Sabtu, 03 Juni 2023
Sabtu, 08 April 2023
Menteri Pertanian SYL Motivasi Anak Polbangtan Pertajam Arah dan Tujuan Dalam Mengelola Pertanian Sekitar Rumah
Bogor, Teropongsulawesi.com, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi pionir sekaligus champion pertanian masa depan bangsa yang mampu mewujudkan pertanian indonesia jauh lebih kokoh dan berkelanjutan.
Selasa, 04 April 2023
Pengawas SD/TK Kecamatan Lalabata Hasanuddin Sebut Dalam Seleksi FLS2N dan OSN Juri Sangat Selektif dan Obyektif
Soppeng, Teropongsulawesi.com,-Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Lalabata melaksanakan kegiatan Seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Jenjang SD tingkat Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng pada Selasa, 4 April 2023.
Pelaksanaan kegiatan seleksi FLS2N dan OSN yang diselenggarakan dan dipusatkan di dua tempat yaitu OSN di SDN. 3 Lemba dan FLS2N di SDN. 1 Lamappoloware.
Kegiatan seleksi ini sebelumnya dilaksanakan secara berjenjang mulai seleksi tingkat Gugus dari 3 tugas gugus yang ada di Lalabata dan hari ini para peserta dipertemukan untuk mewakili kecamatan Lalabata nantinya.
Abdul Asis, S.Pd.I (Kepala SDN. Ale tellue) selaku ketua Panitia pelaksana seleksi dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit kompeten yang akan mewakili kecamatan Lalabata dalam kegiatan lomba di tingkat kabupaten Soppeng nantinya.
Lebih lanjut, Abdul Asis berharap dari hasil yang terpilih akan mampu bersaing di tingkat kabupaten dan bersaing dengan 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng dan meraih juara, Ujarnya.
Sementara itu, Pengawas SD/TK Kecamatan Lalabata Hasanuddin, S.Pd.,M.Pd menyampaikan, bahwa kegiatan seleksi yang dilaksanakan ini sudah melalui proses yang sangat selektif serta juri yang bertugas juga sudah menilai dengan objektif, katanya.
“Bahwasanya kegiatan seleksi yang dilaksanakan sudah melalui proses yang sangat selektif dan juri yang bertugas juga sudah menilai dengan objektif karena memang mencari bibit unggul yang akan mewakili kecamatan Lalabata,“ terang Hasanuddin menegaskan.
Hasanuddin berharap, dari hasil seleksi ini kecamatan Lalabata mampu bersaing di tingkat kabupaten dan bisa menjadi salah satu perwakilan Kabupaten Soppeng ditingkat Nasional.
Sementara itu Sekretaris Panitia Falmunadi, S.Pd (Kep. SDN.3 Lemba) yang didampingi oleh Bendahara Andi Rosmini, S.Pd., M.Pd (Kep. SDN.Tinco) menyampaikan, bahwa jenjang seleksi yang dilakukan oleh panitia FLS2N dan OSN kali ini sudah bagus dengan menghadirkan juri-juri yang berkompeten di bidangnya masing-masing sehingga bisa meminimalisir kecurangan dalam penilaiannya.
Khusus seleksi OSN kali ini kami berinisiatif untuk digelar dengan menggunakan Cromebook (Laptop) dalam satu jaringan yang dipusatkan di SDN. 3 Lemba, Ujar Falmunadi.
Seleksi yang digelar hari ini berharap, kepada semua yang sudah terpilih dan terjaring untuk mempersiapkan peserta jauh hari sebelumnya agar lebih siap.
"Kedepannya untuk dapat mempersiapkan peserta jauh hari sebelumnya agar lebih siap lagi dan semua agenda lomba seluruhnya di ikuti oleh semua, yang selanjutnya menunggu jadwal akan dilaksanakan seleksi ditingkat Kabupaten, pungkas Falmudi.
(Red/ARS)
Selasa, 21 Maret 2023
Pertama di Sulsel Tanpa Gunakan Biaya APBD, Ariyadin Arif : Inovasi Sutasoma Mudah, Cepat dan Tepat
Soppeng, Teropongsulawesi.com,- Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sul-Sel diterima oleh Tim Sutasoma kabupaten Soppeng yang terdiri dari Kadis DTPHPKP Ir. Fajar, Inovator Sutasoma Ariyadin Arif, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lucky Julianto, Sekretaris Bapelitbangda Ir Andi Zulkifli bersama jajarannya, Camat Lalabata, Kepala Puskesmas Salotungo, Tim Inovasi Kabupaten, Para Kordinator BPP Kecamatan, para penyuluh pertanian/agen Sutasoma serta para ahli waris penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan, yang dilangsungkan di BPP Mallanroe Kacamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Selasa, 21 Maret 2023.
Tujuan Tim verlap ini untuk mengumpulkan bukti/data otentik dan kebenaran Inovasi ini berjalan sesuai fakta di lapangan.
Dalam sambutan pengantarnya, Kadis DTPHPKP memaparkan cikal bakal munculnya inovasi ini, dimana pemerintah harus hadir dan jangan lalai untuk memberikan pelayanan yang prima, mudah dan tidak berbelit-belit terkait perlindungan keselamatan kerja bagi petani yang selama ini tidak pernah disentuh, sehingga inovasi Sutasoma sangat tepat untuk hadir secara mandiri untuk memberikan kesejahteraan sesuai visi pemerintah daerah " Soppeng Lebih Melayani, Maju dan Sejahtera, paparnya.
Pada kesempatan tersebut Inovator Sutasoma, Ariyadin Arif di beri kesempatan untuk memaparkan selayang pandang inovasi ini terkait keunikan dan adaptabilitas.
"Sutasoma sangat unik dimana inovasi ini adalah model kolaborasi yang terintegrasi, sistematis tanpa menggunakan APBD dan yang pertama di Sul-Sel bahkan di Indonesia dimana model pelayanan jemput bola di rumah petani oleh penyuluh pertanian baik pendaftaran maupun pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan, ujar Ariyadin.
"Disamping itu, dibukakan pintu pembayaran di agen perbankan, pasar modern , kantor desa, pengurus kelompok tani dan diaplikasi smartphone sehingga pelayanan sangat dekat sekali dengan petani, terang Ariyadin yang juga sekretaris Dinas TPHPKP ini.
Dikatakannya,"Inovasi ini juga dapat mengerakkan roda perekonomian secara makro di desa dengan melihat jumlah uang yang beredar di masyarakat yang telah melakukan klaim sebesar 2.4 milyar selama kurun waktu 2 tahun berjalannya inovasi ini, katanya.
Ariyadin mengungkapkan bahwa, "Dampak manfaat yang ditimbulkan sangat besar bagi petani dimana hanya dengan membayar 16.800/bulan secara mandiri maka petani memperoleh Jaminan Kecelakaan rumah sakit kelas 1 dan santunan kematian 42 juta sampai 70 juta plus beasiswa sehingga masyarakat petani tidak perlu lagi mengurus sendiri ataupun meminjam uang ke tetangga, ataupun kepada sanak saudara karena untuk biaya rumah sakit ataupun kematian semuanya ada di Sutasoma imbuh Aryadin Arif.
Inovator Ariyadin Arif berharap, semoga inovasi Sutasoma bisa mencapai top 10 KIPP tingkat provinsi sul-sel bahkan bisa masuk top 99 tingkat nasional, tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Tim Verlap juga melakukan wawancara dengan kepala BPJS Ketenagakerjaan, PPL, Camat, Kepala Puskesmas dan tidak kalah pentingnya adalah ahli waris penerima manfaat dimana testimoni mereka sangat mengharukan, dengan menceritakan kisah almarhum suami yang mengalami kecelakaan kerja sampai mendapatkan JKK dan JKM dari Jamsostek secara mudah pengurusannya oleh penyuluh dan tidak sampai 1 minggu klaim sudah cair (cepat dan tepat).
(Red/**)
Minggu, 12 Maret 2023
Inilah Ana'dara Malebbi' Kallolo Magaretta Pra-remaja Soppeng Yang Terpilih Tahun 2023, Salah Satu Winnernya Adalah Wija to Gattareng Daerah Soppeng Rilau'
Senin, 06 Maret 2023
Pj Bupati Takalar Instruksikan Evaluasi Guru yang Bertugas Jauh dari Tempat Domisili
Takalar, Teropongsulawesi.com,-Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Dr Setiawan Aswad resah setelah mencermati perkembangan aspek pendidikan di Takalar.
Setelah menjabat lebih dua bulan, Dr Setiawan menilai salah satu poin yang harus dievaluasi adalah penempatan dan penugasan tenaga guru.
"Saya selama ini terjun langsung mendengar keluhan dari para guru. Dan banyak yang mengeluhkan lokasi sekolah yang sangat jauh dari tempat domisilinya."ungkap Dr Setiawan, Selasa 7 Maret 2023.
Sehingga tak jarang guru-guru itu terlambat sampai di sekolah yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas transfer ilmu ke peserta didik.
"Saya segera meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengevaluasi penempatan guru ini. Khususnya guru perempuan yang memiliki tanggung jawab ganda sebagai ibu rumah tangga. Ini harus dibenahi."katanya.
Dr Setiawan Aswad yang juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel ini menegaskan bahwa dirinya akan terus berupaya untuk meningkatkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan.
"Kita ingin membuat guru lebih nyaman menjalankan tugasnya. Setiap hari jangan tergesa-gesa dan tergopoh-gopoh. Jika guru nyaman melakukan transfer ilmu, maka kita yakin kualitas pendidikan kita akan semakin baik."tambahnya lagi.
Dia juga menegaskan bahwa evaluasi penempatan itu nantinya akan dilakukan secara obyektif dan sesuai regulasi.
Published : Saifuddin
Rabu, 22 Februari 2023
Kukuhkan Guru Besar, Mentan Syahrul : Polbangtan Jadi Institusi Yang Sangat Penting Bagi Bangsa
Bogor, Teropongsulawesi.com, – Kementerian Pertanian (Kementan) mengukuhkan Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Lukman Effendy sebagai Guru Besar di bidang penyuluhan.
Didirikan baru pada 2018 lalu, pengukuhan menandai kali pertamanya Polbangtan miliki Guru Besar.
Kehadiran Guru Besar Polbangtan pertama ini disambut positif oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia mengharapkan Polbangtan bisa segera melahirkan profesor baru.
“Sebuah institusi pendidikan akan semakin baik bila memiliki banyak Guru Besar.
"Oleh karena itu, saya mengharapkan Polbangtan bisa segera menghadirkan profesor-profesor lainnya setelah ini,” ungkap Syahrul saat memberikan sambutan pada prosesi pengukuhan di Polbangtan Bogor, Bogor pada Jumat (17/02/2023) sore.
Menurut Syahrul, Polbangtan menjadi institusi yang sangat penting bagi bangsa.
"Polbangtan memiliki peran strategis karena pendidikan menjadi standar penting dalam pembangunan pertanian.
“Pendidikan berperan dalam membangun pertanian yang kokoh dan juga menjadikan Indonesia negara yang hebat,” tegasnya.
Dirinya pun berharap Polbangtan hadir di setiap provinsi. Ke depannya, Polbangtan bisa memiliki coaching clinic bagi para penyuluh.
“Kita bisa memperbaiki keadaan jika intelektual kita perkuat. Pertanian membutuhkan akselerasi. Pertanian tidak boleh ada campur tangan. Kita tidak boleh main-main dengan pertanian,” ujarnya.
Merespon orasi ilmiah yang disampaikan Lukman dengan judul “Penyuluhan: pendidikan bagi petani untuk ketahanan pangan berkelanjutan”, Syahrul menyebutkan penyuluh memiliki peran penting di sektor pertanian.
“Untuk itu, riset harus terus dikembangkan. Penyuluhan pun harus bisa memanfaatkan sistem digital,” terangnya.
Pada orasi ilmiahnya, Lukman Effendy menyebutkan untuk mencapai ketahanan pangan berkelanjutan, diperlukan petani yang memiliki kemampuan dalam mengelola usaha tani secara menyeluruh.
“Tidak hanya kemampuan budidaya, akan tetapi harus mempersiapkan sarana produksi, pemilihan teknologi yang dianjurkan, pengelolaan pertanaman, penanganan panen dan pasca panen, serta pemasaran hasil,” papar Lukman.
Untuk menguatkan kemampuan petani tersebut, penyuluhan perlu terus diperbaiki, baik dari sisi metode hingga media penyampaiannya.
“Kita harus perbaiki penyuluhannya dan Materi penguluhan mesti diformulasi sesuai kebutuhan petani (real need), bukan berdasarkan keinginan (felt need),” jelasnya.
Lukman juga menyebutkan media penyuluhan yang digunakan tidak hanya media konvensional, namun kita juga harus memanfaatkan media sosial berbasis internet,” pungkasnya.
(Red/**)
Sabtu, 24 September 2022
KPSK Gelar Pentas Seni dan Festival Budaya Asal Mula Benang Sutera Soppeng
Rabu, 14 September 2022
Edukasi Anak Tentang Alam dan Lingkungan, Sejumlah Murid Belajar Pertanian di BBPP Batangkaluku
Sabtu, 10 September 2022
Hadiri Dies Natalis Unhas ke 66, Mentan SYL Ajak Unhas Jadi Pilar Pertanian
Rabu, 08 Juni 2022
Demi Mengikuti Ujian Sekolah, Siswa SD Harus Berangkat Dini Hari Dengan Sebilah Parang Untuk Sampai Ke Sekolah
Selasa, 25 Mei 2021
Pelatihan Dasar Adalah Wajib Bagi ASN Fungsional Penyuluh Pertanian
Sabtu, 01 Mei 2021
Gelar Penyebarluasan Perda Wajib Belajar, Andi Nurhidayati Undang Penyuluh Agama dan Guru
Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com., - Anggota DPRD Sulsel Fraksi PPP, Andi Nurhidayati Zainuddin menggelar Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Wajib Belajar Pendidikan Menengah di Kelurahan Lalabata Rilau Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Sabtu (1/5/2021).
Kegiatan sosialiassi yang dihadiri ratusan penyuluh agama dan guru dari berbagai sekolah mengundang Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Soppeng, Nur Alim dan Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Soppeng, H. Andi Muhammad Darwis dan dimoderatori Ridwan Majid (ASN).
"Kehadiran perda ini merupakan salah satu usaha pemerintah agar generasi muda kita mendapatkan pendidikan yang layak, minimal harus menamatkan sekolah hingga SMA sederajat," ujar Andi Nurhidayati.
Andi Etti sapaannya mengungkapkan, kehadiran penyuluh agama sebagai garda terdepan di tengah-tengah masyarakat sebagai aktor sosial sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
"Pada kesempatan ini sengaja Kami mengundang penyuluh agama untuk hadir agar perda ini nantinya dapat disebarluaskan kepada masyarakat. Harapan Kami dalam kegiatan kepenyuluhannya, persoalan pendidikan menjadi poin penting yang disampaikan kepada masyarakat," jelas Waki Ketua Komisi B DPRD Sulsel.
"Perda wajib belajar pendidikan menengah merupakan usaha dalam rangka meningkatkan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan minimal sampai pada jenjang pendidikan menengah," tegas Ketua IGI Kabupaten Soppeng, Nur Alim. (Red/Ismail).
Rabu, 07 April 2021
KKG Wilayah 1 Marioriawa, Plt Koord. UPTD Singgung Bahaya Narkoba Terhadap Anak Didik dan Tatap Muka di Bulan Ramadhan
Selasa, 23 Maret 2021
Bupati Soppeng Lanjutkan Kerjasama Unhas Terkait Kampus Vokasi
Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -Setelah melakukan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Soppeng dan Universitas Hasanudin terkait pembangunan kampus vokasi. Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak bersama rektor UNHAS Prof. DR. Dwia Ariestina Pulubuhu, MM melakukan peninjauan lokasi kawasan ompo, Selasa 23 Maret 2021.
Bupati soppeng dalam kesempatan tersebut memaparkan, dalam rangka menindaklanjuti kerja sama yang digagas selama ini antara Pemerintah Kabupaten Soppeng dan Universitas Hasanuddin, yang sekarang berada pada tahap kesepakatan kerjasama.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Soppeng menawarkan 2 opsi maket dan menjelaskan secara detail rencana lokasi pembangunan kampus vokasi dihadapan rektor universitas hasanuddin dan tim. Dimana luas tanah yang disiapkan untuk kampus ini, kurang lebih 2 hektar dengan desain bangunan khas bugis.
Hasil-hasil yang telah kita capai bersama ini mudah-mudahan bisa memberikan petunjuk dan arahan kepada kita semua, untuk lebih menyempurnakan apa yang masih perlu kami benahi bersama tim.
Karena investasi pendidikan itu tidak gampang, dan sangat penting untuk dikerjakan.
Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan ini bisa menjadi sesuatu yang membuat kita bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diamanahkan kepada kita untuk menyelesaikan persoalan keberadaan UNHAS di Kabupaten Soppeng.
Sementara, rektor unhas dalam kesempatan tersebut, mengapresiasi kegigihan dan kerja keras pemerintah kabupaten soppeng dalam proses pengadaan kampus vokasi UNHAS di Kabupaten Soppeng ini.
Dan berharap dengan adanya kampus vokasi di Soppeng ini, akan lahir para wirausaha muda, petani dan peternak milineal yang mensupport Indonesia bukan hanya Sulawesi Selatan.
Serta ini merupakan sejarah buat Kabupaten Soppeng yang akan meletakkan pondasi pembangunan di sektor sumber daya manusia, dan kami berterima kasih telah diajak menjadi bagian dari sejarah ini. Dan kami bersama tim akan commit karena keseriusan bapak bupati dan wakil bupati kabupaten soppeng. (Red/Ismail).
Minggu, 14 Maret 2021
Hari Pertama SDN 179 Talumae Desa Gattareng Gelar Pembelajaran Tatap Muka Penuhi Standar Prokes
Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, -
Hari pertama proses PTM (Pembelajaran Tatap Muka) di SDN 179 Talumae, Desa Gattareng, Kec. Marioriwawo. Kab Soppeng. Berjalan dengan efektif dan kondusif dengan memenuhi standar protokes.
