi peringatan untuk tidak parkir. (**)

Pertama di Indonesia, JICA Expert Pilih Gowa Jadi Lokasi Peringatan Dini Banjiri


Teropongsulawesi.com, Humas Gowa ----- Kabupaten Gowa terpilih sebagai lokus kegiatan latihan peringatan dini dan evakuasi banjir Sungai Jeneberang yang diselenggarakan oleh JICA Expert on comperhenship Disaster Risk Reduction.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Gowa, Ihsan Parawangsa menjelaskan kegiatan ini pertama di Indonesia.

" JICA memilih Kabupeten Gowa sebagai lokasi pertama di Indoneaia diadakannya kegiatan latihan peringatan dini. Sebelumnya belum pernah ada kegiatan seperti ini. ," jelas Ihsan di sela-sela rapat persiapan di Kantor BPBD Prov Sulsel, Selasa (21/1). 


" Selama ini kita melakukan simulasi untuk evakuasi korban bencana. Latihan Peringatan dini sebenarnya bertujuan untuk memibimalisir jumlah korban terutama korban jiwa. Karema berfokus bagaimana mengevakuasi masyarakat sejak awal atau kata lain sejak ada deteksi dini. Sehingga kedepan JICA mengharapkan Gowa menjadi pilot project," tambahnya.

Simulasi akan berlangsung Rabu pagi (22/1) di Kelurahan Pangkabinanga Kecamatan Pallangga. Lokasi ini dipilih karena tahun lalu banjir dari Sungai Jeneberang terbesar berada di lokasi.

Kegiatan ini merupakan proyek kerjasama JICA bersama BNPB, Kementrian PUPR dan konsultan  CTI Engineering International Japan.

Serta melibatkan beberapa elemen didalamnya seperti BMKG, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jeneberamg hingga masyarakat yang berada dilokasi sekitar (*)

Senin, 28 Oktober 2019

BBPP Batangkaluku Hadirkan Inovasi Berbasis Website, Dr. Sabir, S. Pt, M. Si Resmi Melauncing Aplikasi SEIRAMA


Teropongsulawesi.Com, Gowa (Sulsel) - Balai Besar Penyuluh Pertanian (BBPP) Batangkaluku hadirkan Inovasi bebasis Website, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Dr. Sabir, S.Pt.,M.Si secara resmi me-launching  Aplikasi berbasis Website SEIRAMA atau Sistem Informasi Kerjasama BBPP Batangkaluku yang di langsungkan di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku. Senin (28/10/2019). 

Launching ini dihadiri oleh seluruh pegawai BBPP Batangkaluku dan penyuluh pertanian dari berbagai Provinsi yang di saat bersamaan sedang mengikuti Pelatihan Fungsional Alih Kelompok di BBPP Batangkaluku. Acara launching ini diawali dengan sosialisasi SEIRAMA oleh Kepala Seksi Program dan Kerjasama BBPP Batangkaluku (Andi Amal Hayat Makmur), yang dilanjutkan dengan pernyataan Launching oleh Kepala BBPP Batangkaluku dan diakhiri dengan penandatangan Berita Acara Launching.


Sabir dalam arahannya menyampaikan bahwa Permentan Nomor 7 Tahun 2015 tentang pedoman kerjasama bidang penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian mengamanahkan agar setiap UPT Pelatihan Pertanian dapat melakukan kerjasama dengan mitra kerjasama secara terpadu dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi SDM Pertanian melalui 4 (empat) jenis kegiatan kerjasama yaitu kerjasama pelatihan, kerjasama ketenagaan, kerjasama informasi dan teknologi, dan kerjasama sarana dan prasarana.

“Aplikasi ini akan memudahkan stakeholder atau calon mitra kerjasama untuk merencanakan kegiatan kerjasama di BBPP Batangkaluku. Website ini merupakan salah satu bentuk adaptasi kita terhadap era industri digital 4.0,” Jelas Sabir.

“Saya berharap, website ini dapat segera disosialisasikan kepada seluruh stakeholder BBPP Batangkaluku sehingga pada akhirnya dapat lebih memudahkan dan menambah frekuensi kegiatan kerjasama di BBPP Batangkaluku” kata Kepala BBPP Batangkaluku.

Foto : Andi Amal

Amal mengatakan bahwa SEIRAMA merupakan salah satu inovasi yang dihasilkan oleh Seksi Program dan Kerjasama BBPP Batangkaluku untuk memudahkan kerja BBPP Batangkaluku dalam mempersiapkan, mengidentifikasi calon mitra kerjasama, dan memudahkan pelaporan setiap kegiatan kerjasama di BBPP Batangkaluku.


“SEIRAMA berisikan data dan informasi mengenai jenis kegiatan kerjasama, sarana & prasarana, kompetensi ketenagaan, Informasi Teknologi yang juga dilengkapi dengan informasi terkait jadwal kerjasama, prosedur kerjasama, kebutuhan dokumen, tutorial aplikasi dan pelaporan masing-masing jenis kegiatan kerjasama yang dengan mudah dapat diakses secara online melalui Personal Computer (PC), atau Smartphone, pungkasnya. 

Wabup Gowa Serahkan Piagam Penghargaan Bagi Atlet Berprestasi

Teropongsulawesi.com, Humas Gowa - Sejumlah Atlet dan pemuda berprestasi Gowa yang telah mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi, nasional maupun internasional mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Gowa.

Wujud apresiasi tersebut berupa piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni disela upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tahun, di Halaman Kantor Bupati Gowa, Senin (28/10).

Mereka yang diberi penghargaan yakni, Sahril Zakaria peraih medali emas Porda Sulsel. M Nuzul Qadri Juara 1 Nasional Drag Bike Bupati Gowa Cup 2019 Regional 5 dan 6 Sulsel Kelas Bebek 130 CC. Muh Ilham Juara 1 Nasional Drag Bike Bupati Gowa Cup 2019 Jilid II Regional 8 dan 9 Sulsel kelas Sport 2T Frame Standar 155 CC.

Lanjut, atlet Dayung putra yang meraih Juara 1 Kategori Senior Putra jarak 250 meter Lomba Dayung Dragon Boat Piala Danlantamal VI. Atlet Paralympic yang mendapatkan medali emas, perak dan perunggu serta Syaripa Nur Intang atas prestasinya sebagai wasit pertama dari Gowa yang mewakili Sulsel memimpin kejuaraaan dunia tapak suci 2019 yang diselenggarakan di Solo.

Selain atlet berprestasi, piagam penghargaan juga diberikan kepada 6 (enam) pemuda/pemudi yang telah menjadi Juara 1 Duta Pelajar tingkat nasional tahun 2019.

Keenam orang tersebut yakni, Firman Nur, Nur Alwi, Kartika Dewi Nur Asmarani, Reski Ariani, Nur Windiani, dan Nur Lifa Zahra Arsyad.

Pemuda dan pemudi ini berasal dari SMA 3 dan 4 Gowa sebagai kontingen Saka Bahari Sulsel pada Pelayaran Nusantara IX Tahun 2019 dalam Kirab Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga RI, Kementrian Hukum dan Ham, serta Kementrian Koordinator Bidang Maritim dan TNI AL.

Sekretaris Kabupaten Gowa, H Muchlis menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah atas prestasi para atlet dan pemuda yang memiliki talenta dalam dirinya.

"Ini adalah bentuk kepedulian dan support pemerintah daerah atas prestasi yang telah diraih oleh para atlet dan pemuda di Gowa. Semoga ditahun-tahun berikut prestasinya dapat ditingkatkan lagi," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Gowa, Muh Fajaruddin menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa atlet dan pemuda Gowa ini makin kreatif, makin berinovasi dan makin menunjukkan bahwa mereka itu mampu dan bisa diandalkan di masa akan datang.

"Tentunya ini adalah inspirasi bagi pemuda-pemuda yang lain bahwa, pemuda Kabupaten Gowa mampu berkarya baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional," katanya.

Khusus untuk para atlet paralympic selain piagam penghargaan juga diberikan bonus uang pembinaan. Besaran bonus tersebut tergantung dari prestasi yang didapatkan.

"Untuk atlet yang meraih medali emas akan di berikan bonus pembinaan sebesar Rp 7.500.000,- , medali perak sebesar Rp 6.500.000,- dan medali perunggu sebesar Rp 5.500.000,- , " ungkap Fajaruddin. (*). 

Kamis, 24 Oktober 2019

KPK Apresiasi Pemasangan Alat MPOS Pemkab Gowa, Ini Kata P Nainggolan

Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Komisi Pemberantasan Tingkat (KPK) sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dalam mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan membuat aturan daerah.

Salah satunya melalui peraturan daerah nomor 9 Tahun 2011 tentang pajak restoran dan Peraturan Bupati Gowa Nomor 35 Tahun 2019 tentang pembayaran dan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah secara sistem online.

Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, Kabupaten Gowa berhasil menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan hasil pajak daerah melalui wajib pungutnya. Pemasangan alat perekam transaksi Mesin Point of Sales (MPOS) System ini dinilai sangat berhasil dan sebagai bentuk transparansi pengelolaan keuangan.

"Meskipun wajib pungutnya sedikit tapi mampu bekerja dengan maksimum. Kita senang dengan tindakan Bapenda ini, apalagi ketegasan mereka yang berani melakukan penutupan warung dan restoran karena tidak taat aturan. Spirit ini bukan untuk mematikan usaha tetapi mengajarkan agar tertib berusaha," katanya usai melakukan pertemuan di Ruangan Sekretaris Kabupaten Gowa, Kantor Bupati Gowa, Kamis (24/10).

Menurutnya, capaian tersebut juga selaras dengan delapan instrumen pengelolaan pemerintah daerah yang didorong KPK. Antara lain, pengelolaan aset, pendataan fasum dan fasos, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) hingga optimalisasi pendapatan daerah.

"Pencapaian ini sudah sangat baik, kita bisa bilang sudah 50 persen yang wajib pungut telah memasang alat transaksi ini. Di beberapa daerah bahkan belum mencapai itu, ini harus terus didorong, utamanya pada sektor perhotelannya," ujarnya.

Dalam pertemuan itu pula pihaknya juga membicarakan beberapa hal yang secara umum telah mencapai pengelolaan pemerintah daerah yang baik dengan delapan instrumen yang didorong KPK. Kendati demikian masih ada beberapa hal yang masih perlu disempurnakan.

Pertama, tentang persertifikatan seluruh aset pemerintah daerah dengan kerjasama Kantor Pertanahan (Kanta). Kedua, tentang persertifikatan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) dari pengemban yang perlu dikerjakan dengan lebih keras. Bahkan perlu dibentuk Pokja khusus kerjasama REI dan Kanta Gowa.

"Begitupun dengan persoalan atau sengketa aset harus cepat diselesaikan. Intinya kita ingin tertib saja, jika milik pemerintah daerah harus ada sertifikatnya," tegasnya.

Sementara Kepala Bapenda Gowa Ismail Majid mengungkapkan, hingga saat ini alat perekam pajak yang telah terpasang di rumah makan dan restoran sekitar 90 buah, dan masih ada 80 rumah makan dan restoran yang dinilai wajib pungut juga siap melakukan pemasangan alat.

"Jika alatnya sudah ada maka kami siap melakukan pemasangan untuk rumah makan dan restoran ini," katanya

Menurutnya, pemasangan alat transaksi online ini menunjukkan adanya peningkatan hasil daerah dari sektor pajak rumah makan dan restoran.

"Trend peningkatan pajak daerah yang kami alami cukup baik, terjadi peningkatan sekitar 30 hingga 40 persen terhadap pendapatan daerah per bulannya jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya," terangnya.

Pihaknya pun menargetkan hingga akhir 2019 mendatang sekitar 200 alat Mpos akan dipasang di seluruh rumah makan atau sesuai dengan jumlah restoran dan rumah makan yang terdata di lapangan sebanyak 200 unit.

Selain rumah makan dan restoran, Bapenda Gowa juga akan melanjuti arahan KPK agar pemasangan alat perekaman transaksi di hotel, penginapan dan wisma dapat segera dilakukan.

"Kami target akhir tahun pemasangan alat di hotel dan penginapan di Kecamatan Tinggimoncong yang jumlahnya sekitar 20 dapat dipasang secara serentak," terangnya. (CH). 

Syarat Utama Peroleh IMB di Kabupaten Gowa Harus Sesuai Perda Nomor 4 Tentang Andalin


Teropongsulawesi.com, Gowa (Sulsel) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gowa mensosialisasikan Perda No 4 tahun 2017 tentang Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin). Perda yang sudah diberlakukan ini belum berjalan optimal disebabkan aparat belum sepenuhnya paham terhadap Andalalin tersebut.

Hal itu diungkapkan Asisten Bidang Pemerintahan, Muhammad Rusdi saat membuka sosialisi perda tersebut, di Meeting Roon Dewi Sri Resto, Kamis (24/10).

Ia mengatakan Perda No 4 tahun 2017 tentang Andalalin ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan aparat tentang analisis dampak lalulintas, sehingga perlu dimaksimalkan sebab volume kendaraan di Gowa cukup besar sementara sarana jalan sangat terbatas.

"Memang saat ini volume kendaraan di Gowa baik yang melalui jalan Kabupaten Gowa cukup besar, karena ini perlu dikaji dengan baik Andalalinnya agar tidak menimbulkan gangguan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalulintas di jalan raya," ungkapnya.

Olehnya dirinya berharap, melalui sosialisasi ini peserta harus betul-betul mencermati materi tentang apa itu Andalalin, apa itu dokumen Andalalin dan apa kriteria Andalalin serta apa tujuannya. 

"Semoga perda ini dapat diimplementasikan di tengah masyarakat khususnya kalangan pengusaha yang melakukan pembangunan skala besar di Gowa," harap Rusdi.

Sementara itu, Kadis Perhubungan Gowa Firdaus menjelaskan, Andalalin ini salah satu program Kementrian Perhubungan yang dituangkan kedalam Perda No 4 tahun 2017 oleh Pemkab Gowa. Bahkan Perda tersebut baru dimiliki Pemkab Gowa untuk kawasan Indonesia Timur.

"Andalalin ini adalah persyaratan utama yang diterapkan Pemkab Gowa bagi penerbitan IMB (izin mendirikan bangunan) misalnya pembangunan perkantoran, bangunan rumah sakit, swalayan, sekolah, kawasan perumahan, maupun kawasan pertokoan, dan bangunan berskala besar lainnya," katanya.

Dijelaskan Firdaus, Semua bangunan berskala besar wajib ada Andalalinnya. Karena dalam mendirikan sebuah bangunan dalam perencanaannya tidak boleh berdampak pada gangguan keamanan, keselamatan bagi pengguna jalan.

"Salah satu contohnya semisal ada bangunan di, pasti akan mengakibatkan jalan jadi macet disebabkan tidak memiliki area parkir yang memadai dan lainnya," jelas Firdaus.

Karena itu kata Firdaus Perda Andalalin ini akan diterapkan maksimal di Kabupaten Gowa khususnya di wilayah perkotaan.

" Makanya kami lakukan sosialisasi. Selama ini soal Andalalin diabaikan. Sejumlah pembangunan di kota Gowa itu Andalialinnya diabaikan. Makanya Andalalin ini akan mulai kita optimalkan dan bersinergi dengan pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas PM-PTSP) Gowa," tambahnya.

Selain itu, berdasarkan instruksi Bupati Gowa bahwa IMB tidak bisa diterbitkan sebelum memiliki Andalalin. Jadi Andalalin ini menjadi persyaratan utama sebelum terbit IMB dan wajib bagi pengusaha yang melakukan pembangunan seperti rumah sakit, perumahan, swalayan, sekolah dan perkantoran. 

"Pembangunannya harus dikaji apakah luas area parkirnya memadai sehingga tidak mengganggu ketertiban dan tidak menimbulkan kemacetan dan tidak mengganggu keselamatan, inilah persyaratan menggunakan Andalalin," ujar Firdaus.

Kendati demikian kata kadishub, Andalalin ini tidak berlaku bagi pembangunan rumah-rumah pribadi untuk tempat tinggal.

Sekadar diketahui  sosialisasi ini menghadirkan narasumber konsultan Andalalin yakni Dr Israel (akademisi Unismuh Makassar) selaku konsultan Andalalin dengan peserta sosialisasi dari aparat Satlantas Polres Gowa serta sejumlah lurah lingkup perkotaan dari beberapa kecamatan dataran rendah.(**). 

Rabu, 23 Oktober 2019

Bupati Adnan Sebut Kabupaten Gowa Masih Punya Peranan Penting Dalam Struktur Perekonomian Nasional


Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Ketahanan pangan berperan strategis dalam mendukung ketahanan nasional. 

Pangan bukan hanya sebagai komoditi ekonomi, tetapi merupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik, baik lokal, regional, nasional maupun global. 

Isu tersebut menjadi hal yang diangkat Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dalam pemaparan essainya dibidang studi Empat Konsensus Dasar Bangsa (SBS) Ketahanan Nasional pada Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkat (P3DA) X Lemhanas 2019 di Jakarta, Rabu (23/10) kemarin. 

Adnan Bupati Gowa mengangkat yang  berjudul "Implementasi Ketahanan Pangan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Gowa",

Essai ini berhasil membawanya menjadi sebagai peserta terbaik.

"Ketahanan pangan memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap ketahanan ekonomi, apalagi dengan melihat pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar yang berkelanjutan," katanya. 

Menurutnya, kebutuhan akan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan berkualitas semakin menjadi tuntutan. Pasalnya, pangan menjadi kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup dan melakukan aktivitas sehari-hari, sementara ketahanan pangan adalah jaminan bagi manusia untuk hidup sehat dan bekerja secara produktif. 

Ia mengungkapkan, di Kabupaten Gowa sendiri sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam struktur perekonomian. Hal ini dapat dilihat pada kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gowa, di mana pada 2015 hingga 2018 selalu berada di posisi terbesar kontribusinya.

"Kabupten Gowa berada pada urutan kedua sektor perdagangan, urutan ketiga sektor kontruksi, dan urutan keempat sektor real estate," terangnya. 

Meskipun posisi terbesar yaitu 29,11 persen pada 2018, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB cenderung menurun setiap tahunnya, padahal produksi beras terus naik. Pada 2016 produksi beras capai 382.147 ton, 2017 naik menjadi 401.979 ton, 2018 naik 408.899 ton dan 2019 naik menjadi 412.964 ton. 

Penurunan ini tentunya karena pengaruh sektor lain yang pertumbuhannya cukup besar yaitu perdagangan, konstruksi dan real estat karena kontribusinya di atas 8 persen. 

"Walaupun produksi beras naik setiap tahun, kebutuhan terhadap beras ikut naik karena jumlah penduduk yang terus bertambah, apalagi pada tiga tahun terakhir. Pada 2017 jumlah penduduk mencapai 735.493 jiwa, 2018 naik 748.200 jiwa dan 2019 naik 760.607 jiwa," jelasnya. 

Selain permasalahan menurunnya kontribusi sektor pertanian setiap tahun, terdapat pula permasalahan lain yaitu terjadinya alih fungsi lahan. Hal ini terlihat dari luas sawah irigasi yang terus menurun dari tahun 2015 hingga tahun 2018, luas sawah irigasi berkurang sekitar 238 hektar. 

"Kondisi ini karena pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga kebutuhan akan perumahan dan pemukiman meningkat pesat. Ini juga terlihat dari kontribusi sektor konstruksi dan real estate sebagai kontributor ketiga dan keempat terbesar terhadap PDRB, setelah sektor pertanian dan perdagangan. Pertumbuhan perumahan dan pemukiman (real estate) yang tinggi karena banyaknya penduduk yang tinggal di Gowa tetapi bekerja di Makassar," paparnya. 

Sehingga, pertumbuhan penduduk yang pesat di Kabupaten Gowa bukan karena faktor kelahiran yang tinggi tetapi karena faktor migrasi penduduk, sebagai konsekuensi Kabupaten Gowa berbatasan langsung dengan Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

"Dalam hal ini maka permasalahan utama yang terkait dengan ketahanan pangan yaitu menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap struktur perekonomian dan terjadinya alih fungsi lahan akibat tingginya kebutuhan terhadap perumahan," tutupnya. (*)

Camat Parigi Muhammad Guntur Sebut Ada 5 Desa Yang Terkena Dampak Angin Kencang


Teropongsulawesi.com, Humas, Gowa - Angin kencang yang melanda Kecamatan Parigi, Minggu (20/10) lalu menyebabkan 144 rumah rusak dengan kondisi mulai dari rusak berat hingga rusak ringan. 

Camat Parigi Muhammad Guntur mengatakan, rumah yang terkena dampak angin kencang ini ada lima desa. Masing-masing Desa Manimbahoi 64 rumah, Desa Bilanrengi 38 rumah, Desa Jonjo 10 rumah, Desa Majannang 18 rumah dan Desa Sicini 14 rumah. 

"Kami masih mendata berapa rumah yang rusak berat, sedang hingga ringan. Tapi khusus di Desa Manimbahoi itu kebanyakan yang rusak berat," katanya, Rabu (20/10). 

Meski demikian, warga yang kondisi rumahnya rusak sedang dan ringan tetap memilih tinggal di rumahnya. Sementara yang mengalami rusak berat mereka mengungsi ke rumah tetangga. 

"Yang rusak ringan itu sudah banyakmi diperbaiki dengan berkerjasama warga setempat, yang masih terbuka atapnya itu yang rusak berat karena satu rumah yang terbuka," terangnya. 

Sementara terkait dengan kebakaran hutan yang ada di Kampung Bangkeng Kajang, Dusun Balleanging, Desa Manimbaho yang lokasinya masuk sebagai wilayah kaki Gunung Lompobattang ini hingga saat ini masih belum padam. Meski demikian pihaknya bersama masyarakat, Manggala Agni, TNI/Polri dan Damkar terus melakukan Langkah-langkah agar bagaimana api tidak semakin melebar. 

"Titik kebakaran susah dipadamkan dengan cepat karena lokasinya berada di ketinggian sementara akses kesana juga tidak memadai. Hanya saja kita tetap melakukan upaya agar paling tidak api tidak semakin membesar dengan cara menghalaunya," katanya. 

Susahnya dilakukan pemadaman selain karena akses, alat yang terbatas juga karena kondisi cuaca dalam hal ini angin yang kadang-kadang datang begitu kencang sehingga dianggap dapat membahayakan warga dan tim saat melakukan pemadaman. 

"Pemadaman kita lakukan biasa hingga dini hari, tim pun diganti secara bergilir. Sejak kejadian sampai saat ini tim dan warga betul-betul telah melakukan usaha penuh," ujarnya. 

Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni pada kesempatan tersebut melakukan peninjauan di lokasi terjadinya kebakaran hutan. 

Selain itu, dirinya pun memastikan akan mengirimkan bantuan secepatnya kepada warga yang rumahnya rusak karena tertiup angin kencang. 

"Nanti saya akan koordinasi ke BPBD Gowa dan Dinas Sosial untuk segera mengirimkan bantuan. Saya pun berharap pemerintah kecamatan bergerak cepat melakukan pendataan kondisi rumah rusak untuk agar segera dapat dilaporkan ke stakeholder terkait untuk ditindaklanjuti," katanya. 

Selain itu Wabup Gowa yang didampingi Tim Penanganan Karhutla juga memantau kondisi pemadaman lokasi kebakaran hutan. 

Dirinya pun meminta agar tim penanganan yang dibantu penuh oleh masyarakat secara bersama-sama melakukan pemadaman dengan melihat kondisi terlebih dahulu. 

"Semaksimal saja dilakukan, kalau memang lokasinya sulit untuk dilewati tidak usah dipaksakan. Harus mengutamakan keselamatan diri sendiri, yang jelas segala upaya telah dilakukan seperti memadamkan dengan alat seadanya," terangnya. 

Wabup Gowa pun memotivasi masyarakat dan tim yang telah bekerja semaksimal mungkin. 

"Kita sudah lihat langsung kalau lokasi kebakaran hutan ini memang sangat sulit di jangkau. Belum lagi lokasi irigasi sangat jauh dengan titik yang terbakar," katanya. (CH)
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved