Pertanian -->

Kamis, 17 April 2025

Kementerian Pertanian Optimalkan Produksi Beras Lewat Pembentukan Brigade Pangan

Jakarta, Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan produksi pangan utama, khususnya beras, demi mencapai target swasembada pangan nasional. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah pembentukan Brigade Pangan (BP) yang berperan sebagai ujung tombak pengelolaan lahan pertanian secara modern dan profesional.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan dalam sambutannya bahwa Brigade Pangan akan mengelola lahan pertanian dengan pendekatan bisnis yang terstruktur, memanfaatkan teknologi modern, serta memberdayakan generasi muda. 

"Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional, dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan," ujar Amran saat membuka pelatihan Brigade Pangan di Jakarta. Kamis (17/4/2025) 

Program ini menargetkan pengelolaan lahan seluas 200 hektar per brigade, termasuk optimalisasi lahan rawa dan pencetakan sawah rakyat. 

Selain itu, Brigade Pangan didukung dengan alat dan mesin pertanian (alsintan), pelatihan intensif, serta akses terhadap benih unggul, pupuk, dan pestisida. 

Menteri Amran menekankan pentingnya alsintan dalam mempercepat proses pertanian di tengah menurunnya tenaga kerja. "Alsintan bukan hanya alat, tetapi juga simbol modernisasi pertanian yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional," jelasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah terbentuk 1.900 Brigade Pangan yang tersebar di 16 provinsi, dengan 1.154 brigade sudah beroperasi mengelola lahan seluas 230.800 hektar di 12 provinsi. 

"Kami menargetkan pembentukan 4.224 Brigade Pangan ke depan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," tambahnya.

Sebagai upaya peningkatan kompetensi, Kementan melalui BPPSDMP mengadakan pelatihan selama tiga hari bagi pengelola Brigade Pangan di 12 provinsi sejak 10 hingga 30 April 2025. 

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty, menuturkan pelatihan ini fokus pada pengoperasian alat berat pertanian TR2 dan TR4 serta pengelolaan laporan usaha tani. 

“Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong pertanaman dan panen padi, khususnya di wilayah kerja Brigade Pangan, guna mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian termasuk peningkatan produksi pangan, pengelolaan sumber daya pertanian, dan pengembangan agribisnis yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

(Red) 

Koordinasi Bupati Soppeng Tingkatkan Kapasitas Pertanian dan Sejahterakan Petani

Soppeng, Teropongsulawesi.com, Setelah melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, menunjukkan komitmennya dengan bertindak cepat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut, Kamis, 17 April 2025.

Gerak cepat Bupati Soppeng ditunjukkan dengan melakukan koordinasi teknis dengan berbagai pihak terkait, termasuk Ir. Yusuf M.Si dari Balai Penerapan Instrumen Pertanian Sulawesi Selatan (BSIP) dan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Uvan Nurwahidah S.M.Si. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas TPHPKP Kabupaten Soppeng, Alia Warjuni.

Dalam pertemuan ini, Bupati Soppeng memberikan arahan yang jelas terkait realisasi target Luas Tambah Tanam (LTT) untuk komoditas pangan di Kabupaten Soppeng hingga bulan April 2025. 

Peningkatan kapasitas pertanian di daerah ini sangat penting, baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal maupun untuk kesejahteraan petani itu sendiri. 

Melalui pengawasan yang ketat dan bimbingan dari pihak terkait, diharapkan target tersebut dapat tercapai dengan baik.

Selain membahas LTT, Bupati Suwardi juga menekankan pentingnya kemajuan program Optimasi Lahan Rawa (Oplah). 

Program ini merupakan inisiatif strategis untuk memanfaatkan lahan rawa yang ada di Kabupaten Soppeng guna meningkatkan produksi pertanian. 

Bupati Soppeng Suwardi Haseng menginstruksikan agar dilakukan koordinasi segera dengan penyuluh pertanian. 

Hal ini bertujuan untuk membahas dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mencapai target LTT dan mendapatkan hasil yang optimal dari program Oplah.

Bupati juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang erat dengan tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tengah melakukan survei terkait progress program Oplah. 

Melalui kolaborasi ini, diharapkan bisa diperoleh data yang valid dan akurat mengenai kondisi lahan serta potensi yang ada. 

Komunikasi yang baik antar semua pihak menjadi kunci dalam memantau dan mengoptimalkan pengelolaan lahan pertanian yang ada.

Tindakan yang diambil oleh Bupati Soppeng ini menggarisbawahi komitmennya untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan inisiatif pertanian yang sangat penting bagi perekonomian daerah. 

Dengan menyelaraskan berbagai pihak dalam kegiatan pertanian, diharapkan hasil yang dicapai akan lebih maksimal. 

Langkah ini juga mencerminkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung dan memberikan arahan kepada para petani serta stakeholder lainnya.

Bupati H. Suwardi Haseng, SE, terus menunjukkan kepemimpinannya dalam menggerakkan sektor pertanian dengan pendekatan yang strategis dan kolaboratif. 

Dengan adanya koordinasi yang solid, diharapkan Kabupaten Soppeng dapat mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani melalui pengembangan dan pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal.

Melalui langkah-langkah konkret yang diambil oleh Bupati Soppeng, diharapkan sektor pertanian di wilayah ini dapat berkembang pesat, serta memenuhi kebutuhan pangan di daerah. 

Kerjasama yang erat antara pemerintah, penyuluh pertanian, dan tim dari Unhas adalah kunci sukses dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan. 

Semoga upaya ini dapat membawa Kabupaten Soppeng menuju kemajuan yang lebih baik dalam bidang pertanian.

(Red) 

Optimalisasi Pertanian Sulsel: Bupati Soppeng Hadiri Rakor 2025

Soppeng, Teropongsulawesi.com, Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE,  menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Soppeng terhadap peningkatan sektor pertanian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Pengairan Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan.  Kamis (17/4/2025). 

Rakor yang berlangsung di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, dihadiri oleh Gubernur Sulsel, Bapak Andi Sudirman Sulaiman, dan seluruh perwakilan kepala daerah di Sulawesi Selatan.

Bupati Suwardi Haseng  menyatakan bahwa Rakor ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerjasama antar pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.  

Bupati Soppeng menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait untuk menghadapi tantangan, seperti perubahan iklim dan keterbatasan infrastruktur irigasi.

Kata Bupati, Pemerintah Kabupaten Soppeng, berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur irigasi, menyediakan akses terhadap alat mesin pertanian (alsintan), serta memberikan pendampingan teknis kepada petani.  

Menurutnya, Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dan provinsi dalam penguatan sektor pertanian untuk menjamin ketahanan pangan. sejalan dengan visi misi kami Soppeng Sehat, Maju dan berdaya saing berbasis agropolitan. 

“Keberhasilan sektor pertanian bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh stakeholder".  

"Kerjasama dan komitmen bersama sangat krusial untuk mencapai hasil yang optimal,  ” tegas Bupati Suwardi Haseng.

(Red) 

Selasa, 15 April 2025

Inovasi Brigade Pangan: Pemanfaatan Alsintan untuk Optimalkan Lahan di Sidrap

Sidrap, Teropongsulawesi.com, Petani yang tergabung dalam Brigade pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan mulai melakukan pengolahan lahan dengan memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian, Selasa (15/4). 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan optimasi lahan dan teknologi pertanian menjadi kunci utama dalam meningkatkan hasil produksi. 

"Kami membentuk brigade, mengoptimalkan lahan rawa, dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian menuju modernisasi. 

"Kami berkomitmen untuk mengadopsi mekanisasi pada segala lini kegiatan pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas". 

"Dengan langkah ini, kami berharap dapat membawa sektor pertanian Indonesia ke level yang lebih maju dan berkelanjutan," lanjutnya 

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan pembentukan BP diharapkan dapat meningkatkan optimasi lahan (oplah) yang sebelumnya hanya satu kali tanam menjadi dua hingga tiga kali tanam. 

Salah satu Manager Brigade Pangan, Agussalim mengatakan dengan adanya bantuan tersebut mereka dapat mempercepat pengolahan lahan dan menambah penghasilannya. 

"Sebelum bantuan traktor roda 4 kami terima, biasanya masyarakat mengolah lahan menggunakan traktor roda 2 dan hanya sanggup 2 hektar per musim tanam, namun dengan adanya traktor roda 4 kami menargetkan 3 hektar per hari," jelas Agussalim selaku Manager Lancirang. 

Ia menyebut penghasilan dari pengoperasian traktor roda 2 yaitu Rp. 2 juta per hektar sampai proses finishing atau tiga kali tahapan, sedangkan traktor roda 4 yaitu Rp. 600 ribu per hektar untuk satu kali tahapan dan tahapan berikutnya dilanjutkan dengan traktor roda 2. 

Lanjut Agus, hampir semua anggota BP mampu mengoperasikan traktor roda 2 sedangkan traktor roda 4 masih 3 orang yang mampu mengoperasikan, ia pun memberikan kesempatan bagi anggota BP untuk terus meningkatkan keterampilan pengoperasian alsintan. 

Hal yang sama diungkapkan Manager Brigade Pangan Alesalewo, Agung bahwa pihaknya mulai mengoperasikan alsintan untuk olah lahan. Lahan yang telah diolah masih sekitar 5 hektar dari 10 hektar milik warga desa Takkalasi. 

"Untuk olah lahan sekarang masih menggunakan traktor roda 4, untuk tarifnya Rp. 800 ribu per hektar di luar dari biaya operator dan bahan bakar," sebutnya. 

Agung menambahkan bahwa pengurus BP yang mampu mengoperasikan traktor roda 4 masih 2 orang, namun ia menargetkan semua pengurus BP harus bisa mengoperasikan semua alsintan, tidak hanya traktor roda 4. 

"Dengan adanya bantuan alsintan, kami dapat menambah penghasilan, proses pengolahan lahan lebih mudah, efektif, dan cepat, serta meringankan tenaga dan biaya petani," sebutnya.

Seiring peningkatan kemampuan operasional alsintan oleh anggota brigade, diharapkan pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan dapat benar-benar terwujud, sekaligus menjadi pendorong utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

(Red/*) 

Minggu, 13 April 2025

Masa Depan Pertanian: Membentuk Cinta Pertanian pada Siswa SD Ipeka Melalui Field Trip


Gowa, Teropongsulawesi.com, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menerima kunjungan edukatif siswa SD Kristen Ipeka Makassar, Jum'at (11/4). Siswa yang berjumlah 85 orang ini terlihat sangat antusias mengikuti beberapa kegiatan, diantaranya budidaya hidroponik, memberi pakan ternak, pengenalan tanaman, pengolahan hasil pertanian, dan pengenalan alat mesin pertanian.


Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.


Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.


“Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” kata Menteri Amran.


Di lain kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa regenerasi petani sangat diperlukan untuk mempertahankan produksi pangan dan ketahanan pangan.


"Sehingga, apapun yang menjadi tantangan petani muda, agar bisa dicarikan solusi dan difasilitasi untuk memotivasi para petani muda tetap berproses produksi di  bidang pertanian," sebutnya.


Sementara itu, Sherly Mendo, Kepala Sekolah Kristen Ipeka Makassar mengatakan siswa yang mengikuti kegiatan ini masih duduk di kelas 1 dan 2 SD sehingga perlu ditanamkan kecintaan terhadap pertanian sejak usia dini


"Yang paling antusias adalah ketika anak-anak dijelaskan jenis tanaman, misalnya pada tanaman jagung, mereka bisa melihat dengan jelas, oh tanaman jagung bentuknya seperti ini, yang mereka tahu hanya sebatas seperti pop corn, dan ternyata pop corn itu asalnya dari jagung," sebutnya.


Ia berharap agar para siswa bisa menceritakan pengalamannya kepada orang tua dan teman-temannya dari pengamatan yang mereka peroleh dan peduli terhadap lingkungan.


"Terima kasih sudah memberikan kesempatan kepada anak-anak kami sudah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang baru yang belum tentu mereka temukan di dalam kelas," sebutnya.


BBPP Batangkaluku akan terus mendukung proses edukasi dan regenerasi pertanian demi terwujudnya ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.


(Red) 

Kamis, 10 April 2025

Kerja Bakti Irigasi, Kolaborasi Koramil 02/Marioriawa Soppeng dan Komunitas Pertanian

Soppeng, Teropongsulawesi.com, Dalam rangka upaya mendukung kebutuhan air bagi para petani dan kelancaran pengolahan lahan pertanian, Personil Koramil 02/Marioriawa dari Kodim 1423/Soppeng bersama aparat Desa dan warga setempat melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan saluran irigasi pengairan persawahan kelompok tani Tarenre di Desa Tellu Limpoe, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Jum'at (11/4/2025). 

Kegiatan ini dilakukan karena saluran irigasi mengalami penyumbatan akibat banyaknya sampah dan tumbuhan liar, terutama di musim penghujan. 

Penyumbatan ini mengganggu aliran udara yang diperlukan untuk pertanian. 

Lettu Inf. Paisal selaku Danramil-02/Marioriawa menekankan pentingnya menjaga saluran irigasi agar tidak tersumbat, sehingga para petani dapat mengolah lahan mereka dengan baik.

“Untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, saluran irigasi yang merupakan penyedia bahan baku air untuk mendukung kebutuhan air tentunya harus dijaga bersama, sehingga petani dapat mengolah lahannya dengan baik,” ungkap Lettu Inf. Paisal. 


Ia menuturkan bahwa kelancaran saluran irigasi sangat berpengaruh kepada hasil panen, yang pada gilirannya mendukung ketahanan pangan di Kecamatan Marioriawa, tandas Paisal.

Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen TNI untuk hadir di tengah masyarakat. 

“Ini juga salah satu tugas kami selaku aparat kewilayahan yang selalu harus hadir ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan, guna mewujudkan kemanunggalan TNI bersama rakyat,” pungkas Danramil.

Sekadar diketahui, Koramil 02/Marioriawa adalah satuan TNI yang bertugas mendukung kegiatan masyarakat dan menjaga ketahanan pangan di wilayahnya. 

Melalui berbagai program dan kolaborasi bersama masyarakat, Koramil berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian para petani.

(Red) 

Senin, 07 April 2025

Presiden Prabowo Rayakan Keberhasilan Panen Padi di Majalengka: Sebuah Pencapaian Nasional

Majalengka, Teropongsulawesi.com, Beberapa hari setelah Idul Fitri, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin langsung Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. (7/4/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, sebagai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS mencatat bahwa pada April 2025, potensi luas panen nasional mencapai 1.595.583 hektare, dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari–April 2025 tercatat 13.948.785 ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap capaian ini yang menurutnya merupakan hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor. 

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata capaian teknis, namun juga keberhasilan moral dan sosial.

“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani.

"Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa, tanpa pangan, tidak ada negara, tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden juga menyatakan kebahagiaannya karena pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, harga-harga pangan terkendali, stabil, dan terjangkau.

Ia menilai keberhasilan ini merupakan buah dari kerja nyata seluruh jajaran pemerintahan dan para petani di seluruh pelosok negeri.

“Banyak negara saat ini kekurangan beras, harga pangan menjulang. Bahkan di negara terkaya sekalipun, telur langka. 

"Tapi kita, Alhamdulillah, sekarang ekspor telur dan harganya turun. Ini berkat kerja keras semua pihak. 

"Ini hasil kebijakan yang masuk akal dan kesungguhan kita untuk membela rakyat,” tambah Presiden.

Empat belas provinsi utama seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB, dan Sulsel tercatat menyumbang hampir 91,42% produksi nasional bulan ini. Dengan luas panen 1,43 juta hektare dan produksi 7,89 juta ton GKG, wilayah ini menjadi tulang punggung produksi nasional. Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di luar Pulau Jawa, kontribusi tertinggi berasal dari Sulsel, Lampung, dan NTB.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti pada capaian ini. 

Program strategis seperti cetak sawah, distribusi pupuk, teknologi pertanian, dan koperasi desa akan terus diperluas untuk mendorong kemandirian pangan.

“Saya ingin jadi Presiden yang berhasil menjaga harga pangan". 

"Saya ingin rakyat kita menikmati protein yang cukup, harga yang terjangkau". 

"Kita ingin desa punya gudang, cold storage, apotek murah, dan truk pengangkut hasil panen, dan Kita ingin petani hidup makmur,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.

“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. 

"Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.

Ia menambahkan, sebelumnya distribusi pupuk memerlukan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati. Namun kini, berkat Instruksi Presiden yang ditandatangani, pupuk dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).

“Ini betul-betul revolusi sektor pertanian, Bapak Presiden. Kemudian program pompanisasi telah meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton di saat krisis El Nino. Alhamdulillah produksi kita meningkat. 

"Menurut data dari BPS, terjadi peningkatan produksi sebesar 52 persen pada Januari, Februari, dan Maret,” lanjutnya.

Menutup sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya kepada seluruh petani Indonesia. 

Ia menyebut mereka sebagai pahlawan produksi, dan menegaskan bahwa pemerintahannya akan berdiri bersama mereka untuk membangun masa depan pangan Indonesia.

“Kami bangga mengabdi kepada rakyat. Tidak ada panggilan lebih mulia daripada membela petani. Karena itu, petani harus dimuliakan. Harus makmur. Dan kami akan buktikan itu bersama-sama,” tegas Presiden Prabowo.

Dengan komitmen kuat dan sinergi nasional, Indonesia melangkah mantap menuju swasembada pangan yang berkelanjutan, menjawab tantangan global dengan keberanian dan kerja nyata.

(Red) 

Rabu, 19 Maret 2025

Wakil Bupati Soppeng Buka Rapat Percepatan Penyerapan Gabah 2025

Soppeng, Teropongsulawesi.com, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penyerapan Gabah/Beras Tahun 2025 di Aula Kantor Gabungan Dinas Kabupaten Soppeng, Rabu (19/03/2025) 

Rapat ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan nasional dan memastikan penyerapan gabah dan beras di Kabupaten Soppeng berjalan lancar.

Kepala Cabang Bulog Soppeng, Faisal Armin, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton setara beras hingga April.  Di Kabupaten Soppeng sendiri, target penyerapan mencapai 22.917 ton.  Namun, kapasitas gudang Bulog  Soppeng pada saat kosong  hanya 8.500 ton.  Untuk mengatasi hal ini, Bulog Soppeng akan memanfaatkan gudang milik mitra penggilingan dan gudang sewa.
 
Faisal Armin juga menjelaskan bahwa pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering petani sebesar Rp 6.500 per kg.  Bulog Soppeng telah melaksanakan pembelian gabah petani dengan harga tersebut sejak 21 Februari. Hingga kemarin, realisasi pembelian gabah telah mencapai 6.861 ton, atau lebih dari 100% dari target awal yaitu 5.895 ton.  Namun, realisasi penyerapan beras masih jauh dari target, baru mencapai 15 ton dari target 19.770 ton. Meskipun target tersebut untuk setahun,  namun untuk percepatan swasembada pangan,  ditargetkan penyerapan beras sebanyak 19.770 ton ini sudah tercapai pada bulan April.

"Diharapkan rapat ini dapat menghasilkan solusi untuk mempercepat penyerapan beras di Kabupaten Soppeng dan mencapai target swasembada pangan.  Pertemuan ini diharapkan dapat membantu Bulog Soppeng dalam mempercepat penyerapan beras" tambahnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Soppeng Selle KS Dalle menekankan pentingnya fokus pada pemanfaatan sumber daya lokal, khususnya beras, sebagai komoditas strategis.  Beliau mengapresiasi kebijakan pemerintah  yang menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp 6.500 per kg dan jagung Rp 5.500 per kg.  Dalam penyerapannya dilapangan untuk gabah diawasi oleh TNI, sementara jagung oleh Kepolisian.

Menanggapi sambutan Kepala Bulog Soppeng terkait kendala kapasitas gudang, Wakil Bupati Soppeng membahas  pemanfaatan gudang milik mantan pengusaha penggilingan yang kini tidak beroperasi, serta perluasan kemitraan Bulog dengan penggilingan beras skala menengah  yang memiliki infrastruktur memadai, guna memastikan semua pihak terlibat dalam rantai distribusi mendapatkan kesempatan yang sama.

Rapat ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah konkrit untuk mempercepat penyerapan beras dan mencapai target swasembada pangan di Kabupaten Soppeng.  Sehingga, keberhasilan program ini akan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Pada kesempatan tersebut,  Dandim 1423 Soppeng, Letkol. Inf. Reinhard Haposan Manurung, S.Pd.,  menegaskan bahwa keberhasilan program ini bukan hanya tanggung jawab TNI, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan.

Dandim 1423 Soppeng menjelaskan upaya pengawasan dan pendampingan yang dilakukan TNI untuk memastikan kelancaran proses penyerapan gabah, termasuk kontrol ketat di lapangan dan pembinaan semangat tim.  Beliau menekankan perlunya komitmen dan kerja keras semua pihak untuk mengatasi rendahnya penyerapan beras.

Untuk meningkatkan penyerapan beras, diusulkan pembentukan wadah khusus untuk memfasilitasi kemitraan Bulog dengan penggilingan beras skala menengah yang memenuhi syarat melakukan kerjasama dengan Bulog.  Kerja sama ini akan difasilitasi oleh Babinsa untuk pengawalan di lapangan. 

Acara turut dihadiri, para Anggota Forkopimda, 
Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng, Ketua Pengadilan Agama Watansoppeng, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kab. Soppeng, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM, para Mitra Penggilingan Bulog, para penyuluh pertanian.

Selasa, 11 Maret 2025

Semangat dari Pesan Ibu: Mentan Andi Amran Raih Penghargaan di UNS

Surakarta, Teropongsulawesi.com, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman tak kuasa menahan haru saat memberikan orasi ilmiah setelah menerima penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Upa Bogha dalam Dies Natalis ke-49 Universitas Sebelas Maret (UNS). Dalam orasinya, Mentan Amran mengungkapkan rasa syukurnya serta mengenang peran besar sang ibunda dalam perjalanan hidupnya.

"Saya lahir dari keluarga miskin, dibesarkan dalam keterbatasan. Tapi ibu saya selalu berpesan ‘Nak, kamu nanti jadi orang besar. Kamu akan mengubah nasib kita.’ Dan pesan itu terus terngiang hingga hari ini," ujar Mentan Amran dengan suara bergetar.

Mentan Amran mengenang perjuangan hidupnya dari seorang anak desa hingga dipercaya menjadi Menteri Pertanian RI. Ia tumbuh dalam keluarga dengan 12 bersaudara, di mana ayahnya hanya seorang TNI dengan pangkat dan gaji yang rendah. Katanya, untuk makan sehari-haripun, ia dan saudaranya rela mencari makanan di hutan. 

"Bapak-bapak lahir di spring bed, saya lahir di bawah pohon kayu. Kami teringat SMP kelas 2 kami pulang dari sekolah, keringat, tapi biasa makanan tidak tersedia, tidak cukup. Jadi, kami cari jambu, cari ubi di hutan,” kenangnya.

Namun, di tengah keterbatasan, orang tuanya selalu menanamkan nilai kejujuran dan kerja keras. Salah satu pesan yang paling ia ingat adalah agar selalu berbuat kebaikan dan tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya. ”Orang tua saya selalu mengajarkan kejujuran dan kerja keras. 'Jangan pernah makan yang bukan hakmu', itulah pesan yang saya pegang teguh,” kenangnya.

Mentan Amran juga mengingat bagaimana ibunya selalu menyebut bahwa suatu hari ia akan menjadi menteri. Meskipun saat itu terasa mustahil, takdir berkata lain dan harapan ibunya terwujud, Andi Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian untuk beberapa periode.

"Kami masih ingat pesan ibu ’Nak, kamu nanti jadi menteri’. Dalam hati kecil saya katakan tidak mungkin, tetapi kami tidak membantah beliau. Siapa sangka. Tiba-tiba Pak Jokowi datang katanya ada yang memberi tahu ada sosok anak muda pekerja keras sehingga kami ditakdirkan masuk Kabinet 2014,” ungkapnya.

Ia juga berpesan agar siapa pun yang ingin sukses agar menjaga hati orang tua, terutama ibu. Dengan doa seorang ibu, maka perjalanan hidup akan lebih mudah.

“Itulah dashyatnya seorang ibu. Kalau mau lihat Allah tersenyum buatlah ibu tersenyum. Dan yang sangat menentukan ini perjalanan kita adalah ibu. Kalau kita pernah menggores hati ibu jangan mimpi melihat cahaya dunia. Saya tidak mungkin berdiri di sini kalau bukan karena ibu saya,” ungkapnya. 

Melanjutkan orasinya, Mentan Amran mengungkapkan bahwa penghargaan yang ia terima bukan sekadar pengakuan, tetapi juga pengingat atas tanggung jawab besar yang harus ia emban untuk terus berkontribusi bagi pertanian Indonesia.

"Saya membayangkan bagaimana mempertanggungjawabkan ini di dunia dan akhirat. Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Seperti diketahui, Mentan Amran memperoleh UNS Awards berdasarkan Keputusan Rektor UNS Nomor 851/UN27/HK.02/2025 tentang Pemberian Penghargaan dan Tanda Jasa Parasamya Anugraha Dharma Krida Upa Bogha. 

"Beliau terpilih menerima penghargaan ini karena kami memandang beliau sebagai sosok tauladan yang memiliki integritas, prestasi, kepeloporan, dan kemajuan luar biasa dalam bidang pertanian. Selain itu, berbagai prestasi beliau torehkan selama menjabat sebagai menteri di antaranya peningkatan yang signifikan dalam indeks produksi pertanian Indonesia," ujar Rektor UNS, Prof. Hartono.

Sabtu, 08 Maret 2025

Bantuan Traktor untuk Brigade Pangan Sidrap: Langkah Maju Menuju Ketahanan Pangan

Sidrap, Dalam rangka peningkatan indeks pertanaman dan mendukung swasembada pangan di kabupaten Sidenreng Rappang, Kementerian Pertanian kembali menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) prapanen untuk brigade pangan, Selasa (4/2).

Di kesempatan lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, bantuan alsintan diberikan gratis untuk mendorong modernisasi pertanian dan membantu petani agar dapat mengolah lahan secara efisien.

“Kami berikan alsintan ini agar pertanian Indonesia maju dan mampu mencapai swasembada pangan. Semua bantuan ini gratis,” ujar Menteri Andi Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti,  menekankan bahwa pembentukan Brigade Pangan sangat penting untuk mendorong pertanian modern yang berkelanjutan. Ia menyebut peran vital generasi milenial dalam mengelola pertanian berbasis teknologi modern.

Menurutnya, Brigade Pangan yang dikelola oleh para petani milenial ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Adapun jenis alsintan yang diserahkan ke masing-masing brigade yaitu traktor roda 4 sebanyak 1 unit dan traktor roda 2 sebanyak 2 unit. Alsintan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah didampingi Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif.

Salah satu penerima manfaat bantuan yaitu Manager BP Sidenreng 2, Usman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Menteri Pertanian atas bantuan yang telah diberikan dan akan menggunakan bantuan tersebut dengan optimal.

"Kami merasa sangat terbantu karena traktor ini dapat mempercepat mengolah lahan yang kami kelola kurang lebih 200 hektar," ungkap Usman.

Hal yang sama diungkapkan Manager BP Lajonga, Husni. Menurutnya, alsintan ini sangat dibutuhkan untuk mendukung tercapainya swasembada pangan. Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga telah memperoleh bantuan 1 unit combine harvester pada tahap pertama.

"Kami sebagai petani pada saat pengolahan lahan terkendala di alat, sehingga pengolahan sangat lambat. Tidak hanya itu, pada saat musim panen tiba, terkadang padi hancur tergenang air karena lambatnya proses pemanenan yang disebabkan kurangnya combine di lokasi kami," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan adanya bantuan ini, ia merasa sangat bersyukur dan akan memanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraannya dan mendukung pemerintah mencapai swasembada pangan.

Rabu, 05 Maret 2025

Operasi Pasar Murah Kementan, Aksi Strategis Cegah Lonjakan Harga Pangan

Gowa, Teropongsulawesi.com,
Dalam upaya mendukung stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi Masyarakat, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus bergerak cepat memastikan harga pangan, dan memberikan akses bagi masyarakat untuk memperoleh bahan pangan dengan harga lebih terjangkau dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) menjelang bulan suci Ramadhan. Kamis (6/3/2025). 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pada operasi pasar pangan murah ini, pihaknya bersinergi dengan berbagai pihak agar masyarakat dapat menikmati harga sembako yang murah dan terjangkau.

"Operasi pasar ini merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. 

"Kami mengapresiasi dukungan PosIND dalam penyediaan lokasi distribusi bahan pangan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau," ujar Andi Amran Sulaiman.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, dalam kesempatan membuka acara menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata aksi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, sehingga masyarakat tidak perlu merasa resah menghadapi bulan Ramadhan dan Idulfitri. 

“Jika program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif, maka kegiatan serupa akan terus dilakukan bahkan setelah bulan Ramadhan. 

Harapannya, pemerintah dapat terus memfasilitasi serta memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. 

Dengan begitu, semua dapat menjalani ibadah puasa dan merayakan Idulfitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga,” ujar Idha Widi Arsanti. 

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani melakukan kunjungan koordinasi ke Pos Makassar. 

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan distribusi gula dalam program Pasar Murah yang saat ini sedang berlangsung di BBPP Batangkaluku berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. 

Dalam pertemuan tersebut, Jamaluddin Al Afgani  Kepala BBPP Batangkaluku berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan distribusi dan logistik, guna memastikan kelancaran pasokan gula yang menjadi salah satu komoditas utama dalam program ini. 

Koordinasi yang baik antara BBPP Batangkaluku dan Pos Indonesia Makassar diharapkan dapat mempercepat distribusi serta menghindari keterlambatan yang dapat menghambat akses masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.

“Kami ingin memastikan bahwa gula yang disalurkan dalam program Pasar Murah ini dapat tersedia dalam jumlah yang cukup dan tepat waktu, sehingga dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang lebih murah,” ujar Jamaluddin Al Afgani Kepala BBPP Batangkaluku.

Pasar Murah yang digelar di BBPP Batangkaluku merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama menjelang periode kebutuhan tinggi. 

Program ini juga diharapkan mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Selain koordinasi terkait distribusi gula, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk membahas upaya peningkatan efektivitas pasar murah selama ramadhan, termasuk kemungkinan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan program ini. 

Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, diharapkan program Pasar Murah dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi Masyarakat.

BBPP Batangkaluku terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan. 

Melalui berbagai inisiatif dan kerja sama strategis, diharapkan kesejahteraan petani serta akses masyarakat terhadap bahan pangan yang terjangkau dapat terus ditingkatkan.

(Red) 

Jumat, 28 Februari 2025

Ramadan Tenang, Kementan Jamin Stok Pangan Aman dan Harga Stabil

Gowa, Teropongsulawesi.com, Menjelang bulan suci Ramadan, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan cenderung meningkat, yang berpotensi menyebabkan lonjakan harga. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama berbagai pihak menggelar Operasi Pasar Pangan Murah guna memastikan harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI yang menekankan pentingnya ketersediaan bahan pokok dengan harga yang wajar, khususnya menjelang hari besar keagamaan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memimpin operasi mengungkapkan bahwa operasi pasar ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menjalani ibadah Ramadan tanpa khawatir dengan lonjakan harga bahan pangan.

“Hari ini saya bersama Pak Wementan meninjau langsung operasi pasar, hal ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo yang ingin supaya kita beribadah di bulan suci Ramadan dengan tenang dan menikmati harga yang baik. Sehingga kami semua bergerak cepat,” kata Mentan Amran.

Sementara itu, kesempatan lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan operasi pasar murah tersebut dalam rangka gerakan nasional sebagai instruksi Presiden, pengendalian inflasi daerah.

Untuk memperluas jangkauan program ini, pemerintah juga menggandeng BUMN Pangan, PT. POS Indonesia serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di berbagai daerah, termasuk Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, mengatakan bahwa operasi pasar pangan murah ini bertujuan menjaga stabilitas harga di bawah harga eceran tertinggi serta memastikan stok bahan pangan cukup hingga Lebaran.

"Program ini sangat membantu masyarakat, dan kami siap mendukungnya. Kami juga mengajak seluruh pegawai untuk ikut menyosialisasikan program ini kepada masyarakat.

"Selain itu, kami menyediakan lokasi pasar di kawasan balai yang strategis agar mudah diakses oleh masyarakat," jelas Jamal.

Perlu diketahui, Operasi Pasar Pangan Murah ini berlangsung hingga 29 Maret 2024 dan terbuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WITA. 

Adapun bahan pangan yang dijual yaitu daging ayam beku, daging kerbau, beras, tepung terigu, telur, bawang merah, bawang putih dan minyak.

Agar distribusi bahan pangan lebih merata dan tidak disalahgunakan untuk dijual kembali, pemerintah menerapkan pembatasan pembelian dalam skala besar maupun berulang kali.

(Red) 

Senin, 24 Februari 2025

Ketegasan dan Strategi Besar Mentan Amran Menuju Swasembada Pangan

Jakarta, Teropongsulawesi.com, Ruang diskusi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, terasa berbeda pada Senin (25/2) siang. 

Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian dari berbagai universitas di Indonesia berkumpul, bukan sekadar untuk berdialog, tetapi juga untuk menyampaikan harapan dan aspirasi mereka tentang masa depan pertanian Indonesia. 

Di hadapan mereka, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berbicara tegas, penuh keyakinan, memaparkan strategi besar pemerintah dalam membangun pertanian nasional.

Mahasiswa yang hadir tampak antusias. Mereka tidak hanya menyimak, tetapi juga mengajukan pertanyaan kritis. Namun, satu hal yang tidak terbantahkan mereka sepakat bahwa ketegasan Mentan Amran dalam membangun sektor pertanian adalah kunci bagi tercapainya swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Muhammad Tafiqul Siregar, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, menyampaikan harapannya terhadap kebijakan yang diterapkan Menteri Amran. 

Baginya, keberanian dan transparansi dalam kepemimpinan menjadi nilai penting dalam membawa perubahan nyata. 

“Beliau cukup tegas dan transparan, Saya percaya, di bawah kepemimpinan Pak Amran, pertanian Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.

Bagi Tafiqul, pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, melainkan juga pondasi bagi ketahanan bangsa. 

Ia berharap kebijakan yang diambil tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan.

Sementara itu, Nursolihin, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, menyoroti respons cepat Menteri Amran dalam menyikapi permasalahan pertanian. 

Baginya, kepemimpinan yang sigap dan tegas sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor ini. 

“Beliau sangat tegas dalam menanggapi permasalahan yang ada, khususnya di bidang pertanian". 

"Kami berharap kebijakan swasembada pangan benar-benar bisa menjadi solusi dalam menangani krisis pangan di Indonesia,” terangnya.

Diskusi ini juga menjadi ruang bagi mahasiswa dari berbagai daerah untuk menyampaikan kondisi pertanian di wilayah mereka. 


Gregori, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan bagaimana tantangan ketahanan pangan di daerahnya bisa dijawab dengan kebijakan yang lebih berpihak pada petani. 

“Sebagai anak NTT, saya berterima kasih karena aspirasi mahasiswa dan masyarakat bisa didengar serta diimplementasikan dalam kebijakan pertanian nasional,” ujarnya.

Senada dengan Gregori, Alwi Sofyan dari Institut Pertanian STIPER Yogyakarta menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga distribusi dan akses yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Dengan program swasembada pangan, lahan-lahan pertanian dioptimalkan, pupuk didistribusikan langsung, dan berbagai langkah lain diambil". 

"Harapan kami, ke depan Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dalam ketahanan pangan,” kata Alwi.

Diskusi di Kantor Kementerian Pertanian itu lebih dari sekadar pertemuan formal. 

Ia menjadi jembatan antara mahasiswa, sebagai calon pemimpin masa depan, dengan pemegang kebijakan yang menentukan arah pertanian Indonesia. 

Para peserta pulang dengan keyakinan bahwa ketegasan Menteri Amran bukan sekadar retorika, melainkan komitmen nyata dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berdaya saing. 

Mereka percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari seluruh elemen bangsa, pertanian Indonesia bisa menjadi pilar ketahanan dan kedaulatan pangan.

Di tengah derasnya tantangan global, satu hal yang pasti, optimisme masih tumbuh subur di hati para mahasiswa pertanian Indonesia.

(Red) 

Jumat, 21 Februari 2025

Tingkatan Produktivitas Pertanian, Inisiatif Mentan Amran di Era Pertanian Modern

Makassar, Teropongsulawesi.com, Pangan memiliki peran yang sangat strategis dan vital, pangan bermasalah, negara bermasalah. Hidup dan matinya suatu bangsa ditentukan oleh pangannya. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pada kegiatan sidang umum majelis HIMPUNI, di Makassar Jum'at (21/2/2025).

Menurut Mentan Amran, apabila krisis pangan terjadi maka mengakibatkan terjadinya krisis politik dan konflik sosial, oleh karenanya, ia meminta agar semua pihak untuk turun tangan menjaga ketahanan pangan.

"Apa dampak perubahan iklim dunia yang begitu mendadak? Jepang dan filipina kekurangan beras, Malaysia kami lihat tadi pagi DPRnya ribut berebut beras di Pelabuhan, dan Alhamdulillah Indonesia surplus di saat negara tetangga kekurangan, itu karena kerja keras kita semua, bukan karena saya," ungkapnya.

Dalam sambutannya, ia menyebut berdasarkan data BPS, produksi dengan melakukan transformasi dari pertanian tradisional menjadi modern diestimasikan terjadi peningkatan sekitar 52% dari Januari - Maret 2025 jika dibandingkan tahun 2024 di periode yang sama.

"Inilah yang dikatakan efisien, efisiensi adalah dana yang terbatas tetapi mampu menghasilkan lebih besar daripada rencana, itulah efisien, efektif, produktif," tegasnya.

Langkah strategis yang telah dilakukan Kementerian Pertanian adalah pompanisasi sawah tadah hujan yang dilakukan bersama TNI, Polri, Kejaksaan, Dosen dan seluruh anak bangsa. Untuk mendukung program tersebut Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 70.000 unit pompa, hasilnya terjadi peningkatan jumlah tanam menjadi 3 kali.

"Kita akan membangun lumbung pangan di bagian timur, dan itu akan menjadi lumbung pangan dunia. Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia dan penggerak pangan dunia ke depan," serunya dengan nada optimis.

Mentan Amran menambahkan, Indonesia sebagai negara agraris kekuatannya adalah sektor pertanian, sehingga ia akan membangun kluster pertanian dengan luas 1 juta hektar sehingga menjadi terbesar di dunia.

Selain itu, ia meminta kepada HIMPUNI untuk turut menggerakkan generasi milenial dan generasi Z yang jumlah populasinya 52%, dengan syarat agar mau ke dunia pertanian yaitu menghasilkan keuntungan yang menjamin kesejahteraannya dan menggunakan teknologi.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, memasuki era industri 4.0, insan pertanian harus mulai memahami arti penting sistem digitalisasi serta teknologi dan inovasi.

"Teknologi dan inovasi sebagai modal utama dalam menarik generasi muda untuk menggeluti pertanian, baik secara keilmuan ataupun praktek langsung di lapang," katanya.

Hadir dalam acara Majelis Umum II HIMPUNI, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri, pimpinan Komite DPD RI, Wakil Menteri Koperasi, Ketua DPRD Sulsel, para Guru Besar, perwakilan dunia usaha, dunia industri dan para Kepala UPT Kementan di Sulsel.

(Red) 

Jumat, 07 Februari 2025

Anak Muda dan Pertanian, Membangun Ketahanan Pangan Lewat Edukasi Praktis

Gowa, Teropongsulawesi.com, Regenerasi petani menjadi perhatian serius dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Amran.

Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Olehnya itu, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan Kementan memfasilitasi field trip 36 siswa dari SD Terpadu Rama yang ingin mengenal lebih dekat dan menumbuhkan minat pada sektor pertanian, Kamis (6/2).

Seluruh siswa tampak antusias dan gembira, terutama saat menanam kangkung di lahan pertanian. Selain itu, mereka juga berkesempatan belajar mengolah hasil pertanian, seperti membuat donat kentang dan es krim buah naga, sekaligus mencicipinya.

Kepala SD Terpadu Rama, Kurnia, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan agar siswa benar-benar memahami proses penanaman kangkung hingga akhirnya dapat disajikan di meja makan. Selain itu, mereka juga memperoleh pengetahuan baru bahwa banyak komoditas pertanian yang bisa diolah menjadi camilan.

"Terima kasih telah memberikan kesempatan kepada anak-anak kami keleluasaan untuk mengeksplor sesuai dengan apa yang diinginkan. Harapannya kami bisa bekerja sama terus dengan BBPP Batangkaluku," harapnya.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun dalam mendukung edukasi dan pengenalan pertanian sejak dini.

(Red) 

Selasa, 04 Februari 2025

DPRD Kepulauan Selayar Gali Inspirasi di UPT Pelatihan Kementan untuk Penguatan SDM Pertanian

Gowa, Teropongsulawesi.com, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyambut hangat kunjungan Pimpinan dan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Selayar bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Selayar Kepulauan Selayar dalam rangka konsultasi peningkatan SDM Pertanian di Kepulauan Selayar, Selasa (4/2).

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya SDM pertanian. "SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni," tutur Amran.

Hal senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan pentingnya SDM dalam mencapai Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI.

"Akselerasi pengembangan SDM pertanian sangat diperlukan untuk memastikan kesiapan SDM dalam mendukung Brigade Pangan serta Swasembada Pangan Nasional," kata Santi.

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku mengatakan bahwa pihaknya senantiasa terbuka untuk bekerja sama dalam kegiatan SDM Pertanian.

"Kami sangat membuka ruang, kira-kira apa yang dapat kita kolaborasikan untuk peningkatan SDM Pertanian, baik dari aspek teknis budidaya, pengolahan hasil pertanian ataupun dari aspek manajerial manajemen," serunya.

Jamal berharap Pemerintah Daerah melalui Kepala Dinas, dapat memberikan instruksi khusus kepada para petani agar meningkatkan produktivitas dengan menggunakan teknologi tepat guna dan budidaya yang baik meski memiliki keterbatasan lahan.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kepulauan Selayar, Sofyan Indra Pratama mengatakan Komisi II merupakan mitra Dinas Pertanian sehingga koordinasi atau konsultasi dengan BBPP Batangkaluku merupakan langkah awal untuk meningkatkan SDM Pertanian melalui Pelatihan Fungsional bagi Aparatur, Pelatihan Teknis dan Profesi di Bidang Pertanian bagi Aparatur dan Petani khususnya Petani Milenial.

Setelah disambut di ruang rapat Kepala Balai, selanjutnya rombongan diajak mengunjungi lahan tanaman pangan, lahan hortikultura, dan instalasi pengolahan pupuk organik.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Al Amin mengatakan dari hasil kunjungannya tersebut terdapat banyak hal yang menjadi inspirasi untuk dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Selayar.

"Misalnya tadi bagaimana cara tanam yang baik, bagaimana kita pengolahan pupuk organik, ini kemudian menjadi penting untuk dipelajari, mudah-mudahan bisa kita implementasikan," ucapnya.

Ia menambahkan Kepulauan Selayar butuh peningkatan SDM sehingga ada peluang kerjasama dengan BBPP Batangkaluku dalam rangka peningkatan SDM, baik tenaga penyuluh, petani dan masyarakatnya.

"Kami akan berdiskusi dengan Kepala Desa agar dapat mengirimkan satu atau dua orang untuk dilatih, nah inilah nanti yang menjadi pionir untuk mensukseskan ketahanan pangan di desa." Ucapnya

Kamis, 30 Januari 2025

Pemanfaatan IoT dalam Hidroponik, Inovasi Teknologi atas Sinergi Akademik dan BBPP Batangkaluku

Gowa, Teropongsulawesi.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Teknologi Informasi dan Informatika Universitas Telkom dalam rangka berdiskusi mengenai pemanfaatan tanaman hidroponik berbasis IoT (Internet of Things).

Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara dunia akademik dan sektor pertanian dalam mendorong inovasi teknologi. Diskusi yang berlangsung tidak hanya membahas penerapan hidroponik berbasis IoT, tetapi juga bagaimana teknologi ini dapat mendukung modernisasi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bahwa Kementerian Pertanian  menekankan pentingnya modernisasi dalam pertanian.

"Saya percaya bahwa modernisasi dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia!" tegas Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian.

“Anak muda sekarang berpikir bekerja di sawah itu identik dengan panas dan kotor. Padahal kita ingin mengenalkan alsintan (alat dan mesin pertanian) yang modern, semuanya sudah menggunakan traktor, combine, yang memudahkan petani,” kata Idha.

Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Andi Baso Kresna memandu langsung rombongan tersebut untuk menyaksikan penggunaan IoT melalui smartfarming di berbagai titik lokasi pemasangan.

"Untuk hidroponik kita telah merancang sistem pencampuran nutrisi, sensor ph air, dan menyediakan bak pengairan otomatis serta sensor-sensor lainnya untuk mendukung produksi," terangnya.

Andi Baso menambahkan bahwa pembuatan smartfarming, khususnya sistem penyiraman otomatis, mencakup berbagai level, mulai dari level 1 hingga level tertinggi. Hal ini memberikan beragam pilihan bagi peserta pelatihan.

"Pada dasarnya, alat-alat ini sangat membantu petani. Namun, tantangan utama kita adalah bagaimana memastikan alat-alat ini memiliki daya tahan yang lebih lama dan tidak cepat rusak," sebutnya.

Sementara itu, Dosen Universitas Telkom, Muhammad Irsan menyampaikan maksud kunjungannya yaitu untuk mendukung penelitian terkait pemanfaatan tanaman hidroponik berbasis IoT untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bonto-bontoa.

"Tujuan kita adalah bagaimana memberdayakan masyarakat yang telah menjadi mitra kami untuk melakukan produksi tanaman hidroponik, kami akan sosialisasikan secara kecil-kecilan setelah berkunjung dari sini. Kemudian kami berencana merancang aplikasi dimana mitra kami dapat menjual hasil panennya melalui aplikasi tersebut," ucapnya.

Menurutnya, memperoleh informasi IoT di BBPP Batangkaluku merupakan langkah yang tepat karena telah banyak berbicara mengenai sistem, kendala serta implementasi jangka panjang penggunaan IoT melalui smartfarming, dan hal tersebut dapat mendukung penelitian Universitas Telkom.

(Red) 

Ketahanan Pangan di Tangan Petani Millenial, SMK 5 Merauke Tanam Padi di Sawah

Merauke, Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus memberikan pendampingan bagi Sekolah pertanian dan petani millenial untuk membangun pertanian modern di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Dalam upaya mendukung pengembangan pertanian dan penyediaan sumber daya manusia (SDM) petani milenial, SMK Negeri 5 Merauke menggelar kegiatan penanaman padi sawah. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak generasi petani milenial yang berkompeten dan berdaya saing dalam sektor pertanian.

Kegiatan ini bertujuan dalam rangka menuju Indonesia swasembada pangan, pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) padi sawah dengan membangun insfrastruktur dasar melalui program Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR). 

Untuk mendukung  program tersebut di perlukan adanya penguatan kompetensi budidaya tanaman padi serta operasional alsintan pendukung bagi peserta.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk melibatkan mahasiswa sebagai strategi khusus yang akan menjadi pertanian modern di masa mendatang.

 “Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi," kata Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti mengatakan, siswa pertanian merupakan kandidat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara.

Pentingnya peran generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian yang inovatif dan berkelanjutan. 

Kegiatan ini bukan hanya sebatas penanaman padi, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam menyiapkan SDM unggul di bidang pertanian. 

"Kita ingin anak-anak muda memiliki keterampilan dan pemahaman yang mendalam tentang sistem pertanian modern.

Kepala Dinas TPHBun Kabupaten Merauke Josefa Louise Rumaseuw juga mengapresiasi inisiatif SMK Negeri 5 Merauke dalam mendukung program ketahanan pangan. 

“Melalui program ini, kita berharap dapat meningkatkan produksi pertanian dan ketersediaan benih unggul di daerah, serta memberikan peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor pertanian,” ungkapnya.

Selain itu, keterlibatan Brigade Pangan dan para pendamping dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi antara berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan pertanian di Merauke. 

Dengan adanya pendampingan yang intensif, para siswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan bertani yang lebih baik, mulai dari teknik budidaya hingga manajemen hasil panen.

Kegiatan penanaman padi ini menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya menciptakan ekosistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. 

SMK Negeri 5 Merauke berkomitmen untuk terus mengembangkan program pendidikan berbasis pertanian guna mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia usaha dan industri pertanian.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat menjadi model dalam mencetak generasi petani milenial yang mampu menjawab tantangan pertanian di masa depan serta turut berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Polbangtan Manokwari, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Kabupaten Merauke, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya, termasuk perwakilan dari Dandim, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, dan Kepala Polsek Tanah Miring. Turut hadir pula Penyuluh Pendamping Lapangan, Pendamping Brigade Pangan, serta anggota Brigade Pangan di Distrik Tanah Miring.

(Red) 

Rabu, 29 Januari 2025

Penghujung Masa Jabatan, Upaya Bupati Soppeng Andi Kaswadi untuk Sektor Pertanian

Soppeng, Teropongsulawesi.com, Di penghujung masa kepemimpinannya, Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak, SE, kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sektor pertanian dan perkebunan. Bertempat di Kawasan Multi Agri Medde, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Rabu (29/1), Bupati Kaswadi secara langsung meninjau perkembangan pertanian dan perkebunan di daerah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Bupati Kaswadi menegaskan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung perekonomian Soppeng. Selama kepemimpinannya, ia telah menginisiasi berbagai program guna meningkatkan kesejahteraan petani, seperti modernisasi alat pertanian, penguatan ketahanan pangan, serta pengembangan varietas tanaman unggul.

"Kita tidak boleh berhenti berinovasi. Pertanian dan perkebunan adalah aset utama daerah ini, dan sudah menjadi tugas kita untuk memastikan bahwa petani mendapat dukungan maksimal, baik dari segi teknologi maupun kebijakan," ujar Bupati Kaswadi.

Kawasan Multi Agri Medde sendiri merupakan salah satu lokasi pengembangan pertanian terpadu di Kabupaten Soppeng. Di tempat ini, berbagai inovasi pertanian, termasuk budidaya tanaman hortikultura dan perkebunan, telah diterapkan guna meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi kerja petani.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Aryadin Arif, yang turut mendampingi, mengapresiasi langkah Bupati Kaswadi yang tetap fokus pada pertanian hingga akhir masa jabatannya. "Pak Bupati selalu hadir dan turun langsung ke lapangan, memastikan bahwa pertanian dan perkebunan di Soppeng terus berkembang. Ini adalah bukti nyata kepedulian beliau terhadap sektor yang menjadi andalan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Para petani dan masyarakat setempat pun menyambut baik kunjungan ini. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Salah satu petani, Andi Wawan, mengungkapkan bahwa berkat kebijakan pertanian yang diterapkan, hasil panen mereka meningkat signifikan.

Dedikasi Bupati Kaswadi di bidang pertanian dan perkebunan hingga akhir masa jabatannya ini menjadi warisan berharga bagi Kabupaten Soppeng. Dengan pondasi yang telah dibangun, diharapkan sektor pertanian Soppeng semakin maju dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat.

Soppeng Bangkit, Ariyadin : Menjawab Tantangan Iklim dengan Panen Bawang Merah di Luar Musim

Soppeng, Teropongsulawesi.com, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Kabupaten Soppeng, Aryadin Arif, S. STP., M. Si, melakukan panen bawang merah di Kawasan Multi Agri Medde, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Rabu (29/1). 

Panen ini menjadi momen bersejarah, mengingat bawang merah yang biasanya ditanam di musim kemarau kini berhasil dipanen di luar musim dengan hasil yang memuaskan.

Aryadin mengakui bahwa awalnya ia sempat khawatir dengan keberhasilan program ini. “Saya awalnya ragu, karena bawang merah biasanya lebih cocok ditanam di musim kemarau. Musim hujan membuatnya rentan terhadap busuk umbi dan layu fusarium. Tapi berkat dorongan dan jiwa petarung yang dimiliki oleh Bupati Soppeng, yang terus aktif memberikan motivasi, akhirnya apa yang saya khawatirkan terbantahkan,” ujarnya.

Panen ini membuktikan bahwa inovasi dan keberanian dalam bertani bisa membawa hasil yang luar biasa. Dengan strategi pertanian yang tepat, termasuk penggunaan varietas unggul, pengelolaan air yang baik, serta pendampingan intensif kepada petani, hambatan musim dapat diatasi.

Aryadin pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak, SE, yang akrab disapa “Fung Aji Dulli.” “Terima kasih, Fung Aji Dulli, atas bimbingan dan dorongannya. Tanpa semangat dan kepemimpinan beliau, panen di luar musim ini mungkin tidak akan terwujud,” ucapnya penuh syukur.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para petani di Soppeng untuk lebih berani berinovasi dalam budidaya bawang merah, sehingga tidak lagi hanya bergantung pada musim tertentu. 

Selain itu, dari sisi ekonomi, panen di luar musim memberikan keuntungan lebih besar karena harga jual bawang merah lebih tinggi dibandingkan saat panen raya.

Dengan keberhasilan ini, Soppeng semakin menunjukkan potensinya sebagai daerah pertanian yang inovatif dan mampu menghadapi tantangan iklim dengan strategi yang tepat.
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved