Rabu, 22 Maret 2023
Selasa, 21 Maret 2023

Menindak Lanjuti Himbauan Kapolda Sulsel di 8 wilayah Kecamatan di Kabupaten Soppeng, Ini Penyampaian Kapolres Soppeng

Pertama di Sulsel Tanpa Gunakan Biaya APBD, Ariyadin Arif : Inovasi Sutasoma Mudah, Cepat dan Tepat
Soppeng, Teropongsulawesi.com,- Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sul-Sel diterima oleh Tim Sutasoma kabupaten Soppeng yang terdiri dari Kadis DTPHPKP Ir. Fajar, Inovator Sutasoma Ariyadin Arif, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lucky Julianto, Sekretaris Bapelitbangda Ir Andi Zulkifli bersama jajarannya, Camat Lalabata, Kepala Puskesmas Salotungo, Tim Inovasi Kabupaten, Para Kordinator BPP Kecamatan, para penyuluh pertanian/agen Sutasoma serta para ahli waris penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan, yang dilangsungkan di BPP Mallanroe Kacamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Selasa, 21 Maret 2023.
Tujuan Tim verlap ini untuk mengumpulkan bukti/data otentik dan kebenaran Inovasi ini berjalan sesuai fakta di lapangan.
Dalam sambutan pengantarnya, Kadis DTPHPKP memaparkan cikal bakal munculnya inovasi ini, dimana pemerintah harus hadir dan jangan lalai untuk memberikan pelayanan yang prima, mudah dan tidak berbelit-belit terkait perlindungan keselamatan kerja bagi petani yang selama ini tidak pernah disentuh, sehingga inovasi Sutasoma sangat tepat untuk hadir secara mandiri untuk memberikan kesejahteraan sesuai visi pemerintah daerah " Soppeng Lebih Melayani, Maju dan Sejahtera, paparnya.
Pada kesempatan tersebut Inovator Sutasoma, Ariyadin Arif di beri kesempatan untuk memaparkan selayang pandang inovasi ini terkait keunikan dan adaptabilitas.
"Sutasoma sangat unik dimana inovasi ini adalah model kolaborasi yang terintegrasi, sistematis tanpa menggunakan APBD dan yang pertama di Sul-Sel bahkan di Indonesia dimana model pelayanan jemput bola di rumah petani oleh penyuluh pertanian baik pendaftaran maupun pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan, ujar Ariyadin.
"Disamping itu, dibukakan pintu pembayaran di agen perbankan, pasar modern , kantor desa, pengurus kelompok tani dan diaplikasi smartphone sehingga pelayanan sangat dekat sekali dengan petani, terang Ariyadin yang juga sekretaris Dinas TPHPKP ini.
Dikatakannya,"Inovasi ini juga dapat mengerakkan roda perekonomian secara makro di desa dengan melihat jumlah uang yang beredar di masyarakat yang telah melakukan klaim sebesar 2.4 milyar selama kurun waktu 2 tahun berjalannya inovasi ini, katanya.
Ariyadin mengungkapkan bahwa, "Dampak manfaat yang ditimbulkan sangat besar bagi petani dimana hanya dengan membayar 16.800/bulan secara mandiri maka petani memperoleh Jaminan Kecelakaan rumah sakit kelas 1 dan santunan kematian 42 juta sampai 70 juta plus beasiswa sehingga masyarakat petani tidak perlu lagi mengurus sendiri ataupun meminjam uang ke tetangga, ataupun kepada sanak saudara karena untuk biaya rumah sakit ataupun kematian semuanya ada di Sutasoma imbuh Aryadin Arif.
Inovator Ariyadin Arif berharap, semoga inovasi Sutasoma bisa mencapai top 10 KIPP tingkat provinsi sul-sel bahkan bisa masuk top 99 tingkat nasional, tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Tim Verlap juga melakukan wawancara dengan kepala BPJS Ketenagakerjaan, PPL, Camat, Kepala Puskesmas dan tidak kalah pentingnya adalah ahli waris penerima manfaat dimana testimoni mereka sangat mengharukan, dengan menceritakan kisah almarhum suami yang mengalami kecelakaan kerja sampai mendapatkan JKK dan JKM dari Jamsostek secara mudah pengurusannya oleh penyuluh dan tidak sampai 1 minggu klaim sudah cair (cepat dan tepat).
(Red/**)

Jelang Ramadhan, Kapolda Sulsel Beri Himbauan
Minggu, 19 Maret 2023

Bupati Soppeng, Melepas Secara Resmi Peserta Jalan Sehat Dalam Rangka HUT BUMN ke 25
Jumat, 17 Maret 2023

Bertajuk Jum'at Mabbarakka', Kapolsek Donri-Donri Gelar Safari Jum'at di Tajuncu

Kepala Biro Kepegawaian Kementan Semangati Para Tenaga Teknis Calon PPPK Sebelum Ikuti Seleksi Berbasis CAT BKN
Makassar, Teropongsulawesi.com, - Pelaksanaan Ujian kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk Tenaga Teknis Kementerian Pertanian dilaksanakan hari ini dengan menggunakan seleksi berbasis Computer Asissted Test (CAT), Jum'at (17/3/2023).
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kanreg Makassar bersama Panitia ujian Kementerian Pertanian tengah melakukan verifikasi ulang terkait kelengkapan berkas sebelum pelaksanaan ujian.
BKN menjadwalkan seleksi CAT bagi PPPK Tenaga Teknik untuk Kementerian Pertanian berlangsung hanya satu sesi yakni sesi pertama dari jam 08.00 - 10.00 WITA.
Selain itu dikonfirmasi dari panitia Kementerian Pertanian, peserta yang mengikuti ujian hari ini sebanyak 113 orang peserta dan 13 orang peserta calon PPPK Kementan yang tidak hadir atau terlambat datang di lokasi ujian sehingga tidak bisa mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CAT BKN.
Panitia juga menekankan untuk tetap wajib mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, mengukur suhu badan, sebelum memasuki tempat ujian.(OH).
Peserta tes akan melalui beberapa tahapan pengecekan sebelum memasuki ruangan ujian yakni peserta registrasi online melalui scan barcode yang langsung terhubung ke regis BKN, menitipkan barang bawaan pada loker yang disiapkan, kemudian dilakukan pemeriksaan body check menggunakan metal detector, pengecekan identitas peserta, dan pemberian pin ujian dengan menunjukan Kartu Ujian dan KTP dan lain sebagainya hingga sampai ke ruang ujian.
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Pertanian, Zulkifli didampingi Kepala BKN Kanreg Makassar Agus Sutiadi tampak hadir meninjau langsung tahapan-tahapan yang harus dilalui dan ketentuan-ketentuan yang harus ditaati peserta sebelum menuju ruang ujian CAT BKN.
Zulkifli memberikan motivasi kepada seluruh peserta untuk tetap semangat dan jangan lupa berdoa sebelum mengikuti ujian.
Beliau juga berharap peserta mendapatkan penilaian yang objektif sehingga yang lulus nanti adalah peserta yang benar-benar berkualitas dan berkompeten.
"Salut dengan peserta yang hadir dari berbagai bidang ilmu, jadi nanti yang lulus juga adalah orang-orang yang mandiri dengan keilmuannya," ungkap Zulkifli.
Ia juga menghimbau agar peserta sesi berikutnya, untuk mempersiapkan diri dengan baik dan hadir tepat waktu, membaca kembali persyaratan dan serta membawa dokumen-dokumen yang telah ditentukan panitia.
Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar, Agus Sutiadi mengatakan bahwa hasil ujian dapat dipantau melalui live streaming di akun youtube official CAT BKN dan Kantor Regional/UPT BKN se-Indonesia sesuai dengan wilayah tilok ujian.
“Sistem CAT BKN dirancang untuk menyajikan hasil yang cepat, akuntabel, dan transparan.
"Siapa pun dapat memantau hasil ujian karena disajikan secara terbuka sehingga tidak bisa dimanipulasi,” terangnya kepada peserta.
Ia juga berpesan kepada peserta agar berorientasi pada kemampuan diri sendiri dan jangan berkompromi terhadap tawaran oknum yang tidak bertanggung jawab dengan dalih membantu kelulusan peserta.
"Jangan percaya kepada siapa pun yang menawarkan untuk membantu meluluskan peserta (Calo, red), itu pasti bohong,” pesannya.
Bakri salah satu peserta ujian mengatakan sangat bersyukur bisa sampai ketahapan ini, dan berharap nilai yang diperoleh dari hasil Ujian CAT bisa menjadikannya lulus serta bisa menjadi PPPK.
"Persiapan saya adalah belajar dan meminta restu orang tua dan tentunya berdoa demi kelancaran saat ujian," ujar Bakri.
(Humas BBPP-BK)
Kamis, 16 Maret 2023

TAHNIAH RAMADHAN DAN MALAM RAMAH TAMAH MAHASISWA KKN STAI AL-GAZALI SOPPENG ANGKATAN XXIX POSKO II DESA TIMUSU KEC. LILIRIAJA KAB. SOPPENG

Tes TKJ, Personil Polres Soppeng di Pusatkan di Kawasan Wisata Waduk Ompo

Pangdam XIV Hasanuddin Apresiasi Kementan Beri Peluang Babinsa Sebagai Pelaku di Sektor Pertanian
Jakarta, Teropongsulawesi.com, - Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Tahun 2023 dengan tema Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) dan Bimtek Sinergitas TNI - AD dengan Kementerian Pertanian dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional resmi dibuka di Gedung Jenderal M. Yusuf, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/3).
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik.
"Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain," kata Menteri Syahrul.
Seperti diketahui bahwa di antara tempat bahan baku maupun produksi pupuk adalah Rusia dan Ukraina yang sedang berperang. Sebab itu, Kementan, mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.
"Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang," tutur Syahrul.
Dia berharap melalui Genta Organik, kebutuhan pangan tetap terjaga dan berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber pendapatan utama rumah tangga petani, dan penyedia lapangan kerja.
Pada kesempan yang sama, Mentan juga menyampaikan bahwa keterlibatkan Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin di sektor pertanian akan menjadi energi baru dalam mengakselerasi pertanian yang lebih baik.
"Saya menaruh sekali harapan bahwa inilah implementasi dari kerja sama TNI Kementan secara nasional yang secara konkret langkahnya diambil oleh Bapak Pangdam XIV Hasanuddin," kata Mentan Syahrul.
Mayor Jenderal atau Mayjen TNI, Totok Imam Santoso mengapresiasi Kementan yang telah yang telah memberikan peluang kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai pelaku di sektor pertanian.
"Beliau pada hari ini memberikan sautu kemudahan-kemudahan dan kerja sama dengan kita, yang tadinya Babinsa hanya pendamping sekarang jadi pelaku. Saya terima kasih," kata dia.
Dia mengatakan, TNI-AD akan all out membantu mewujudkan ketahanan pangan yang selama ini sedang digencar pemerintah pusat dalam hal ini Kementan.
"Sudah ada arahan dari pimpinan saya dari Panglimana TNI dan Bapak Kasad bahwa keberadaan TNI-AD harus bisa membantu pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat dalam menghadapi masalah," kata dia.
Totok mengatakan akan mengikutkan 5043 Babinsa yang tersebar Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat. "Walaupun di sini terbatas, tapi nanti akan dilatihkan sendiri. Jadi, harapan saya semua Babinsa tah dan tidak hanya pendampingan dan sebagai pelaku," imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya akan membangun 1.020 titik demplot pembuatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah, dan pestisida alami.
"Ini akan menjadi tempat pembelajaran petani dalam mengembangkan sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami, sehingga dapat mengimplementasikan dan menerapkannya secara mandiri di lahan usaha taninya," tutur dia.
Peserta yang mengikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh kali ini sebanyak 1.800.000 orang yang terdiri dari 1.761.907 petani dan 38.093 berasal dari penyuluh pertanian. Total keseluruhan yang mengikuti pelatihan ini sejak digulirkan sebanyak 11 juta peserta.
Bukan hanya itu, sejak tahun 2020, BPPSDMP telah melatih petani dan penyuluh secara hybrid melalui berbagai program lainnya, yakni Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP), Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras), Bertani on Cloud (BoC), dan Milenial Agriculture Forum (MAF).
Tahun 2020 jumlah peserta dilatih sebanyak 986.558 peserta. Tahun 2021 jumlah peserta mencapai 2.331.530. Sedangkan di tahun 2022 Kementan melatih sebanyak 6.567.531.
Sementara di awal tahun 2023 peserta yang dilatih sebanyak 319.544. Sehingga secara kumulatif sampai bulan Februari 2023, total peserta yang telah dilatih mencapai 10.205.163.
Hasil pelatihan sejak 2020 sudah dapat dirasakan oleh petani, yaitu sebanyak 546.469 orang Petani Milenial yang dibina Kementan, yang mengakses KUR sebanyak 140.158 orang dengan jumlah akad senilai Rp. 6.570.382.877.462.
Tidak hanya itu, total peserta yang dilatih pada pelatihan sejuta petani dan penyuluh (purnawidya) sebanyak 6.724.637 peserta, 900.155 diantaranya memanfaatkan KUR dengan jumlah akad Rp 29.263.244.103.904.
(Cha)
FOLLOW THE TEROPONG SULAWESI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow TEROPONG SULAWESI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram