All Posts - TEROPONG SULAWESI -->

Rabu, 29 Oktober 2025

Generasi Muda Sidrap Bergerak, Targetkan Produksi Gabah 1 Juta Ton Lewat Brigade Pangan


Sidrap, Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya peningkatan produktivitas pertanian nasional melalui pembentukan dan pelatihan Brigade Pangan di berbagai daerah. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelola Brigade Pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 1.350 peserta yang berasal dari 90 Brigade Pangan yang dibentuk pada tahun 2025 untuk mendukung program Oplah Nonrawa. Bimtek ini menjadi wadah penguatan kemampuan teknis, manajerial, dan kelembagaan bagi para pengelola Brigade Pangan agar mampu menjadi motor penggerak pembangunan pertanian modern di tingkat lapangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, Brigade Pangan merupakan garda terdepan dalam mewujudkan pertanian produktif dan berdaya saing tinggi.

“Brigade Pangan adalah ujung tombak untuk menggerakkan pertanian kita menjadi lebih produktif dan modern. Dengan peningkatan indeks pertanaman, efisiensi alat dan mesin pertanian, serta semangat gotong royong petani muda, Indonesia bisa memperkuat ketahanan pangan dan menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan,” ujar Mentan Amran.

Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menilai peningkatan kapasitas pengelola Brigade Pangan merupakan langkah strategis untuk memperkuat SDM pertanian berbasis inovasi dan teknologi.

“Kunci dari peningkatan produksi pertanian adalah peningkatan indeks pertanaman. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan para pengelola mampu mengoptimalkan sumber daya, teknologi, dan kelembagaan agar setiap hektare lahan dapat menghasilkan maksimal,” kata Idha.

Acara penutupan Bimtek yang dilaksanakan oleh Polbangtan Gowa bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku turut dihadiri Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif. Dalam sambutannya, ia menyampaikan dukungan penuh terhadap gerakan Brigade Pangan.

Menurutnya, modernisasi pertanian melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi langkah penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani.

“Pemerintah telah menurunkan harga pupuk, menyediakan benih, dan melengkapi kebutuhan alsintan. Tidak ada lagi alasan bagi generasi muda untuk tidak memaksimalkan potensi lahan pertanian. Dengan semangat Brigade Pangan, kita targetkan produksi gabah di Sidrap mencapai 1 juta ton,” tegas Syaharuddin.

Bupati juga berharap seluruh pengelola Brigade Pangan dapat menjadi teladan di tingkat desa dan kecamatan dalam menerapkan sistem pertanian modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani selaku Penanggung Jawab Swasembada Brigade Pangan Kabupaten Sidrap, menekankan pentingnya komitmen dalam menjalankan peran sebagai penggerak pertanian.

“Pengelola Brigade Pangan harus berkomitmen meningkatkan indeks pertanaman dari satu atau dua kali menjadi tiga kali tanam per tahun, serta meningkatkan profitabilitas usaha tani. Targetnya, pendapatan pengelola bisa mencapai minimal Rp10 juta per bulan,” jelas Jamaluddin.

Ia menambahkan, keberhasilan Brigade Pangan tidak hanya diukur dari peningkatan hasil panen, tetapi juga dari kemampuan petani mengelola lahan secara produktif, efisien, dan berkelanjutan.

Melalui program ini, Kementerian Pertanian berharap tercipta sinergi antara pemerintah pusat, daerah, penyuluh, dan Brigade Pangan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong swasembada beras secara berkelanjutan.

(Red)

Brigade Pangan Perkuat Pertanian di Sidrap, Upaya Tingkatkan Produktivitas



Sidrap,Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia pertanian melalui pembentukan dan pelatihan Brigade Pangan di berbagai daerah. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelola Brigade Pangan, yang dilaksanakan di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 1.350 peserta dari 90 Brigade Pangan yang terbentuk pada tahun 2025 untuk program Oplah Nonrawa. Bimtek ini bertujuan memperkuat kemampuan teknis, manajerial, dan kelembagaan pengelola Brigade Pangan agar mampu menjadi motor penggerak pembangunan pertanian modern dan peningkatan produktivitas di tingkat lapangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peran Brigade Pangan sebagai garda terdepan dalam mendorong pertanian modern dan peningkatan indeks pertanaman.

“Brigade Pangan adalah ujung tombak untuk menggerakkan pertanian kita menjadi lebih produktif dan modern. Dengan peningkatan indeks pertanaman, efisiensi alat dan mesin pertanian, serta semangat gotong royong petani muda, Indonesia bisa memperkuat ketahanan pangan dan menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan,” ujar Mentan Amran.

Sejalan dengan arahan tersebut, Kepala BPPSDMP Kementan,  Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas pengelola Brigade Pangan merupakan langkah strategis dalam memperkuat SDM pertanian yang berbasis kemandirian, inovasi, dan teknologi.

“Kunci dari peningkatan produksi pertanian adalah peningkatan indeks pertanaman. Melalui pelatihan, kami ingin memastikan pengelola Brigade Pangan mampu mengoptimalkan sumber daya, teknologi, dan kelembagaan agar setiap hektare lahan bisa menghasilkan maksimal,” tutur Idha Widi Arsanti.

Dalam acara penutupan Bimtek yang diadakan oleh Polbangtan Gowa bekerja sama Bersama BBPP Batangkaluku, turut hadir  Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Syaharuddin Alrif, sekaligus memberikan  dukungan penuh terhadap gerakan Brigade Pangan. Menurutnya, modernisasi pertanian dari sistem manual ke penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) merupakan langkah penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani.

“Pemerintah telah menurunkan harga pupuk, menyediakan benih, dan melengkapi kebutuhan alsintan. Tidak ada lagi alasan bagi generasi muda untuk tidak memaksimalkan potensi lahan pertanian. Dengan semangat Brigade Pangan, kita targetkan produksi gabah di Sidrap mencapai 1 juta ton, sehingga Sidrap menjadi salah satu penyumbang beras terbesar di Indonesia,” tegas Bupati Syaharuddin.

Ia juga berharap agar seluruh pengelola Brigade Pangan dapat menjadi motor penggerak perubahan di tingkat desa dan kecamatan, serta menjadi teladan dalam penerapan pertanian modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku), Jamaluddin Al Afgani,  selaku PJ Swasembada Brigade Pangan Kabupaten Sidrap menekankan bahwa para pengelola Brigade Pangan harus memiliki komitmen kuat dalam menjalankan perannya.

“Pengelola Brigade Pangan harus berkomitmen meningkatkan indeks pertanaman dari satu atau dua kali menjadi tiga kali tanam dalam setahun, serta berupaya meningkatkan profitabilitas usaha tani. Ketika indeks pertanaman meningkat, maka pendapatan petani juga akan meningkat. Sejalan dengan arahan Bapak Menteri Pertanian, targetnya pengelola Brigade Pangan dapat meraih pendapatan minimal Rp10 juta per bulan,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan Brigade Pangan bukan hanya diukur dari peningkatan hasil panen, tetapi juga dari kemampuan petani dan pengelola dalam mengelola lahan secara produktif, efisien, dan berkelanjutan.

Kementerian Pertanian terus mendorong sinergi lintas sektor  antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan Brigade Pangan  dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

(Red/*) 

Selasa, 28 Oktober 2025

Harga Pupuk Turun Signifikan, Petani Lampung Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Prabowo


Lampung Utara, Teropongsulawesi.com, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kios Pupuk Mitra Tani Sejati di Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Rabu (29/10).

Sidak dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran dan KSP Qodari berdialog langsung dengan distributor dan petani setempat guna memastikan harga pupuk di lapangan benar-benar mengalami penurunan sesuai instruksi pemerintah.

Distributor di kios yang dikunjungi menyampaikan bahwa harga pupuk bersubsidi kini turun secara signifikan.

“Ini perintah Bapak Presiden. Presiden sayang petani, makanya harga pupuk diturunkan 20 persen. Ini pertama kali dalam sejarah pertanian Indonesia harga pupuk turun ekstrem,” ujar Mentan Amran saat sidak.

Para petani di lokasi menyambut baik kebijakan tersebut. Eko, salah satu petani di Kotabumi Utara, mengatakan bahwa kebijakan penurunan harga pupuk telah memberi dampak langsung terhadap biaya produksi mereka.

“Benar, harga pupuk turun. Urea sekarang Rp90 ribu per sak, sebelumnya Rp125 ribu. Kami senang sekali. Terima kasih kepada Pak Presiden dan Pak Menteri Pertanian,” ujarnya.

Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan bahwa hasil temuan di lapangan membuktikan efektivitas kebijakan pemerintah dalam menekan harga pupuk.

“Hari ini terbukti bahwa harga pupuk turun 20 persen. Keputusan dibuat di Jakarta, dan hanya dalam beberapa hari sudah terealisasi di Kotabumi. Baik distributor maupun petani mengonfirmasi langsung, ini nyata,” kata Qodari.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan penurunan harga eceran tertinggi (HET) pupuk hingga 20 persen, yang berlaku mulai 22 Oktober 2025.

Kebijakan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 mengenai Jenis, Harga Eceran Tertinggi, dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.

Penurunan harga berlaku untuk seluruh jenis pupuk bersubsidi. Harga pupuk urea turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram, NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram, NPK kakao dari Rp3.300 menjadi Rp2.640 per kilogram, ZA khusus tebu dari Rp1.700 menjadi Rp1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 menjadi Rp640 per kilogram.

Menurut Mentan Amran, kebijakan ini merupakan langkah strategis dalam revitalisasi sektor pupuk nasional tanpa menambah beban subsidi APBN.

“Bapak Presiden Prabowo memerintahkan agar pupuk sampai ke petani dengan harga terjangkau. Tidak boleh ada keterlambatan, tidak boleh ada kebocoran.

"Kami merevitalisasi industri, memangkas rantai distribusi, dan menurunkan harga 20 persen tanpa tambahan subsidi,” ungkapnya.

Kementerian Pertanian memastikan akan terus melakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar kebijakan penurunan harga ini benar-benar dirasakan oleh seluruh petani di Indonesia.

Pemerintah juga berkomitmen menjaga ketersediaan pupuk agar musim tanam mendatang dapat berjalan optimal.

(Red)

Lewat Program Ase Budu, SDN 3 Lemba Tanamkan Nilai Empati dan Gotong Royong Sejak Dini


Soppeng, Teropongsulawesi.com, Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, SD Negeri 3 Lemba kembali melaksanakan Program Ase Budu (Aksi Sejuta Butir Beras untuk Dhuafa) yang kali ini menyasar Panti Asuhan Yatim Piatu Pondok Pesantren Yasrib serta kaum dhuafa di wilayah Kelurahan Lemba. Selasa (28/10/2025). 

Kegiatan sosial ini diwujudkan dengan penyaluran donasi berupa uang tunai kepada panti asuhan, serta pemberian sembako kepada warga dhuafa lanjut usia yang sering sakit-sakitan dan hidup bersama cucunya. Tak hanya itu, salah satu peserta didik SDN 3 Lemba juga turut menerima manfaat dari program mulia ini.

Kedatangan rombongan SDN 3 Lemba mendapat sambutan hangat dari Kepala Pondok Pesantren Yasrib, Bapak KM. Husaeni, S.Pd.I, yang turut memberikan nasihat dan motivasi kepada para peserta didik. Dalam kesempatan tersebut, anak-anak diberi ruang untuk mengajukan pertanyaan serta mendengarkan pesan moral tentang pentingnya berbagi dan menyantuni anak yatim.

Menariknya, kegiatan ini juga menghadirkan inovasi sekolah melalui program “Julik” (Jurnalis Cilik), di mana peserta didik sendiri yang memandu proses dokumentasi dan peliputan kegiatan sosial dan religius tersebut.

Turut hadir dan memberikan dukungan penuh dan sebagai mitra kolaborasi dalam kegiatan ini Lurah Lemba, Bapak Sofyan Massaire, SE., Bhabinkamtibmas Aiptu Budiaman, serta Babinsa Sertu Jupri, yang senantiasa mendampingi setiap langkah sosial SDN 3 Lemba sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi antara sekolah dan masyarakat.

Kepala SDN 3 Lemba, Falmunadi, S.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Program Ase Budu merupakan bukti nyata penanaman nilai kepedulian sosial sejak dini.

“Di momentum Hari Sumpah Pemuda ini, kami ingin menegaskan komitmen SDN 3 Lemba untuk terus menumbuhkan karakter Anak Indonesia Hebat anak yang peduli, berjiwa pemimpin, dan siap membangun bangsa dengan hati yang tulus,” ujar Falmunadi.

Sementara itu, Andi Rahmayuddin, selaku pembina dan pendamping kegiatan, berharap pembelajaran kontekstual seperti ini dapat menjadi pengalaman bermakna bagi peserta didik.

“Kami ingin anak-anak belajar langsung dari kehidupan nyata. Semoga kegiatan ini menjadi amal jariyah, menumbuhkan rasa empati, serta menjadi berkah bagi perjalanan pendidikan mereka ke depan,” tuturnya.

Melalui Program Ase Budu, SDN 3 Lemba terus menunjukkan konsistensinya dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, peduli, dan berjiwa sosial tinggi sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda untuk bersatu, peduli, dan berkontribusi membangun negeri khususnya di Bumi La Temmamala.

Sabtu, 25 Oktober 2025

Brigade Pangan Jadi Ujung Tombak Modernisasi Pertanian di Sidrap

Sidrap, Teropongsulawesi.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat langkah nyata mewujudkan modernisasi dan regenerasi petani melalui optimalisasi alat dan mesin pertanian (alsintan).

Salah satunya lewat kegiatan motivasi dan pembinaan pengelola Brigade Pangan (BP) yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pancalautan, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan yang diikuti 60 pengelola Brigade Pangan dari empat kelompok ini diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai bagian dari komitmen Kementan mempercepat adopsi teknologi pertanian modern di kalangan petani dan penyuluh.

Melalui pendekatan ini, Kementan mendorong petani meninggalkan cara konvensional seperti tanam benih langsung (tabela) yang meski mudah, sering menurunkan efisiensi. Sebaliknya, metode tanam pindah (transplanting) dengan dukungan alsintan seperti transplanter dinilai lebih efisien, menekan kehilangan hasil, dan meningkatkan kualitas pertanaman.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan modernisasi pertanian menjadi kunci peningkatan produksi pangan nasional.

“Modernisasi bukan sekadar penggunaan mesin, tapi perubahan cara berpikir petani. Kita ingin lahir petani muda yang tangguh, inovatif, dan profesional. Dengan alsintan, efisiensi meningkat, produksi naik, kesejahteraan petani terwujud,” ujarnya.

Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menambahkan, Brigade Pangan berperan strategis memastikan alsintan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

“Brigade Pangan adalah ujung tombak di lapangan. Mereka memastikan alsintan digunakan efektif, mempercepat tanam, dan membantu petani beradaptasi dengan teknologi. Kami ingin setiap alsintan yang disalurkan benar-benar menjadi sumber produktivitas dan semangat regenerasi,” katanya.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapat pembekalan tentang pemanfaatan alsintan untuk percepatan tanam, efisiensi tenaga kerja, dan peningkatan indeks pertanaman. 

Para pengelola BP juga dimotivasi menjadi agen perubahan yang menularkan praktik pertanian modern di wilayahnya.

“Kita ingin para pengelola Brigade Pangan memanfaatkan alsintan secara maksimal dan menjadi contoh bagi masyarakat, khususnya dalam penggunaan rice transplanter,” ujar Jamaluddin Al Afgani, Kepala BBPP Batangkaluku sekaligus PJ Brigade Pangan Sidrap.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi membangun sistem pertanian tangguh dan mandiri. 

Dengan dukungan penuh Kementan, Brigade Pangan diharapkan memperkuat kerja sama antara petani, penyuluh, dan pemerintah daerah demi mewujudkan swasembada pangan nasional.

Brigade Pangan sendiri adalah kelompok kerja beranggotakan petani, penyuluh, dan pengelola alsintan yang membantu petani dari olah tanah hingga panen secara kolektif. 

Keberadaannya menjadi solusi atas keterbatasan tenaga kerja sekaligus pendorong transformasi menuju pertanian modern.

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan teknologi, Kementan optimistis regenerasi petani dan kemandirian pangan dapat terwujud. 

BBPP Batangkaluku bersama Brigade Pangan siap menjadi pelopor pertanian menuju swasembada pangan yang berdaulat dan berkelanjutan.

(Red/*) 

Kamis, 23 Oktober 2025

Semangat Literasi SDN 1 Lamappoloware Berbuah Prestasi di Ajang Membaca Estafet Sulsel 2025


Makassar, Teropongsulawesi.com, Tim dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Lamappoloware, Kabupaten Soppeng, menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Lomba Membaca Estafet Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dengan berhasil meraih Juara 3.

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan di halaman Gedung Layanan Perpustakaan Umum Provinsi, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, pada Selasa (21/10/2025).

Tim SDN 1 Lamappoloware yang menjadi perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) Kabupaten Soppeng terdiri atas empat siswa: Sitti Ariqah Zahra Ghinayah, Iklima Assyfatun Haifa, Afifa Althafu Nisa, dan Khalil Ahnaf Zhadiq.

Dalam perlombaan tersebut, keempat siswa tampil kompak dan ekspresif, menunjukkan kemampuan membaca yang baik, penguasaan intonasi, serta kerja sama tim yang solid.

Penampilan mereka berhasil menarik perhatian dewan juri dan mengantarkan tim ini menempati posisi ketiga pada tingkat provinsi.

Selama proses lomba, tim didampingi oleh Kepala Sekolah SDN 1 Lamappoloware, Yuliawati, S.Pd, dan guru pembina, Andi Marwaningsi, S.Pd, yang aktif memberikan bimbingan sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan lomba.

Kepala Sekolah Yuliawati, S.Pd, mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut.

“Kami sangat bersyukur dan bangga. Anak-anak berlatih dengan tekun dan bersemangat tinggi.

"Hasil ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan kebersamaan bisa menghasilkan prestasi yang membanggakan,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Sementara itu, guru pembina Andi Marwaningsi, S.Pd, menilai lomba membaca estafet sebagai kegiatan positif yang dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa sejak dini.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan minat baca dan melatih kepercayaan diri anak-anak dalam tampil di depan umum. Kami berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan secara rutin,” jelasnya.

Lomba membaca estafet sendiri merupakan ajang yang dirancang untuk mengasah kemampuan literasi, kefasihan membaca, dan kerja sama antarsiswa.

Dalam lomba ini, peserta membaca teks secara bergantian sesuai urutan tim, sehingga kekompakan dan ketepatan waktu menjadi kunci keberhasilan.

Keberhasilan SDN 1 Lamappoloware ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, baik dari lingkungan sekolah maupun masyarakat Kabupaten Soppeng.

Prestasi tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi sekolah lain untuk terus mengembangkan potensi siswa, khususnya dalam bidang literasi dan bahasa Indonesia.

Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen SDN 1 Lamappoloware dalam membina karakter dan meningkatkan kualitas pendidikan mampu melahirkan generasi muda yang unggul, kreatif, serta berprestasi di tingkat provinsi.

(Red)

Pemkab Soppeng dan BBPOM Makassar Kolaborasi Demi Keamanan Pangan


Soppeng,  Teropongsulawesi.com, Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar, Yosep Dwi Irwan Prakasa Setiawan, di ruang kerja Bupati Soppeng, Rabu (22/10/2025).

Kunjungan ini bertujuan mempererat kerja sama antara BBPOM dan Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam pengawasan obat dan makanan serta mendukung pelaksanaan program strategis Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (MBG) di wilayah setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Soppeng menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan dan masukan yang diberikan oleh pihak BBPOM.

Ia menilai kolaborasi ini sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pengawasan pangan dan perlindungan konsumen di daerah.

“Dengan adanya kunjungan BBPOM hari ini, banyak hal yang sebelumnya belum kami ketahui menjadi lebih jelas. Kami memperoleh banyak pencerahan dan masukan yang sangat bermanfaat,” ujar Bupati Suwardi Haseng.

“Atas nama pemerintah daerah, kami juga mengharapkan BBPOM dapat bergabung dalam Satgas pengawasan di program MBG yang ada di Kabupaten Soppeng.

"Kami akan terus mengawal pelaksanaannya sesuai dengan SOP yang berlaku,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BBPOM Makassar, Yosep Dwi Irwan Prakasa Setiawan, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Bupati Soppeng dan jajarannya.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pengawasan dan pemerintah daerah dalam memastikan keamanan pangan yang beredar di masyarakat.

“Kami berterima kasih atas sambutan yang luar biasa dari Bupati Soppeng. Audiensi ini sangat penting karena pengawasan obat dan makanan berkaitan langsung dengan aspek kesehatan masyarakat,” jelas Yosep.

“Diperlukan kolaborasi yang kuat untuk mewujudkan pangan yang aman, bermutu, dan bermanfaat.

"Kami juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam mendukung program strategis MBG, pemberdayaan UMKM, serta pengawasan keamanan pangan di daerah,” lanjutnya.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat koordinasi antara BBPOM dan Pemerintah Kabupaten Soppeng.

Melalui kerja sama ini, diharapkan pengawasan pangan di daerah semakin optimal, masyarakat semakin sadar terhadap pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bermutu, serta pelaku usaha lokal dapat lebih memahami standar keamanan produk yang dipasarkan.

Pemerintah Kabupaten Soppeng dan BBPOM Makassar berkomitmen untuk terus bersinergi dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, mendorong kemandirian pelaku UMKM di sektor pangan, serta memastikan produk yang beredar memenuhi ketentuan yang berlaku.

(Red)

Rabu, 22 Oktober 2025

Dari Pesantren ke Lahan, Santri Didorong Jadi Generasi Tangguh di Bidang Pertanian


Gowa, Teropongsulawesi.com, Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong regenerasi petani terus dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk dengan menyasar kalangan santri.

Melalui kegiatan pembelajaran luar kelas atau outing class, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kembali menjadi tempat edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat dunia pertanian.

Sebanyak 17 santri dari Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) As-Shafa mengikuti kegiatan tersebut pada Rabu (22/10/2025).

Dalam kunjungan ini, para santri diajak melihat langsung aktivitas pertanian, mengenal berbagai jenis tanaman, dan mempelajari teknik budidaya hidroponik serta pengolahan pupuk organik.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya membangun pertanian masa depan bukan hanya dari sisi teknologi dan infrastruktur, tetapi juga dari aspek mentalitas dan karakter generasi penerus.

“Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi,” tegas Amran.

Senada dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa usia petani di Indonesia saat ini semakin tua, sementara kebutuhan pangan terus meningkat, karena itu, regenerasi petani menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Petani yang ada saat ini sebagian besar sudah lanjut usia, sedangkan kebutuhan pangan tidak berkurang, sehingga itulah mengapa regenerasi petani sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian,” ujarnya.

Selama kegiatan, para santri tampak antusias mengikuti setiap sesi pembelajaran.

Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan dari instruktur BBPP Batangkaluku, tetapi juga aktif bertanya dan mencatat berbagai hal baru yang mereka pelajari.

Suasana belajar yang santai dan interaktif membuat kegiatan berlangsung menyenangkan.

Pembina RTQ As-Shafa, Surya Agusti Nintyas, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan kepada para santri untuk belajar langsung di lingkungan pertanian.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan baru bagi anak-anak binaannya.

“Kami membawa 17 santri dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian.

"Alhamdulillah, kami disambut dengan baik dan dibawa berkeliling mengenal berbagai tanaman. Ini pengalaman pertama yang sangat berharga bagi para santri,” tuturnya.

Surya menambahkan, pihaknya berencana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh santri di lingkungan pesantren.

“Harapan kami setelah pulang dari sini, anak-anak bisa mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan.

"Di pondok, kami memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam, bahkan bisa diterapkan di rumah masing-masing,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, BBPP Batangkaluku menunjukkan komitmennya tidak hanya sebagai pusat pelatihan bagi petani dan penyuluh, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami pentingnya sektor pertanian sejak dini.

Langkah ini diharapkan mampu menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap dunia pertanian, sekaligus memperkuat semangat regenerasi petani di masa depan.

Kegiatan serupa rencananya akan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian di berbagai daerah, sebagai bagian dari program nasional untuk membangun SDM pertanian unggul, tangguh, dan berdaya saing global.

(Red)

Kementan Didik Santri Cinta Pertanian Lewat Program Edukasi Lapangan


Gowa, Teropongsulawesi.com,  Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong regenerasi petani terus dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk dengan menyasar kalangan santri.

Melalui kegiatan pembelajaran luar kelas atau outing class, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kembali menjadi tempat edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat dunia pertanian.

Sebanyak 17 santri dari Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) As-Shafa mengikuti kegiatan tersebut pada Rabu (22/10/2025).

Dalam kunjungan ini, para santri diajak melihat langsung aktivitas pertanian, mengenal berbagai jenis tanaman, dan mempelajari teknik budidaya hidroponik serta pengolahan pupuk organik.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya membangun pertanian masa depan bukan hanya dari sisi teknologi dan infrastruktur, tetapi juga dari aspek mentalitas dan karakter generasi penerus.

“Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi,” tegas Amran.

Senada dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa usia petani di Indonesia saat ini semakin tua, sementara kebutuhan pangan terus meningkat, karena itu, regenerasi petani menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Petani yang ada saat ini sebagian besar sudah lanjut usia, sedangkan kebutuhan pangan tidak berkurang, sehingga itulah mengapa regenerasi petani sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian,” ujarnya.

Selama kegiatan, para santri tampak antusias mengikuti setiap sesi pembelajaran.

Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan dari instruktur BBPP Batangkaluku, tetapi juga aktif bertanya dan mencatat berbagai hal baru yang mereka pelajari.

Suasana belajar yang santai dan interaktif membuat kegiatan berlangsung menyenangkan.

Pembina RTQ As-Shafa, Surya Agusti Nintyas, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan kepada para santri untuk belajar langsung di lingkungan pertanian.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan baru bagi anak-anak binaannya.

“Kami membawa 17 santri dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian.

"Alhamdulillah, kami disambut dengan baik dan dibawa berkeliling mengenal berbagai tanaman. Ini pengalaman pertama yang sangat berharga bagi para santri,” tuturnya.

Surya menambahkan, pihaknya berencana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh santri di lingkungan pesantren.

“Harapan kami setelah pulang dari sini, anak-anak bisa mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan.

"Di pondok, kami memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam, bahkan bisa diterapkan di rumah masing-masing,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, BBPP Batangkaluku menunjukkan komitmennya tidak hanya sebagai pusat pelatihan bagi petani dan penyuluh, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami pentingnya sektor pertanian sejak dini.

Langkah ini diharapkan mampu menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap dunia pertanian, sekaligus memperkuat semangat regenerasi petani di masa depan.

Kegiatan serupa rencananya akan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian di berbagai daerah, sebagai bagian dari program nasional untuk membangun SDM pertanian unggul, tangguh, dan berdaya saing global.

(Red)

Rabu, 15 Oktober 2025

Kolaborasi Kementan dan KKP Wujudkan Swasembada Pangan dari Maros

 


Maros, Teropongsulawesi.com, Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melatih petani penggarap Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (14/10).

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani penggarap smart fisheries village (SPV) secara efektif dan berkelanjutan. Materi yang disampaikan mencakup Persiapan dan Pengolahan Lahan Sawah, Persemaian Benih Padi, Pemupukan Berimbang, serta Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan peningkatan kualitas sumber daya manusia petani adalah kunci utama ketahanan pangan Indonesia.

"Pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi petani sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan negara kita," ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kebijakan. 
 
“Semua pemangku kebijakan harus berkolaborasi dan berkoordinasi dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Peran petani, khususnya petani padi, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan beras," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani dalam sambutannya mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terhadap program besar pemerintah yaitu swasembada pangan.

"Ada program besar yang saat ini menjadi tujuan bersama, meskipun ini program di Kementerian Pertanian tetapi kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bagaimana kita secara bersama-sama menuju tercapainya swasembada pangan," ujarnya.

Jamal menambahkan bahwa swasembada pangan artinya negara mampu memenuhi pangan kita secara mandiri.

"Berbicara tentang mandiri pangan kita mulai dari hal yang paling kecil. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu ekstensifikasi seperti cetak sawah rakyat dan intensifikasi seperti peningkatan indeks pertanaman (IP)," jelasnya.

Menurutnya, beberapa hal dasar untuk mencapai IP yaitu terdapat potensi air, ketersediaan benih genjah, pengaturan jadwal tanam dan melakukan pemeliharaan.

Secara terpisah, Kepala BRPBAPPP Maros, Andi Indra Jaya Asaad mengatakan pihaknya siap menyediakan lahan percontohan dan berharap dapat menjadi model integrasi sektor pertanian dan perikanan demi terwujudnya ketahanan pangan.

"Terdapat 22 hektar yang akan digarap oleh smart fisheries village sehingga potensi kerjasama yang dapat dilakukan bersama BBPP Batangkaluku yaitu pengelolaan sawah organik, pembuatan pupuk organik, dan pelatihan budidaya palawija", tutupnya.

(Red)

© Copyright 2019 TEROPONG SULAWESI | All Right Reserved