Senin pagi tepatnya tanggal (15/3/2021) kegiatan PTM(Pembelajaran Tatap Muka)
Di SDN 179 Talumae sudah di mulai dengan memperhatikan beberapa kebijakan dan peraturan pemerintah Kabupaten Soppeng dalam hal ini dinas yang terkait Dinas Pendidikan kabupaten Soppeng dan Satgas covid-19 soppeng.
Hal itu dapat diamati langsung bahwasanya semua siswa yang hadir di sekolah memenuhi Prokes (Protokol Kesehatan).
Di depan pintu gerbang sekolah berdiri seorang pustakawan sekolah yang di berikan wewenang untuk memeriksa suhu badan siswa yang hendak mengikuti kegiatan PTM. Setelah pemeriksaan suhu badan barulah siswa di perbolehkan untuk memasuki kawasan sekolah.
Namun demikian hanya yang memiliki suhu di bawah 38 derajat Celcius dibolehkan masuk, jika lebih maka siswa siswi tersebut tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka dan akan diarahkan untuk ke pihak dinas kesehatan.
Sedang di depan kelas, seorang guru wali kelas berdiri untuk mengarahkan siswa yang hendak memasuki ruang kelas untuk terlebih dahulu mencuci tangan dengan sabun/ handsanitizer yang sudah disediakan.
Di dalam kelas, siswa duduk sendiri-sendiri sesuai jarak yang sudah ditetapkan. Dan mengenakan masker masing-masing, di dalam mengikuti kegiatan PTM.
Dari jumlah siswa yang banyak pihak sekolah membagi dan membatasi siswa nya yang mengikuti PTM dimana dari jumlah normal 28 siswa perkelasnya dibatasi menjadi 15 orang perkelas nya, Ujar Abu Bakar S.Pd SD selaku UPTD SPF SDN 179 Talumae.
"Mulai dari jumlah siswa, jam pelajaran, sampai jam istirahat di kurangi untuk meminimalisir waktu yang di gunakan dalam kegiatan PTM tersebut. 'jelasnya.
"Untuk tahap pertama di pekan ini pihak sekolah mengurangi jam pelajaran yang dimana normalnya 35 menit perjam pelajaran di kurangi menjadi 25 menit perjam pelajaran. 'Terangnya.
"Sementara untuk tahap kedua pada pekan selanjutnya Abu Bakar S.Pd SD mengatakan jika kondisi sudah memungkinkan, maka jam pelajaran akan di kembalikan normal yaitu 35 menit per mata pelajaran. Jika kondisi memungkinkan "bebernya.
"Kemudian semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk mengikuti PTM oleh guru mata pelajaran yang berbeda, baik guru agama dan guru PJOK sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, sementara pelajaran lainnya oleh guru kelas, paparnya.
Kepala UPTD SPF SDN 179 Talumae saat di dalam ruangan (Foto Istimewa).Adapun harapan dari UPTD SPF SDN Talumae Abu bakar begitupun guru-guru di SDN 179 Talumae lainnya, " Sekiranya nanti apabila sudah benar-benar keadaan normal PTM di langsungkan kembali seperti semula supaya bisa memaksimalkan PTM tanpa ada lagi kendala yang dialami seperti masa-masa pandemi covid-19 dimana banyak siswa yang mengeluh didalam proses belajar daring, Harapnya.
Terakhir dikatakan bahwa, " pihak sekolah sudah siap untuk kembali memaksimalkan PTM dengan mematuhi protokes yang berlaku, jika sudah ada surat edaran dari pihak Dinas Pendidikan dan mendapat izin dari Satgas covid-19 kabupaten Soppeng. Pungkasnya.
(Red/Ismail)
Rabu, 10 Maret 2021
Koordinator UPTD Wilayah Citta Gelar Rapat Koordinasi Bahas Persiapan Hari Jadi Soppeng
Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, - Dalam menghadapi peringatan hari jadi kabupaten Soppeng pada 23 Maret 2021 mendatang, koordinator UPTD Wilayah Kecamatan Citta menggelar pertemuan yang dilangsungkan di UPTD SPF SDN 96 Citta, Rabu (10/3/2021).
Dalam pertemuan tersebut dipimpin langsung korwil kecamatan Citta H. Ahmad Dande, S. Pd M. Si yang dihadiri para UPTD SPF sekecamatan Citta.
Dalam kesempatannya H.Ahmad Dende menyampaikan kepada seluruh sekolah dan wilayah sekitarnya kiranya melaksanakan pembersihan.
"Saya sampaikan kepada seluruh UPTD SPF yang ada di wilayah Citta ini agar mengkoordinir para guru untuk melakukan kerja bakti pembersihan dalam menghadapi hari jadi Soppeng, ujarnya.
"Selain itu saya menghimbau agar melakukan pengecatan bangunan sekolah dan pagar.
"Tentu hal ini dilakukan agar bangunan sekolah dan sekitarnya kelihatan bersih, indah dan sehat, katanya.
"Juga menyenangkan bila dipandang, dan kebersihan itu adalah pangkal kesehatan sehingga lingkungan yang sehat terdapat jiwa yang sehat, tambahnya.
Terakhir koordinator wilayah Citta bersama para UPTD SPF menyepakati untuk memasang umbul-umbul dan atau banner seminggu sebelum puncak hari jadi Soppeng dilakukan.
"Jadi seminggu sebelum puncak pelaksanaan hari jadi Soppeng nantinya saya berharap umbul-umbul, banner ataupun spanduk sudah harus terpasang, tandasnya. (Red/Ismail).
Selasa, 09 Maret 2021
Raih Respon Kemenag RI, Bupati Andi Kaswadi Komitmen Majukan Pendidikan Madrasah Yang Berbartabat di Soppeng
Soppeng (Sulsel), Teropongsulawesi.com, - Kementerian Agama mendukung komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Soppeng untuk ikut mengembangkan madrasah unggulan di daerahnya.
Dukungan ini ditegaskan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi saat menerima kunjungan Bupati Soppeng H.A.Kaswadi Razak, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan KH.Khaeroni, dan Kakan Kemenag Kabupaten Soppeng H.Fitriadi.
Penegasan ini sekaligus merespon komitmen Bupati Soppeng untuk memajukan pendidikan Keagamaan di daerahnya.
Bupati mengaku siap menyukseskan dan mengawal program yang digagas Kakanwil Kemenag Sulsel yakni Madrasah Edukasi Alam, Madrasah Kebahasaan, dan madrasah bagi anak-anak yang memiliki kelebihan khusus.
"Beri kami kesempatan dan insya Allah akan kami buktikan Madrasah Hebat Bermartabat bukan hanya slogan dan sekadar jargon di Sulawesi Selatan dan di Kabupaten Soppeng khususnya" tegas Bupati Soppeng Kaswadi Razak. Rabu (10/3/2021).
“Ini menjadi program-program yang sangat luar biasa. Kemenag menyambut baik sinergitas yang terbangun antara Pemda Soppeng dengan Kanwil Kemenag Sulsel,” terang Wamenag di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Menurut Wamenag, banyak Pemda yang berpandangan bahwa karena Kemenag adalah instansi vertikal, maka urusan kementerian ini terpisah dari tanggung jawab Pemda setempat. Padahal, hal ihwal yang diurus Kemenag sesungguhnya menjadi urusan Pemda juga.
“Tidak banyak Bupati atau Walikota atau Gubernur yang memiliki pemahaman seperti Bupati Soppeng (perhatian terhadap madrasah,-red),” tutur Wamenag.
Wamenag menjelaskan bahwa ada dua tugas pokok Kementerian Agama, yaitu: mengurus kehidupan keagamaan dan pendidikan keagamaan. Kedua hal tersebut, kata Wamenag, sejatinya juga menjadi urusan dan tanggung jawab Pemda.
“Kemenag menyambut baik dan sangat mengapresiasi atas ikhtiar bersama Pemda Soppeng dan Kanwil Sulsel untuk memajukan madrasah. Semoga ini bisa menjadi sarana lebih meningkatkan kemanfaatan kita dalam menyiapkan generasi unggulan. Kami harap kerjasama ini bisa berjalan,” pesan Wamenag.
Wamenag juga mengapresiasi kinerja Kakanwil Kemenag Sulsel. Sebab, meski belum lama bertugas di sana, namun sudah banyak langkah terobosan yang diambil dalam rangka memajukan kehidupan dan pendidikan keagamaan di wilayah kerjanya.
“Kakanwil meski belum satu tahun tapi sangat cepat langkah-langkah yang sudah dilakukan. Semoga sinergitas Kemenag Sulsel dengan Pemda bisa terus ditingkatkan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng H. Fitriadi mengulas sinergitas dan kolaborasi yang terbangun antara Kemenag Soppeng dengan Pemerintah Daerah.
"Banyak program kami di Kemenag Soppeng yang terlaksana dengan baik atas dukungan Pemerintah Daerah seperti halnya pengangkatan Imam masjid, Kemenag menyeleksi dan meng-SK-kan kemudian Pemerintah Daerah yang menggaji" tuturnya.
Lebih lanjut Kakan Kemenag mengungkapkan kemurahan hati Bupati Soppeng yang secara ikhlas memberikan lahan perkebunan miliknya untuk dibangun Madrasah Kebahasaan. (afr)
Rabu, 03 Maret 2021
Dukung Duta Petani Milenial, Kementan Teken Mou Dengan Kemendikbud
Jakarta, Teropongsulawesi.com, - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan penandatanganan kerjasama dukungan duta petani milenial terhadap penerapan merdeka belajar, kampus merdeka untuk menguatkan ketahanan pangan nasional.
Kerjasama ini merupakan kolaborasi dan sinergitas untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui bidang pendidikan dan pertanian.
Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa saat ini Kementan telah menerapkan arah kebijakan strategis, yakni pertanian berkonsep maju, mandiri dan modern. Tiga konsep tersebut merupakan konsep jangka panjang yang disiapkan untuk mempercepat dan mendorong hadirnya kemakmuran dan kesejahteraan.
"Karena itu yang dibutuhkan kita saat ini adalah riset untuk memperkuat teknologi dan penguasaan mekanisasi. Dan pertanian pasti membutuhkan Kemendikbud untuk mempersiapkan semua kebutuhan anak anak kita. Sebab pertanian tidak pernah surut dengan kepentingan sepanjang manusia hidup," ujar Mentan, Rabu, 3 Maret 2021.
Terkait hal ini, kata Mentan, konsep merdeka belajar merupakan langkah maju yang wajib diterapkan dalam semua lini pembelajaran. Apalagi, Kementan sendiri sudah menetapkan target pencetakan petani muda, yakni sebanyak 2,5 juta.
"Saya ingin konsep ini diterapkan untuk mengejar ketertinggalan. Apalagi target saya adalah mencetak 2,5 juta petani yang tervokasikan di bidang pertanian. Sekali lagi saya menyambut baik merdeka belajar dan saya yakin kerjasama ini membawa berkah. Saya berharap dalam waktu yang tidak lama ada sesuatu yang bisa kita hasilkan," katanya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyambut baik kerjasama yang dilakukan 2 lini kementerian ini. Menurut Nadiem, pertanian dan pendidikan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
"Pertanian dan pendidikan itu adalah 2 lini sektor strategis, dimana keduanya tidak bisa dipisahkan. Keduanya dituntut berkolaborasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada," katanya.
Nadiem menambahkan, kerjasama ini meliputi penelitian, peningkatan kemampuan kapasitas SDM, penerapan reka cipta dan pengabdian masyarakat. Diharapkan, semua upaya ini mampu menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
"Kita memiliki generasi emas yang harus difasilitasi dengan baik. Karena itu saya harap kerjasama ini semakin memacu semangat kita untuk bekerja lebih giat demi kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara," tutupnya.
Sementara Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan kerjasama merdeka belajar adalah dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta memanfaatkan program Kementan untuk mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi dengan 8 (delapan) indikator kinerja utama dan 8 (delapan) program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian.
“Dengan demikian, sektor pertanian turut berkontribusi dalam menjamin ketersediaan sumberdaya manusia pertanian milenial yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dapat diandalkan”, terang Dedi.
Sumber : Kementan
Selasa, 02 Maret 2021
Sejumlah Sekolah di Soppeng Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka Tahap Kedua
Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Sejumlah sekolah di kabupaten Soppeng mempersiapkan kegiatan pembelajaran tatap muka tahap II.
Merujuk dari Pemerintah pusat melalui Kemendikbud tentang Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
Dalam SKB tersebut, pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah/kanwil/kantor Kemenag untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangan masing-masing.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan hanya diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar periksa. Terdapat enam daftar periksa atau ceklis yang harus dipenuhi oleh sekolah.
“Pembelajaran tatap muka di semua sekolah hanya diperbolehkan pada saat kita sudah memenuhi ceklis ini, daftar periksa ini.
Ceklis itu ada enam, sama seperti SKB yang sebelumnya,” ujarnya saat memberikan paparan dalam pengumuman SKB tersebut, secara daring pada tahun lalu.
Daftar periksa pertama, ujar Nadiem, adalah ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, dan disinfektan.
Daftar periksa kedua, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan; ketiga, kesiapan menerapkan wajib masker; dan keempat, memiliki alat pengukur suhu badan (thermogun).
Daftar periksa selanjutnya adalah memiliki pemetaan warga satuan pendidikan. “Harus mengetahui siapa yang memiliki komorbiditas, dari guru-gurunya, murid-muridnya,” ujar Mendikbud.
Daftar yang tidak memiliki akses transportasi yang aman juga termasuk ke dalam pemetaan warga satuan pendidikan.
Begitu juga riwayat perjalanan dari daerah yang tingkat risiko COVID-19 yang tinggi atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri.
“Keenam adalah tentunya persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua/wali. Tanpa persetujuan perwakilan orang tua, sekolah itu tidak diperkenankan untuk dibuka,” tegas Nadiem.
Setelah daftar periksa terpenuhi, lanjutnya, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
“Pas tatap muka dilakukan, protokolnya bukan seperti masuk sekolah normal. Kalaupun sekolah sudah memenuhi kriteria dan ceklis pembelajaran tatap muka, protokol kesehatan yang ketat harus masih dilaksanakan,” ujar Mendikbud.
Terkait protokol kesehatan, terang Nadiem, kondisi kelas pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter.
“Kapasitas maksimal itu sekitar 50 persen dari rata-rata. Semua sekolah harus melakukan rotasi atau shifting, tidak boleh kapasitas full,” ujar Mendikbud mengingatkan.
Nadiem pun mengingatkan perilaku wajib yang harus diterapkan di satuan pendidikan.
“Harus pakai masker, tidak ada negosiasi di sini. Semua anak, guru, semua tenaga pendidik harus memakai masker,” tegasnya.
Perilaku wajib lainnya adalah mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan, menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik, dan menerapkan etika batuk/bersin.
Selanjutnya, Nadiem mengingatkan untuk memastikan kondisi medis warga sekolah sehat dan jika mengidap komorbid harus dalam kondisi terkontrol, tidak memiliki gejala COVID-19 termasuk pada orang yang serumah dengan peserta didik dan pendidik.
Di sekolah juga tidak diperkenankan kegiatan-kegiatan yang berkerumun. “Kantin tidak diperbolehkan beroperasi.
Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
Tidak ada lagi kegiatan selain KBM (Kegiatan Belajar Mengajar),” ujarnya.
Lebih lanjut, Mendikbud berharap seluruh pemangku kepentingan dapat mendukung pemerintah daerah dalam mempersiapkan transisi pembelajaran tatap muka.
Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian/lembaga menetapkan kebijakan yang berfokus pada daerah.
Kemudian, Satgas Penanganan COVID-19 di daerah memastikan risiko penyebaran COVID-19 terkendali, dan masyarakat sipil dapat bersama-sama mendukung pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Pemerintah daerah dapat menentukan kebijakan pembelajaran sesuai kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerah, kemudian mempersiapkan transisi pembelajaran tatap muka. Dinas Pendidikan dapat memastikan pemenuhan daftar periksa dan protokol Kesehatan di satuan pendidikan, Dinas Kesehatan dapat memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan daerah, dan Dinas Perhubungan dapat memastikan ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan.
Sementara itu, satuan pendidikan mempersiapkan kebutuhan protokol kesehatan dan memfasilitasi pembelajaran, dan guru dapat terus meningkatkan kapasitas untuk melakukan pembelajaran interaktif, serta orang tua/wali diharapkan aktif berpartisipasi dalam kegiatan proses belajar mengajar. “Mari kita bekerja sama untuk memastikan anak dapat terus belajar dengan sehat dan selamat,” tandas Mendikbud.
Sementara itu untuk daerah kabupaten Soppeng provinsi Sulawesi Selatan Keputusan tatap muka Tahap II di Kecamatan Lalabata yang dipersiapkan adalah :
1. SDN 1 Lamappoloware (ujicoba padat siswa dipusat kota kecamatan)
2. SDN 196 Polewali
3. SDN 31 Tellang
4. SDN 29 Cenrana
5. SDN 30 Paowe
6. SDN 244 Lawo
7. SDN 18 Mangkawani.
Dalam pembelajaran tatap muka tersebut diharapkan sekolah mempersiapkan power point. Dan di kirim paling lambat besok hari Kamis 4 Maret 2021, ungkap salah satu kepsek di Desa Mattabulu kecamatan Lalabata Abdul Asis, S.Pd yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka tahap pertama yang dimulai 1 Maret lalu. (Rabu,3/3/2021).
Untuk syaratnya kata Abdul Asis, itu di muat dalam bentuk foto pada powerpoint yakni berupa :
1. Pintu Gerbang atau Papan nama sekolah.
2. Tulisan Batas pengantar/penjemput siswa.
3. Pengukur suhu yg sementara di gunakan.
4. Tempat cuci tangan.
5. Persiapan Masker.
6. Hand sanitizer .
7. Ruang UKS yg terbuka/bagian dalam.
8. Tempat duduk/ bangku siswa di kelas yang telah di atur jaraknya.
9. Toilet/WC yg bersih/ bagian dalam.
10. Disinfektan/cairan penyemprot/alat peyemprot.
11. Kantin ( pintu di tutup tertulis Kantin dan Tutup).
12. Data guru dan keadaan siswa.
13. POS protokol kesehatan.
Setiap sekolah paling banyak 7 slide, tandas Asis kepala UPTD SPF SDN 237 Ale Tellue.
FOLLOW THE TEROPONG SULAWESI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow TEROPONG SULAWESI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram