Jumat, 23 Februari 2024

Kreativitas Meluap dari Siswa dan Guru di SDN 7 SALOTUNGO: Konfigurasi Huruf dan Bentuk Hati Memancarkan Semangat Kebersamaan
Kamis, 22 Februari 2024

Menumbuhkan Karakter & Mental Siswa SDN 138 Congko Lewat Sholat Dhuha Bersama

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional Ta 2024, Jajaran Kodim 1423/Soppeng Laksanakan Karya Bakti
Selasa, 20 Februari 2024

Makan Bersama di Depan Kelas Dengan Tema "SESUAI ISI PIRINGKU" Meningkatkan Kebersamaan Siswa-siswi SDN 138 Congko
Senin, 19 Februari 2024

Masalah Utama Penurunan Produksi Pangan Adalah Pupuk, Kementan Beri 5 Kunci Pemupukan
Ciawi, Teropongsulawesi.com,- Hantaman elnino berdampak pada produktivitas sektor pertanian. Bergesernya masa tanam dan masa panen menyebabkan kelangkaan beras dipasaran yang menyebabkan harga beras naik secara signifikan dan mendorong harga-harga komoditas lainnya naik sehingga memicu terjadinya inflasi.
Menghadapi fenomena ini, Kementerian Petanian (Kementan) terus melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan strategis utamanya padi dan jagung. Menggerakkan sumberdaya manusia (SDM) pertanian khususnya Penyuluh Pertanian, Widyaiswara, Guru dan Dosen.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan dalam satu tahun ini pihaknya focus menggerakkan SDM pertania untuk mendokrak produktifitas untuk menjaga ketersediaan pangan di Indonesia.
“Kita fokus meningkatkan produksi dan produktivitas pangan Indonesia. Kita tidak sendiri ada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi para petani di lapangan," Ujar Amran.
“Sedangkan masalah utama dalam penurunan produksi adalah pupuk, keterbatasan alsintan serta kesulitan benih. 2019-2022 swasembada kita raih 2 kali dan menurun karena El Nino, tapi saat ini kita bersinergi untuk meraih kembali swasembada,” terangnya.
"Tentunya hal ini menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui pendampingan efektif kepada pelaku usaha tani di lapangan”, jelas Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat menjadi narasumber pada Training of Trainer Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di BBPMKP Ciawi (20/02/2024) mengatakan bahwa saat ini 10 negara sudah mengalami krisis pangan akibat dampak covid, climate change dan El Nino.
Bahkan Myanmar dan Vietnam yang merupakan negara produsen, menahan beras mereka untuk ekspor untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.
“Peningkatan produktivitas dan produksi pertanian diantaranya tersedianya sarana prasarana pertanian seperti pupuk, benih, pestisida, irigasi, asuransi selain itu petani mengerti memahami informasi teknologi pertanian. Salah satunya dengan menggunakan varietas tinggi dan yang terpenting pastikan penyuluh pertanian mendampingi petani dalam implementasi teknologi pertanian,” ujar Dedi.
Terkait pupuk,, Dedi membeberkan 5 kunci utama dalam pemupukan.
“Kunci sukses dalam pemupukan adalah 5 T.
"T yang pertama adalah tepat jenis, pada saat pemupukan harus tepat menentukan jenis pupuk apa yang dibutuhkan oleh tanaman.
"T kedua adalah tepat dosis. Tepat dosis memiliki tujuan agar dosis yang diberikan ke tanaman tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit. Jika pemberian pupuk sedikit, tanaman masih kekurangan unsur yang dibutuhkan. Jika terlalu banyak tanaman akan overdosis dan bisa menjadi toksik”, papar Dedi.
Dihadapan peserta ToT, Dedi menambahkan 3 T lainnya, yakni tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran.
"Pemberian pupuk hendaknya dilakukan dengan baik dan benar. Misalnya, disesuaikan kapan tanaman ini membutuhkan asupan lebih unsur hara.
"Hal ini bertujuan agar tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Lokasi dan tempat penanaman pun perlu diperhatikan.
"Contohnya, jika lokasi pemupukan terletak pada ketinggian dan kecepatan anginnya sangat besar, tidak disarankan menggunakan pupuk cair dan disemprotkan.
"Pemupukan juga harus memperhatikan cara peletakan pupuk pada tanaman, sebab, hal ini bisa memengaruhi hasil penyerapan pupuk pada tanaman. Dan kunci yang terakhir adalah pemupukan harus sesuai dengan ketentuan. Cara pemberian pupuk yang salah dapat membuat pupuk terbuang sia-sia ataupun tercuci oleh air dan terdenitrifikasi.
Di akhir materi, pria yang akrab disapa Prof ini meminta seluruh peserta ToT memasifkan informasi terkait pertanian khususnya pemanfaatan pupuk guna peningkatan produktifitas pertanian khususnya padi dan jagung.

Berlangsung 5 Hari, BBPP Batangkaluku Fasilitasi Pelatihan Penggunaan Sarpras Kementan
Gowa, Dalam rangka mendukung program YESS, Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku memfasilitasi penggunaan sarana dan prasarana bagi para peserta ToT Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis yang diselenggarakan oleh Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) di Aula Syech Yusuf BBPP Batangkaluku, Senin (19/2).
Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari (19-22 Februari 2024) tersebut dihadiri oleh 51 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten, diantaranya Maros, Bantaeng, Gowa, Bone, dan Bulukumba. Seluruh peserta akan difasilitasi berupa ruang belajar dan asrama.
Selain memberikan pelatihan, BBPP Batangkaluku juga menyediakan berbagai fasilitas yang dapat digunakan stakeholder untuk menunjang kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pelatihan pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP bersama dengan Unit Pelaksana Teknisnya senantiasa mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas SDM aparatur maupun non-aparatur pertanian.
"BPPSDMP melalui BBPP Batangkaluku terus membangun sinergisitas dengan berbagai pihak, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten guna mendukung keberhasilan program Kementerian Pertanian," ujar Dedi.
YESS merupakan salah satu program Kementan yang bekerjasama dengan IFAD (International Fund of Agriculture Development). Program tersebut dirancang guna mendukung dan meningkatkan minat generasi muda petani untuk menekuni sektor pertanian di Indonesia.

Tingkatkan SDM Melalui TOT Upaya Kementan Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
JAKARTA, Teropongsulawesi com, – Hantaman El nino sejak Februari 2023 hingga kini sangat mempengaruhi produksi bahan pangan. Padi dan jagung merupakan komoditas yang strategis. Tingginya permintaan masyarakat terhadap kedua komoditas ini telah mendorong kebijakan impor bila produksi dalam negeri tidak mencukupi. Dengan latar belakang inilah maka produksi padi dan jagung harus terus ditingkatkan.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerapkan pendekatan holistik yang mendukung budidaya padi dan jagung. Dukungan sarana dan prasarana ditujukan pada proses hulu sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai pengolahan. Pada setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga terus dilakukan.
Saat ini Kementan tengah fokus meningkatkan produksi padi dan jagung nasional dalam satu tahun ke depan. Salah satunya dengan melakukan akselerasi percepatan tanam di seluruh Indonesia sebagai solusi kebijakan impor yang dilakukan akibat dampak cuaca ekstrem El Nino beberapa bulan lalu.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, "Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang dilakukan akibat dampak el nino. Hari ini kita letakan pondasinya agar ke depan kita bisa swasembada"
Sejak 2014 alokasi pupuk subsidi kurang lebih 9,5 juta ton dan mengalami penurunan di tahun 4,8 juta ton di tahun 2018 hingga kini. Penurunan ini dipengaruhi oleh kelangkaan bahan baku pupuk. Dalam rangka mempercepat masa tanam satu (MT I) yang telah berlangsung sejak Oktober 2023, Mentan Amran juga menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan petani, dari pupuk subsidi, benih gratis, hingga kemudahan menebus solar subsidi.
Mentan menambahkan Dukungan nyata pun diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menambah alokasi pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun 2024 atau senilai 7.2 juta ton.
Sebagai unit kerja yang memiliki tupoksi untuk meningkatkan kualitas SDM Pertanian, Maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan akan menggelar Training of Trainers (TOT) Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi yang akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Februari 2024 di BBPMKP Ciawi yang akan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.
Pada acara Konferensi Pers yang dilaksanakan secara online Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan TOT ini akan diikuti oleh peserta 48.111 yang terdiri dari 189 widyaiswara, 253 Dosen, 63 Guru SMKPP lingkup Kementan, 24.607 Penyuluh Pertanian PNS, 12.480 Penyuluh Pertanian PPPK, 1.744 Penyuluh Pertanian THL APBN, dan 8.775 penyuluh pertanian THL BPBD (19/02/2024).
"Seluruh peserta TOT yang akan menjadi kepanjangan tangan Kementan untuk mensosialisasikan terkait kebijakan pupuk bersubsidi ini. Kita harus memastikan sarana dan prasarana ada di lapangan saat akan masuk musim tanam”.ujar Dedi
Dedi menambahkan, adanya inovasi dan penerapan teknologi yang tepat juga perlu di perhatikan. Gunakan benih, bibit yang baik serta perhatikan nutrisi untuk tanaman yakni pupuk.
“Kita maksimalkan penggunaan pupuk hayati, pupuk organik, pestisida hayati, bio organik. Yang terpenting adalah pemupukan harus berimbang", pesan Dedi.
Berulang kali Dedi mengingatkan bahwa penyuluh merupakan pendamping petani di lapangan. Maka penyuluh wajib hadir dalam segala kondisi petani di lapangan. Bersama petani, penyuluh harus mendongkrak produksi dan produktivitas padi dan jagung.
Diakhir acara, Dedi menjelaskan bahwa Narasumber yang dihadirkan selama TOT berlangsung merupakan para ahli dalam Pengelolaan Pupuk Subsidi dalam Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung, Mekanisme Pemanfaatan Pupuk Subsidi, Pemupukan Berimbang, Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), dan Optimalisasi Lahan Rawa untuk Meningkatkan Produktivitas Padi dan Jagung
"TOT ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam pengelolaan pupuk subsidi dan peningkatan produksi padi dan jagung nasional dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani," tutup Dedi.
Sabtu, 17 Februari 2024

Personil Koramil 1423-02/Marioriawa Kompak Bersama Warga Gelar Karya Bakti Pembersihan Sampah Cegah Banjir dan Penyakit DBD
Soppeng, Teropongsulawesi.com, Personil Koramil 1423-02/Marioriawa Kodim 1423/Soppeng Korem 141/Toddopuli Kodam XIV/Hasanuddin bersama dengan masyarakat melaksanakan kegiatan Karya Bakti dengan melakukan pembersihan selokan di seputaran Pasar sentral Batu-Batu Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Minggu (18/02/2024)
Nampak antusiasme masyarakat dalam kegiatan Karya Bakti yang memfokuskan pada sasaran Pembersihan selokan disekitaran pasar sentral Batu-Batu.
Kokompakan warga dan jajaran TNI AD terlihat sepanjag 150 meter dengan melibatkan stakeholder pemerintah kelurahan Manorangsalo beserta staf, Babhinkamtibmas dari kepolisian sektor Marioriawa.
Mewakili Dandim 1423/Soppeng, Letkol Inf Sigit Suhendro Hadi Kusmawan, S.T., M. Tr (Han), Ws. Danramil 02/Marioriawa Serka Jaliluddin dalam kesempatan itu mengatakan bahwa, kegiatan Karya Bakti ini merupakan perintah bapak Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) melalui Panglima Kodam (Pangdam) XIV/HSN Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, S. Ip sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan kepada lingkungan yang bersih utamanya disekitar tempat tinggal maupun sekitar lingkungan perekonomian masyarakat.
Yang tidak kalah pentingnya kata ws Koramil Marioriawa bahwa kegiatan ini dilaksanakan juga agar pada saat curah hujan tinggi tidak berakibat adanya penyumbatan pada selokan air.
Karena menurutnya, jika terjadi penyumbatan pada saluran air hal itu dapat mengakibatkan banjir, tandasnya.
Selain itu, lanjut Serka Jaliluddin, "penyebab timbulnya penyakit yang disebabkan oleh sampah dan atau adanya genangan air akibat sampah yang bertumpuk juga menjadi sasaran dalam kegiatan ini.
"Baik sampah organik maupun non organik untuk mengantisipasi munculnya jentik jentik nyamuk pada genangan air yang dapat menimbulkan wabah penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Ujarnya.
Dikatakannya, "Semoga dengan adanya kegiatan Karya Bakti ini, lingkungan kita menjadi bersih khususnya sekitar pasar sentral Batu - batu, karena diketahui pasar adalah sebagai tempat berkumpulnya orang banyak antara pedangan dan pembeli dalam melakukan transaksi ekonomi warga masyarakat.
"Semoga kita semua diberi kesehatan dan terhindar dari semua musibah dan penyakit, pungkas Serka Jaliluddin.
(Red)
Kamis, 15 Februari 2024

FOLLOW THE TEROPONG SULAWESI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow TEROPONG SULAWESI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram