All Posts - TEROPONG SULAWESI -->

Jumat, 01 Juli 2022

Pria Tewas Ditemukan di Rumah Kebun Desa Gattareng Diduga Bunuh Diri



Soppeng, Teropongsulawesi.com, Warga Coppolele Desa Gattareng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng mendadak geger dengan penemuan pria yang tewas gantung diri.

Pemuda malang tersebut diketahui berinisial AM (37) alamat Kampiri Desa Marioriaja, almarhum ditemukan tewas tergeletak di sebuah kandang ternak yang diduga pria tersebut meninggal karena bunuh diri dengan menggantungkan dirinya dengan tali.

Sementara dari keterangan saksi mengatakan bahwa pada hari Jumat tanggal 01 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 wita Saksi I wale bersama I Dinta ke kebun untuk memberi makanan ternaknya namun tiba-tiba saksi melihat seseorang yang tergeletak dekat rumah kebun miliknya, kemudian saksi berlari untuk memanggil warga dan kemudian warga menelpon Kepala Desa Gattareng, Rappe bahwa warga telah menemukan seseorang tergantung di rumah kebun miliknya, terangnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak petugas Puskesmas Tanjonge dan personil Identifikasi Sat Reskrim Polres Soppeng maka ditemukan hasil, luka jeratan dileher yang melingkar sepanjang 37 cm.

Kemudian Identifikasi Polres Soppeng, oleh Piket Fungsi bersama Personil Polsek Marioriwawo mendatangi TKP yang dipimpin oleh KA SPKT Polres Soppeng AIPTU Yerri Kawandoda untuk memastikan kejadian tersebut.

Sebagai dugaan sementara pria tersebut di duga tewas gantung diri dan kini masih proses pengembangan pihak kepolisian resor Soppeng.

(Ismail)

Menuju Penetapan Situs Manusia Purba, BPSMP Sangiran Gelar FGD di Cabbenge Soppeng



Soppeng, (Sulsel), Teropongsulawesi.com,-Balai Pelestarian Situs Manusia Purba [BPSMP] Sangiran Jawa Tengah memprakarsai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang "Menuju Penetapan Situs-situs di Sekitar Cabbeng Kabupaten Soppeng, dengan tema "Tinggalan Budaya Adalah Cermin Kebesaran Jati Diri dan Kepribadian Bangsa pada Rabu, 29 Juni 2022 di Cabbeng Kabupaten Soppeng.

Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Soppeng Ir. Lutfi Hlaide, MP, Staf Ahli Drs. H. Asis Makmur, M.Pdi, Anggota DPRD Kabupaten Soppeng Ir Andi Werding, Camat Lilirilau, Camat Liliriaja, Camat Citta, Kapolsek Liliriaja, lilirilau, Citta, Kepala Desa/Lurah di wilayah sekitar Cabbenge, dan pemilik lahan di sekitar situs-situs setempat.


Sementara sebagai narasumber yakni :

1. Prof Dr Ir Yadhi Zaim, MA
2. Drs Iwan Sumantri, MA
3. Dr Yadi Mulyadi, MA
4. Ilham Abdullah, SS MA

Ditemui di ruang kerjanya Dr. Karim, M.Pd (Kabid. Kebudayaan) selaku moderator kegiatan FGD (Focus Group Discussion) memaparkan lebih panjang dengan mengatakan bahwa, Focus Group Discussion [FGD] tentang Situs-Situs di sekitar Cabenge dilaksanakan atas prakarsa Balai Pelestarian Situs Manusia Purba [BPSMP] Sangiran Jawa Tengah.

Acara dibuka oleh Wakil Bupati Soppeng yang membuat acara FGD ini menjadi luar biasa karena dihadiri oleh Kepala BPSMP Sangiran, Kepala BPCB Sulsel dan Kepala BPNB Sulsel. Ketiga UPT itu adalah UPT Kemendikbudristek yang mengurusi pemajuan kebudayaan.

Wakil Bupati Soppeng dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Panitia khususnya Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran yang melakukan kegiatan FGD di Kabupaten Soppeng ini.


Kata Wabup, Pemerintah Daerah menyambut baik kegiatan ini, semoga Soppeng semakin dikenal karena adanya situs-situs Cagar Budaya di Cabenge ini, ujarnya.

"FGD ini merupakan salah satu tahapan menuju penetapan situs-situs di Sekitar Cabbeng diharapkan dapat menjadi acuan tercipta keserasian antara pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di Kabupaten Soppeng.


Selain sebagai acuan penetapan situs-situs juga diharapkan mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat berbasis konservasi, pendidikan dan pengembangan pariwisata, tandas Wabup Soppeng.


Yang menjadi dasar forum diskusi pada kegitan ini adalah Misteri Lembah Walennae :

1. Cabenge berdasarkan temuan-temuan yang ada dapat disimpulkan sebagai pusat industri alat-alat batu jaman dahulu.
Alat-alat batu yang digunakan manusia jaman dulu banyak ditemukan di Cabenge.

2. Berdasarkan data temuan yang ada, Cabenge juga merupakan pusat migrasi manusia jaman dahulu [manusia purba] dari Selatan ke Utara yang melintasi Indonesia khususnya pulau Sulawesi tepatnya Cabenge.

Dan yang menjadi tujuan dari pengelolaan situs manusia purba tersebut dapat dijabarkan diantaranya:

1. Melestarikan cagar budaya dan nilai budaya masa lalu, nilai penting saat ini dan potensi yang akan datang di situs situs sekitar cabbenge.
2. Menjadikan situs-situs di sekitar Cabbenge sebagai sarana pendidikan dan penelitian.
3. Menjadikan situs-situs di sekitar Cabbenge sebagai destinasi wisata untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Situs-situs di Lembah Walanae, Kabupaten Soppeng, terdiri atas 10 lokasi yang merupakan lokasi penemuan berbagai jenis alat batu beserta fosil berbagai jenis binatang purba. Situs-situs tersebut adalah Situs Berru / Calio, Situs Salaonro, situs marale, situs paroto, situs Lakibong, Situs Kecce, situs Lenrang, situs Jampu, situs lonrong, situs talepu.


Lokasi-lokasi penemuan tersebar pada area yang cukup luas pada lapisan tanah purba.

Temuan alat-alat batu tersebut berupa kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, serut, pisau, bilah, batu inti, dan serpihan batu sisa produksi.


Beberapa jenis binatang yang ditemukan situs-situs di sekitar Cabenge merupakan binatang endemik, misalnya babi raksasa (Celebochoesourus heekereni),

Gajah (Stegodon sompoensis), Gajah Sulawesi (Elephas celebensis) dan kura-kura darat raksasa (Geochelone atlas).

Lapisan tanah purba yang menyusun daerah ini terdiri atas Formasi Walanae dan endapan teras. Formasi Walanae terbagi atas 4 anggota yaitu anggota Tacipi, Bureccing, Samaoling, dan Beru.

Anggota Tacipi berupa batu gamping yang merupakan endapan laut dangkal. Anggota Bureccing berupa lempung yang merupakan endapan laut.

Anggota Samoling berupa perselingan batu pasir dengan batu lanau.

Dan anggota Beru yang terbagi atas dua bagian, Sub unit A dan Sub unit B. Sub unit A berciri menjari antara endapan darat dengan endapan laut yang diwakili oleh batupasir laut, lumpur lagun dan endapan batuan pantai.

Sub unit B semakin meningkat adanya ukuran butir fragmen yang makin kasar dari batupasir yang mendominas endapannya.

Kandungan fosil fauna, artefak batu, dan endapan purba yang dimiliki situs-situs
di sekitar Cabenge merupakan potensi yang mengandung nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan.

Hal tersebut menjadikan situs-situs di sekitar Cabenge sebagai salah satu situs yang mesti dilestarikan (dilindungi, dikembangkan, dan
dimanfaatkan).

(Is).

Selasa, 28 Juni 2022

Hadapi Perubahan Iklim, Mentan SYL Sebut Kemampuan Petani Harus Terus Ditingkatkan Yang Disertai Sustainability


Lampung, Teropongsulawesi.com, – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan pertanian menghadapi tantangan besar dengan perubahan iklim saat ini. Petani dan semua pelaku pertanian pun harus bisa beradaptasi dengan tantangan alam tersebut.

“Dengan perubahan iklim yang ada, kita dihadapkan pada situasi bagaimana membuat pertanian ramah lingkungan dan cara kita beradaptasi dengan tantangan alam,” ungkap SYL saat memberikan arahan pada pembukaan Training of Trainers (TOT) bertema Pertanian Ramah Lingkungan bagi widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian, di Lampung pada Selasa, 28 Juni 2022.

Karena itu, SYL menyambut positif penyelenggaraan TOT ini.

Menurutnya, TOT mengenai praktik pertanian ramah lingkungan seharusnya bisa menghasilkan sesuatu yang bisa diimplementasikan di lapangan.


“TOT adalah starting point dari perjalanan yang panjang. Saya ingin TOT ini ada targetnya, setiap peserta tahu apa yang didapatkan setelah TOT dan ending apa yang diharapkan,” katanya.

Untuk menghadapi perubahan iklim, SYL menyebutkan kemampuan petani harus ditingkatkan.

Peningkatan produksi harus disertai sustainability dengan menjaga ekosistem agar tetap sehat.

Kemampuan petani bisa terus kita kembangkan dan peningkatan produksi komoditas pangan bisa kita capai.

Pertanian besok bisa menjadi kekuatan bangsa ini, minimal untuk kebutuhan kita sendiri, bahkan kami harapkan kita bisa mengisi ruang ekspor,” sebut SYL.


Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi mengatakan masyarakat Provinsi Lampung sangat menyambut baik penyelenggaraan TOT ini yang secara khusus membahas pertanian ramah lingkungan.

Diharapkan keluaran dari kegiatan TOT mampu menjawab tantangan dalam meningkatkan produksi pangan di tengah ancaman pemanasan global dan krisis lahan.

“Tugas besar kita adalah berdaulatnya pangan dan sejahteranya masyarakat khususnya petani, serta tercapainya visi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” kata Dwita.

Dwita menilai visi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia bukan visi yang mudah namun bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai.

Menurutnya, perlu adanya gerakan dan terobosan dalam sektor pertanian yag dilakukan secara bersama-sama.

“Kami dari Komisi IV senantiasa mendukung Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan dengan prioritas swasembada beras.


Visi kita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia akan sulit terpenuhi jika kita salah dalam membangun fondasi yang kuat yakni sumber daya manusia sebagai perumus, pelaku sekaligus penentu kebijakan pertanian,”ucap Dwita.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan pertanian ramah lingkungan sejalan dengan pertanian berkelanjutan yang merupakan implementasi dari RPJMN Prioritas Nasional (PN) 6 tentang membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon.

"Untuk memajukan pertanian, dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak mengandalkan anggaran. Dalam hal ini perlu diterapkan mindsetting agenda dan agenda intellectual.

"Untuk itu, widyaiswara, dosen, guru, penyuluh pertanian, dan insan lainnya harus terus mengupgrade wawasan, kapasitas dan kemampuan untuk menjawab tantangan perkembangan dunia pertanian, terutama terkait teknologi untuk beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim”, jelas Dedi.

Dedi menambahkan, ketahanan pangan saat ini tidak hanya terkendala oleh karena adanya perang antar negara namun climate change yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang berpengaruh secara signifikan terhadap seluruh ekosistem yang ada termasuk ekosistem pertanian.

“Solusi dari pemanasan global dan cuaca ekstrim adalah pertanian ramah lingkungan dan pertanian bersahabat.

"Konsep pertanian yang betul-betul memperhatikan penyebab pemanasan global harus kita segera terapkan,” terangnya.

Dedi menyebutkan kegiatan TOT ini dapat diakses melalui aplikasi Learning management System (LMS) di seluruh UPT Pelatihan Pertanian, Kementerian Pertanian. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini melebihi 10.000 orang. (*)

Sabtu, 25 Juni 2022

Mengharukan, Beginilah Acara Pisah Tamat di UPTD SPF SDN 146 Gattareng


Foto Bersama Pengawas, Guru, Ketua Komite Serta Siswa-siswi

Gattareng, (Soppeng) Sulsel, Teropongsulawesi.com,- Sabtu pagi, SD 146 Gattareng, mengadakan Penamatan sekaligus perpisahan siswa kelas akhir (VI).


Pada kesempatan itu, turut di hadiri oleh Pengawas TK/SD wilayah III Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, dalam hal ini Syarifudin S. Pd.SD, MM


Di tempat yang sama turut hadir ketua komite SDN 146 Gattareng, Harusman.


Foto Pengawas TK/SD Wilayah III Marioriwawo Dalam Sambutannya

Dalam sambutannya, Syarifudin S.Pd.SD, MM menyampaikan beberapa hal, diantaranya :

1. Siswa-siswi yang memiliki bakat dan prestasi patut untuk ditingkatkan dan dipertahankan serta diberikan bimbingan dan dukungan untuk peningkatan bakat dan prestasi masing-masing anak.
2. Kemajuan sekolah yang sudah nampak jelas perubahannya menuju kearah yang lebih baik ini wajib untuk dipertahankan serta dijaga dengan baik untuk SDN 146 Gattareng kedepannya.
3. Pentingnya peran guru dalam membentuk karakter siswa juga sangat diperlukan, sekiranya anak didik kita ini menjadi anak yang berimtek.
4. Terakhir guru harus menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan orang tua/wali murid serta ketua komite, supaya tercipta nya hubungan sosial yang baik serta kerjasama yang dapat menopang kemajuan sekolah, Pungkasnya.


Ditempat yang sama Pasriani S.pd.SD selaku Kepsek SDN 146 Gattareng, juga menyampaikan bahwa kita selaku guru wajib untuk menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua/wali serta komite sekiranya menjadi salah satu penopang untuk memajukan sekolah kita bersama, tuturnya.


Terakhir Harusman menambahkan bahwasanya berkat kerjasama yang baik ini, pembangunan disekolah kita ini sudah banyak kemajuan mulai dari lapangan upacara, volly, takraw yang di pasangi Paping blog, sekiranya kedepannya bisa lebih meningkat lagi, tutupnya.

Published (Is)

Rabu, 22 Juni 2022

Evaluasi Pasca Pelatihan, Tim Monev READSI Kementan Kunjungi P4S Benteng Kakao Kabupaten Luwu Timur


Luwu Timur, Teropongsulawesi.com Dalam rangka mengevaluasi kegiatan program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) di wilayah sasaran, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pusat Pelatihan Pertanian, Kementerian Pertanian bersama Balai Besar Pelatihan Pertanian dan Ikatan Magang Jepang (IKAMAJA) melaksanakan Monev di sejumlah wilayah. Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Tim Monev READSI, M. Apuk Ismane. Kamis. 23/06/2022.

Sebagaimana READSI telah menyelenggarakan Pelatihan Teknis Kakao P4S Cacao Doctor Program READSI pada bulan Februari lalu di Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada monev kali ini serentak di laksanakan di 5 P4S binaan BBPP Batangkaluku yang juga merupakan P4S pasca pelaksanaan pelatihan Program READSI, yaitu di P4S Tunas Harapan Kab. Luwu, P4S Buah Harapan Kab. Luwu, P4S Buana Reso Kab. Luwu Utara, P4S Benteng Kakao Kab. Luwu Timur, dan P4S Sinar Bosso Batu Kab. Luwu Timur.

Berdasarkan hasil survei Tim Monev, progres kegiatan di lapangan Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur sudah cukup bagus seperti meningkatnya produktivitas kakao dari capaiannya sebelumnya, petani juga paham pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen sehingga produksi meningkat.

Made Sudana, Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Kab. Luwu Utara menyampaikan program READSI sangat bermanfaat untuk petani khususnya petani kakao yang ada di Kab. Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. 

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) diharapkan bisa menularkan ilmu dari READSI kepada petani di luar READSI.

"Mengingat peran P4S Sebagai modalitas kelembagaan Petani dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). 

Hal ini tentunya diharapkan dapat memberikan solusi peningkatan produktivitas tanaman yang akan berpengaruh pada pendapatan, dan produksi kakao yang berkualitas serta berkelanjutan. 


READSI berupaya mendukung program Kementerian Pertanian menjadikan Petani Maju, Mandiri, Modern,"katanya.

Perwakilan Tim Monev READSI, M. Apuk Ismane yang biasa disapa Ismane mengatakan Evaluasi pasca pelatihan ini sangat penting sebagai evaluasi tingkat keberhasilan dan sebagai bahan penyusunan strategi dan perencanaan/ program tindak lanjutnya.

Selain itu, Evaluasi pasca pelatihan merupakan sarana untuk mengukur dan menilai capaian hasil pelatihan yang telah direncanakan secara obyektif, sehingga dapat ditentukan tingkat keberhasilan suatu pelatihan. Hasil ini selanjutnya akan menjadi umpan balik untuk merencanakan kembali penyelenggaraan pelatihan di masa mendatang.

Tidak lupa tim Monev READSI kepada BBPP Batangkaluku dan Dinas Pertanian Kabupaten untuk terus melakukan pengawalan dan pendampingan kegiatan serta memberikan motivasi kepada Pengelola P4S dan petani untuk tetap berkolaborasi sehingga tercapai tujuan program READSI di Kab. Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur.

Hal ini sejalan dengan amanat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, peningkatan produktivitas adalah salah satu fokus utama Kementerian Pertanian. “Oleh karena itu, kita ingin semua program bisa berjalan dengan maksimal. Kawal pembangunan pertanian dengan baik, kawal juga peningkatan produktivitas agar kita bisa mencapai ketahanan pangan,” katanya.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa salah satu program yang didukung adalah READSI yang tujuannya untuk pemberdayaan petani.

Pemberdayaan kepada petani dapat dilakukan melalui pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) supaya mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani.

“Program ini juga mempersiapkan sarana pupuk dan benih. Para penyuluh harus dapat menyampaikan kepada petani mulai dari pemilihan varietas unggul, penggunaan benih yang bagus (bersertifikat-red), bagaimana cara menanam yang baik, sampai kepada proses pemupukan. Dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas petani di daerah, serta dapat pula meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Dedi.

Ahmadi anggota kelompok tani yang bergabung di P4S Benteng Kakao mengatakan adanya pelatihan kakao yang diselenggarakan waktu lalu sudah sangat dirasakan manfaatnya bagi petani kakao.

Menurutnya perhatian pemerintah terhadap komoditi ini sangat luar biasa, dimana 3 kabupaten ini merupakan salah satu penopang tanaman kakao.

"Banyak ilmu dan pengalaman yang kami peroleh pasca pelatihan tersebut yang saat ini kami sudah terapkan dan alhamdulillah hasilnya secara perlahan meningkatkan,"ungkapnya.

Perdi Saefullah dari Ketua IKAMAJA Nasional menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan evaluasi pasca pelatihan ini diharapkan penyuluh, petani, dan kelompok tani binaan agar lebih optimis lagi dalam mengelola usaha taninya. Dan juga P4S bersama kelompok binaannya menjadi kelompok yang dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang nantinya akan meningkatkan pendapatan dan keterampilan petani di wilayah binaannya.

(timhumas bbpp bk_AL/ILhm)

Minggu, 19 Juni 2022

Buka Kegiatan Sambut HUT Bhayangkara Ke 76", Bupati Soppeng Akui Kebersamaan Kapolres AKBP Santiaji Kartasasmita di Acara Fun Bike


Soppeng, Teropongsulawesi.com,-Polres Soppeng melaksanakan Fun Bike dan Senam Gembira secara serentak yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si. secara Virtual dalam rangka HUT Bhayangkara ke - 76 yang dipusatkan di Halaman Apel Mapolres Soppeng jl. Kemakmuran Kelurahan Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Minggu 19 Juni 2022 pukul 07.00 wita

Fun Bike yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai Instansi Pemerintahan, TNI, Komunitas Sepeda serta masyarakat dilepas langsung oleh Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak SE, didampingi Kapolres Soppeng Akbp Santiaji Kartasasmita S.I.K dan Ketua DPRD Kab. Soppeng Syahruddin M. Adam S.Sos M.M dengan rute Star dan Finish di Mapolres Soppeng.

Kapolres Soppeng Akbp Santiaji Kartasasmita S.I.K dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan Fun Bike ini dilaksanakan serentak diseluruh wilayah Republik Indonesia dalam rangka HUT Bhayangkara ke 76 yang terpusat di jakarta dan disaksikan langsung oleh Kapolri , selain itu hal tersebut juga guna meningkatkan Imun tubuh ditengah Pandemi Covid - 19".'ujarnya

"Ada beberapa Dorprize yang kami sediakan sebagai kenang - kenangan kepada peserta yang beruntung, Saya harap rekan - rekan semua tetap semangat, utamakan keselamatan dijalan dan kembali ke Finish dengan selamat sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan selanjutnya dengan sesuai rencana", terangnya.

"Terima kasih atas dukungan dan doanya mudah - mudahan Polri di usia yang ke 76 ini akan semakin berbenah dan mengjnstropeksi diri sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik".tutup Akbp Santiaji.


Sementara Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak SE, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa "kita disini dalam rangka bersama - sama memeriahkan HUT Bhayangkara ke 76 dan sekaligus kita juga merangkaikan kegiatan - kegiatan lain semua ini merupakan suatu sujud kita kepada Allah dan semoga kehadiran kita bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wata ala", Ujarnya.

H. A. Kaswadi Razak SE, dalam kesempatannya juga mengucapkan selamat Hari Ulang tahun ke 76 atas nama pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Soppeng bagi keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia tentu dihari ulang tahun ini telah banyak yang kita persembahkan untuk masyarakat bangsa dan negara terutama bagaimana menciptakan rasa aman ditengah - tengah masyarakat,

"Pemda Soppeng dan masyarakat tentu sekali lagi menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya atas kebersamaan kita selama ini menghadapi setiap permasalahan - permasalahan yang terjadi ditengah - tengah masyarakat, terutama yang kami rasakan pengabdian kita dalam hal penanganan Covid", jelasnya.

"Kepolisian RI beserta seluruh jajaran dan keluarga tiada henti - hentinya memberikan bantuan dan dukungan sepenuhnya sehingga masyarakat Kabupaten Soppeng sangat merasakan itu, lebih - lebih dalam hal menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat, kita ketahui bersama Kabupaten Soppeng adalah salah satu daerah yang sangat Kondusif dibangdingkan dengan daerah - daerah lain, ini merupakan suatu kinerja dari bapak Kapolres beserta jajaran, terima kasih sekali lagi atas pengabdian kita semuanya dan pada hari ini kita hadir ditempat ini tentu adalah merupakan rangkaian daripada kegiatan - kegiatan lain yang dilakukan Polres Soppeng, kemarin pelaksanaan Vaksin booster kemudian Fun bike yang luar biasa.

"Ini menandakan ada rasa kebersamaan yang tinggi dari keluarga besar Polres Soppeng dan itulah juga menjadi simbol masyarakat Soppeng yaitu Yassisoppengi, semua ini tidak mungkin terwujud dengan begitu saja kalau tidak ada kebersamaan dan kepemimpinan dari bapak Kapolres Soppeng, dan kita lihat sendiri perubahan - perubahan yang luar biasa disekitar Polres baik dalam penjagaan dan pelayanan yang lain, luar biasa terima ksih bapak Kapolres semoga hal ini menjadi amal ibadah bagi kita semuanya",tutupnya.

Pada kegiatan tersebut Polres Soppeng juga menyediakan berbagai hadiah utama diantaranya Mesin Cuci, Kulkas, Sepeda serta berbagai hadiah Doorprize menarik lainnya yang diundi untuk para peserta.

Turut hadir Wakil Bupati Soppeng Ir. H Lutfi Halide M.P, Ketua DPRD Kab. Soppeng Syahruddin M. Adam S.Sos M.M, unsur Forkopimda atau yang mewakili, Ketua Bhayangkari Cabang Soppeng Ny. Renzy Santiaji Kartasasmita beserta pengurus dan Anggota, Wakapolres Soppeng Kompol H. Muhiddin Yunus S.H M.H serta para PJU, Kapolsek, Perwira, Personil dan PNS Polres Soppeng, Personil Kodim 1423 Soppeng, Pembina dan Siswa SPN Polda Sulsel serta para tamu undangan lainnya.

(Ismail/JOIN)

Jumat, 17 Juni 2022

Lahirkan Wirausaha Millenial di Bidang Pertanian, Kementan Terus Tingkatkan SDM Melalui TOT Proposal Bisnis

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi saat bersama Para peserta pelatihan di BBPP Batangkaluku (Ist).

Gowa, Celebesindo.com,-Program milenial yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) telah merangkul ribuan petani milenial di Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan merupakan salah satu dari empat provinsi di Indonesia yang dibina Kementerian Pertanian bersama Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) yang dibangun Kementan bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) tersebut sudah berjalan sejak 2019.

Program ini bertujuan melahirkan wirausaha milenial di bidang pertanian.

Saat ini Indonesia membutuhkan petani milenial yang memiliki jiwa wirausaha tinggi untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional ke depan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kerap menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan.

Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar.

"Bicara pertanian adalah sumber daya yang paling pasti, sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan sangat menjanjikan," terang Mentan.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, "Petani yang seperti itu (memiliki jiwa wirausaha tinggi) yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk kita bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional," papar Dedi Nursyamsi.

Saat ini semakin banyak milenial yang terjun ke pertanian, namun tak jarang yang jatuh bertumbangan karena kurangnya skill analisa pasar.

Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat kita akan lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk akan berjalan dengan baik, sehingga keuntungan yang didapatkan akan meningkat.

Selanjutnya dalam sambutannya Dedi Nursyamsi memberikan 2 amunisi untuk Staff BDSP, Mobilizer, dan Fasilitator yaitu smart farming pertanian cerdas, dan amunisi kedua yaitu memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membangun agribisnisnya masing-masing, (KUR) ini adalah anggaran yang didedikasikan untuk rakyat, petani, dan UMKM di Indonesia.


“Kredit Usaha Rakyat ini adalah bensin, tenaga,energi untuk menggerakan roda agribisnis kita, untuk amunisi-amunisi ini.

"Saya titipkan ke kalian untuk menggenjot produktivitas,kualitas, dan kontinitas produk pertanian kita.

"Dan KUR untuk menggerakkan roda Agribisnis kita” tutur Dedy Nursyamsi.


Acara ini langsung dibuka oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, yang dilangsungkan di Aula Hasanuddin Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Jumat (17 Juni 2022).

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ToT Proposal Bisnis ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas Staff BDSP, Mobilizer, dan Fasilitator dalam melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Penerima Manfaat Program YESS terutama yang berkaitan dengan identifikasi dan penyusunan Proposal Bisnis.

"Saya berharap begitu banyak kepada kalian untuk membangun pertanian di Indonesia, BPPSDMP siap all out untuk demi kemajuan petani milenial diseluruh pelosok tanah air.

“10-20 tahun pertanian ini akan bergantung kepada kalian petani millennial, petani milenial yang hebat, petani millennial yang handal serta petani milenial proposional, dan mandiri berdaya saing berjiwa entership yang sangat tinggi maka pertanian akan bangkit maju, mandiri dan modern.” tandasnya.

Turut mendampingi Kepala BPPDSMP Dedi Nursyamsi, Kepala Pusat Penyuluh Pertanian Bustanul Arifin Caya, Direktur POLBANGTAN Gowa Syaifuddin, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Muhammad Sidiq.

(Timhumas bbppk- iLHm/AL)

Kamis, 16 Juni 2022

Penyuluh Adalah Kopassusnya Kementan, Pertanian Tidak Terpengaruh Pandemi Covid 19


Gowa, Teropongsulawesi.com,-Pertanian sebagai salah satu sector strategis dalam pembangunan, Diharapkan mampu memberi kontribusi yang signifikan. Kemajuan sector pertanian tentu membutuhkan dukungan dari segala aspek, termasuk peningkatan kualitas SDM Aparatur Pertanian.

Peran SDM Aparatur pertanian dalam hal ini penyuluh sangat dibutuhkan untuk memberikan wawasan dan bimbingan kepada petani sehingga petani dapat menggarap lahan dan menghasilkan hasil pertanian yang optimal.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan penyuluh pertanian adalah kopassusnya Kementerian Pertanian.

"Saya apresiasi penyuluh pertanian ini. Bagaimana pertanian bisa baik salah satu penentu utamanya adalah penyuluh. Kalian itu penting banget. Adalah Kopassusnya Kementerian Pertanian," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.


Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, menambahkan bahwa Kementan tetap berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian.

“Pertanian posisinya penting bagi ketahanan pangan. Secara bisnis, pertanian juga sangat kompetitif dan tidak terpengaruh Pandemi Covid-19,” ujarnya.

Selain itu, sebanyak 30 orang penyuluh pertanian kabupaten luwu timur mengikuti Pelatihan Penyuluh Pertanian yang diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu timur.

Amrullah, selaku Kepala dinas ketahanan Pangan Luwu Timur, hadir pada kegiatan ini untuk membuka secara resmi.

Amrullah, mengatakan bahwa teknologi yang semakin canggih dan tantangan yang semakin besar menuntut para penyuluh untuk dapat mengasah kemampuannya sehingga keberadaannya dapat dirasakan oleh para petani.

"Saya berharap penyuluh dapat memperbaiki kinerja dan kualitas diri, dengan begitu penyuluh bisa semakin giat memberikan inovasi kepada para petani agar dapat meningkatkan produksi dan kreativitas sehingga petani semakin berhasil," ujarnya.

"Semoga pelatihan ini bisa menggali potensi-potensi Bapak/Ibu penyuluh.

"Diharapkan juga harus ada evaluasi dalam setiap pekerjaan dan harus ada perubahan kedepannya," sambung Amrullah.


Di kesempatan yang sama Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Muhammad Sidiq, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sudah dilaksanakan terus menerus untuk kemajuan sector pertanian tentunya termasuk untuk peningkatan kualitas SDM Aparatur Pertanian.

"Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk menciptakan Sumber Daya Manusia penyuluh pertanian Kabupaten Luwu Timur yang berkualitas, handal serta berdaya saing. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan, kompetensi dan wawasan serta keahlian para penyuluh pertanian," jelasnya.

Selanjutnya dalam meningkatakan kapasitas penyuluh pertanian, maka para penyuluh perlu dibekali kompetensi, baik teori, maupun praktek dalam program pelatihan. Dengan bekal pelatihan yang diberikan kepada para penyuluh, maka diharapkan mampu menjadi wadah untuk meningkatkan, mengkolaborasikan dan membangun karakter seorang abdi pemerintah dan masyarakat yang berkompent dan mampu melihat dan menjawab tantangan jaman.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 hari, yakni tanggal 13-20 Juni 2022.

Turut hadir dalam pembukaan pelatihan ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, Amrullah, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Muhammad Sidiq, Koordinator Program dan Evaluasi Fitriani,Sub Koordinator Program dan Kerjasama Yuli Nurnaningsih.

(timhumas bbpp-bk/ ILhm/AL)

Pasca Pelatihan Penyuluh, Kementan Monitoring dan Evaluasi Cara Maksimalkan Peningkatan SDM


Gowa, Teropongsulawesi.com,-Usai pelenggaraan pelatihan, Kementerian Pertanian tiada henti membimbing dan mengawal petani milenial menjadi wirausahawan pertanian, melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) yang dimotori Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalukan Evaluasi Pasca Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani Muda Milenial beberapa waktu lalu, guna sebagai evaluasi tingkat keberhasilan dan bahan penyusunan strategi serta perencanaan program tindak lanjut pelatihan.

Hal ini demi memperkuat SDM pertanian di lapangan, Kementerian Pertanian selalu berusaha melengkapi kemampuan pengetahuan penyuluh, petani dan jajarannya agar memiliki daya saing dan berjiwa wirausaha yang tinggi.

Seperti arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. “Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” ujar SYL.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyikapi arahan Mentan Syahrul yang berharap melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat mendorong petani milenial menjadi unggul, profesional dan berdaya saing dalam mengembangkan usahanya.
Menurutnya, petani milenial, setalah mengikuti pelatihan, dapat melakukan pengembangan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan seperti BRI, BNI, Mandiri dan bank daerah di tingkat provinsi untuk optimalisasi kegiatan agribisnisnya.

"Hasil pelatihan akan memberikan peningkatan kapasitas bagi petani, khususnya dalam merencanakan kegiatan pertanian, meng-klaster kawasan pertanian dan kelembagaan petani, melakukan enjiniring pertanian dari hulu sampai hilir yang mencakup input permodalan (KUR) budidaya, pascapanen, pengolahan, pengemasan dan pemasaran hasil pertanian yang terstandarisasi, modern dan marketable," kata Dedi.

Kegiatan ini dilakukan oleh tim Monev READSI didampingi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku di 6 Kabupaten di Sulawesi Selatan, antaranya Kabupaten Pangkep, Barru, Bantaeng, Luwu dan Kabupaten Luwu Utara selama empat hari, 13 s/d 16 Juni 2022 dan dilaksanakan di Dinas Pertanian Kabupaten yang diikuti sebanyak 20 orang perwakilan petani disetiap Kabupatennya.

Ismane, perwakilan tim Monev READSI mengatakan Evaluasi pasca pelatihan ini sangat penting sebagai evaluasi tingkat keberhasilan dan sebagai bahan penyusunan strategi dan perencanaan/ program tindak lanjutnya.

Selain itu, Evaluasi pasca pelatihan merupakan sarana untuk mengukur dan menilai capaian hasil pelatihan yang telah direncanakan secara obyektif, sehingga dapat ditentukan tingkat keberhasilan suatu pelatihan. Hasil ini selanjutnya akan menjadi umpan balik untuk merencanakan kembali penyelenggaraan pelatihan di masa mendatang.

Lanjut beliau mengatakan, melalui evaluasi ini menggali informasi biodata petani milenial, potensi, dan sumber daya yang sedang dikembangkan, tingkat kemanfaatan dan penerapan Bimtek, faktor pendukung atau penghambat dan mengawal para milenial untuk memberi pemahaman kepada peserta tentang bagaimana menjalin kemitraan dan negosiasi yang efektif

Kepala Dinas Pertanian Kab. Pangkep, A.Agustina Wangsa, menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan evaluasi pasca diklat ini diharapkan penyuluh, petani, dan kelompok tani binaan agar lebih optimis lagi dalam mengelola usahatani. Dan juga petani bersama kelompok binaannya menjadi kelompok yang dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang nantinya akan meningkatkan pendapatan dan keterampilan petani di wilayah binaannya. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan adopsi teknologi, produksi, nilai tambah produk, memperkuat kelembagaan usaha tani dalam perencanaan dan pelaksanaan usaha tani pada kelompok tani binaannya.

Rizal yang merupakan Petani Milenial dari Kabupaten Bantaeng mengatakan pelatihan yang diselenggarakan sangat dirasakan manfaatnya bagi petani.

“Pelatihan bagi petani di Kabupaten Bantaeng sangat dirasakan manfaatnya, selain bertambah ilmu dan pengetahuan, juga bertambah jejaring, sehingga mempermudah para pemuda petani/peserta untuk mengembangkan usahatani mereka,” ujar Rizal.

Berdasarkan hasil dari evaluasi pelatihan yang telah dilakukan, kegiatan pelatihan yang telah diselenggarakan membawa dampak terhadap yang positif terhadap peningkatan produktivitas petani.

timhumas bbpp-bk. AL/iLhm)

Jangan Khawatir Jika Gagal Panen, Ini Solusi Kementerian Pertanian


Teropongsulawesi.com,-Usaha di sektor pertanian khususnya usaha tani padi dihadapkan pada resiko ketidakpastian yang cukup tinggi, antara lain kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit/ Organisme Penggangu Tumbuhan atau OPT yang menjadi sebab kerugian usaha petani.

Untuk menghindarkan dari keadaan tersebut pemerintah beberapa waktu lalu memberikan solusi terbaik melalui "Proyek Peningkatan Kapasitas untuk Implementasi Asuransi Pertanian di Indonesia”, Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, BAPPENAS, Kementerian Keuangan, BMKG dan Jasindo menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi petani dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Hal ini diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap resiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi.
Dari jaminan perlindungan ini maka petani dapat membiayai pertanaman di musim berikutnya.

Pasca pelenggaraan Pelatihan Training of Trainers (TOT) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Kementerian Pertanian terus melakukan bimbingan dan pengawalan, salah satunya melalui Evaluasi Pasca Pelatihan untuk melihat sejauh mana program ini diterlaksana di lapangan.

Evaluasi ini serentak dilaksanakan di 6 Kabupaten di Sulawesi Selatan antaranya Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Bantaeng, Bone dan Luwu Utara dari tanggal 13 s/d 16 Juni 2022 yang juga selanjutnya akan dilaksakan di Jawa Timur sebanyak 6 Kabupaten, antaranya Kabupaten Pasuruan, Lamogan, Tuban, Jombang, Kediri dan Nganjuk yang direncanakan tanggal 20 s/d 23 Juni 2022 mendatang dengan masing-masing tiap Kabupaten diwakili 20 orang petani dan 5 orang penyuluh. Kabupaten ini terpilih dikarenakan merupakan daerah yang banyak mengasuransikan lahan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) waktu lalu menjelaskan, program AUTP merupakan proteksi kepada petani agar mereka tak mengalami kerugian ketika mengalami gagal panen. Mentan SYL sadar betul jika pertanian merupakan sektor yang cukup rentan terhadap perubahan iklim dan serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).

"AUTP ini menjadi pelindung bagi petani agar mereka tak mengalami kerugian ketika terjadi gagal panen akibat perubahan iklim maupun serangan OPT," kata Mentan SYL.

Akiko Aikawa, Chief Advisor proyek asuransi pertanian JICA mengatakan, kami melalukan monitoring dan evaluasi pasca Training of Trainers (TOT) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan guna melihat sejauh mana penerapannya AUTP ini di lapangan serta mengevaluasi rencana tindak lanjut dari petani saat mengikuti pelatihan waktu lalu.

"Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam mengimplementasi asuransi pertanian di Indonesia,"katanya.

Menurut Akiko, melalui asuransi ini dapat menjadi solusi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

"Selain itu ingin menggali seperti apa resiko tanaman yang terjadi dilapangan, mengingat AUTP ini penting jika terjadi kegagalan panen bisa terjamin oleh Jasindo.

Jasindo dinilai dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi petani terhadap resiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi."ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Nasional Staf Sanyu Consultant Inc, Jailani menuturkan, untuk mendapatkan informasi dan data secara maksimal kami melakukan monitoring dan evaluasi kepada petani dengan melakukan tanya jawab langsung kepada petani terkait kendala dan permasalahan yang dihadapi dilapangan serta jawaban dari para petani nantinya akan menjadi bahan untuk membuat kebijakan di tingkat pusat atau pengembangan yang lebih baik kedepannya.

Selain itu dengan monev ini bisa mengetahui sejauh mana petani dan penyuluh mehamami informasi tentang AUTP tersebut, baik itu biaya training, syarat pendaftaran serta cara mengklaim asuransinya.

"Dengan adanya informasi dan data yang diperoleh dapat menjadi bahan dalam penyusunan kebijakan ditingkat pusat sehingga nantinya dari tim JICA mampu merekomendasikan kabupaten tersebut.

"Hasil monev yang diperoleh tentunya akan mensupport atas apa yang dilakukan di kemudian hari, sehingga kedepannya bisa TOT sosialiasi ATUP bisa diagendakan secara rutin oleh puslatan,"jelasnya.

Kedepannya juga PPL yang merupakan ujung tombak dari program AUTP ini dapat mendapatkan pelatihan secara Rutin.

"Terimakasih kepada kepada dan jajaran atas waktu dan kesediaannya yang telah mengkoordinir, membantu memfasilitasi kegiatan ini,"ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Kab. Barru, Ahmad berharap kedepannya semakin banyak petani yang dapat memanfaatkan perlindungan ini, sehingga mereka dapat lebih mendapatkan rasa aman saat menggarap lahan mereka karena ada jaminan jika terjadi hal-hal yang menyebabkan gagal panen.

Salah satu petani yang telah mengasuransikan lahannya, Abdullah mengatakan sangat terbantu dengan adanya program ini, sebagai petani jika tidak sangka-sangka terjadi kegagalan panen bisa langsung mengklaim asuransi, sehingga memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk keberlangsungan usahataninya.

(timhumas bbpp-bk. AL/iLHm)
© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved